D osa Besar Ter hadap Or ang Lain

Bab 10 | Menjauhi Dosa Besar 179 ♦ M enel ant ar kan dan m engabai kan keadaan kedu a or angt ua, padahal di r i nya mampu dan sanggup, dan tindakan-tindakan menyakitkan lainnya. I slam telah mewajibkan seorang Muslim untuk selalu taat dan ber buat bai k kepada kedua orang t ua, lebih-lebi h ji ka keduanya sudah lanjut usia. Ketentuan seperti ini didasarkan pada firman Allah Swt yang artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua or ang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang ber t ambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Ber syukur lah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk memper sekutukan dengan Aku sesuat u yang t idak ada penget ahuanmu t ent ang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan per gaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan or ang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuber itakan kepadamu apa yang telah kamu ker jakan”. [ QS Luqman 31: 14-15] . b Dosa Besar Ketika Ber inter aksi dengan Or ang Lain Dosa-dosa besar ket ika berint eraksi dengan orang lain adalah sebagai berikut: ♦ Bersumpah Palsu Bersumpah palsu untuk mengambil hak orang lain, atau untuk menciderai kehormatan orang lain termasuk dosa besar. Ketetapan ini didasarkan pada hadit s riwayat I mam Bukhari dari ‘Abdullah bin ‘Amru Ra, bahwasanya ada seorang laki-laki Arab bertanya kepada Nabi Saw tentang macam-macam dosa besar. Beliau menjawab: “Al-yam n al-gam s sumpah gamus.” Saya bert anya, “Apa yang dimaksud dengan sumpah gamus?”. Nabi Saw menjawab, “Sumpah yang dit ujukan unt uk mengambil har t a seor ang Muslim, padahal sumpah itu adalah sumpah palsu”. [ HR I mam Bukhari] ♦ Memungut Riba M el ak uk an t r ansak si r i ba dengan ber bagai macam jenisnya termasuk perbuatan dosa besar. Allah Swt dan Rasul- Nya telah melarang kaum Muslim memungut atau memakan riba, dengan larangan yang sangat keras. Allah Swt berfirman, yang artinya: “Hai or ang-or ang yang ber iman, ber takw alah kepada Allah dan tinggalkan sisa r iba yang belum dipungut jika kamu or ang-or ang y an g ber i man. M ak a j i ka k am u t i dak menger jakan meninggalkan sisa r iba, maka ket ahuilah, Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 18 0 bahw a Allah dan r asul-Nya akan memer angimu. Dan jika kamu ber taubat dar i pengambilan r iba, maka bagimu pokok har tamu; kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya”. [ QS Al-Baqarah 2: 279] I mam Al-Bazar menut urkan sebuah riwayat , bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda, yang artinya: “Dosa besar itu ada tujuh macam. Per tama, menyekutukan Allah, membunuh jiw a t anpa ada alasan yang dibenar kan, memakan r iba, memakan har ta anak yatim hingga anak itu besar , lar i dar i medan per ang, menuduh w anita suci ber zina, ber balik menuju Ar ab dar ul kufur setelah hijr ah”. [ HR I bnu Abi Hatim, dari Abu Hurairah Ra] c Dosa Besar Dalam Masyar akat Dosa besar yang t erjadi di t engah-t engah masyar akat adalah sebagai berikut: ♦ Pembunuhan M embunuh j iwa yang di har amkan All ah Swt dengan kesengajaan mut a’ammidan t ermasuk dosa besar. Adapun pembunuhan yang dilakukan tanpa kesengajaan, atau membunuh jiwa yang dihalalkan Allah Swt, tidaklah termasuk dosa besar. Dalil yang menunjukkan bahwa pembunuhan t erhadap jiwa yang diharamkan Allah Swt dengan kesengajaan termasuk dosa besar, adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Di dalam Al-Qur’an Allah Swt berfirman, yang art inya: “Dan bar angsiapa yang membunuh seor ang Mukmin dengan sen gaj a m ak a bal asann y a i al ah j ahan am , kekal i a di dalamnya dan Allah mur ka kepadanya, dan mengut ukinya ser ta menyediakan azab yang besar baginya”. [ QS An-Nis ’ 4: 93] . Di dalam Sunnah, Nabi Saw bersabda, yang artinya: “Dosa besar itu ada tujuh macam. Per tama, menyekutukan Allah, membunuh jiw a t anpa ada alasan yang dibenar kan, memakan r iba, memakan har ta anak yatim hingga anak itu besar , lar i dar i medan per ang, menuduh w anita suci ber zina, ber balik