Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI
214
Set i ap M u sl i m dan M u sl i m at di waj i bk an u n t u k m en dak wah k an I sl am k epada or an g l ai n , bai k M u sl i m
m au pu n Non M usl i m sek adar den gan k em am -puan n ya. Ket ent uan semacam ini didasarkan pada fi rman Al lah Swt:
“Ser ulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajar an yang baik dan bantahlah mer eka dengan car a
y an g bai k. Sesungguhn y a Tuhanm u Di al ah y an g l ebi h menget ahui tent ang siapa yang t er sesat dar i jalanNya dan
Dialah yang lebih mengetahui or ang-or ang yang mendapat petunjuk”. [ QS An-Nahl 16: 125]
Menurut I mam I bnu Ka r, ayat ini merupakan perint ah dari Allah kepada Rasul-Nya agar ia mengajak seluruh makhluk
kembali kepada Allah Swt dengan car a hikmah. Sel ai n dak wah secar a i ndi vi dual f ar
, I sl am j u ga mewajibkan adanya dakwah berkelompok jama’ . Kewajiban
berdakwah secara berkelompok jama’ah didasarkan pada firman Allah Swt:
“Dan hendaklah ada di antar a kamu segolongan umat yang menyer u kepada kebajikan, menyur uh kepada yang ma` r uf
dan mencegah dar i yang munkar ; mer ekalah or ang-or ang yang ber unt ung”. [ QS Ali I mr
n 3:104] I slam juga mewajibkan negara daulah untuk melakukan
aktivit as dakwah. Contoh akt ivit as dakwah yang dilakukan oleh negara adalah, menerapkan sanksi keras bagi pihak-pihak
yang m el an ggar syar i at I sl am, mel i ndu ngi aki dah umat , melenyapkan hambat an-hambat an dakwah, jihad, dan lain
sebagainya.
4. Per bedaan K hutbah, Tablig, dan D akwah
Perbedaan ant ara dakwah dengan khut bah dan t abl ig adalah, khut bah dan t ablig biasanya t er bat as pada ser uan
at au ajakan. Sedangkan dakwah, lebih luas daripada khutbah
Ud‘u il± sab³li rabbika bil-¥ikmati wal- mau‘i§atil-¥asanati wa j±dilhum bil-lat³ hiya
a¥sanu, inna rabbaka huwa a‘lamu biman «alla ‘an sab³lih³ wa huwa a‘lamu bil-
muhtad³na
Bab 12 | Khutbah, Tablig dan Dakwah
215
dan t abli g. Kegiat an dakwah bisa berbent uk khut bah dan tablig. Hanya saja, dakwah tidak hanya berbent uk seruan at au
ajakan saja, akan tetapi bisa berbent uk aktivitas perbuat an, seperti berperilaku sant un kepada orang lain, sedekah, atau
berjihad di jalan Allah.
Adapun perbedaan ant ara khutbah dan t ablig adalah; khut bah dalam penger t i an khusus adalah menyampaikan
suat u seruan kepada orang lain pada forum khusus dan dengan at uran-at uran yang bersifat khusus. Sedangkan tablig adalah
menyampai kan sesuat u kepada or ang l ai n t anpa t er i k at dengan bent uk forum at au aturan-aturan khusus. Khut bah
termasuk bagian dari tablig, namun tidak semua tablig disebut dengan khut bah dalam pengert ian khusus.
B. Tata Cara Khubah, Tablig dan Dakwah
1. Tata Car a K hutbah Jum ’at
Khutbah yang dibahas dalam bab ini adalah khutbah menurut istilah khusus, yakni menyampaikan seruan di
forum khusus dengan aturan-aturan yang bersifat khusus pula, yakni khutbah Jum’at. Khutbah Jum’at dilakukan
sebelum dilaksanakannya salat Jum’at.
Selain khut bah Jum’at adalah pula khutbah I edul Fithriy, I edul ‘A ha, gerhana matahari, gerhana bulan,
dan k hut bah i st i sqa’ memi n t a hu j an . Sedan gk an khut bah I edul Fi r i , I dul ‘A ha, ger hana mat ahar i ,
gerhana bulan, dan istisqa’ dilakukan sesudah salat.
Hukum khutbah Jum’at adalah fardu. Ketentuan ini didasarkan pada firman Allah Swt: “Hai or ang- or ang
ber i m an , apabi l a di ser u unt uk m en un ai kan sal at Jum’at, maka ber seger alah kamu kepada mengingat
Allah dan t inggalkanlah jual beli. Yang demikian it u l ebi h baik bagimu j i ka kamu menget ahui ”. [ QS Al -
Jumu’ah 62:9]
Khu t bah Jum ’at t er m asuk dal am pen ger t i an “mengingat Allah Swt”. Selain itu, Nabi Muhammad Saw
selal u ber khut bah Jum’at t er l ebi h dahul u, sebel um melaksanakan salat Jum’at . I ni menunjukkan bahwa
hukum khutbah Jum’at adalah wajib.
Adapun k et en t u an -k et en t u an yan g ber k ai t an dengan khutbah Jum’at adalah sebagai berikut:
a Syar at Khutbah Jum’at
Khut bah Jum’at har us memenuhi syar at -syarat berikut ini:
1. Kh ib Jum’at harus laki-laki, dan tidak t uli.
Khutbah Jum’at tidak boleh disampaikan oleh
Ak ibat M eninggalkan
D akwah
Dir i wayat kan oleh I mam Ahmad, dari ‘Ad
bin‘Umair ah bahwasa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguh Allah tidak akan mengazab masya-
r akat umum kar ena per - buatan seseor ang; sam-
pai mer eka menyaksikan kemungkar an di depan
mata mereka dan mereka sebenar ny a mampu
mengingkar inya namun t idak mengi ngkar inya.
Jika mer eka melakukan hal itu, maka Allah akan
mengazab masy ar akat umum dan seseor ang
yang ber buat maksiyat itu “.
[ HR I mam Ahmad]
K h azan ah