Adab-adab D alam Beker ja dan Ber kar ya

Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 160 b. Amanah Dalam Beker ja Dal am beker j a dan ber kar ya seseor ang har us sel al u memperhatikan dan memenuhi semua akad yang berhubungan dengan pekerjaannya, mulai dari waktu, tempat, jenis pekerjaan, kompensasi, dan lain sebagainya. Perintah untuk memenuhi akad-akad telah disebutkan di dalam Al-Qur’an dan sunnah. Di dalam al-Qur’an, Allah Swt berfirman, yang art inya: “Hai or ang-or ang yang ber iman, penuhilah akad-akad itu.” [ QS Al-M aidah 5: 1] . “Dan or ang-or ang yang memelihar a amanat -amanat yang dipikulnya dan janjinya.” [ QS Al- Ma’ rij 70: 32] Kewajiban memenuhi amanah dan janji juga disebut kan di dal am sun nah. Dal am sebuah r i wayat di t u t u r k an , bahwasanya Rasulullah Saw bersabda yang art inya: “Tanda or ang munafik itu ada tiga, yaitu,”Bila ber kata ia dusta, bila ber janji ia menyelisihi, dan bila diper caya ia ber khianat.” [ HR Bukhari dan Muslim] . c. Tidak Ber laku Cur ang atau Khianat Dalam bekerja dan berkarya seorang Muslim dilarang berlaku curang dan khianat. Larangan ini bersifat umum, mencakup orang yang bekerja di inst ansi pemerint ah maupun swasta. Imam Abu Dawud meriwayatkan hadis dari ‘Abdull h bin Buraidah, dari bapaknya, bahwas Rasulullah Saw ber sabda yang ar t i nya: “ Bar angsi apa yang kami peker jakan untuk mengerjakan suatu peker jaan, dan kami telah memberi-kan upahnya, maka apa yang diambilnya selain itu adalah suatu kecurangan.” [HR Abu Dawud]. d. Tidak Mer ampas Hak Or ang Lain Harta dan darah seorang Muslim adalah terjaga. Seorang M usl im t idak boleh merampas har t a maupun kehormat an saudara Muslimnya yang lain. Jika seseorang berprofesi at au melakukan suatu pekerjaan yang berakibat pada terampasnya hart a at au kehormat an saudaranya yang lain, maka ia t elah berbuat kezaliman. Di dalam banyak hadis, Rasulullah Saw telah mengingat- kan kaum Muslim untuk tidak menganiaya atau merampas hak orang lain. Tatkala di Haji Wada’ Rasulullah Saw bersabda yang artinya: “Sesungguhnya dar ahmu, har tamu, dan kehor matan dir imu itu har am diganggu, sebagaimana har amnya har imu ini di bulanmu ini, dan di neger imu ini. I ngatlah, bukankah aku telah menyampaikannya? ” [ HR Bukhari dan Muslim] . Gambar: Menyontek, berlaku curang Sumber: http:4.bp.blogspot.com Bab 9 | Menghargai Karya Orang Lain 161 e. Tidak Menipu dan Ber dusta Adab bekerja yang lain adalah t idak menipu dan berdusta dalam pekerjaan. Adab ini tampaknya sangat ringan dan sepele. Namun demikian, banyak orang yang tidak bisa keluar dari kebiasaan menipu dan berdusta, lebih- lebih lagi, tatkala seseorang dituntut untuk menyelesaikan pekerj aannya, sement ar a i t u, ia t i dak mungki n bisa menyelesaikannya tepat waktu. Dalam kondisi semacam ini, berdust a dan menipu menjadi semacam alt ernat if, bahkan keharusan untuk menyelamatkan diri. Padahal, berdusta termasuk perbuatan haram. Dar i I bnu M as’ud Ra di ki sahkan, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya ber dusta itu membaw a kepada kej ahat an dan sesungguhny a kejahat an itu membaw a ke ner aka; or ang yang suka berdusta itu akan selalu bohong sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta.” [HR Bukhari dan Muslim]. Gambar: Tera ulang timbangan dapat mencegah penipuan Sumber: http:www.antarafoto.com f. Tidak Ber sumpah Palsu Seorang Muslim wajib menjauhi sumpah palsu. Sebab, sumpah palsu termasuk perbuatan dosa. Biasanya, sumpah palsu dilakukan untuk menyakinkan at asan, klien, dan rekan kerja. Sumpah palsu kadang-kadang juga digunakan unt uk unt uk menutupi kesalahan, atau untuk meraih tujuan-tujuannya. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadis dari Al-Asy’ats bin Qais, bahwasanya ia berkata, yang artinya: “Aku memiliki sebuah sumur yang terletak di tanah anak pamanku. Lalu kami memint a keadilan kepada Rasulullah Saw. Beliau bersabda,” Dua or ang saksi dar imu at au sumpah dar inya.” Aku menj aw ab, “Dia ber sumpah dan t idak menghir aukan sel ai n ny a.” Bel i au ber sabda,” Bar angsi apa mel akukan sumpah yang dengannya dia mengambil sebagian dar i har ta seor ang Muslim, maka dia akan ber temu dengan Allah, sedang Dia mur ka kepadanya.” [ HR Bukhari] Gambar: Stop suap Sumber: http:farm3.static.flickr .com g. Tidak Mengambil Suap Dalam bekerja dan berkarya, seorang Muslim harus menghindari pr akt ek suap r isyw ah. Biasanya, suap di lakukan unt uk memangkas birokr asi , menghi ndari sank si at au denda, m en dapat k an t en der , dan l ai n sebagainya. Padahal, suap adalah perbuatan haram, baik yang menerima maupun yang melakukannya. I mam Abu Dawud menuturkan sebuah riwayat dari Abu Hurairah Ra, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, yang ar t i n ya: “ Rasul ul l ah mel ak nat peny uap dan pener ima suap.” [ HR Abu Dawud] . Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 162 h. Tidak Mengeksploitasi Kecantikan dan Ketampanan I slam melar ang seseorang mempeker jakan or ang lain untuk dieksploitasi kecantikan dan ketampanannya. Pasalnya, pekerjaan yang mengeksploit asi kecantikan dan ketampanan bi sa menj adi wasi l ah menuju kehar aman. Seor ang har us dipekerjakan berdasarkan kemampuan kerjanya. Diriwayatkan dari Rafi’ bin Rifa’ah, bahwasanya Rasulullah Saw t el ah mel ar ang kami mempeker j akan budak -budak per empuan kami, kecuali apa yang dihasi lkan ol eh kedua t angannya. Raf i ’ ber kat a, “ Yang di ker j akan t anganny a misalnya adalah membuat r oti, mencuci, dan memahat.” i . Tidak Menggibah Dalam bekerja, seorang Muslim juga harus menjauhi gibah. Sebab, gibah adalah perbuatan keji dan menjijikkan. Sayangnya, sekarang ini, gibah malah dijadikan profesi unt uk menger uk keunt ungan sebanyak -banyaknya. Padahal Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan gibah. Allah Swt berfirman yang artinya: “Hai or ang-or ang yang ber iman, jauhilah kebanyakan dar i pr asangka, sesungguhnya sebagian pr asangka itu adal ah dosa dan j angan l ah kamu m en car i -car i kesalahan or ang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing gibah sebagian yang lain. Sukakah, sal ah seor an g di ant ar a kamu m em akan dagi n g saudar anya sendir i yang telah mati? Maka tentulah kamu mer asa jijik kepadanya. Dan ber taqw alah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pener ima Taubat lagi Maha Penyayang.” [ QS Al-Hujur t 49 :12] . j . Tidak Ber khalw at dan Tabar r uj Banyak pekerjaan yang menuntut adanya interaksi antara laki- laki dan wanita. Keadaan tersebut tentunya memberikan celah yang sangat lebar bagi laki-laki dan wanita untuk melakukan tabarruj, dan khalwat. Padahal, I slam telah melarang dengan tegas dua aktivitas tersebut. Berkaitan dengan khalw at, Rasulullah Saw bersabda, yang artinya: “Bar angsiapa yang ber iman kepada Allah dan har i Akhir , hendaklah tidak melakukan khalw at dengan seor ang w ani t a y ang t idak diser t ai dengan m ahr amnya, kar ena sesungguhnya yang ketiganya adalah setan.” [ HR Tirmi i] Adapun berkait an dengan larangan t abar r uj, Allah Swt Gambar: Stop gibah Sumber: http:ahmadfarisi.files. wordpress.com Bab 9 | Menghargai Karya Orang Lain 163 berfirman, yang art inya: “Per empuan-per empuan t ua yang t elah ber hent i dar i haid dan kehami lan yang t idak i ngin meni kah l agi , t i dakl ah dosa at as mer eka menanggal kan pakaian mer eka tanpa ber maksud menampakkan per hiasan- nya ber tabar r uj.” [QS An-N r 24:60] . Khalw at , menurut bahasa Arab bermakna bersepi-sepi. Adapun yang dimaksud berkhalwat adalah bersepi-sepi nya seorang laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya, di suat u t empat . Sedangkan t abar r uj adalah, menampakkan perhiasan dan kecantikannya kepada orang-orang yang bukan mahram. Jika seorang per empuan menampakkan per hiasan dan kecant i kan nya t er hadap or ang l ak i -l aki yang buk an mahramnya, maka ia telah melakukan tabar r uj. k. Tidak Beker ja dan Ber kar ya yang Ber tentangan dengan Akidah dan Syar iat I slam Seorang Muslim dilarang bekerja dan berkarya yang bisa bertentangan dengan tauhid. Misalnya, bekerja sebagai peramal dan dukun, propagandis ide-ide sesat , dan lain sebagainya. Seorang Muslim juga dilarang menghasilkan karya-karya yang ber t ent angan dengan aqidah dan syar i at I sl am; mi sal nya membuat patung, lukisan makhluk hidup, lukisan porno, atau membuat simbol-simbol agama selain I slam. Dari I bnu, dia berkata, yang art inya: “Rasul ullah Saw ber sabda,”Bar angsi apa menggambar suat u gambar dar i sesuatu yang bernyaw a di dunia, maka dia akan diminta untuk meniupkan r uh kepada gambar nya it u kelak di har i akhir , sedangkan di a t i dak kuasa unt uk meni upkanny a.” [ H R Bukhari] . Dari ‘Ali Ra, ia berkata, “Rasulullah Saw sedang melaw at jenazah, lalu beliau ber kata, “Siapakah di antara kamu yang mau per gi ke Madinah, maka janganlah ia membiar kan satu ber hala pun kecuali dia menghancur kan-nya, tidak satupun kuburan kecuali dia ratakan dengan tanah, dan tidak satupun gambar kecuali dia melumurinya? Seorang laki-laki berkata, “Saya, w ahai Rasulullah .” ‘Ali ber kata, “Penduduk Madinah mer asa takut dan or ang itu ber angkat, kemudian kembali lagi. Lelaki itu berkata, “Wahai Rasulullah, tidak aku biar kan satu ber hala pun kecuali aku hancur kan, tidak satupun kubur an kecuali aku r atakan, dan tidak satu pun gambar kecuali aku lumur i ”. Rasul ul lah ber sabda,”Bar angsiapa kembal i lagi membuat sesuatu dar i yang demikian ini, maka ber ar ti dia telah kafir terhadap apa yang ditur unkan kepada Muhammad Saw .” [HR Ahmad dengan isnad hasan]. Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 164 D. Tujuan Menghargai Karya Orang Lain Tujuan diberi kannya penghargaan kepada orang yang berkarya dan bekerja adalah sebagai berikut: 2. Kompen sasi i mbal an waj i b di ber i kan at as suat u pekerjaan. Dalam fikih, bekerja ijar ah adalah ‘aqdun bainal- jir w al-musta` jir bi ‘iw a in akad antara pekerja dan or ang yang m em peker j akan dengan kewaj i ban memberikan kompensasi imbalan. Jika seseorang telah menunaikan pekerjaannya, maka orang yang memperkerja- kan waj i b m enyer ahkan upah i wa nya. Nabi Saw bersabda, yang artinya: “Ber ikanlah upah kepada pekerja sebelum kering keringatnya”. [ HR I mam I bnu M ajah] . 3. M embangun hubungan sal i ng menyayangi ukhuwah I slamiyah. Pemberian penghargaan, kompensasi, dan hadiah akan menumbuhkan rasa saling menyayangi dan mencint ai . Nabi Saw bersabda, yang art i nya: “Sal ing member i hadi ahl ah, ni scay a kal i an akan sal i ng mencintai”. [HR I mam Bukhari] . 4. M enj auh kan di r i dar i si f at mer emehkan or ang l ai n. Memberikan perhatian dan penghargaan atas karya orang lain, akan menjauhkan seseorang dari sifat mencela dan meremehkan orang lain. I mam Tirmi i menuturkan sebuah hadis dari ‘Abdullah bin Mas’ud Ra, bahwasanya Rasulullah Saw ber sabda, yang ar t i nya: “ Seor ang M ukmi n i t u bukanlah or ang yang suka mencela, mengutuk, ber buat keji, dan berlaku kasar ”. [HR I mam Tirmi i] . 5. M enyenangkan dan menggembirakan orang yang hasil karyanya dihargai. Imam Bukhari meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah saw bersabda kepada dua orang shahabatnya yang diutus ke mengatur penduduk Yaman, “Mudahkanlah dan janganlah memper sulit mer eka, dan buat lah mer eka gembira jangan membuat mer eka lari, dan damaikanlah mereka dan kalian berdua berselisih”. [HR Imam Bukhari]. Gambar: Qonita bergembira karyanya diterbitkan Sumber: Dokumentasi penulis 1. Meningkatkan motivasi dan etos kerja, agar orang yang diberi penghargaan semakin giat ber kar ya dan beker j a. Rasul ul l ah saw ber sabda, “ Bar an gsi apa y ang amal usahanya lebih baik dar i kemar in, maka or ang itu ter masuk yang ber untung; dan jika amal usahanya sekar ang sama dengan y an g kemar i n t er m asuk or ang y an g mer ugi, dan jika amal usahanya sekar ang lebih bur uk dar i yang kemar in, maka or - ang ter sebut ter masuk yang ter cela”.[ H R I mam abrani] . Bab 9 | Menghargai Karya Orang Lain 165 6. M eni ngkat k an k ual i t as dan t ar af hi du p or an g yang karyanya dihargai. Pemberian penghargaan dalam bentuk pemberian uang, t ugas belajar, kenaikan pangkat , dan promosi jabat an akan meningkat kan kualitas dan t araf hidup orang yang karyanya dihargai. Peningkatan kualitas dan taraf hidup akan mendorong seseorang untuk bekerja dan berkarya lebih baik dan maksimal.

E. Contoh-Contoh Perilaku Menghargai Karya

Orang Lain M enghar gai k ar ya or ang l ai n dapat t er cer mi n pada perilaku-perilaku berikut ini: 1. Memberikan penghormatan, penghargaan, dan kompensasi atas karya atau jerih payah orang lain. I slam menetapkan bahwa hasil karya dan jerih payah seseorang adalah harta yang wajib dihormati dan dilindungi. I slam memberikan sanksi bagi siapa saja yang berusaha merusak kehormatan dan harta milik orang lain. Dengan sanksi itu, hasil karya dan jerih payah seseorang akan terlindungi dan terjaga. Nabi Saw ber sabda, yan g ar t i nya: “ Sesungguhny a dar ahmu, har t amu, dan kehor matan dir imu it u har am diganggu, sebagaimana har amnya har imu ini di bulanmu ini, dan di neger imu ini. I ngat lah, bukankah aku telah menyampaikannya?” [ HR Bukhari dan Muslim] . Nabi Saw mencela orang yang mempekerjakan orang lain, namun t idak segera memberikan upahnya ket ika orang itu telah menyelesaikan pekerjaannya. Sebab, perbuatan semacam ini termasuk kezaliman dan bent uk pelecehan terhadap karya orang lain. Nabi Saw bersabda, yang art inya:“Allah Sw t ber fir man, “Ada t iga kelompok yang nanti pada har i kiamat akan Aku musuhi , y ai t u; seor ang y an g ber j an j i den gan menyebut namaKu kemudian ia ber khianat ; seseor ang yang menjual or ang mer deka bukan budak kemudian ia memakan hasil penjualannya itu, dan seseor ang yang mempeker j akan seor an g bur uh, kem udi an bur uh t er sebut t elah menyelesaikan peker jaannya, t et api ia tidak mau member ikan upahnya.” [ HR Bukhari] 2. Bersikap sopan kepada orang lain dan t idak gampang mencel a seseor ang dengan perkat aan, at au t i ndakan. Perilaku yang mencerminkan perbuatan menghargai karya orang lain adalah bersikap sant un dan t i dak gampang mengumpat at au mencela orang lain. Pasalnya, hanya orang yang memiliki budi pekerti yang santun dan lembut Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 166 dalam perkataan yang bisa menghargai karya dan jerih payah orang lain. Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya di surga ter dapat satu kamar yang luar ny a bisa dil ihat dar i dalamnya dan dalamnya bisa dilihat dari luar nya. Abu Malik al-Asy’ar i ber kata, “Bagi siapakah kamar ini Ya Rasul?” Rasulullah saw . ber sabda, “Unt uk yang baik per kat aannya, suka memberikan makanan, dan senantiasa bangun di malam har i pada saat manusia ter tidur .” [HR abrani. Hadis ini dianggap hasan oleh al-Haitsami dan al-Mun iri. Hadis ini j uga di r i wayat kan ol eh I mam Al -H aki m, dan bel i au men ahihkannya] . 3. Melindungi dan menjaga hasil karya dan jerih payah orang lain. Melindungi dan menjaga hasil karya orang lain, bisa diwujudkan dengan merawat hasil karya mereka agar tidak rusak atau hilang diambil oleh orang-orang yang t idak bert anggungjawab. M embangun museum dan gedung penyimpangan untuk melindungi dan merawat manuskrip-

F. Membiasakan Perilaku Sehari-hari yang

Mencerminkan Perbuatan Menghargai Karya Orang Lain. Si k ap m en gh ar gai kar ya dan usah a or an g l ai n bi sa dilakukan dengan perbuat an dan perkataan. Perilaku terpuji ini dapat dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. M enghar gai kar ya orang l ain dengan per buat an at au tindakan bisa dibiasakan dengan cara : 1. Menampakkan rasa senang, perhatian dan penghargaan yang tulus atas karya dan hasil usaha orang lain. manuskri p kuno, sert a peninggalan-peninggalan sejarah yang bernilai tinggi. Membuat duplikasi atau dokumentasi foto untuk karya-karya yang membu- tuhkan perawatan yang lebih. Di masa keemasan I slam, para khalifah membangun perpustakaan-perpustakaan dan museum-museum sebagai tempat untuk menyimpang dan melindungi manuskrip-manuskrip berharga warisan generasi sebel umnya. Tindakan semacam ini mer upakan wujud pernghargaan kaum Muslim atas hasil karya dan jerih payah orang lain. Di era modern inipun, negar a-negar a yang m aj u per adabannya sangat memperhat ikan hasil-hasil karya dari bangsanya, dalam bentuk membangun museum-museum untuk menyi m pan dan m el i ndun gi h asi l k ar ya dar i bangsanya. Gambar: Manuskrip kuno di Perpustakaan Nasional Jakarta Sumber: http:www.pemalangkab.go.id Bab 9 | Menghargai Karya Orang Lain 167 Dari Abu arr Ra, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: “Janganlah sekali-kali kamu mer emehkan sesuatu kebaikan, w alaupun hanya dengan muka manis, bila kamu ber t emu dengan saudar amu.” [ HR. M uslim] . Oleh karena itu, berilah perhatian rasa senang dan penghargaan t ulus kepada t eman-temanmu yang, mi sal nya, memenangkan sebuah ol impiade at au telah menghasilkan karya tertentu. 2. Rendah hati dan bisa menerima hasil karya dan jerih payah orang lain. Misalnya, menerima dengan hati yang tulus legow o, Jaw a atas kerja kelompok temanmu. Mungkin hasilnya tidak maksimal bagimu, tetapi bagi temanmu hasil kerjanya mungkin sudah dengan jerih payahnya. Nabi saw bersabda, yang artinya: “Barangsiapa yang mer asa besar dalam dirinya, atau membusungkan dada ketika ber jalan, maka ia akan ber temu dengan Allah sement ar a Allah mur ka kepadanya”. [ H R I mam Bukhari] . 3. Memberikan penghargaan, kompensasi at au upah kepada orang yang t el ah member i k an j asan ya. Segerakanlah pemberian itu, dan jangan menunda- nunda hingga kering keringat nya. Termasuk memberikan penghargaan dengan doa. I mam Tir mi i menut ur kan sebuah ri wayat dar i Usamah bin Zaid Ra, bahwasanya Nabi Saw bersabda yang ar t i n ya: “ Bar angsi apa di ber i kebai kan kemudian ia ber kata kepada or ang yang member i kebai kan, “Jazakal l ah Khai r an” semoga Al lah membalasmu dengan kebaikan, maka dia sungguh telah member ikan pujian yang sangat baik”. [ H R I mam Tirmi i] . 