menuju Ar ab dar ul kufur setelah hijr ah”. [ HR I bnu Abi Hatim, dari Abu Hurairah Ra] . ♦ Perzinaan Per zi naan t er masu k dosa besar . Si apa saj a yan g melakukan perzinaan, maka dia berhak mendapat kan sanksi yang keras, di dunia dan di akherat. Sanksi bagi pezina gairu muhshan jejaka atau perawan adalah dipukul dengan tongkat j i l i d sebanyak 10 0 kal i . Sedangkan sanksi bagi pezi na muhshan adalah dirajam hingga mati. Tidak ada pengampunan abolisi dalam kasus perzinaan. Pasalnya, zina termasuk dalam hudud, dan tidak ada pengampunan dalam kasus hudud. Bab 10 | Menjauhi Dosa Besar 18 1 Al-Qur’an menet apkan zina sebagai perbuat an keji dan jalan yang sangat buruk. Allah Swt berfirman, yang artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adal ah suat u per buat an y ang kej i dan suat u j alan yang bur uk”.[ QS Al-I sr ’ 17: 32] Al-Qur’an menet apkan sanksi jilid dera sebanyak 100 kali bagi pezina gairu muhshan. Allah Swt berfirman, yang art i nya: “Per empuan yang ber zina dan laki-laki yang ber zina, maka der alah t iap-tiap seor ang dar i keduanya ser at us kali der a, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu ber iman kepada Allah, dan har i akhir at. Dan hendaklah pelaksanaan hukuman mer eka disaksikan oleh sekumpulan or ang-or ang yang ber iman”. [ QS An-N r 24: 2] Di dalam hadis sahih, Nabi Saw bersabda, yang artinya: “ Bar angsi apa ber zi na at au m i num kham er , Al l ah akan mencabut i man dar i hat i n y a , sebagai m an a manusi a menanggalkan baju dar i kepalanya”. [ HR I mam ahabi] ♦ Qa af Menuduh Wanita Suci Melakukan Perzinaan Qa af adalah menuduh wanit a M uslimat yang menjaga kehormat an dirinya melakukan perzinaan. Qa af t ermasuk dosa besar, dan pelakunya dihukum 80 kali dera. Selain itu, kesaksian orang yang per nah mel akukan qa af t idak akan diterima. Ketentuan seperti ini didasarkan pada firman Allah Swt , yang artinya: “Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik berbuat zina dan mer eka tidak mendatang-kan empat or ang saksi, maka deralah mereka yang menuduh itu delapan puluh kali der a, dan janganlah kamu ter ima kesaksian mer eka buat selama-lamanya. dan mereka I tulah orang-orang yang fasik”. [QS An-N r 24: 4] Di dalam hadis shahih, Nabi Saw memasukkan qa af ke dalam dosa besar. Nabi Muhammad Saw bersabda, yang artinya: “Dosa besar itu ada tujuh macam. Per tama, menyekutukan Allah, membunuh jiw a t anpa ada alasan yang dibenar kan, memakan r iba, memakan har ta anak yatim hingga anak itu besar , lar i dar i medan per ang, menuduh w anita suci ber zina, ber balik menuju Ar ab dar ul kufur setelah hijr ah”. [ HR I bnu Abi Hatim, dari Abu Hurairah Ra] . ♦ Membuat Kerusakan di Tengah-tengah Masyarakat Membuat kerusakan di masyarakat termasuk dosa besar. Seor an g M u sl i m di l ar an g membuat ker u sakan, seper t i , menyebar kan t eror , menjarah dan mer ampok, mel akukan Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 18 2 pembunuhan massal, dan tindakan-tindakan keji lainnya. Allah Swt t elah menet apkan sanksi yang amat ker as bagi pel aku kerusakan di muka bumi. Allah Swt berfirman, yang artinya: “ Sesungguhnya pembal asan t er hadap or ang-or ang y ang memer angi Allah dan Rasul-Nya dan membuat ker usakan di muka bumi, hanyalah mer eka di bunuh at au disali b, at au dipot ong t angan dan kaki mer eka dengan ber t imbal balik, at au di buang dar i neger i t empat kedi amann y a. Yang demi ki an i t u sebagai suat u penghi naan unt uk mer eka didunia, dan di akhir at mer eka ber oleh siksaan yang besar ”. [ QS Al-M idah 5: 33] ♦ Minum Minuman Keras Syur bul-Khamr Menurut I mam ahabi, minum minuman keras syur bul- khamr termasuk dosa besar. Di dalam hadis sahih, dituturkan bahwas Rasulullah Saw bersabda, yang artinya: “Jauhilah oleh kalian khamer . Sesungguhnya, khamer it u adal ah i nduk dar i semua kekej i an. Bar angsi apa t i dak menj auhi ny a, maka i a t el ah mem bangkang Al l ah dan Rasul Ny a, dan ber hak m endapat kan si ksa kar ena t el ah ber maksiyat kepada Allah sw t”. [ HR I mam ahabi]

