4 . Lar angan M engam bil M anfaat dar i Pinjam an

Bab 5 | Transaksi Ekonomi dalam Pandangan Islam 75

b.6 . Pem beri Pinjam an Disunnahkan M enangguhkan Tagih an , atau M em bebaskan Sebagian atau

Keselur uhan H utang Orang yang memberikan pinjaman disunnahkan unt uk menangguhkan tagihan hut angnya, atau membebaskan sebagian atau keseluruhan hutangnya. Tujuan penangguhan tagihan atau pembebasan hutang adalah untuk memperingan beban orang yang berhutang. Di dalam Al-Qur’an dan hadis sahih, Allah Swt dan Rasul-Nya mendorong umatnya untuk memberi tangguh atau membebaskan hutang. Firman Allah Swt yang artinya: “Dan jika orang yang ber hutang itu dalam kesukar an, maka ber ilah tangguh sampai dia ber kelapangan. Dan menyedekahkan sebagian at au semua ut ang i t u, lebih bai k bagimu, ji ka kamu mengetahui”. [QS Al-Baqarah 2: 280]. Sabda Nabi Saw yang artinya: “Bar angsiapa membe- r ikan penangguhan kepada or ang yang t engah ber ada dalam kesulitan atau membebaskannya, niscaya Allah akan menaunginya di baw ah naunganNya”. [ HR Ahmad dan Muslim dari Qatadah] .

3. Gadai Ar -Ra hn a. Penger tian dan H ukum Ar -r a hn

Menurut bahasa Arab, ar -r ahn gadai bermakna al-aubut t et ap dan ad-daw m langgeng t erus menerus. Adapun makna r ahn menurut syariat adalah menjadikan harta yang memiliki nilai dalam pandangan syariat sebagai jaminan at as hutang, agar pemilik hutang bisa membayar hutangnya dengan harga dari barang jaminan tersebut jika ia tidak bisa membayar hutangnya tepat pada waktu penunaiannya. Kebolehan melakukan gadai ar -r ahn ditetapkan oleh Al- Qur’an dan Sunnah. Allah Swt berfirman yang artinya: “Jika kamu dalam perjalanan dan ber mu’amalah tidak secar a tunai sedang kamu t i dak m emper ol eh seor ang penul i s, maka hendaklah ada bar ang tanggungan yang dipegang oleh yang ber piutang”. [QS Al-Baqarah 2: 283] Adapun di dal am hadi s, I mam Buk har i dan M usl i m meriwayat kan sebuah hadis dari ‘Aisyah Ra bahwasanya ia berkat a: “Nabi Saw per nah menggadaikan baju besinya di M adinah kepada seor ang Yahudi , dan bel iau mengambi l gandum dar i or ang t er sebut unt uk memenuhi kebut uhan keluar ga beliau Saw ”. [ HR I mam Bukhari dan Muslim]

b. Rukun-r ukun Ra hn Gadai

Rahn gadai baru dianggap absah jika t elah memenuhi rukun-rukun r ahn. Rukunnya, yaitu: