M enyalatkan Jenazah Pendidikan Agama Islam Kelas 11 Asep Puji Syukur Evi Susanti 2011
Bab 11 | Fikih Pengurusan Jenazah
197
Daruqutni, dari Abu Hurairah Ra, bahwasanya Rasulullah Saw menyalati jenazah, lalu beliau bertakbir empat kali,
dan bersalam satu kali. Sedangkan ket entuan mengenai takbir, lima, enam, dan tujuh kali, didasarkan pada sebuah
hadis yang diriwayatkan oleh I mam Baihaqi dari Abu Wail Ra, bahwasanya ia berkata:
“Par a shahabat ber takbir di masa Rasulullah SAW t ujuh kali, lima kali, dan enam kali, atau dia ber kat a
empat kali. Lalu Umar bin Ka ab Ra mengumpulkan par a shahabat Rasulullah Saw , dan setiap or ang dar i mer eka
mengat akan apa y ang di li hat ny a. Kemudian Umar mengumpulkan mer eka untuk ber takbir empat kali takbir
saja sebagai salat yang ter panjang”. [ HR. I mam Baihaqi]
♦
Membaca surah Al-Fatihah. I mam Bukhari menuturkan sebuah hadis dari alhah bin
‘Abdullah bin ‘Auf RA, bahwasanya ia berkata:
“Saya pernah salat jenazah di belakang Ibnu ‘Abbas Ra, lalu dia membaca surat Al-Fatihah”. Dia berkata, “Agar
mereka mengetahui bahwa membaca surat Al-Fatihah dalam salat jenazah adalah sunnah”.[HR Imam Bukhari]
♦
Membaca salawat atas Nabi Saw. Dari Umamah bi n Sahl Ra dit ut ur kan bahwasanya i a
diberitahu salah seorang sahabat Nabi Saw, bahwasanya termasuk sunnah dalam salat jenazah adalah; hendaknya
seorang imam bertakbir, lalu membaca surah Al-Fatihah dengan pelan dalam hati setelah takbir per tama. Setelah
ﷲا ـــﺻ ﷲا لﻮـــﺳر ﺪـــﻬﻋ ـــﻋ نوﱪﻜـــﻳ اﻮﻧﺎـــﻛ ُ
َ َ
َّ َ ِ ِ ْ
ْ ُ
َ َ ِ
ْ َ
ْ ُ ِّ َ ُ ُ َ
لﺎـــﻗ وأ ﺎﺘـــﺳو ﺎـــﺴ و ﺎﻌﺒــﺳ ﻢﻠــﺳو ﻪــﻴﻠﻋ َ َ
ْ ًَ ّ
ّ ِ َ َ
َ َ َ
ً ْ َ ً ْ ْ
َ َ ِ َ َ
ﻪــﻨﻋ ﷲا ﻲــﺿر بﺎــﻄﺧ ﻦــﺑ ﺮــﻤﻋ ﻊــﻤﺠﻓ ﺎــﻌﺑرا ُ
ْ َ ُ
َ َ
َ ِ َ َ
ٍ َّ َ ُ ْ
ُ ُ
َ َ ً
َ ْ َ
ﻢﻠـــﺳو ﻪـــﻴﻠﻋ ﷲا ـــﺻ ﷲا لﻮـــﺳر بﺎﺤـــﺻا َ َ
ِ ِ
ّ َ َ ْ
َ َ ُ َ
َّ َ َ
ِ ْ ُ َ ْ َ
ﻲــﺿر ﺮــﻤﻋ ــﻌﻤﺠﻓ ىأر ﺎــﻤﺑ ﻞــﺟر ﻞــﻛ ﱪﺧﺎــﻓ َ ِ َ
َ َ
ُ َ َ َ
َ ُ
ْ ُ
َ َ َ
َ َ
ِ ٍ ُ ُّ ُ َ ْ
ةﻼـــﺼﻟا لﻮﻃﺎـــﻛ تاﲑﺒﻜـــﺗ ﻊـــﺑرا ـــﻋ ﻪـــﻨﻋ ﷲا ِ َ
َّ ِ ِ
َ ْ
َ َ ٍ َ ْ ْ
َ ِ َ ْ َ
َ َ َ ُ
ُ ْ
ــﻋ ﺎــﻤ ﻋ ﷲا ﻲــﺿر سﺎــﺒﻋ ﻦﺑا ﻒﻠﺧ ﺖﻴﻠﺻ َ َ َ َ ُ
َ ُ
ُ ْ
َّ َ ِ َ
َ ٍ َ َ َ
ّ ِ ْ
ْ ْ ّ
َ ﺔﻨــﺳ ﺎ أ اﻮﻤﻠﻌﻴﻟ لﺎﻗ بﺎﺘ
ﻟا ﺔﺤﺗﺎﻔﺑ أﺮﻘﻓ ةزﺎﻨﺟ ٌ
َ ّ
ّ َ
ُ َ
َ َ ِ
َ َ
ُ ْ
َ ِ ِ ِ
َ َ َ
َ ِ ْ
َ َ َ
ِ َ ٍ َ َ
Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI
198
i t u, m embaca sal aw at at as Nabi M uhammad Saw , dil anj ut kan dengan memanj at kan doa dengan t ulus
untuk jenazah pada takbir -t akbir ber ikutnya, dan tidak membaca ayat-ayat Al-Qur ’an apapun di dalam salat
jenazah. Set elah itu ber salam dengan pelan di dalam hati”. [ HR I mam Syafi’i, Al-Baihaqi, dan Abu Dawud Ath-
Thayalisi]
♦
M endoakan jenazah Di dalam riwayat -riwayat sahih dit ut urkan bahwasanya
Nabi saw mendoakan jenazah dengan doa-doa t ertent u. Doa-doa tersebut dibaca pada takbir ketiga, dan keempat.
