Refleksi I m an K epada K itab-kitab Suci Sebe-

Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Kelas XI 146

2. Refleksi I m an K epada Al Qur an

Keimanan seorang Muslim t erhadap Al-Qur’an harus diwujudkan dalam aspek-aspek berikut ini: a. Menyakini bahwa Al-Qur’an adalah Kalamul- lah, bukan kalam Nabi Muhammad Saw. Allah Swt ber f i r m an, yang ar t i n ya: “ Kaw an mu Muhammad tidak sesat dan tidak pula kelir u. Dan t i adal ah yang di ucapkanny a i t u Al - Qur ’an menur ut kemauan haw a nafsunya. Ucapannya it u t iada lain hanyalah w ahyu yang diwahyukan kepadanya”. [ QS An-Najm 53: 2-4] b. M embenarkan secara past i perkara-perkara akidah yang disebutkan di dalam Al-Qur’an, sepert i, malaikat, jin, hari kiamat , surga dan neraka, pahala dan siksa kelak di hari akhir, serta perkara-perkara akidah lainnya. Mengerjakan secara menyeluruh semua perkara syariat yang termaktub di dalam Al-Qur’an, seperti perintah mengerjakan salat, zakat, puasa, haji, tepat janji, amanah, jujur, dan syariat I slam lainnya. [ QS Al-Baqarah 2: 208] . c. M engimani bahwa Al-Qur’an adal ah risalah terakhir yang diturunkan Allah kepada umat manusia. Tidak ada risalah sesudah Al- Qur’an. Allah Swt berfirman, yang art inya: “Muhammad it u sekali-kali bukanlah bapak dar i seor ang laki-laki di antar a kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. [QS Al-Ahz b 33: 40] M engimani bahwa Al-Qur’an adal ah risalah yang berfungsi untuk menyempurnakan dan menguji kebenaran risalah-risalah sebelumnya [ QS Al -M i dah 5: 48 ] ; m emper mu dah m an usi a den gan syar i at yang r i n gan dan mudah [ QS. Al -A’r f 7: 157] ; menjelaskan seluruh aspek kehidupan umat manusia [ QS An-Nahl 16: 89] ; dan ditujukan untuk seluruh umat manusia [ QS Saba’ 34: 28] . K h azan ah M enjadikan Al- Qur ’an Sebagai Pedom an H idup Al-Qur ’an adalah kitab yang menjadi pem- bel a dan bi sa dimi nt a pembel aan. I a adalah kit ab yang m āhil dan mu addaq. Si apa saj a yan g m en j adi kan Al -Qur ’an ada di depannya maka ia ak an m en unt un nya ke sur ga. Tapi si apa saj a yang m en j adi kan Al - Qur ’an di bel akangnya maka ia akan menggiring- nya ke neraka.” [ H R I bnu H i bban dalam kitab sahihnya dari Jabir bi n Abdul lah RA. Dan riwayat imam Baihaqi dalam kitab Sya’bul I man dar i Jabi r dar i I bnu M as’ud RA. I ni adal ah hadis Sahih] . Imam Ar Razi dalam Ki t ab M ukht ar Shihah menyatakan: “M āhil arti- nya kit ab yang akan menyeret pembacanya menuju Allah Swt ji ka tidak mengikuti apa yang ada di dalamnya. Menurut pendapat lain arti mâhil adalah mujadi l, yang membantah kebatilan. Arti mu addaq ada- lah kit ab yang dibenar- kan. Art i nya, Al-Qur ’an adalah kitab yang membe- narkan kitab-kitab sebe- lumnya. “Dan semua kisah dar i r asul-r asul Kami cer itakan kepadamu, i alah kisah-kisah yang denganny a Kami teguhkan hatimu; dan dalam sur at ini telah dat ang kepadamu kebenar an ser t a pengajar an dan per ingatan bagi or ang-or ang yang ber iman”. [ QS H d 11: 120] . Bab 8 | Iman Kepada Kitab-kitab Allah 147 C. Tanda-tanda Iman kepada Kitab-kitab Suci Allah Swt Tanda-tanda keimanan kepada kitab-kitab suci Allah Swt adalah sebagai berikut: a. M enjaga kesucian dan kehormat an Al-Qur’an dan Kit ab-kit ab sebelum Al-Qur’an. Seorang M uslim wajib membaca kesucian kitab-kitab suci Allah Swt. Menjaga kesucian Al-Qur’an dilakukan dengan cara ber wudu t er l ebi h dahul u sebel um membaca Al - Qur’an; tidak membawa Al-Qur’an di wilayah-wilayah yang memusuhi I slam agar t idak t er jadi pelecehan t erhadap Al -Qur ’an; menempat kan Al -Qur ’an di tempat yang mulia, misalnya di lemari bagian atas, di atas meja belajar dan lain sebagainya. b. Rajin membaca Al-Qur’an dengan t art il. Seorang M u sl i m waj i b bel aj ar i l m u t aj wi d sebel um i a membaca Al-Qur’an. Ket ent uan ini dimaksudkan agar bacaan Al -Qur ’ann ya ben ar , sesu ai yan g dit unt unkan Nabi Saw. Jika bacaan Al-Qur’annya benar, maka Al Quran akan memberi syafa’at kepada dirinya. Sebaliknya, jika bacaan Al-Qur’annya salah m ak a Al -Qur ’an ak an m el ak nat n ya. N abi Saw menyatakan, betapa banyak pembaca Al-Qur’an yang berhar ap mendapat syaf a’at dari Al-Qur’an; akan tetapi ia justru mendapatkan laknat dari Al-Qur’an. Laknat Al-Qur’an kepada pembacanya disebabkan kar ena pembaca Al -Qur’an t i dak memperhat ikan kaedah-kaedah tajwid. c. Hidup sejalan dengan tuntunan Al-Qur’an. Seorang Mukmin benar-benar terbukti telah beriman kepada Al-Qur’an, jika ia hidup sejalan dengan Al-Qur’an. Sebali knya, keimanan dirinya t erhadap Al-Qur’an belumlah sempurna jika ia tidak rela diatur dengan Al-Qur’an. Allah Swt berfirman, yang artinya: Gambar: Al-Qur’an kecil Sumber: http:w14.itrademarket.com “Dan hendakl ah kamu memut uskan per kar a di antar a mer eka menur ut apa yang ditur unkan Allah, dan janganlah kamu mengikut i haw a nafsu mer eka. Dan ber hat i -hat i l ah kamu t er hadap mer eka, supay a m er eka t i dak memalingkan kamu dar i sebahagi an apa y ang t el ah di t ur un kan Al l ah kepadamu”. [ QS Al-M idah 5:49]