M en yayan gi dan M en yan tun i K au m L em ah

Bab 2 | Menyantuni Kaum Duafa 29 ﻞﻴﺒــﺳ ﰲ ﺪــﻫﺎﺠﻤﻟﺎﻛ ﲔﻜــﺴﻤﻟاو ﻣرﻷا ﻋ ﻲﻋﺎﺴﻟا ِ ِ َ َ َ ِ َ ِ ِ ِ ِ َ ُ ّ ْ ْ ِ ِ ِ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ﺮــﻄﻔﻳ ﻻ ﻢ ﺎــﺼﻟﺎﻛو ﱰﻔــﻳ ﻻ ﻢ ﺎﻘﻟﺎﻛو لﺎﻗ ﻪﺒﺴﺣأو ﷲا ُ ِ ِ ِ ْ ْ ُ ُ َ ُ َ ِ ِ ِ ِ َ َ ّ َ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ ْ َ َّ “Orang yang menyantuni janda dan orang miskin bagaikan or ang yang ber jihad fi sabilillah”. Nabi Saw juga ber sabda, “..Dan bagaikan orang yang menger jakan salat malam tidak per nah putus dan bagaikan or ang yang menger jakan puasa tanpa per nah berhenti”. [HR. Muslim dari Abu Hurairah Ra]. Allah Swt berfirman, yang artinya: “Sebab itu, ter hadap anak yatim janganlah kamu ber laku sew enang-w enang, dan t er hadap or ang y an g mi nt a- mi nt a, j an ganl ah kam u menghar diknya”. [ QS A - uha 93: 9-10] . Buatlah kelompok kerja untuk menyantuni anak yatim atau fakir miskin. Daftarlah teman, tetangga dan saudara sendiri untuk m enj adi donat ur t et ap sem ent ar a set i ap bul an. Dengan demikian kamu sudah menyalurkan kasih sayang dan bantuanmu kepada mereka.

4. Lebih M em entingkan Kepentingan Or ang Lain

dar ipada D ir i Sendir i I tsar I tsar lebih mementingkan kepentingan orang lain adalah sifat mulia yang akan mendorong seseorang untuk memberikan apa yang ia cintai kepada karib kerabat maupun orang lain yang tengah membutuhkan pert olongan. Allah Swt berfirman, yang artinya: “Dan orang-orang yang t elah menempat i kot a M adinah dan telah ber iman An ar sebelum kedat angan mer eka Muhajir in, mer eka An ar ‘mencintai’ or ang yang berhijr ah kepada mereka Muhajir in. Dan mereka An ar tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mer eka Muhajirin; dan mer eka mengutamakan or ang-orang Muhajirin atas diri mer eka sendir i, sekalipun mer eka dalam kesusahan.” [ QS Al- Hasyr 59: 9] Gambar: Menyantuni anak yatim Sumber: httpwww.eramuslim.com Ketika kamu naik kendaraan umum seperti angkot, kereta api, atau bus kota, pernahkah kamu melihat orang hamil, tua rent a atau anak-anak yang berdiri karena tidak kebagian tempat duduk? Apakah kamu mempersilakan tempat dudukmu meskipun kamu sendiri masih membutuhkan? Apakah kamu juga suka mempersilakan orang lain jalan dulu ketika orang lain sudah meminta- minta jalan dulu? I nil ah cont oh-cont oh pengorbanan yang har us kamu ker j akan unt uk mement i ngkan kepent ingan orang l ain dar ipada di ri sendiri. Ayo sebutkan lagi contoh-cont oh lainnya yang pernah kamu lakukan Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 30 K eutam aan Sedekah “Pada suatu saat, ada seseorang yang sedang berjalan di padang sahara. Tiba- tiba saja ia mendengar suar a di dalam aw an, ”Sir amlah kebun si Fulan.” Aw an itu segera menuju ke suatu tempat yang banyak batunya dan menuangkan airnya. Pada tempat yang banyak batunya itu ada sebuah parit yang penuh dengan air, dan parit itu mengalir kan air . Di tempat itu ada seorang laki-laki sedang membagi-bagi air itu dengan alat pengukur tanah. Orang itu lantas ber tanya kepada laki-laki it u, “Wahai hamba Allah, siapakah namamu?” Laki-laki itu menjaw ab, “Fulan” nama yang sama dengan nama yang didengarnya dari dalam awan tadi. Laki-laki itu bertanya, “Mengapa kamu menanyakan namaku?” Ia menjaw ab, “Sesungguhnya saya mendengar suar a dalam awan yang menuangkan air ini ber kata, “Sir amlah kebun si Fulan yang per sis dengan namamu. Apakah yang telah kamu per buat ?” Laki-laki itu menjawab, “Karena kamu bertanya seperti itu, maka sesungguhnya saya selalu memperhatikan apa yang dikeluar kan oleh kebun ini, dimana seper tiga dar i hasil kebun ini saya sedekahkan, sepertiga saya makan dengan keluargaku, dan sepertiga lagi saya per siapkan untuk bibit.” [HR Muslim, dari Abu Hurairah Ra] R an gk u m an 1. Al -Qur ’an su r ah Al - I sr ’ 17: 26-27 m enj el askan kewaj i ban un t uk menyant uni karib kerabat , orang-orang miskin, dan orang-orang yang tengah di dalam perjalanan, dan larangan mubazir. Menurut I bnu ‘Abbas dan I bnu Mas’ud Ra, “mubazir “ adalah orang yang menginfakkan hartanya pada pos-pos yang diharamkan oleh syariat. Menginfakkan seluruh harta unt uk kebenaran bukanl ah t ab¿i r , sebagai mana Abu Bakar Ra yang menginfakkan seluruh hartanya di jalan Allah. Sebaliknya, menginfakkan harta walaupun satu dirham di dalam kemaksiyatan t ermasuk perbuatan t ab¿ir. Pendapat seperti ini dipegang oleh M ujahid, Qat adah, dan lain sebagainya. 2. Al-Qur ’an sur ah Al -Baqarah 2: 177 menjelaskan mengenai hakekat kebajikan. Kebajikan bukanlah menghadapkan wajah ke arah timur atau barat. Kebajikan adalah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab- ki t ab, har i akhi r , dan nabi —nabi -Nya; dan member i kan har t a yang dicint ainya kepada kerabat nya, anak-anak yat im, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta- mint a; dan memerdekakan hamba sahaya; serta mendirikan salat, dan menunaikan zakat ; dan orang-orang yang menepat i janjinya apabila ia berjanji; dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peper angan. K h azan ah