K eutam aan Beker ja dan Ber kar ya

Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 158 memiliki profesi haram, misalnya pelacur, dukun, rentenir, eksekutor di bank ribawi, serta pekerjaan-pekerjaan haram lainnya. Harta yang didapatkannya tidak berkah, dan kelak ia akan mendapatkan siksa di hari akhir. Sabda Nabi Saw yang ar t i nya: “Sesungguhny a, dunia itu diper untukkan bagi empat or ang; 1 seor ang hamba yang diber i har ta dan ilmu oleh Allah Sw t; dan den gann y a i a ber t aqw a kepada Al l ah Sw t dan men ghubungkan si l at ur r ahi m, dan i a menget ahui bahw a ada hak Allah di dalam har tanya. I ni adalah seutama-utama kedudukan. 2, seor ang hamba yang di ber i i l m u ol eh Al l ah, n amun t i dak di ber i har t a; kemudian ia ber niat ser aya ber kata: Seandainya aku punya har ta, sungguh aku akan ber amal sebagaimana si fulan yang kaya. Dengan niatnya itu, maka pahala keduanya adalah sama. 3, seor ang hamba yang tidak diber i ilmu, namun hanya diber i har ta oleh Allah. Lalu, ia membelajakan har tanya tanpa dengan pengetahuan, dan t idak dijadikan sebagai w asilah untuk ber t aqw a kepada Allah sw t dan menyambung silatur r ahim, dan ia juga tidak t ahu bahw a di dalamnya ada hak Allah Sw t, maka ini adalah ser endah-r endahnya kedudukan. 4, seor ang hamba yang tidak diber i har t a dan ilmu ol eh Al l ah Sw t , dan i a ber kat a, “Seandai ny a say a memiliki har ta, maka saya akan ber amal sebagaimana si fulan yang ket iga t er sebut , maka dosa keduanya adalah sama.” [ HR I mam Tirmi i] . I bnu ‘Abbas Ra berkata, “Apabila Rasulullah Saw melihat seseorang, kemudian merasa takjub, maka beliau ber t any a, ‘Apakah ia beker j a? Ji ka or ang-or ang menjawab, “Tidak”; maka laki-laki akan jatuh hina di mata beliau Saw . Par a sahabat kemudian ber tanya, “Bagaima- na seper ti itu, Ya Rasulullah?” Beliau menjaw ab, “Jika seorang mukmin tidak memiliki ker ja pr ofesi, maka ia akan hidup dengan mengandalkan hutangnya.” [Kitab Al- J mi’, juz 1 34] b. M enutupi Dosa dan Kesalahan Dalam sebuah riwayat dituturkan, bahwa bekerja keras akan menut upi dosa-dosa yang t idak bisa dit utupi oleh salat dan puasa. Sabda Rasulullah Saw yang artinya: “Di antara dosa-dosa, ada dosa yang tidak bisa ditutupi dengan puasa dan salat .” Par a sahabat bertanya, “Lantas, apa yang bisa menutupi dosa itu Ya Rasulullah?” Rasulullah Saw menjaw ab, “Keser iusan dalam mencar i rejeki.” [ HR Abu Nu’aim] . K h azan ah K eutam aan Ber kar ya dan Beker ja “Sungguh sekir anya salah seor ang di ant ar a kamu mencar i kayu bakar dan dipikulnya ikatan kayu itu, maka yang demikian it u lebih baik baginy a dar i - pada i a memi nt a-mi nt a kepada seseor ang, bai k or ang it u member i at au- pun t idak member i nya.” [ H R I mam Bukhar i, dari Zubair bin Awwam] Gambar: Mencari kayu bakar Sumber: http:matanews.com Bab 9 | Menghargai Karya Orang Lain 159 Gambar: Petani, profesi halal Sumber: httpfarm4.static.flickr.com c. Ber temu Allah Dengan Wajah Ber ser i-ser i Di dal am r i wayat l ai n di sebut kan, bahwa orang yang memiliki profesi halal dan baik, akan bertemu dengan Allah Swt dengan wajah berseri- seri bagaikan bulan purnama. Rasulullah Saw juga bersabda, yang art inya: “Bar angsiapa mencari kehidupan dunia yang halal dan baik, maka ia akan menjumpai All ah Sw t dengan muka ber ser i -ser i bagaikan r embul an purnama.” [Muqaddimah Dustur, hal. 278]