4. Tidak merampas hak orang lain. Karena seseorang yang m el akukan per buat an dan m enyebabkan terampasnya hak, keuntungan atau harta orang lain, maka ia t elah mezalimi. M isalnya, hak kekayaan intelektual HKI berupa merek, desain mesin, atau naskah orang lain dibajak, diambil , dipal su at au diakui sebagai karyanya. Perbuatan ini sama dengan gasab, yai t u mengam bi l hak or ang l ai n dan menguasai nya dengan car a mencur i, mer ampas, memanipulasi, atau ber dust a. H ukumnya haram, pelakunya berdosa. K h azan ah Pelayanan jasa hukum di bidang hak kekayaan inte-lektual HKI di I ndo- nesi a sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, t ahun 1894 di Bat avia. Wakt u itu hanya khusus menangani pendaft ar an mer ek. HKI kini ditangani oleh Direktorat Jenderal HKI di bawah Kement erian Hu- kum dan HAM. H KI mempunyai misi berupa: 1 M emberikan per li ndungan, penghar - gaan dan pengakuan atas kreatifitas; 2 M empro- mosikan teknologi, inves- t asi yang ber basi s i lmu pengetahuan dan pertum- buhan ekonomi; dan 3 Merangsang pertumbuhan kar ya dan budaya yang inovatif dan inventif . Secara umum HKI ter- bagi dalam dua kat egor i yaitu: Hak Cipta dan Hak Kekayaan I ndustr i. Hak Cipt a adalah hak eksklusif bagi Penci pt a atau penerima hak untuk mengumumkan atau mem- per banyak cipt aannya at au member ikan i zi n unt uk i t u dengan t i dak mengur angi pembat asan menurut perat uran yang berlaku. Hak Kekayaan Industri meliput i: Pat en, M erek, Desain I ndust r i, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, Rahasia Dagang dan Varie- tas Tanaman. Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 168 Gambar: Berjabat tangan mengucap- kan selamat Sumber: httpwww.kapanlagi.com 1. M enghargai karya orang lain adalah memberikan apresiasi penghargaan at as hasil usaha dan jerih payah orang lain. Sebab, jerih payah atau karya termasuk hart a kepemilikan yang wajib dilindungi. 2. Ketentuan umum dalam berkarya dan berusaha adalah: 1 Dalam berkarya dan berusaha harus ikhlash karena Allah; 2 harus sesuai dengan ketentuan ‘aqidah dan syariat I slam. Seorang Muslim dilarang membuat patung, lukisan hewan dan manusia, karikat ur penghinaan, dan lain sebagainya. Seorang M uslim dilarang berprofesi sebagai dukun, peramal, penyihir, perompak, pemalak, pelacur, dan profesi-profesi haram lainnya. 3. Hasil karya diklasifikasi menjadi dua macam; yaitu: ƒ Hasil karya yang bersifat fisik. Hasil karya fisik biasanya berujud benda at au barang; sepert i pakaian, makanan, radio, komput er, furnit ure, kaligrafi, dan lain sebagainya. ƒ H asil karya yang bersifat non fisik, seperti pemikiran, jasa, program dalam software, keindahan pada karya seni, dan lain sebagainya. Semua harta kekayaan ini wajib dihargai dan dilindungi. 4. Penghargaan atas hasil karya orang lain ada macam. ƒ Penghargaan yang bersifat materi, seperti pemberian kompensasi, upah, hadiah, bonus, dan lain sebagainya. ƒ Penghargaan yang bersifat non materi, seperti pemberian sanjungan, pujian, penghargaan, tanda jasa, dan lain sebagainya. 5. Tuj uan pember ian penghargaan at as hasi l kar ya or ang l ai n adalah : 1 Meningkatkan motivasi dan etos kerja, agar orang yang diberi penghargaan semakin giat ber karya dan beker ja, 2 Kompensasi imbalan wajib yang diberikan atas suatu pekerjaan, 3 Membangun hubungan saling menyayangi ukhuwah islamiyyah, 4 Menjauhkan diri dari sifat meremehkan orang lain, 5 Menyenangkan dan menggembirakan orang yang hasil karyanya dihargai, 6 Meningkatkan kualitas dan taraf hidup orang yang karyanya dihargai. Sedangkan menghargai karya orang lain dengan ucapan bisa dilakukan dengan cara: 1. Memberi ucapan selamat, sanjungan dan pujian secara langsung. M i sal nya dengan cara memberi ucapan selamat, seperti ucapan, “b ārakallāhu lakum” semoga All ah memberikan keberkahan kepadamu”, “ahsant um” anda benar-benar baik, “ selamat ” , “sukses selalu”, “semoga karya anda bermanfaat bagi orang banyak”, dsb. Setelah mengucapkan kata-kata penghargaan, hendaknya diikuti dengan jabat tangan. 2. M emberi ucapan selamat, sanjungan, dan pujian den gan t u l i san at au si mbol . M i sal nya, den gan memberikan piagam penghargaan, tanda penghor- m at an, karangan bunga, bi nt ang j asa, dan l ai n sebagainya, kepada orang yang hendak dihargai. R an gk u m an Bab 9 | Menghargai Karya Orang Lain 169 La t iha n Soa l Ba b 9

A. T an ggapi lah per n yataan -per n yataan i n i den gan j uj u r , sesu ai den gan

