Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921.
2
1
c c
x y
b a b
x b
+ × − × =
+
19
2 2
1
c c
a x
b y
b y
b + × − ×
= +
20 Dengan demikian jarak dari titik tengah PPI atau
radar ke CPA dapat dihitung dengan formula,
2 2
c c
R x x
y y = − + −
21
2 2
2 2
1 1
c c
c c
R y
b a b
x b
a x
b y
b =
× − × − × + + × −
+
22 Sedangkan jarak dari posisi target terakhir Tt ke
CPA dapat dihitung dengan formula,
2 2
T t T t
R x
x y
y =
− + −
23 Dari informasi jarak ini kita dapat menentukan
lamanya waktu yang diperlukan oleh target hingga mencapai titik CPA sebagai berikut
2 2
T t T t
x x
y y
TCPA v
− + −
=
24 dengan v = kecepatan aktual target tracking
9. KESIMPULAN
Java merupakan bahasa pemrograman yang cukup mudah digunakan dalam membangun dan
mengembangkan sebuah GUI karena dukungan user interface dan graphics library-nya yang lengkap
serta IDE nya yang memungkinkan untuk membangun sebuah GUI dengan metode drag and
drop.
Dalam sebuah radar maritim, standard ARPA merupakan salah satu standard yang harus dipenuhi
untuk mengurangi beban kerja operator dalam menangani semakin banyak dan cepatnya informasi
target yang terdeteksi dan menghindari kemungkinan terjadinya tabrakan dengan pulau atau kapal lainnya.
Dari sekian banyak fungsi ARPA, proses tracking dan penentuan CPA dan TCPA merupakan dua
proses yang sangat penting dalam ARPA.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kingsley, Simon, Quegan, Shaun,
“Understanding Radar System,” 2001, Standard Publisers Distributors, Delhi
2. Kolawole, Michael O. “Radar Systems, Peak
Detection and Tracking,”2002, Newnes, Burlington.
3. Maritime Safety Information Center at the
National Imagery and Mapping Agency. “Radar Navigation and Maneuvering Board Manual
Seventh Edition 2001,”2001, National Imagery and Mapping Agency, Maryland.
4. http:java.sun.comjavase6docs
5. http:rcs.solusi247.comindra_mx1.html
6. http:en.wikipedia.orgwikiLinear_regression
7. http:en.wikipedia.orgwikiAutomatic_Radar_
Plotting_Aid 8.
http:java.sun.comj2se1.4.2docsguidejni
96
Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921.
97
Rangkaian Pengukuran Jarak dengan Gelombang Ultrasonik menggunakan AT89C51
Teguh Praludi, Yusuf Nur Wijayanto
Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Kampus LIPI Gd. 10 Lt. 4 Jl. Cisitu no 21154D Bandung 40135
Telp 022 2504660, faks 022 2504659 Email: praludippet.lipi.go.id
, yusufppet.lipi.go.id
ABSTRACT
Ultrasonik wave is longitudinal mechanic wave which over of 20 KHz. This wave can transmit in solid, liquid and gas medium. So, ultrasonic wave can to implement for determining range of an object. In thie paper,
we propose a range ultrasonic circuit at 41 KHz as transmited wave, the scattering of reflection wave will be received by ultrasonic receiver then will be processed by AT89C51 and will be presented in seven segmen as
dysplai. Keywords : Ultrasonic, Range, AT89C51
ABSTRAK
Gelombang Ultrasonik merupakan gelombang mekanik longitudinal dengan frekuensi diatas 20 KHz. Gelombang ini dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Dengan sifat gelombang ultrasonik yang
demikian dimanfaatkan untuk menentukan jarak suatu benda. Pada sistem pengukur jarak dengan gelombang ultrasonik ini menggunakan frekuensi 41 KHz dipancarkan melalui transmitter dan di terima melalui receiver
untuk selanjutkan diolah oleh mikrokontroller AT89C51 dan ditampilkan besarnya jarak pada seven segmen. Kata Kunci : Ultrasonik, Jarak, AT89C51
1. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi dewasa ini sangat pesat, khususnya dibidang elektronika. Hal ini membuka
kemungkinan penggunaan teknologi dibidang elektronika untuk memanfaatkannya diberbagai
aspek kehidupan, salah satu aplikasi dari penggunaan teknologi elektronika ini dengan
memanfaatkan mikrokontroller dan gelombang ultrasonik untuk menentukan jarak suatu benda.
Mikrokontroller merupakan
komponen elektronika yang didalamnya telah dilengkapi
dengan fasilitas inputoutput, memori ROM dan RAM, sangatlah cocok digunakan untuk berbagai
aplikasi.
2. GELOMBANG ULTRASONIK
Gelombang Ultrasonik
merupakan gelombang mekanik longitudinal dengan frekuensi
diatas 20 KHz. Gelombang ini dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas, hal ini
disebabkan karena
gelombang ultrasonik
merupakan rambatan energi dan momentum mekanik sehingga merambat sebagai interaksi
dengan molekul dan sifat enersia medium yang dilaluinya. Gelombang ultrasonik mempunyai sifat
memantul, diteruskan dan diserap oleh suatu medium
Sensor adalah alat untuk mendeteksi mengukur
sesuatu yang
digunakan untuk
mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor
ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan
gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar
penginderaannya. Perbedaan
waktu antara
gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali
gelombang suara
tersebut adalah
berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya.
Ultrason merupakan suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah aliran listrik menjadi
getaran bunyi atau gelombang dengan frekuensi diatas ambang batas pendengaran manusia.Ultrason dibuat
dengan menggunakan bahan keramik yang bersifat piezoelektrik.
Gambar 1: Simbol PengirimTransmitter Ultrason
Gambar 2 : Simbol penerima Receiver Ultrason
3. TRANSDUSER
Transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke bentuk lain.Secara umum