Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921.
Harmonic level: 40 dB Power supply: 220
VAC, 50 Hz Mode of operation: Pulsed
Weight: 10 kg Control monitor : RS-422
2.5 Penerima radar VHF LAPAN
Spesifikasi penerima analog radar VHF LAPAN 3-kanal yang dibeli dari United System Engineering
Ltd. India USE ditunjukkan pada Tabel 2-2.
Tabel 2-2 : Spesifikasi penerima radar VHF LAPAN 3- kanal
Operating frequency : 150 MHz
LO frequency: 120 MHz
IF frequency: 30 MHz
Bandwidth: 3.4 MHz
Overall gain: 45 – 80 dB in step
of 5 dB Gain control:
Manual IF output compression
point: + 8 dBm
Detector type: Coherent
quadrature Video LPF bandwidth:
1 MHz Max video output:
+- 5.0 V Power supply:
220 VAC, 50 Hz Desain diagram blok penerima radar VHF
LAPAN pada Gambar 2-6 dikembangkan oleh LAPAN dari desain standar penerima VHF 47 MHz
buatan USE. Dari penerima radar 150MHz tiga kanal ini akan diperoleh enam buah sinyal output yang
terdiri dari tiga sinyal output in-phase I dan tiga sinyal output quadrature Q.
Gambar 2-6: Diagram blok penerima radar VHF LAPAN 150MHz
2.6 Pengontrol radar VHF LAPAN
Diagram blok pengontrol radar VHF LAPAN ditunjukkan pada Gambar 2-7. Pada generator pulsa
150MHz, sinyal kontinyu 150MHz yang diambil dari penerima radar akan dicampur dengan sinyal pulsa
yang dibangkitkan pada mikrokontroler ATmega8535 dengan menggunakan ADEX-10L Frequency Mixer.
Output dari generator ini akan berupa sinyal-sinyal pulsa 150MHz yang akan dipakai untuk mendorong
modul T-R 150MHz 1kW. Penggunaan mikrokontroler ATmega8535 memungkinkan
pembangkitan sinyal pulsa dengan resolusi terkecil 0,2 mikro detik. Pada mikrokontroler ini juga
dibangkitkan sinyal pulsa kontrol TX untuk mengaktifkan modul T-R 150MHz 1kW pada mode
pancar serta sinyal pulsa kontrol RX untuk memblank penerima saat sinyal radar ditransmisikan.
Pada saat tersebut penerima mendapat redaman maksimum sebesar 50dB sehingga tidak akan rusak
karena menerima sinyal pancar radar yang sangat kuat kondisi over load.
Pengontrol radar ini seperti terlihat pada Gambar 2-8 dilengkapi dengan RF Amplifier ERA-1
untuk mengatur agar besar daya sinyal pulsa 150MHz yang dibangkitkan maksimum -5dB sesuai
dengan spesifikasi modul T-R 150MHz 1kW.
Gambar 2-7: Diagram pengontrol radar VHF LAPAN
Gambar 2-8: Pengontrol radar VHF LAPAN
Pengaturan lebar dan perioda sinyal-sinyal pulsa yang dibangkitkan pada PC menggunakan perangkat
lunak LabVIEW Professional versi 8. Pada Gambar 2-9 ditunjukkan diagram waktu dari sinyal-sinyal
pulsa yang dibangkitkan oleh pengontrol radar VHF LAPAN dimana:
t
po
= lebar pulsa saat modul T-R 150MHz 1kW pada mode transmisi 15µdetik
t
rp
= lebar pulsa sinyal 150MHz yang ditransmisikan 6µdetik
t
pp
= perioda pulsa saat modul T-R 150MHz 1kW pada mode transmisi 75µdetik
t
s
= perioda proses digitasi 6µdetik Dengan perioda proses digitasi sebesar 6µdetik, pada
setiap perioda sinyal pulsa modul T-R 150MHz 1kW mode transmisi 75µdetik akan diperoleh 12 buah
data digital.
22
Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921.
Gambar 2-9: Diagram waktu sinyal-sinyal pulsa
2.7 Konverter analog ke digital radar VHF
LAPAN Pengubahan sinyal output penerima radar VHF
LAPAN dari bentuk analog ke digital menggunakan Meihaus ME-4660S DAQ Card di bawah
pengontrolan perangkat lunak LabVIEW Professional versi 8. ME-4660S merupakan 16-bit ADC dengan 16
AD channel dimana 8 diantaranya mempunyai kemampuan SH Sample and Hold yang
memungkinkan digitasi 8 buah sinyal analog secara simultan dengan laju kecepatan pencuplikan sampling
rate sebesar 500kHz [4]. Dengan demikian digitasi enam buah sinyal analog output dari penerima radar
VHF LAPAN tiga kanal 3 sinyal in-phase dan 3 sinyal quadrature dapat dilakukan secara simultan.
Untuk mengeliminasi derau pada sinyal in-phase dan sinyal quadrature sebelum proses digitasi digunakan
Low Pass Filter 100kHz seperti terlihat pada Gambar 2-8.
3. PENGINSTALASIAN DAN PENGUJIAN
RADAR VHF LAPAN
Penginstalasian dan pengujian operasi radar VHF LAPAN pada Gambar 3-1 dilakukan pada bulan
Desember 2007 di bawah bimbingan Prof. J. R. Roettger dari DLR Jerman. Dari hasil pengujian dapat
disimpulkan bahwa setiap unit pada radar VHF LAPAN telah berfungsi, dimana telah ditransmisikan
sinyal radar 150MHz dengan daya puncak 1kW yang diukur dengan Bird 4314B Peak Power Meter dan
dicirikan oleh indikator LED 1kW pada 150MHz 1kW T-R Module. Telah diperoleh rekaman photo dan
video dari sinyal output I dan Q penerima radar yang menunjukkan indikasi adanya sinyal echo dari
atmosfer, serta data dalam bentuk text file. Dari contoh hasil pengamatan seperti terlihat pada Gambar 3-2
yang menunjukkan bentuk sinyal in-phase dan sinyal quadrature yang diterima, terlihat adanya sinyal yang
merupakan echo dari lapisan atmosfer namun terganggu oleh sinyal pengganggu seperti big-bang
ground clutter. Adanya sinyal echo ini telah dikonfirmasikan oleh Prof. Madhu Chandra dari DLR
Jerman saat dilakukan diskusi mengenai hasil pengamatan radar VHF LAPAN. Namun tentu saja
diperlukan lebih banyak lagi pengukuran dan pengujian data echo secara matematis, untuk
memastikan bahwa sinyal echo yang diterima adalah benar sinyal radar yang dihamburbalikan oleh lapisan
atmosfer dan bukannya sinyal interferensi radio. Untuk mengeliminasi derau dari luar dan dari dalam
perangkat radar itu sendiri diperlukan penyempurnaan pada perangkat keras radar VHF
LAPAN.
Penyempurnaan pada bulan Maret 2008 berupa penggunaan metal pemisah shielding antara unit-
unit pada pengontrol radar, penggunaan konektor mini dan kabel coax 50Ohm pada penyaluran sinyal
antar unit, serta penggunaan sinyal pulsa kontrol yang benar-benar pada level TTL, menghasilkan
penerimaan sinyal echo yang jauh lebih bersih seperti terlihat pada Gambar 3-3.
Pengontrol Penerima Pemancar
PC
Gambar 3-1: Radar VHF LAPAN saat pengujian
Gambar 3-2: Contoh sinyal echo yang diterima radar VHF LAPAN Maret 2007
I
Q
Gambar 3-3: Contoh sinyal echo yang diterima radar VHF LAPAN April 2007
23