HASIL DAN PEMBAHASAN SISTEM TEST KESIMPULAN

besaran yang analog sehingga nilainya tidak pasti pada angka tertentu, ada kemungkinan bervariasi antara satu transistor dengan transistor yang lain, atau kartu satu dengan kartu yang lain. Analisis selanjutnya diserahkan pada teknisi untuk mengadakan pemerikasaan lanjut dan perbaikan.

4. KESIMPULAN

Dari pengalaman kami selama mengadakan penelitian pembuatan prototipe komponen ini, dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem yang kuno, masih merupakan sistem yang terbuka sehingga mudah dipahami, mudah dimodifikasi atau dibuatkan suku cadangnya. 2. Sistem test bench bisa mempercepat waktu perbaikan kartu yang rusak dan memberi kepastian kerja bagi teknisi yang mengerjakan. 3. Dengan kemampuan ini diharapkan bisa memberi sumbangan bagi pemeliharaan sistem radar yang ada, untuk bisa diberdayakan secara optiomal dengan karya dalam negeri. UCAPAN TERIMA KASIH. Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi yang telah memberi bantuan dana untuk mengadakan penelitian ini. DAFTAR REFERENSI [1]. Operation Manual untuk Radar Thomson, 1980 [2]. Phased Array Polarization Switches, Application Note,EMS Tecknologi, Space and Technology- Atlanta. 2003 [3]. Sertac Yilmaz and Ibrahim Tekim, Ultra- Wideband N Bit Digitally Tunable Pulse Generator, Sabanci University, Istambul. 2005 Gambar 9. Tampilan hasilPengujian Otomatis Gambar 10. Tampilan Hasil Pengujian Input 40 Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921. Gambar 11. Tampilan Hasil Pengujian Transistor . Gambar 4. Skema Rangkaian blok A dan B 41 Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921. Pembuatan Exciter Untuk Perangkat Pemancar Jamming Elan Djaelani 1 ,Daday Ruhiat 2 1 Pusat Penelitian Informatika-LIPI Jl.Cisitu No.21154D. Kompleks LIPI Bandung.40135 Telp.022-2504711, Fax.022-2504712 Email : elaninformatika.lipi.go.id 2 Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi-LIPI Jl.Cisitu No.21154D. Kompleks LIPI Bandung.40135 Telp.022-2504660, Fax.022-2504659 Email : dadayppet.lipi.go.id ABSTRACT It has been done research about making of Exciter for needing of jamming broadcasting device. Jamming broadcasting device ia a radio station being used for paralysed electronic communication system by being in heaps or closing the signal from one station to another signal jamming signal that have same frequency and bigger power, so that the receiver will only detect jamming signal that have bigger power, this will cause communication disturbation or even bogged at all. The main part of jamming broadcaster device are : exciter, driver, amplifier, power amplifier and power supply. Part of exciter is the most importing part because all of processes generating sweeper signal the sweeper and noise signal the noise are also Oscillator Signal Voltage Control Oscillator becoming from this part. Consist of Sawtooth Generator, Noise Generator, and Voltage Control Oscillator. Keywords : Voltage Control Oscillator, Sawtooth Generator, Noise Generator. ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai pembuatan Exciter untuk keperluan perangkat pemancar jamming. Perangkat pemancar jamming adalah pemancar radio yang digunakan untuk melumpuhkan sistim komunikasi elektronik dengan cara menimpa atau menutupi sinyal dari suatu pemancar dengan sinyal lain sinyal jamming yang mempunyai frekuensi sama dan daya yang lebih besar, sehingga penerima hanya akan mendeteksi sinyal jamming yang mempunyai daya lebih besar, ini akan mengakibatkan komunikasi terganggu atau bahkan macet sama sekali.Bagian utama dari perangkat pemancar jamming adalah :exciter,driver amplifier,power amplifier dan power supply.Bagian exciter merupakan bagian terpenting karena, seluruh proses pembangkitan sinyal sweeper Penyapu dan sinyal derau noise juga sinyal Oscilator Voltage Control Oscillator berasal dari bagian ini. Terdiri dari Sawtooth Generator, Noise Generator dan Voltage Cnotrol Oscillator. Kata kunci : Voltage Control Oscilator, Sawtooth Generator, Noise Generator