Di antara doa yang dipanjatkan Nabi saw pada salat jenazah adalah doa yang diriwayatkan oleh I mam Muslim dari ‘Auf
bin Malik ra, bahwasanya ia berkata:
“Saya hafal doa beliau Saw saat salat jenazah, beliau Saw berdoa, “Ya Allah, ampunilah dan kasihilah dia jenazah,
berilah dirinya maaf dan maafkanlah dosanya; muliakanlah kedatangannya, lapangkanlah tempatnya, basuhlah dengan
air, salju, dan air es dan sucikanlah dirinya dari kesalahan- kesalahan, sebagaimana Engkau mensucikan baju putih dari
kotoran. Dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, dan gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik,
gantilah isterinya dengan isteri yang lebih baik, dan masukkanlah dirinya ke dalam surga, dan lindungilah dirinya
dari siksa kubur, atau dari siksa api neraka.
♦
Mengucapkan salam. Setelah selesai berdoa pada takbir yang keempat, ditutup
dengan mengucapkan salam, yakni:
“As-sal mu’alaikum w a r ahmat ull h”.
ﺮــﻔﻏا ــﻠﻟا لﻮــﻘﻳ ﻮــﻫو ﻪــ ﺎﻋد ﻦــﻣ ﺖــﻈﻔﺤﻓ ُ َ
ْ ِ َ
ِ ِ
ِ ْ
َّ ُ ّ ُ َ
ُ َ َ ُ َ ِ َ َ
ُ ْ
ُ ْ
ﻊــﺳوو ﺰــﻧ مﺮــﻛأو ﻪــﻨﻋ ﻒــﻋاو ﻪــﻓﺎﻋو ﻪــ راو ْ
ْ ِّ
َ َ َ
َ َ
َ َ
ُ َ ُ ُ ُ
ْ ِ
ْ َ
ِ ُ
ُ ْ
َ َ
ْ ِ ْ
ﻪـــﻘﻧو دﱪـــﻟاو ﺞـــﻠﺜﻟاو ءﺎـــﻤﻟﺎﺑ ـــﺴﻏاو ﺧﺪـــﻣ ِ ِ ِ
ِ ّ
َ َ
َ َ
َ َ
َ َ َ
ْ ْ
ِ ِ
ْ ّ
َ ِ ُ ُ
ْ ْ
َ ْ
ُ ﻦــﻣ ﺾــﻴﺑﻷا بﻮــﺜﻟا ﺖــﻴﻘﻧ ﺎــﻤﻛ ﺎــﻳﺎﻄﺨﻟا ﻦــﻣ
ْ ْ
ْ ِ
ِ َ َ
َ ْ َ ْ
َ ْ َ
ّ ّ َ َ َ
َ َ َ
َ ْ
ﻦــﻣ اﲑــﺧ ﻼـﻫأو هراد ﻦـﻣ اﲑﺧ اراد ﺪﺑأو ﺲ ا ْ
ْ ِ
ِ ِ
ً ً
ْ ْ
َ َ
ً ْ
ْ َ
َ ِ َ
َ َ
ِ َ ًَ ُ
ْ ِ
َّ هﺬــﻋأو ﺔــﻨﺠﻟا ــﺧدأو ﻪﺟوز ﻦﻣ اﲑﺧ ﺎﺟوزو ﻫأ
ُ ْ
ِ ِ
ِ ِ
َ َ
َ َ
َ َ
َ َّ َ ْ
ُ ْ ْ
ِ ْ ْ
َ َ
ْ ً ْ َ ً
ِ ِ ْ
رﺎــﻨﻟا باﺬــﻋ ﻦــﻣ وأ ﱪﻘﻟا باﺬﻋ ﻦﻣ ِ َّ ِ َ
ِ َ َ
َ ْ
ْ ِ
ِ ْ َ ِ ْ َ
ْ
Bab 11 | Fikih Pengurusan Jenazah
199
c Pr aktik Salat Jenazah
♦
Salat jenazah bisa dilakukan atas seorang, dua or- ang, at au banyak j enazah. Salat j enazah boleh
dilakukan secara bergiliran. Jika kelompok pertama selesai menyalatkan, barulah kemudian kelompok
kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya.
♦
Disunnahkan mengerjakan salat jenazah berjama’ah. Jika salat jenazah dilakukan dengan berjama’ah, maka
jenazah diletakkan secara melintang di depan imam, dengan posisi kepala jenazah di sebelah kanan imam.
