Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921.
fungsi Green yang memenuhi persamaan diferensial yang bersangkutan. Hanya bentuk geometri yang
sederhana saja, persamaan diatas dapat dicari solusi analitikinya. Jika objek mempunyai bentuk yang
rumit maka digunakan metode numerik. Beberapa metode yang digunakan secara luas untuk
penyelesaian diatas antara lain beda hingga domain waktu.
5. KESIMPULAN
Sistem georadar RCS menggunakan antena pemancar dan penerima digunakan ultra wide band
UWB radiator bowtie antenna yang merupakan hasil pengembangan IRCTR-ITB. Beberapa
penerapan seperti deteksi pipa bawah permukaaan, keretakan cerobong, kuatlitas jalan raya serta deteksi
fondasi telah diberikan. Pemrosesan sinyal lebih lanjut merupakan bagian yang sangat penting dalam
survey GPR telah dikembangkan untuk
menghasilkan gambaran kondisi di bawah permukaan tanah yang dapat dengan mudah dibaca dan
diinterpretasikan.
DAFTAR PUSTAKA [1]
Daniels, D.J, “Surface Penetrating Radar,” 1996, The Institute of Electrical Engineers,
London. [2]
Knight,R 2001 “Ground Penetrating radar for Environmental Application” Annu. Rev. Earth.
Planet. Sci 29,229-55. [3]
A.A. Lestari, A.B. Suksmono, E. Bharata, A.G. Yarovoy, L.P. Ligthart, “Small UWB antenna
with improved efficiency for pulse radiation,”Proc. 2005 IEEE Int. Workshop
Antenna Technology IWAT2005, pp.295-298, Singapore, Mar. 2005.
[4] Jackson,J.D 1970 “Classical Electrodynamics”
Addison Wesley Comp. New York.
80
81
Sistem Identification Friend, Foe, or Neutral Radar Menggunakan Radar Cross Section dan Kecepatan Pesawat Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan
Adaptive Resonance Theory 1 dan Fusi Informasi
Nopriansyah
1
, Aciek Ida Wuryandari
2
, Arwin D.W. Sumari
3
, Andaruna Setiawan
4
1 2 3 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Gedung Labtek VIII Kampus ITB, Jl. Ganesa No. 10, Bandung, 40132– INDONESIA
Email: vassilinopriyahoo.com
, aciekidawyahoo.com
, daemon00idafyahoo.com
3 4 Departemen Elektronika, Akademi TNI Angkatan Udara Ksatrian Akademi TNI AU, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, 55002 – INDONESIA
Email: andarun17yahoo.com
ABSTRACT
To identify an object in the air, Radar will transmit Identification Friend, Foe, or Neutral IFFN signal. The detected object then will be manually matched to the flight data. If the air object detected by the Radar is
unregistered then this object will be identified as a black flight. In order that this object identification process can be quickly and accurately done, an Identification Friend, Foe, or Neutral IFFN system based on Adaptive
Resonance Theory 1 Neural Network ART1-NN and information fusion is proposed and designed. The system uses the air object Radar Cross Section RCS and velocity data as the identifier data. The ART1-NN matches
the RCS and velocity data of the detected air object to the data it already learned. The final identification process is done by fusing the information resulted from the ART1-NN matching process by using voting and
Boolean AND methods to obtain the identity of the observed air object. The IFFN system is hoped to be able to give a worth contribution in order to guard the Republic of Indonesia sovereignty in the sky.
Keywords : Radar, identification, radar cross section, velocity, ART1-NN, information fusion.
ABSTRAK
Untuk mengidentifikasi suatu obyek di udara, Radar akan memancarkan sinyal Identification Friend, Foe, or Neutral IFFN. Obyek yang ditangkap Radar akan dicocokkan dengan data penerbangan yang ada secara
manual. Bila obyek udara yang ditangkap oleh Radar tidak terdaftar maka obyek udara tersebut akan diidentifikasikan sebagai penerbangan gelap black flight. Agar proses identifikasi obyek udara dapat
dilaksanakan dengan cepat dan akurat, diajukan dan dirancang satu sistem Identification Friend, Foe, or Neutral IFFN berbasis Jaringan Syaraf Tiruan model Adaptive Resonance Theory 1 JST-ART1 dan fusi
informasi. Sistem menggunakan data Radar Cross Section RCS dan kecepatan obyek udara sebagai data pengidentifikasi. JST-ART1 bertugas mencocokkan data RCS dan kecepatan obyek udara yang dideteksi dengan
data yang telah dipelajarinya. Proses identifikasi akhir dilakukan dengan memfusikan informasi hasil pencocokan JST-ART1 menggunakan metoda voting dan Boolean AND untuk memperoleh identitas obyek udara
dalam pengamatan. Sistem IFFN ini diharapkan dapat memberikan satu kontribusi berharga dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI di udara.
Kata Kunci : Radar, identifikasi, radar cross section, kecepatan, JST-ART1, fusi informasi.
1. PENDAHULUAN
Di dalam suatu sistem pertahanan udara, Radar adalah komponen utama dengan salah satu tugas
melakukan peringatan dini early warning terhadap adanya kedatangan obyek-obyek di suatu wilayah
udara. Untuk mengenal obyek tersebut, Radar akan memancarkan sinyal Identification Friend, Foe, or
Neutral IFFN. Bila obyek tersebut kawan atau netral maka ia akan memberi jawaban berupa urutan kode
tertentu yang menunjukkan identitasnya. Sebaliknya bila musuh, ia tidak akan memberi jawaban atau
mematikan alat penjawabnya. Identitas setiap obyek yang akan melintas di atas suatu wilayah udara dalam
pemantauan suatu Radar telah didaftarkan secara resmi kepada otoritas yang berwenang. Oleh karena
itu bila ada suatu obyek dideteksi oleh Radar maka informasi identitas obyek tersebut dapat dengan
mudah dimunculkan pada layar monitor.
Untuk memastikan identitas sebenarnya dari obyek tersebut, otoritas berwenang akan memerintahkan
pesawat-pesawat tempur untuk melakukan pengamatan secara visual. Ancaman dalam
pengamatan visual adalah kemungkinan obyek tak dikenal tersebut membawa persenjataan lebih canggih