k eyak i n an m u , den gan car a m en con t r en g pada k olom yan g t er sed i a S= Setuju , T S= T idak Setuj u dan TT= Tidak T ahu . Kem udi an, salinlah di bu ku latih anm u. Per n yataan N o Jawaban S T S T T Seorang M uslim wajib meng- hargai hasil karya dan jer ih payah orang lain. Pasalnya, hasil karya dan jerih payah orang lain termasuk hart a kep=emilikan yang wajib dili ndungi dan dihormati. 1 Seorang M usl im dilar ang ber karya at au beker ja yang bertentangan dengan akidah dan syariat I slam, seperti membuat patung, tanda salib, berprofesi sebagai dukun, dan peramal. 2 Alasan 3 Penghargaan atas karya orang lain ditujukan agar orang yang menerima penghargaan semakin termotivasi untuk berkarya dan berusaha lebih maksimal. Seorang Muslim harus berusaha dan ber kar ya semaksi mal m ungki n. Pasal nya, I slam melarang penganggur an dan hidup menggantungkan kepada orang lain. 4 5 Penghargaan atas hasil karya atau jerih payah orang lain tidak hanya diberikan dalam bentuk penghargaan material saja, akan tetapi bisa berujud non materi, sepert i sanjungan, pemberian bintang jasa, piagam pengharga- an, dan lain sebagainya. Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 170

B. Ber i l ah t a n d a X pad a j aw aban yan g p al i n g t epat . Sal i n l ah

jawabanm u di buku ker jam u 1. Menghargai karya orang lain bisa diberikan dalam bentuk materi maupun non materi. Penghargaan berikut ini termasuk penghargaan yang bersifat materi, kecuali: a. pemberian uang tunai d. sanjungan dan penghormatan b. pemberian rumah dan isinya e. pemberian uang tips c. pemberian mobil kant or 2. Berikut ini yang bukan termasuk tujuan diberikannya penghargaan adalah; a. M eningkatkan hubungan cinta dan kasih sayang antara orang yang memberi dan yang diberi penghargaan. b. Memberikan imbalan atau kompensasi atas pekerjaan yang dikerjakan oleh seseorang. c. Menjauhkan diri dari sifat-sifat sombong dan meremehkan orang lain. d. Meningkatkan motivasi orang yang diberi penghargaan e. M eningkatkan ketakaburan diri dan keserakahan diri 3. Berikut ini yang termasuk pekerjaan yang bertentangan dengan syariat I slam adalah: a. Pelacur dan peramal b. Petani dan tukang tambal ban c. Pemangkas rambut dan tukang sampah d. Pengumpul barang-barang bekas dan pegawai kantor e. Penjual sayur mayur dan tukang tarik gerobak 4. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini 1 Salah satu etika bekerja adalah tidak boleh menipu dan menjauhkan diri dari gibah 2 Seorang Mukmin yang bekerja lebih utama daripada seorang Mukmin yang tidak bekerja dan bergantung kepada orang lain 3 Dalam berkarya dan bekerja, seorang Muslim harus selalu memperhatikan aqidah dan syariat I slam. 4 Agar seseorang lebih termotivasi dalam bekerja dan berkarya, hendaknya diberi imbalan atau kompensasi atas karya dan usahanya 5 Pemberian penghargaan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan orang yang diberi penghargaan. Dari pernyataan-pernyat aan di at as, mana pernyat aan yang benar? a. 1, 4, dan 5 d. 2, 4, dan 5 b. 2, 3, dan 5 e. Semuanya benar c. 1, 3, dan 4 5. Dalam bekerja dan berusaha, seorang Mukmin harus menghindari perilaku: a. Gibah d. Tepat waktu b. Amanah e. I khlas karena Allah c. Jujur 6. Pada saat bekerja, seorang wanita Mukmin dilarang menampakkan kecantikannya kepada orang yang bukan mahramnya. Perilaku seperti ini disebut dengan: a. Khalwat d. Risywah Bab 9 | Menghargai Karya Orang Lain 171 b. I kht ilat e. Gibah c. Tabar r uj 7 . I slam melarang pr of esi-profesi har am sepert i pel acur . Sebab, pel acur an termasuk dalam kategori: a. Perampasan hak d. Perzinaan b. Penipuan e. Perdukunan c. Penzaliman 8. Menggibah termasuk perbuatan haram yang harus dijauhi oleh seorang Mus- lim. Yang dimaksud dengan gibah adalah: a. Menceritakan aib seseorang kepada orang lain b. Menzalimi hak-hak orang lain c. Membangkitkan permusuhan dan perselisihan dengan sesame d. Menipu dan merampas hak orang lain. e. Salah semua 9. Hasil karya dibagi menjadi dua macam, yaitu: a. Fisik dan non fisik d. Non fisik dan biologis b. Rohani dan jasmani e. Benar semua c. Fisik dan kesenian 10 . Perbuatan yang mencerminkan perilaku menghargai orang lain adalah: a. Menjenguk orang-orang yang sakit. b. Memberi ucapan selamat dan sanjungan atas karya dan usaha orang lain. c. M enghibah dan mengolok-olok hasil kerja orang lain. d. Hidup bersih dan memperhatikan kesehatan lingkungan e. Membiasakan diri untuk membaca Al-Qur’an dan hadis nabi.

