RADAR SIGNAL PROCESSING Prosiding.Seminar.Radar.Nasional.2008

100 200 300 400 20 40 60 80 100 C or rel a ti on S ign al Time Delay nsec True Value = 50 nsec Estimation = 50 nsec 100 200 300 400 20 40 60 80 100 C or rel at io n S ignal Time Delay nsec True Value = 50 nsec Estimation = 51 nsec Gambar 11. Hasil estimasi TDOA yang mempunyai nilai sama dengan nilai sebenarnya. Pemrosesan sinyal berbasis frekuensi ini sangat handal terhadap pengaruh noise [5]. Gambar 10 adalah sinyal tanpa noise, sehingg ahsil perhitungan delay menjadi sangat akurat. Akan tetapi seperti gambar 12, walaupun sinyal sangat besar noisenya, dan sinyal RADAR sudah tidak dapat dilihat lagi, hasil dari algoritma ini tetap dapat mendeteksi delay waktu dengan akurat seperti pada gambar 13 dibawah. Hal ini disebabkan sinya RADAR mempunyai frekeunsi yang sangat khas dibanding dengan random noise yang frekuensi spektrumnya melebar dan lemah. Jika diproses dengan time domain makan hampir pasti tidak dapat dihitung kembali. -4 -2 2 4 x 10 -3 -4 -2 2 4 6 Samples RADAR S Ig n a l Gambar 12. Signal RADAR dengan delay waktu 90 nsec dengan noise 4 kali lebih besar dari signal. Gambar 13. Hasil estimasi TDOA mirip hasilnya dengan nilai sebenarnya walaupun dengan derau yang relatif besar dibanding dengan signal utama. Akurasi dari hasil diatas kurang dari 3 nsec, sehingga sangat akurat untuk deteksi trayektori roket.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Secondary surveillance RADAR dapat dikembangkan secara mandiri untuk kepentingan nasional. Sistem ini akan dimanfaatkan untuk tracking roket-roket LAPAN tipe jarak jauh. Daya jangkau sistem ini dapat ditingkatkan sampai ratusan kilometer dengan hanya menambah power output signal puluhan Watt. Pemrosesan sinyal RADAR untuk menghitung delay waktu telah dikembangkan berbasis spektrum frekuensi dan diperoleh algoritma yang handal terhadap gangguan noise. Pengembangan hardware masih perlu ditingkatkan secara kontinyu dan terprogram sesuai dengan kebutuhan tracking roket. Jika teknologi ini sudah dapat dikuasai dengan sempurna, maka aplikasi untuk bidang-bidang lain dapat dilakukan dengan mudah, seperti lokal air traffic control, pemantauan pasukan, radio telekomando dan lain-lain. Perhatian dan dukungan dana untuk kemajuan penelitian ini sangat diperlukan. DAFTAR PUSTAKA 1. Peter Honold,“Secondary RADAR”, Siemens 1976. 2. Simon K and Shaun Quegan,”Understanding RADAR Systems”,McGRAW-HILL1992. 3. Wahyu Widada, etal, Iterative Correction of Multiple-Scattering Effects in Mie-Scattering LIDAR Signals, Proceeding International Laser RADAR Conference ILRC Quebec CANADA, July 8-12, 2002. 4. Wahyu Widada dan Sri Kliwati,”Metoda Kalibrasi TDOA Untuk Sistem Passive RADAR Trayektori 17 Roket”, Jurnal Teknologi Dirgantara Desember 2007. Wahyu Widada, Sri Kliwati,”Frequency-Domain TDOA 5. Estimation Of Passive RADAR For Rocket 6. k Aplikasi Uji 7. enerator untuk Tracking Flight Test”, Prosiding Seminar Nasional FISIKA, ITB Bandung 5-6 February 2008. Wahyu Widada dan Sri Kliwati,”Desain Sistem Passive RADAR Radio UHF Untu Terbang Roket”, Seminar Nasional SITIA ITS Surabaya Mei 2008. Wahyu Widada dan Sri Kliwati,”Pengembangan RADAR Signal G Long-Range Rocket Flight Test”, Prosiding Seminar Nasional Teknologi, UTY 5 April 2008. 18