♦
I mam mengambil posisi menghadap kepala jenazah, jika jenazahnya laki-laki. Jika jenazahnya perempuan,
imam mengambil posisi menghadap perut jenazah. Set el ah imam dan makmum berdi ri menghadap
kiblat dan meluruskan shaf, maka salat jenazah bisa dimulai. Set elah it u, set iap peserta salat jenazah
berniat salat jenazah karena Allah.
♦
Mengucapkan takbir pertama, “All hu akbar”.
♦
Setelah mengucapkan takbir atul- ihr m, baik imam dan makmum membaca surah Al-Fatihah.
♦
Set elah selesai membaca surah Al-Fatihah, disam- bung dengan mengucapkan t akbir kedua, “All hu
akbar” . Set elah it u membaca salawat at as Nabi Muhammad Saw:
ﺪــﻤﺤﻣ لا ــﻋو ﺪــﻤﺤﻣ ــﻋ ﻞــﺻ ــﻠﻟا ٍ
ٍ َ
َ ّ
ّ َ
َ َ
َ ُ
ُ ِ َ
َ َ
َ َ
ِ ّ
ّ َ َ ُ َّ
♦
Set el ah sel esai m em baca shal awat at as N abi Mohammad Saw, dilanjutkan dengan mengucapkan
takbir ket iga, “All hu Akbar”.
K h azan ah Salat Jenazah
Bagi Anak K ecil
Jika yang meninggal adal ah anak keci l yang
bel um ber umur empat bul an, maka i a hanya
dimandikan saja dan tidak disalat i, di kaf ani dan
dikuburkan. Namun jika sudah ber umur empat
bulan, lahir, dan keluar tangisnya, maka menurut
sebagian fuqaha ia harus disalatkan, jika tidak maka
ia tidak disalatkan.
Pendapat ini dikete- ngahkan ol eh ul ama-
ulama mazhab Hanafiyah, M aliki yyah, Syafi’iyyah,
An-Auza’iy dan Al-Hasan. Sedangkan m enurut
I mam Ahmad, Sa’id bin Jabir dan I shaq, ia harus
dimandikan dan disalat- kan, sebab bayi itu telah
memiliki ruh.
♦
Selesai mengucapkan t akbir ketiga, dilanjut kan dengan membaca doa untuk jenazah; minimal membaca:
“Ya Allah, ampunilah dia, r ahmatilah dia, dan ber ilah ia maaf, dan ampunilah dosa-dosanya”
♦
Setelah selesai membaca doa di atas, dilanjutkan dengan mengucapkan t akbi r keempat , “ Al l hu Akbar” . Lal u
membaca doa:
“Ya Allah, janganlah Engkau mencegah kami, pahalanya, dan janganlah Engkau membuat fit nah kepada kami,
sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dir inya”.
وﺎـﻨﻟﺮﻔﻏاو هﺪـﻌﺑ ﺎـﻨﺘﻔﺗﻻو هﺮﺟأﺎـﻨﻣﺮﺤﺗﻻ ـﻠﻟا ُ َ َ
َ َ
َ َ
َ َ ْ ِ
ِ ْ
ُ ُ
َ ْ
ْ َ
ْ َ
َ َ
َ َ
َ ْ َ
ّ ْ
ِ َّ ُ
ﻪــﻨﻋ ﻒــﻋاو ﻪــﻓﺎﻋو ﻪــ راو ﺮﻔـــﻏا ـــﻠﻟا ُ
ُ ْ
َ َ
ُ ْ
َ َ
َ ِ
ِ َ
ِ ّ
ْ َ
ْ ُ َ
ْ ْ
َّ ُ َ
Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI
20 0 ♦
Set el ah selesai membaca doa ini, di lanj ut kan dengan mengucapkan sal am, “ Assal m u’al ai kum w ar ah-
matull h”, diiringi dengan menoleh ke kanan dan ke kiri.
d Doa Setelah Selesai Salat Jenazah
Setelah salat jenazah hendaknya berdoa dengan doa-doa yang ditunt unkan oleh Nabi Saw Al-ma‘ ur. Doa-doa
berikut ini sangat baik dibaca setelah mengerjakan sholat jenazah:
“Ya Allah, hamba-Mu, anak hamba-Mu, dan anak dar i umat- Mu, ber saksi bahw a tidak ada sesembahan yang
ber hak disembah kecuali Allah. Engkau, Engkau adalah Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Mu, dan ia bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu. Dia sangat membutuhkan rahmat-Mu, dan Engkau Maha Kaya untuk
tidak menyiksanya. Dia telah meninggalkan dunia dan keluarganya. Jika ia suci, maka sucikanlah dia, jika dia
ber salah, maka ampunilah dir inya. Ya Allah, janganlah Engkau mengharamkan kami dari pahalanya, dan jangan
sesatkan kami sepeninggalnya”. [HR Imam Hakim].
Sel ai n doa di at as, masi h banyak doa-doa l ai n yang diajarkan oleh Nabi Saw.