C. Jawablah per tanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1. Jelaskan pengert ian menghar gai karya orang lain Sebutkan macam-macam hasil karya yang wajib dihargai dan dihormati, sekaligus contoh-contohnya 2. Sebutkan ket ent uan-ket ent uan umum dalam bekerja dan berkarya menurut pandangan syariat I slam 3. Sebut kan tujuan-tujuan diberikannya penghargaan atas hasil karya dan jerih payah orang lain 4. Jel askan perbuat an-perbuat an sehar i-har i yang m encerm i nkan peri l aku menghargai karya orang lain 5. Sebutkan 4 adab-adab bekerja dan berkarya menurut pandangan I slam D . D iskusikan dengan tem an-tem anm u per istiwa-per istiwa ber ikut ini I mam Bukhari meriwayatkan sebuah hadis dari Hakim bin Hisyam RA, bahwasanya ia berkata,”Saya meminta kepada Rasulullah Saw , lantas beliau member i kepada saya; kemudian saya meminta lagi kepada beliau dan beliau Saw pun member i kepada saya. Lalu, beliau Saw ber sabda, “Wahai Hakim sesungguhnya har ta itu memang manis dan mempesonakan. Bar angsiapa mendapat kanny a dengan kemur ahan jiw a, maka ia akan memper oleh ber kah, t et api bar angsiapa yang mendapatkannya dengan menghar ap-har apkan meminta-minta atau mengemis- Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 172 ngemis maka ia tidak akan memper oleh ber kah; dan ia seper ti or ang yang makan namun tidak per nah mer asa kenyang. Tangan yang di atas itu lebih baik dar ipada tangan yang di baw ah. Hakim ber kata, “Saya pun ber kata, “Wahai Rasulullah, demi Zat yang mengut us t uan dengan kebenar an, saya t idak akan mener ima sesuatu apapun dar i seseor ang setelah pember ian tuan ini sampai saya meninggal duni a.” Abu Bakar per nah memanggi l H aki m unt uk member i kan sesuat u kepadanya, tetapi ia enggan untuk mener imanya. ‘Umar pun per nah memanggil Hakim unt uk member ikan sesuat u, t etapi ia enggan untuk mener imanya, maka ‘Umar ber kata,”Wahai sekalian ummat I slam, saya memper saksikan kepadamu, bahw a saya telah menaw ar kan bagian har ta r ampasan yang menjadi haknya si H aki m, sebagai mana y an g t el ah di at ur Al l ah t et api i a enggan un t uk mengambilnya.” H akim t et ap t idak mau mener ima pember ian dar i seseor ang setelah pember ian dar i Nabi Saw , hingga ia meninggal dunia.” [ HR Bukhari] ♦ Diskusikan dengan teman-temanmu hadis riwayat I mam Bukhari di atas Buatlah ringkasan isi hadis it u Jika kamu diminta untuk membantu menyelesaikan problem pengangguran remaja-remaja di kampungmu, kira-kira langkah apa saja yang harus kamu lakukan ♦ Jika kamu diberi jabat an sebagai manajer di sebuah perusahaan, langkah- langkah apa yang akan kamu lakukan agar etos dan motivasi kerja karyawan- karyawan di perusahaanmu meningkat? Doa Penutup Majelis Ilmu Maha Suci Engkau Ya Allah, dan dengan memuji syukur kepada-Mu, aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku memohon ampunan kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu ﻚــﻴﻟإ بﻮــﺗأ و كﺮﻔـــﻐﺘﺳأ ﺖــﻧأ ﻻإ ﻪـــﻟإ ﻻ نأ ﺪﻬــﺷأ كﺪــﻤﺤﺑو ﻢـــﻬﻠﻟا ﻚﻧﺎﺤﺒــﺳ َ َ ْ ْ َ ِ ِ ِ َ ِ ُ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ِ ِ ّ ْ َ َ َ َّ ْ ْ َّ ْ ُ َ ْ ْ َ َ ُ َ ُ Bab 10 | Menjauhi Dosa Besar 173 Tujuan Pembelajaran: Set el ah membaca bab i n i , si swa di h ar apkan m em ah am i penger t i an dosa besar , per bu at an - perbuatan apa saja yang t ermasuk dosa besar, dan membi asakan di r i u nt uk m en j auh i dosa besar . Pasalnya, dosa besar adalah perbuat an tercela. Gambar: Syirik, perbuatan dosa besar Sumber: httpi38.tinypic.com Kata Kunci: „ Dosa Beasar „ Fasiq „ Syirik „ Nifaq „ Kufur Perbuat an yang melanggar at uran Allah t ermasuk perbuatan dosa. Dosa ada dua macam, yaitu dosa kecil dan dosa besar. Adapun dosa besar ada tiga macam. Dosa besar terhadap Allah, dosa besar terhadap orang lain dan dosa besar dalam masyarakat. Seor ang musl i m har us menget ahui per buat an- perbuatan dosa besar. Karena, dosa besar akan menjeru- m uskan pel akunya ke dal am ner aka. Per buat an apa sajakah yang termasuk dosa besar it u? Bagaimana cara menjauhinya? Mari kita ikuti pemaparannya pada bab ini Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 174 A. Pengertian Dosa Besar Menurut bahasa Arab, dosa besar al-kab ir berasal dari kata akbar besar. Adapun menurut istilah para ulama, al-kab ir adalah dosa-dosa besar yang harus dijauhi, seperti membunuh, berzina, durhaka kepada orang tua, dan lain sebagainya. Peri nt ah unt uk m enjauhi per buat an-per buat an yang t er masuk dosa besar dit et apkan berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Di dalam Al-Qur’an, Allah Swt berfirman: “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilar ang kamu menger jakannya, niscaya Kami hapus kesalahan- kesalahanmu dosa-dosamu yang kecil dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia surga”. [QS An-Nis ’ 4; 31] “Dan bagi or ang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan per buatan- perbuatan keji, dan apabila mereka marah mer eka memberi maaf”. [ QS Asy-Syur 42;37] Doa Menuntut Ilmu Ya Allah, jadikanlah semua yang Engkau ajarkan kepada kami bermanfaat bagi kami, dan ajarkanlah kepada kami semua yang bermanfaat bagi kami, dan tambahkanlah ilmu kepada kami ﺎــﻤﻠﻋ ﺎــﻧدز و ﺎﻨﻌـــﻔﻨﻳﺎﻣ ﺎﻨﻤـــﻠﻋو ﺎﻨﺘـــﻤﻠﻋ ﺎــﻤﺑِ ﺎــﻨﻌﻔﻧا ـــﻠﻟأ ً ْ ِ ِ َ َ ْ ِ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ ّ ّ ّ َ َ َ َ َ ْ ْ َّ ُ In tajtanib μ kab±’ira m± tunhauna ‘anhu nukaffir ‘ankum sayyi’±tikum wa nudkhilkum mudkhalan kar³m±n Wal-la© na yajtanib μna kab±’iral-i£mi wal-faw±¥isya wa i©± m± ga«ib μ hum yagfirμna Bab 10 | Menjauhi Dosa Besar 175 “yait u or ang-or ang yang menjauhi dosa-dosa besar dan per buat an keji yang selain dar i kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu M aha Luas ampunanNya. dan Dia lebih mengetahui tentang keadaanmu ketika Dia menjadikan kamu dar i tanah dan ketika kamu masih janin dalam per ut ibumu; Maka janganlah kamu mengatakan dir imu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang or ang yang ber takw a. [ QS An-Najm 53: 32] . Di dalam hadis sahih, Nabi Saw bersabda, yang artinya: “Dosa besar itu ada tujuh macam. Per tama, menyekutukan Allah, membunuh jiw a t anpa ada alasan yang dibenar kan, memakan r iba, memakan har ta anak yatim hingga anak itu besar , lar i dar i medan per ang, menuduh w anita suci ber zina, ber balik menuju Ar ab dar ul kufur setelah hijr ah”. [ HR I bnu Abi Hatim, dari Abu Hurairah] Seorang M uslim harus menj auhi perbuat an-perbuat an yang t ermasuk dosa besar. Pasalnya, dosa besar t ermasuk perbuat an t ercela yang akan menjer umuskan pelakunya ke dalam neraka.