C. Menjauhi Dosa-dosa Besar dalam Kehidupan Sehari-hari

Seorang Muslim wajib menghindari dan menjauhi dosa besar. Pasalnya, dosa besar akan menjatuhkan pelakunya ke dalam kerugian, baik di dunia maupun akhirat. Adapun cara- cara untuk menjauhi dosa besar adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt dengan cara: ♦ M enjauhi perbuat an-perbuat an yang bisa merusak akidah tauhid, sepert i pergi ke tukang ramal dan dukun, pemberian sesajen atau tumbal di tempat - tempat keramat, dan lain sebagainya. ♦ Gemar mendat angi majelis-majelis zikir dan ilmu, untuk meningkat girah semangat ke-I slaman. ♦ M em bi asak an di r i m enger j akan i badah -i badah sun nah, seper t i , sal at t ah aj ud dan du ha, pu asa sunnah, infaq, sedekah, dan ibadah-ibadah sunnah lainnya. Dengan car a-cara sepert i i ni , keimanan dan ket aat an seseorang kepada Allah Swt akan meningkat. Ketika iman dan ketaatan seseorang kepada Allah meningkat, niscaya Bab 10 | Menjauhi Dosa Besar 18 3 dia akan terjauh dari dosa-dosa besar. Sebaliknya, ketika i man dan ket aat an seseorang kepada All ah mel emah, niscaya, dia mudah t erjat uh dalam dosa-dosa besar. 2. Sel ek t i f dan ber hat i - hat i dal am memi l i h kawan dan sahabat . Seor ang M usli m hendaknya t idak ber kawan dengan orang-orang fasik, zalim, dan kafir. I ni ditujukan agar dia t erhindar dari kejahat an dan kekejian mereka. Seorang Muslim dibolehkan dekat dengan mereka, jika ia mampu mel akukan amar m akr uf nahi ‘ani l m unkar . Allah Swt berfirman, yang art inya: “Dan janganlah kamu cender ung kepada or ang-or ang y ang zal i m y ang m eny ebabkan kam u di sent uh api ner aka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seor ang penolongpun selain dar ipada Al lah, kemudian kamu tidak akan diber i per tolongan”. [ QS H d 11: 113] . M aksu d cender u ng kepada or ang yan g zal i m adal ah menggauli mer eka ser t a meridai per buat annya. Tet api, jika seorang Muslim bergaul dengan mereka tanpa meridai perbuatannya, dan agar mereka kembali kepada kebenaran atau memelihara diri, maka dibolehkan. Sebaliknya, seorang Muslim harus banyak bergaul dengan or ang-orang saleh dan mukhl is, agar dia t erpengar uh kebaikan-kebaikan mereka. Al-Qur’an dan Sunnah telah mendorong kaum Muslim untuk bergaul dan dekat dengan orang-orang saleh. Allah Swt berfirman, yang artinya: “Dan ber sabar lah kamu ber sama-sama dengan or ang- or ang yang menyer u Tuhannya di saat pagi dan petang untuk menghar ap ker idaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu ber paling dar i mer eka kar ena menghar apkan per hiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti or ang-or ang yang telah Kami lalaikan hatinya untuk mengingat Kami, ser ta menur uti haw a nafsunya, dan adalah keadaannya itu melampaui batas”. [ QS Al- Kahfi 18: 28] 3. Menegakkan amar makr uf nahi ‘anil munkar di tengah- tengah masyarakat. Seorang Muslim wajib mencegah dan menghilangkan setiap bentuk kemungkaran. Dengan cara seperti ini, masyarakat akan t erjauh dari kemaksiyat an. Nabi Muhammad Saw bersabda, yang artinya: “Siapa saja yang melihat kemungkar an hendaknya ia mengubah dengan tangannya. Jika dengan tangan tidak mampu, hendaklah ia ubah dengan lisannya; dan jika den gan l i san t i dak mampu maka ubahl ah den gan hatinya; dan ini adalah selemah-lemah iman.” [ HR I mam Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra] Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 18 4 Negara juga harus didorong untuk terlibat aktif dalam amar m akr uf nahi ‘ani l m unkar dan i zal at ul mungkar ah melenyapkan kemungkaran di tengah-tengah masyarakat. K h azan ah