Penger tian Riba Sy ir ka h M uda r a ba h a.

Bab 5 | Transaksi Ekonomi dalam Pandangan Islam 8 5 “Allah memusnahkan r iba dan menyubur kan sedekah dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafir an, dan selalu ber buat dosa”. [QS Al-Baqarah 2: 276] Dan masih banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang lainnya yang mengharamkan riba. Sedangkan Sunnah; t elah diriwayat kan dari Nabi Saw bahwasanya beliau bersabda, yang art inya: “Jauhilah oleh kalian 7 per kar a yang membinasakan”. Par a shahabat ber tanya, “Apa itu, Ya Rasulullah?”. Rasulullah saw menjaw ab, “Menyekutukan Allah, sihir , membunuh jiw a yang dihar amkan Allah kecuali dengan hak, memakan r iba, memakan har ta anak yatim, lar i dar i peper angan, menuduh w anita-w anit a Mukmin yang baik-baik ber buat zina”. Juga didasar kan pada sebua r i w ay at , bahw a Nabi Saw t el ah mel aknat or ang y ang memakan r i ba, w aki l , saksi, dan penulisnya”. [HR. Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah]. “Sat u dir ham r i ba y ang dimakan seseor ang, dan dia menget ahui bahw a it u adalah r iba, maka it u lebih ber at dar ipada enam puluh kali zina”. [ HR Ahmad dari Abdullah bin Han alah] . “Ri ba i t u mempuny ai 73 pi nt u, sedang y ang pal i ng r ingan seper ti seor ang laki-laki yang menzinai ibunya, dan sej ahat -j ahat ny a r i ba adal ah mengganggu kehor mat an seor ang muslim”. HR I bnu Majah dari Abdullah bin Mas’ud. “Rasulullah Saw melaknat or ang memakan r iba, yang memberi makan riba, penulisnya, dan dua orang saksinya. Beliau ber sabda; Mer eka semua sama”. [HR Muslim, dari Jabir Ra].

c. M acam -M acam Riba

Menurut sebagian ulama, riba dibagi menjadi dua, 1 r i ba nasi ’ah, dan 2 r i ba f a al . M en ur ut ul ama-ul ama Syafi’iyah, riba dibagi menjadi tiga; 1 r iba nasi’ah, 2 r iba fa al, 3 r iba yadd. Berdasarkan klasifikasi di atas, kita dapat mengklasifikasi riba menjadi empat macam.

c.1. Riba N a si’a h

Riba yang diambil karena penundaan pembayaran utang untuk dibayarkan pada tempo yang baru, sama saja apakah itu utang berupa harga pembelian atau qar . Adapun dalil pelara- ngannya adalah hadis yang diriwayatkan I mam Muslim: “ Riba itu dalam nasi’ah”. [ HR Muslim dari I bnu Abbas] I bnu Abbas berkata: Usamah bin Zaid telah menyampaikan kepadaku bah wa Rasul ul l ah Saw ber sabda: “ I n gat l ah, sesungguhnya r iba itu dalam nasi’ah”. [ HR Muslim]