3. Adab-adab D alam Beker ja dan Ber kar ya

d. Memudahkan Terkabulnya Doa Pada dasar n ya, naf k ah t er bai k adal ah naf k ah yan g didapatkan dari hasil usahanya sendiri. Nafkah yang halal dan baik, baik berupa makanan, pakaian, ataupun tempat tinggal, merupakan sarana agar doa diterima Allah Swt. Sabda Rasulullah Saw yang artinya: “…Selanjutnya, beliau ber cer it a t ent ang seor ang laki-laki yang ber ada di dalam perjalanan yang sangat panjang, hingga pakaian-nya lusuh dan berdebu. Laki-laki itu lantas menengadah-kan dua tangannya ke at as l angi t dan ber doa, “Ya Tuhanku, Ya Tuhanku..”, sement ar a it u makanan yang dimakannya adalah har am, minuman yang diminumnya adalah haram, dan pakaian yang dikenakannya adalah haram; dan ia diber i makanan dengan makanan-makanan yang har am. Lantas, bagaimana mungkin doanya dikabulkan?.” [HR Muslim] Hadis ini menerangkan bahwa sebab diterimanya doa adalah nafkah yang halal dan baik. Jika makanan, pakaian, dan tempat tinggal seseorang berasal dari nafkah yang haram, niscaya doanya tidak akan dikabulkan Allah Swt. Gambar: Bekerja ikhlas, bukan sekadar demi uang Sumber: httpyudhiapr.blogdetik.com Dal am beker j a dan ber karya, I sl am t el ah menggaris-kan sejumlah et ika adab yang harus diperhat ikan oleh seorang M uslim. Adab-adab dalam bekerja dan berkarya adalah sebagai berikut: a. Beker ja Dengan Niat I khlas Kar ena Allah Bekerja adalah ibadah. Setiap ibadah harus selalu dilandasi dengan niat ikhlas semat a-mat a untuk mencari rida Allah. Sebab, bekerja bukan sekadar untuk mendapatkan harta, akan tetapi, juga menjadi sarana untuk mendekat kan diri kepada- Nya. Fi r m an Al l ah Swt yang ar t i nya: “M aka ber ibadahlah kepada Allah dengan memur nikan ketaatan kepada-Nya”. [ QS Az-Zumar 39: 2] . Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 160 b. Amanah Dalam Beker ja Dal am beker j a dan ber kar ya seseor ang har us sel al u memperhatikan dan memenuhi semua akad yang berhubungan dengan pekerjaannya, mulai dari waktu, tempat, jenis pekerjaan, kompensasi, dan lain sebagainya. Perintah untuk memenuhi akad-akad telah disebutkan di dalam Al-Qur’an dan sunnah. Di dalam al-Qur’an, Allah Swt berfirman, yang art inya: “Hai or ang-or ang yang ber iman, penuhilah akad-akad itu.” [ QS Al-M aidah 5: 1] . “Dan or ang-or ang yang memelihar a amanat -amanat yang dipikulnya dan janjinya.” [ QS Al- Ma’ rij 70: 32] Kewajiban memenuhi amanah dan janji juga disebut kan di dal am sun nah. Dal am sebuah r i wayat di t u t u r k an , bahwasanya Rasulullah Saw bersabda yang art inya: “Tanda or ang munafik itu ada tiga, yaitu,”Bila ber kata ia dusta, bila ber janji ia menyelisihi, dan bila diper caya ia ber khianat.” [ HR Bukhari dan Muslim] . c. Tidak Ber laku Cur ang atau Khianat Dalam bekerja dan berkarya seorang Muslim dilarang berlaku curang dan khianat. Larangan ini bersifat umum, mencakup orang yang bekerja di inst ansi pemerint ah maupun swasta. Imam Abu Dawud meriwayatkan hadis dari ‘Abdull h bin Buraidah, dari bapaknya, bahwas Rasulullah Saw ber sabda yang ar t i nya: “ Bar angsi apa yang kami peker jakan untuk mengerjakan suatu peker jaan, dan kami telah memberi-kan upahnya, maka apa yang diambilnya selain itu adalah suatu kecurangan.” [HR Abu Dawud]. d. Tidak Mer ampas Hak Or ang Lain Harta dan darah seorang Muslim adalah terjaga. Seorang M usl im t idak boleh merampas har t a maupun kehormat an saudara Muslimnya yang lain. Jika seseorang berprofesi at au melakukan suatu pekerjaan yang berakibat pada terampasnya hart a at au kehormat an saudaranya yang lain, maka ia t elah berbuat kezaliman. Di dalam banyak hadis, Rasulullah Saw telah mengingat- kan kaum Muslim untuk tidak menganiaya atau merampas hak orang lain. Tatkala di Haji Wada’ Rasulullah Saw bersabda yang artinya: “Sesungguhnya dar ahmu, har tamu, dan kehor matan dir imu itu har am diganggu, sebagaimana har amnya har imu ini di bulanmu ini, dan di neger imu ini. I ngatlah, bukankah aku telah menyampaikannya? ” [ HR Bukhari dan Muslim] . Gambar: Menyontek, berlaku curang Sumber: http:4.bp.blogspot.com