Bab 12 | Khutbah, Tablig dan Dakwah
223
M er eka i t u akan di ber i r ahmat ol eh Al l ah; sesun gguhn y a Al l ah M aha Per kasa l agi M aha
Bijaksana”. [ QS At-Taubah 9: 71]
3. M uball ig hendaknya bisa menj aga suasana forum
agar tetap bersemangat dan tenggelam dalam suasana iman dan perjuangan. Unt uk itu, seorang muballig
harus luwes dan t idak kaku dalam berkomunikasi den gan au di en s. Seor an g mu bal l i g bol eh saj a
berkelakar, asalkan t et ap dalam bat as-bat as yang dibenarkan oleh syariat.
4 Seor an g mu bal l i g h en dakn ya m en yampai kan
seruannya dengan cara yang sant un dan bijaksana. Untuk it u, seorang muballig harus memperhat ikan
kondisi obyek dakwahnya, misalnya, adat ist iadat , latar belakang pendidikan, profesi, kecenderungan,
dan perilaku mereka. I ni ditujukan agar pesan-pesan yang di sampai k an bi sa di pah ami ol eh audi en s,
berpengaruh dan memberi kesan mendalam kepada mereka. Allah Swt berfirman, yang artinya:
“M er eka i t u adal ah or ang-or ang y an g Al l ah mengetahui apa yang di dalam hati mer eka. Kar ena
i t u ber pali ngl ah kamu dar i mer eka, dan ber i lah mer eka pelajar an, dan katakanlah kepada mer eka
per kat aan yang ber bekas pada jiw a mer eka”. [ QS An-Nis ’ 4: 63]
3. Tata Car a D akwah
Ket ent uan-ket ent uan umum t ent ang dakwah adal ah sebagai berikut:
1. Dak wah har u s di t u j u kan un t u k
mengaj ak or ang masuk ke dal am agama I slam, dan menegakkan amar
makr uf nahi ‘anil munkar . Allah Swt berfirman, yang artinya:
“Dan hendaklah ada di antar a kamu segol ongan umat y ang m eny er u
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar ; mer ekal ah or ang-or ang yang ber untung”. [ QS Ali I mr
n 3: 10 4]
2. Dakwah har us di l engkapi dengan
et ika dakwah. Et ika dakwah telah dijelaskan Allah Swt dalam QS An-
Nahl 16: 125, yakni:
Gambar: Mubalig harus komunikatif Sumber: httpwww.eramuslim.com
Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI
224
“Ser ulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelaj ar an y ang bai k dan bant ahlah
m er eka dengan car a y ang bai k. Sesungguhny a Tuhanmu Dialah yang lebi h menget ahui t ent ang
siapa yang ter sesat dar i jalan-Nya dan Dialah yang l ebi h menget ahui or ang-or ang y ang mendapat
petunjuk”. [ QS An-Nahl 16: 125]
Dakwah “ bi l hi km ah” adal ah dak wah dengan memberikan hujjah argumentasi yang kuat. Dakwah
“bil mau’i ah al-hasanah” adalah dakwah dengan cara m em ber i cont oh dan pel aj ar an-pel aj ar an bai k,
sehingga memberi pengaruh kepada perilaku audiens. Dakwah “w a j dilhum bil-lati hiya a san” adalah
berdi skusi dengan car a yang baik; yait u dengan penjelasan dan argumentasi yang jelas dan kuat.
3. Dakwah tidak boleh dibatasi hanya untuk memperbaiki
individu-individu masyarakat saja. Tetapi, dakwah harus ditujukan untuk memperbaiki masyarakat dan
negara. Unt uk itu, seorang da’i t idak boleh hanya menyibukkan diri pada seruan-seruan yang bersifat
individual dan nasehat-nasehat belaka. Akan tetapi, i a har u s ber j uang ber sama-sama umat unt uk
memperbaiki keadaan masyarakat dan negaranya agar sejalan dengan ‘aqidah dan syariat I slam.
4. Dakwah yang di l akukan secar a ber kel ompok
berjama’ah harus sejalan dengan manhaj dakwah Rasulullah Saw. Sebagaimana dalam urusan-urusan
lainnya, seperti urusan jaul beli, sewa menyewa, salat, wudu, haji dan jihad maka dalam urusan dakwah
berjamaah pun sudah barang tentu dicontohkan oleh Rasulullah. Rasulullah adalah sebaik-baik tauladan
dalam berdakwah.
C. Cara Menyusun Materi Khutbah, Tablig dan Dakwah serta Memperagakannya
1. Pr insip-pr insip Penyusunan M ater i
Secar a garis besar, pr insip-pri nsip penyusunan mat eri harus selalu memperhatikan tiga aspek berikut ini:
1. Kesatuan unity
2. Pert autan coher ence
3. Menitikberat kan emphasis