Besar nya D osa Riba “Riba itu mempunyai 73 pintu, sedang yang paling ringan seperti seorang laki- laki yang menzinai ibunya, dan sejahat-jahatnya riba adalah mengganggu kehormatan seorang Muslim”. HR I mam I bnu Majah, dari Abdullah bin Mas’ud Ra. “Satu dirham riba yang dimakan seseorang, dan dia mengetahui bahwa itu adalah riba, maka itu lebih berat daripada enam puluh kali zina”. HR Ahmad, dari Abdullah bin Hanzalah Ra. Gambar: Khamer dimusnahkan oleh petugas Sumber: http:media.vivanews.com 4. M eni ngkat k an k esej ah t er aan dan k ual i t as hi du p masyarakat. Pada umumnya, banyak orang terjatuh dalam perbuatan dosa, karena alasan ekonomi. Selain itu, faktor l i n gk un gan seki t ar j u ga san gat ber pen gar u h dal am membent uk perilaku seseorang. Seseorang yang hidup di li ngkungan kumuh dan jauh dar i nil ai -nil ai I sl am, bi asanya akan sangat mudah ber per i l aku abnor mal . Sebaliknya, seseorang yang hidup di lingkungan yang baik dan I slami, biasanya lebih bisa mengendalikan diri untuk t i dak mel aku kan per buat an- per buat an dosa. N abi Muhammad Saw bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya kota Madinah itu bagaikan tungku yang m em ber sihkan kot or anny a dan mencem er l angkan kebaikannya “. [HR Imam Malik, Bukhari dan Muslim] Riwayat ini menunjukkan bahwa masyarakat yang baik dan I slami, akan membersihkan setiap anggota masyarakatnya dari setiap kejahatan dan dosa. Bab 10 | Menjauhi Dosa Besar 18 5 R an gk u m an 1. Menurut bahasa Arab, dosa besar al-kab ir berasal dari kata akbar besar. Adapun menurut ist ilah para ulama, al-kab ir adalah dosa-dosa besar yang harus dijauhi, seperti membunuh, berzina, durhaka kepada orang tua, sihir, dan lain sebagainya. 2. Dosa besar dapat diklasifikasi sebagai berikut: ♦ Dosa besar terhadap diri sendiri, seperti, kufur, musyrik, nifak, dan fasiq. ♦ Dosa besar saat berinteraksi dengan orang lain; seperti memungut riba dan sumpah palsu. ♦ Dosa besar yang ada di dalam kehidupan masyarakat, seperti zina, minum minuman keras, berbuat kerusakan di muka bumi, pembunuhan, dan lain sebagainya. 3. Perilaku yang bisa menjauhkan seseorang dari dosa-dosa besar adalah; 1 meningkat kan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt, 2 selektif dan berhat i-hat i dalam memil ih kawan dan shahabat , 3 menegakkan amar makr uf nahi ‘anil munkar di tengah-tengah masyarakat, dan 4 meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. La t iha n Soa l Ba b 1 0

A. T an ggapi lah per n yataan -per n yataan i n i den gan j uj u r , sesu ai den gan

k eyak i n an m u , den gan car a m en con t r en g pada k olom yan g t er sed i a S= Setuju , T S= T idak Setuj u dan TT= Tidak T ahu . Kem udi an, salinlah di bu ku latih anm u. Per n yataan N o Jawaban S T T Seorang Muslim wajib menjauhi dosa- dosa besar. Di antara dosa-dosa besar yang sering dilakukan manusia adalah zi na, memungut ri ba, dan dur haka kepada dua orangtua. 1 Salah satu bentuk dosa besar terhadap Allah adalah fasik. Kefasikan adalah menampakkan perbuatan dosa dengan terang-terangan tanpa malu dan risih. 2 Alasan T S Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 18 6 3 Menegakkan amar makruf dan nahi ‘anil munkar t er masuk per buat an yang mencerminkan perilaku menjauhi dosa- dosa besar. Sebab, masyarakat akan t er hindar dari dosa besar, jika di dalamnya ditegakkan aktivitas amar makruf nahi ‘anil munkar. 4 Agar tindak kejahatan, terutama dosa besar bisa dicegah maka, seorang Mus- lim harus memperkuat keimanannya dan meningkatkan kualit as dan taraf hidupnya, agar t idak ada niat untuk melakukan t indakan-t indakan dosa besar.