1. PENDAHULUAN

Perangkat pemancar jamming adalah pemancar radio yang digunakan untuk melumpuhkan sistim komunikasi elektronik dengan cara menimpa atau menutupi sinyal dari suatu pemancar dengan sinyal lain sinyal jamming yang mempunyai frekuensi sama dan daya yang lebih besar , sehingga penerima hanya akan mendeteksi sinyal jamming yang mempunyai daya lebih besar, ini akan mengakibatkan komunikasi terganggu atau bahkan macet sama sekali. Perangkat ini biasanya dipergunakan pada peperangan elektronik oleh militer. Perangkat pemancar jamming akan dibuat mempunyai spesifikasi sebagai berikut : Daerah frekuensi : 30 MHz – 80 Mhz Sistem : Pemancar Heterodyne Modulasi : Modulasi Frekuensi Modulasi Amplituda. Input Modulasi : Wideband Noise Pembawa : Sweeper 30 – 80 Mhz Waktu Sweep : Variable Power Output : 100Watts Harmonic Frekuensi out of band- 45 dB Antenna : Broadband Omnidirectional Blok diagram perangkat pemancar jamming seperti pada gambar 1. Gambar 1. Blok diagram perangkat pemancar jamming. Bagian yang akan dibahas adalah bagian Exciter,dimana dibangkitkan sinyal gigigergaji,sinyal noise,dan sinyal pembawa yang dibangkitkan pada Voltage Controled Oscilator. Selanjutnya output Exciter 42 Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921. ini menjadi input driver amplifier, power amplifier dan bagian antena.

2. DASAR TEORI

Perangkat pemancar jamming dirancang berdasarkan prinsip dari sweeper oscillator. VCO inputnya diberikan suatu sinyal berbentuk gigi gergaji sawtooth maka pada output VCO akan terjadi penyimpangan deviasi frekuensi sesuai dengan besaran frekuensi pemodulasi sawtooth signal. Sebagaimana diperlihatkan pada gambar bentuk dari sebuah sinyal gigigergaji. stop frequency T V f t2 f=1T start frequency t1 Gambar 2. Sinyal gigigergaji sawtooth Pada gambar 2. diperlihatkan saat t1 start dari sinyal gigigergaji maka, frekuensi VCO mulai bergerak mengikuti bentuk sinyal tersebut dan akan berakhir pada saat t2 stop dan seterusnya. Pengulangan akan terjadi pada periode berikutnya sehingga kecepatan pengulangan ditentukan oleh besarnya frekuensi dari sawtooth tersebut, jadi kecepatan sweeping dari VCO ditentukan oleh besarnya frekuensi dari Oscilator Gigigergaji Gambar 3. Hubungan sinyal sawtooth dengan frekuensi output. Pada Gambar 3. tampak output VCO pada waktu t1 – t2 menghasilkan frekuensi carrier dari f1 – fn. Blok diagram Exciter seperti pada gambar 4 , dibawah ini Gambar 4. Diagram blok Exciter. Terdiri dari :Noise Generator,Sawtooth Generator, VCO1, VCO2, BPF dan sistem Switch.

2.1. Pembentukan Sinyal Gigigergaji.

Pembangkit gelombang gigigergaji menggunakan timer 555, seperti pada gambar.5. Gambar 5. Pembangkit Gigigergaji Timer 555 pada dasarnya terdiri dari dua buah komparator, sebuah flip-flop, sebuah discharge transistor, dan sebuah resistor pembagi tegangan. Masukan threshold terhubung dengan masukan pemicu trigger. Komponen eksternal R1, R2, dan Cext mengatur frekuensi osilasi dengan formula berikut ext r C R R f 2 1 44 . 1 + = . Saat arus mulai mengalir dari sumber tegangan, mengisi muatan kapasitor, kapasitor mula-mula kosong sehingga tegangan pin2 masih 0 V. Hal ini mengakibatkan keluaran lower komparator menjadi high dan upper komparator menjadi low, membuat keluaran flip-flop low dan menjaga transistor pada kondisi off. Saat tegangan kapasitor mencapai Vcc, lower komparator berubah ke keadaan low, dan saat tegangan kapasitor mencapai Vcc, upper komparator berubah ke keadaan high. Keadaan ini me- reset flip-flop, merubah Qd menjadi high dan mengaktifkan transistor. Selanjutnya, saat kapasitor dikosongkan, upper komparator berubah menjadi low. Saat tegangan kapasitor mencapai Vcc, lower komparator berubah menjadi high, mengubah kondisi flip-flop sehingga Qd low dan menon-aktifkan transistor. Proses pengisian berlangsung kembali terus- menerus. Proses ini menghasilkan keluaran gelombang segitiga dengan duty cycle bergantung pada nilai R1 dan R2. 43