B. Macam-Macam Dosa Besar

Perbuatan-perbuatan yang termasuk dosa besar sangatlah banyak. Di antara ulama yang membahas secara khusus tentang dosa-dosa besar adalah I mam ahabi, dalam Kit ab Al-Kab ir. Di dalam kitab itu, I mam ahabi telah menyebutkan secara rinci perbuatan-perbuatan yang termasuk dalam dosa besar. Berdasarkan Kitab Al-Kab ir, perbuatan-perbuatan yang termasuk dalam dosa besar dapat diklasifikasi sebagai berikut:

1. D osa Besar Ter hadap Allah SW T

Perbuatan-perbuatan yang termasuk dosa besar terhadap Allah Swt adalah sebagai berikut: a Syir ik M enyekutukan Allah Sw t Syirik adalah lawan dari tauhid mengesakan Allah Swt. Menurut ist ilah para ulama tauhid, syirik adalah melekatkan Kemampuan dan Sifat Allah kepada makhluk. Menyekutukan Al l ah bi sa t er j adi pada t i ga aspek , yai t u Ket u hanan Rububi yyah, Asma’ wa Sif at nama-nama dan sifat , dan Penyembahan at au I badah Ul uhi y y ah. Syi r i k dal am Rububiyyah misalnya; menyakini jimat sebagai pelindung diri Alla©³na yajtanib μna kab±’iral-i£mi wal-faw±¥isya illal-lamama, inna rabbaka w±si‘ul-magfirahti, huwa a‘lamu bikum i© ansya’akum minal-ar«i wa i© antum ajinnatun f³ bu¯ μni ummah±tikum, fal± tuzakk μ anfusakum, huwa a‘lamu bimanittaq± Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 176 dari kematian, percaya ramalan bintang, dan lain- l ai n. Syi r i k dal am Asma’ w a Si f at , m i sal n ya: m enyemat kan Nam a dan Si fat Al l ah kepada makhl u k. Syi r i k dal am Ul uhi y y ah mi sal nya; menerapkan hukum selain hukum Allah, menyakini ada hukum yang lebih daripada hukum Allah Swt. Melekatkan perkara-perkara yang tidak boleh ada pada Al l ah Swt , juga t er masuk per buat an syirik. M isalnya, menyat akan bahwa Allah Swt memi l i ki anak, Al l ah k i k i r , bodoh, dan l ai n sebagainya. Syirik termasuk dosa besar yang pelakunya tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah Swt, apabila pelakunya meninggal dunia dan belum sempat bertaubat atas dosa syiriknya. [ QS An-Nis ’ 4: 48] b Kufur I ngkar Kepada Allah. Kufur adalah menolak at au mengingkari perkara-perkara yang t ermasuk bagian dari ‘aqidah I slam dan ushulul -ahkam. Seorang M uslim yang mengingkari sebagian atau keseluruhan ‘aqidah I slam, maka ia telah sesat sejauh-jauhnya kafir. Allah Swt berfirman, yang artinya: “Wahai or ang-or ang yang ber iman, tet aplah ber iman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul - Nya ser t a ki t ab yang All ah t ur unkan sebel umnya. Bar angsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kit ab-kit ab-Nya, r asul-r asul-Nya, dan har i kemudian, maka sesungguhnya or ang itu telah sesat sejauh-jauhnya”. [QS An-Nis ’ 4: 136] Gambar: Meyakini jimat termasuk syirik http:masjidinayah.files.wordpress.com Seor ang M usl im yang mengingkari kewajiban t erikat dengan hukum Allah, atau menolak sebagian atau keseluruhan hukum Al lah yang sudah past i, sepert i menolak zakat, salat lima waktu, puasa, dan haji, maka ia telah ingkar kafir. Allah Swt berfirman, yang artinya: “ Bar angsi apa y ang t i dak memut uskan m enur ut apa y ang di t ur unkan Al l ah, maka mer eka i t u adal ah or ang-or ang yang kafir ”.[ QS Al-M idah 5: 44] . Gambar:Kewajiban salat lima waktu Sumber: Dokumentasi penulis