B. Ber i l ah t an d a X pa d a j aw aba n yan g pa l i n g t epa t Sal i n l ah

jawabanm u ke buku tugas. 1. Dalil yang memerint ahkan kaum M uslim unt uk menjauhi dosa-dosa besar adalah: a. QS An-Nis ’ 4; 31 d. QS An-Nis ’ 4; 51 b. QS An-Nis ’ 4; 32 e. QS An-Nis ’ 4; 61 c. QS An-Nis ’ 4; 41 2. Perbuat an yang termasuk dosa besar terhadap diri sendiri adalah; a. Membunuh dan merampok d. Durrhaka kepada dua orang tua b. Mencuri dan menipu e. Merampas harta milik orang lain c. Bunuh diri 3. Yang termasuk dosa-dosa besar ketika berinteraksi dengan orang lain adalah: a. Bersumpah palsu b. M enuduh wanita shaleh berbuat zina c. M usyrik d. Fasik e. a dan c 4. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini 1 Dosa-dosa besar yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat adalah perzinaan dan pembunuhan. 2 Menuduh wanita shaleh berbuat zina tanpa ada bukti yang jelas termasuk dalam perbuatan dosa besar. 3 Musyrik dan fasik termasuk dosa besar terhadap diri sendiri. 4 Bunuh diri adalah dosa besar terhadap Allah Swt 5 Sumpah palsu bukan termasuk dosa besar. Bab 10 | Menjauhi Dosa Besar 18 7 Dari pernyataan-pernyat aan di at as, mana pernyat aan yang benar? a. 1, 4, dan 5 d. 2, 4, dan 5 b. 2, 3, dan 5 e. Semuanya benar c. 1, dan 2 5. Dalam berinteraksi dengan orang lain, seorang M ukmin harus menghindari perbuatan-perbuat an berikut ini, kecuali: a. Gibah d. Berlaku aniaya dan zalim b. Memungut riba e. Tasamuh c. Sum’ah 6. Di bawah ini termasuk perbuatan durhaka kepada dua orang tua, kecuali: a. Membentak dua orang tua b. Memukul dua orang tua c. Menolak perintah orang tua untuk menyekutukan Allah swt d. Membangkang perintah orang tua e. Melawan dan memutuskan hubungan dengan orang tua 7 . Langkah untuk menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang terkategori dosa besar adalah: a. Meminta bantuan kekuatan dari dukun b. Puasa tujuh hari tujuh malam tanpa berhenti c. Meningkatkan keimanan dan ketaatan kepada Allah swt d. M engkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi e. Melatih diri dengan bela diri 8. M emungut riba termasuk dalam kat egori dosa besar. Ayat Al-Qur’an yang memerintahkan kaum Muslim meninggalkan sisa-sisa riba adalah: a. QS Al-Baqarah 2: 279 d. QS Al-Baqarah 2: 179 b. QS Al-Baqarah 2: 121 e. QS Al-Baqarah 2: 155 c. QS Al-Baqarah 2: 31 9. Berikut ini adalah cara-cara untuk menghindarkan diri dari dosa-dosa besar, kecuali: a. Meningkatkan keimanan dan ketaatan kepada Allah Swt b. Selektif dalam memilih teman dekat c. Menegakkan amar makr uf nahi ‘anil munkar d. Meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat e. Olah raga setiap pagi dan petang 10 . M i nu m mi nu man ker as k hamer t er masu k dosa besar . U l ama yan g memasukkan minum minuman keras dalam dosa besar adalah: a. I mam ahabi d. I mam Abu Hanifah b. I mam Syafi’i e. I mam Rafi’i c. I mam Dhahiri Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 18 8

