TEKNIK PERANCANGAN Prosiding.Seminar.Radar.Nasional.2008

Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921. Z a harus dibuat optimum terhadap parameter rangkaian feedback dan matching network untuk mendapatkan R a kurang atau sama dengan -25 Ohm dan X a mempunyai kemungkinan bervariasi secara maksimum mendekati dengan resonan untuk mendapatkan Q quality factor yang tinggi. Spasi secara elektrik dari dielectric resonator, yaitu semacam reaktansi terhadap base atau gate dari transistor adalah negatif dari Z a . Karakteristik impedansi dari output transmission line Z g , biasanya dipilih sebesar 50 Ohm.

3. PENALAAN FREKUENSI

ELECTRONIC FREQUENCY TUNING Penalaan frekuensi dari DRO dapat diperoleh dengan menggunakan voltage controlled diode varactor[3.7]. Konfigurasi rangkaian sebagai penghubung varactor ke DR terdiri dari jalur tambahan paralel dengan yang menghubungkan DR ke device aktif dan diletakkan disisi yang berhadapan dengan DR seperti pada Gambar 2. Pada contoh tersebut, dua buah varactor dihubungkan dengan kedua ujung dari microstrip setengah panjang gelombang resonator yang mempunyai karakteristik impedansi Z t . Pada jalur kopling DR, jalur transmisi dapat dianggap sebagai transformator impedansi impedance transformer dua perempat panjang gelombang atau tepatnya dua inverter impedansi yang diterminasi dengan dua buah varactor penala tuning varactor. Variasi perubahan kapasitansi dari varactor pada ujung inverter, ditransformasikan kedalam perubahan induktif pada jalur kopling dengan inverter impedansi. Dengan memperbesar kopling antara DR dengan jalur varactormikrostrip, lebar pita penalaan tuning bandwidth DRO juga bias naik. Perlu diingat bahwa lebar pita penalaan DRO harus lebih lebar dari perubahan frekuensi frequency drift oscillator terhadap temperatur. Gambar 2. Skema Voltage Tuning DRO . Secara singkat dapat disimpulkan, bahwa kopling Dielectric Resonator ke jalur penalaan dan kopling rangkaian penala ke rangkaian oscillator harus dijaga seimbang.

4. KOMPENSASI TEMPERATUR

TEMPERATURE COMPENSATION DRO Penalaan secara elektris terhadap DRO dapat digunakan untuk mengkompensasi perubahan frekuensi frequency drift terhadap temperatur. Rangkaian untuk menstabilkannya terdiri dari thermistor resistor yang berubah terhadap temperatur dan resistor-resistor. Sensor temperatur ini dikonversikan terhadap tegangan penala dan di hubungkan dengan terminal penala dari DRO. Blok diagram kompensator temperature seperti terlihat pada Gambar 3 dibawah ini. Gambar 3. Blok Diagram Kompensator Temperatur

5. DERAU FASA

PHASE NOISE Salah satu karakteristik yang terpenting dari DRO adalah derau fasa pada 10 KHz atau lebih. Derau fasa ini bergantung kepada divais aktif yang digunakan, kopling daya osilasi terhadap DR, dan besarnya daya yang diberikan terhadap beban. Derau fasa makin naik sebanding dengan kuadrat frekuensi kerja, misalnya frekuensi DRO 10 GHz, maka level derau fasa diluar 10 GHz, bertambah 20x log10[fGHz10] terhadap derau fasa pada 10 GHz. Makin banyak energi tersimpan di dielectric resonator , karakteristik temperatur dari DRO akan lebih mengikuti DR, akan tetapi daya divais aktif lebih banyak terdesipasi di DR yang akan mengakibatkan menurunnya output. Oleh karena itu harus diambil kompromi antara kestabilan temperatur dari DRO dan derau fasa.

6. KAJIAN TERHADAP DRO YANG

DIGUNAKAN DALAM SISTEM FM-CW RADAR DI PPET-LIPI Untuk keperluan pemancar radar ini digunakan DRO buatan Air Parts dengan spesifikasi teknik sebagai berikut: ™ Output Frequency ::9,856 GHz ™ Frequency Accuracy : ± 1 MHz ™ Frequency Stability : ± - 5 ppmC ™ Mechanical Tuning Bandwidth : ± 25 MHz ™ Output Power over Temp: + 23 dBm ™ Power Variation over Temp: 2,0 dB ™ Pulling 1,5:1 VSWR : ± 0,5 MHz ™ Pushing : 20 KHzV ™ Discrete spurious : - 80 dBc ™ Harmonics : - 20 dBc ™ Phase Noise: 10 KHz : - 90 dBcHz 102 Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921. 100 KHz: - 115 dBcHz 1 MHz: - 130 dBcHz ™ Operating Temperature : -29 to + 60 deg C baseplate ™ Power Supply: 12 ± 3 VDC, 350 mA max ™ RF Connectors SMA Famale: Adapun hasil pengukurannya adalah sebagai berikut: Gambar 4. Rangkaian Pengukuran Pada waktu pengukuran, untuk menjaga agar tidak ada sinyal refleksi yang terlalu besar yang dapat merusak DRO tersebut, maka pengukuran tidak langsung dilakukan pada outputnya, melainkan sebelumnya dihubungkan dengan isolator. Pada gambar diatas, setelah isolator dihubungkan dengan directional coupler , power divider dan isolator kembali. Adapun hasil pengukurannya sebagai berikut: Gambar 4. Pengukuran output DRO Gambar 5. Pengukuran derau fasa menggunakan Spectrum Analyzer. Gambar 6. Print out hasil pengukuran DRO dengan Spectrum Analyzer Data Pengukuran DRO: Frekuensi output: 9,85605 GHz Level output : 7,0 dBm Resolution Bandwidth : 10,0 KHz Video Bandwidth 30,0 KHz Sweep Time : 100 ns Attenuation 20 dB Span : 50 KHzRL Phase Noise -64,77 dB Kestabilan frekuensi output setelah ditunggu beberapa lama bergeser +- 100 Hz. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan peralatan berikut: ™ Network Analyzer, Hewllet-Packard, Type HP 8720 C 50 MHz – 20 GHz; ™ Spectrum Analyzer, Hewllet-Packard, Type HP 8593 A 9 KHz – 22 GHz; ™ Swept Frequency Synthesizer, Wiltron, Model 6747 B 10 MHz – 20 GHz Dari hasil pengukuran tersebut, phase noise DRO levelnya masih jauh dari level outputnya, sedangkan pergeseran frekuensi yang besarnya +- 100 Hz, dibandingkan terhadap frekuensi utamanya yang besarnya 9,8560 GHz, boleh dikatakan tidak perlu dipermasalahkan. Seperti telah diuraikan diatas, bahwa DRO yang digunakan pada penelitian Radar FM-CW di PPET – LIPI, juga digunakan sebagai master oscillator untuk pembangkit frekuensi yang menghasilkan keluaran frekuensi clock untuk Direct Digital Synthesizer dan frekuensi tengah intermediate frequency dari radar, dank arena telah melalui beberapa kali pembagi, maka frekuensinya sudah semakin stabil, dengan demikian pergeseran frekuensi yang terjadi tidak akan mengganggu kestabilan frekuensi radar FM-CW pada saat beroperasi.

7. KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa penggunaan DRO buatan Air Parts dapat digunakan dalam system FM-CW radar yang dikembangkan di 103