C. Jawablah per tanyaan-per tanyaan di bawah ini dengan singkat dan

jelas. 1. Jelaskan pengert ian dosa besar , dan per buat an-per buat an apa saj a yang termasuk dalam dosa besar 2. Sebutkan dosa-dosa besar yang terjadi di kehidupan keluarga, dan bagaimana cara menghindarkan diri dari dosa besar itu 3. Sebut kan cara-cara untuk membentengi diri dari perbuatan-perbuat an yang termasuk dalam dosa besar D . D iskusikan dengan tem an-tem anm u per soalan-per soalan ber ikut ini Pos ronda di dekat rumahmu adalah tempat paling nyaman untuk berkumpul dan mengobrol. Tidak heran jika tempat itu sering dijadikan mangkal pemuda-pemuda kampungmu. Sayangnya, pada saat malam hari, pos ronda it u menjadi t empat untuk berjudi dan minum-minuman keras. Orang-orang kampungmu sepertinya segan dan enggan untuk menegur mereka. Akibatnya, mereka semakin berani dan semaki n t idak t erkont rol. Lalu, t indakan apa yang harus kamu lakukan unt uk mencegah terjadinya dosa besar di pos ronda itu? Doa Penutup Majelis Ilmu Maha Suci Engkau Ya Allah, dan dengan memuji syukur kepada-Mu, aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku memohon ampunan kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu ﻚــﻴﻟإ بﻮــﺗأ و كﺮﻔـــﻐﺘﺳأ ﺖــﻧأ ﻻإ ﻪـــﻟإ ﻻ نأ ﺪﻬــﺷأ كﺪــﻤﺤﺑو ﻢـــﻬﻠﻟا ﻚﻧﺎﺤﺒــﺳ َ َ ْ ْ َ ِ ِ ِ َ ِ ُ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ِ ِ ّ ْ َ َ َ َّ ْ ْ َّ ْ ُ َ ْ ْ َ َ ُ َ ُ Bab 11 | Fikih Pengurusan Jenazah 18 9 T u j uan Pem belaj ar an : Setelah membaca bab ini, siswa diharapkan memahami bagaimana t at a cara mengur us j enazah, dan bi sa mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Gambar: Praktik mengurus jenazah Sumber: httpsmpputri.files.wordpress.com Kata Kunci: „ Jenazah „ M emandikan „ M engkafani „ M enyalat i „ Takziyah „ M endoakan Allah Swt menciptakan manusia dengan sebaik-baik cipt aan. Allah Swt juga memuliakan manusia dengan memberikan berbagai kelebihan yang t idak diberikan kepada makhluk lainnya. Di sisi lain, Allah juga menetapkan aturan tertentu untuk menjaga kemuliaan dan martabat manusia. Tidak hanya bagi mereka yang masih hidup, bagi mereka yang telah meninggal, Allah Swt telah menetapkan aturannya. Yakni, aturan khusus yang dapat menjaga kehormatan si mayat . Bagaimana caranya? Mari ikut i pemaparannya pada bab ini Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 190 A. Perlakuan Terhadap Orang yang Baru Meninggal Dunia Bi l a t an da-t anda k em at i an t el ah t ampak pada di r i seseorang, maka berlakulah kepadanya hukum-hukum tentang kemat ian. Kewajiban seorang muslim t erhadap orang yang telah meninggal adalah sebagai berikut:

1. M enutup M atanya dan M endoakannya.

Ji ka seseor ang t elah meninggal dunia, maka mat anya dipejamkan, dan mulut nya dikatupkan dengan mengusapkan t angan kanan ke at as kedua mat a dan mulutnya, kemudian m endoakannya. Ket ent uan i ni di dasar kan pada per il aku Rasulullah Saw, tatkala mendapati jenazahnya Abu Salamah. Dalam sebuah riwayat dituturkan bahwa, Rasulullah Saw masuk ke rumah Abu Salamah yang waktu itu masih terbuka mat anya. Rasulul l ah Saw seger a memej amkan mat a Abu Salamah, seraya bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya bila nyaw a itu telah dicabut, maka akan diikuti oleh matanya.” Mendengar sabda Rasulullah Saw ter sebut, keluar ganya menangis dengan ker as sekali. Rasulullah Saw pun ber kata, “Janganlah kamu sekalian ber doa untuk dir imu sendir i kecuali dengan yang baik-baik, sebab sesungguhnya malaikat it u mengaminkan apa yang kalian ucapkan.” Beliau lantas ber doa, “Allahummagfir li Abi As-Salamah, w a ir fa’ dar ajatuhu fi mahdiy n w a ukhlufhu f ‘aqibihi f al- gabir n, w a igfir lan w a lahu ya Rabb al-‘alam n, w a ifsah lahu fi qabr ihi w a naw w ir lahu f hi” Ya Allah, ampunilah dosa Abu Salamah, tinggikanlah der ajatnya dalam golongan yang mendapat petunjuk, ber ilah ketur unan yang baik di belakang har i, ampunilah dosa kami, dan dosany a, Ya Rabb Sem est a Al am, l apan gk an l ah kubur nya dan ter angilah ia di dalam kubur nya” [ HR Muslim dari Umu Salamah] Doa Menuntut Ilmu Ya Allah, jadikanlah semua yang Engkau ajarkan kepada kami bermanfaat bagi kami, dan ajarkanlah kepada kami semua yang bermanfaat bagi kami, dan tambahkanlah ilmu kepada kami ﺎــﻤﻠﻋ ﺎــﻧدز و ﺎﻨﻌـــﻔﻨﻳﺎﻣ ﺎﻨﻤـــﻠﻋو ﺎﻨﺘـــﻤﻠﻋ ﺎــﻤﺑِ ﺎــﻨﻌﻔﻧا ـــﻠﻟأ ً ْ ِ ِ َ َ ْ ِ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ ّ ّ ّ َ َ َ َ َ ْ ْ َّ ُ Bab 11 | Fikih Pengurusan Jenazah 191

2. M enutup M ayat dengan K ain hingga M enyeli-

m uti Selur uh Tubuhnya Ji k a seseor an g t el ah benar - benar m eni nggal , m ak a jenazahnya harus dit ut up dengan kain hingga menyelimut i seluruh tubuhnya. I ni didasarkan pada hadis yang diriwayat- kan dari ‘Aisyah Ra. Beliau ber kata, “Ketika w afat, jenazah Rasulullah Saw di t ut up dengan kai n sel i mut ber w ar na hi t am.” [ H R Asy- Syai kh n, Al -Bai haqi , dan l ai n-l ai n] Adapun or ang y ang meninggal dunia dal am keadaan i hr am, maka muka dan kepalanya t idak usah ditutup. Ketentuan semacam ini didasar kan pada hadis dar i I bnu ‘Abbas, dimana ia ber kata, “Ket ika seor ang pr ia ber hent i di Ar afah, tiba-t iba ia ter lempar dar i t unggangannya hingga meninggal dunia.” Rasulullah Saw ber sabda, “Mandikanlah ia dengan air dan daun bidar a, lalu kafanilah dengan dua pakai an dal am r i w ay at l ai n di ny at akan den gan dua pakaiannya, jangan dimumi dalam r iw ayat lain disebutkan, jangan diber i w angi-w angian, dan jangan ditutup kepala dan mukanya. Sebab, ia akan dibangkit kan pada har i kiamat dalam keadaan membaca t albiyah.” [ H R Asy-Syaikh n, Abu Naim, dan Al-Baihaqi]

3. M enyeger akan Penyelenggar aan Jenazahnya.

Lebih ut ama j ika penyelenggaraan jenazah di lakukan dengan segera dan tidak boleh ditunda-tunda. Dal am sebuah hadi s, Rasul ul l ah Saw ber sabda, “Seger akanlah penyelenggar aan jenazah Apabila ia seor ang y ang sal i h m aka kam u t el ah m eny eger akanny a m enuj u kebai kan , apabi l a i a seor ang y an g j ahat maka kam u mengusung sesuat u yang paling bur uk di pundakmu.” [ H R Bukhari Muslim] . M ayat hendak nya seger a di m an di kan, k em udi an dit ut up dengan kain kafan. Orang-orang yang memandikan mayat hendaknya dipilih dari keluarga dan kerabat sendiri. Selain lebih utama, hal ini untuk menjaga dari orang-orang yang t idak amanah dan suka menceri t akan aib at au cacat yang dilihat nya pada diri mayat saat memandikannya.

4. M enyem bunyikan Rahasia M ayat

Seseorang dilarang menceritakan cacat atau rahasia mayat yang dilihatnya, saat ia memandikan mayat. Lebih utama jika ia merahasiakannya dan t idak mencerit akan rahasia mayat t ersebut kepada orang lain. Selain unt uk menjaga kesucian