Spektrum Jangkauan. LANDASAN TEORI

Doppler. Tingkat noise adalah sebuah karakteristik Radar. Noise atmosfer adalah karena fluktuasi ruang dan waktu dari target yang terdistribusi dan media Radar. Teknik smoothing dapat dilakukan pada spektrum Doppler. Gambar 7. Penekanan clutter tanah. Gambar 8. Pemangkasan tingkat daya. 3. Pemangkasan Clipping. Informasi target yang diperoleh pada tingkatan derau sudah terkontaminasi oleh derau itu sendiri. Untuk melewati kesukaran ini dan untuk hanya mendapatkan pengukuran target, hanya daya diatas tingkat pemangkasan yang di pertahankan untuk integrasi, lihat Gambar 8. Untuk meng-estimasi profil-profil dari refleksivitas, kecepatan Doppler rata-rata dan lebar Doppler, tingkat pemangkasan yang biasa dilakukan adalah 3dB diatas tingkatan derau. Untuk mengestimasi parameter-parameter lainnya, mungkin diperlukan untuk menaikkan tingkat pemangkasan ini. 4. Koreksi yang tergantung pada jangkauan. Langkah terakhir dalam memproses perbaikan estimasi Z, V dan W, sebuah koreksi pada nilai- nilai refleksivitas harus dilakukan untuk pemisahan ruang dari antena pemancar dan penerima.

3. HASIL DAN DISKUSI

Berdasarkan landasan teori yang dipaparkan pada seksi II, maka telah dilakukan pembuatan tampilan Radar untuk INDRA II dalam beberapa versi dimana versi yang terakhir merupakan penyempurnaan dari versi-versi sebelumnya. Dalam makalah ini, dipresentasikan versi hasil penelitian pada akhir tahun 2007 dan awal tahun 2008 ini. Dalam tampilan Radar ini, informasi tentang parameter-parameter utama yang digunakan pada Radar juga diperlihatkan untuk meng-informasikan pengguna tentang setting yang digunakan pada Radar FM-CW. Contoh tampilan dapat dilihat pada Gambar 9, 10 dan 11. Gambar 9. Tampilan dari pengolahan citra Radar versi I. Gambar 10. Tampilan dari perangkat pengolahan citra Radar versi II. Tampilan dari dari perangkat lunak pengolahan citra Radar versi I diperlihatkan pada gambar 9. Pada tampilan ini sudah ada pull-down menu, obyek-obyek yang berukuran besar ditandai oleh lambang asterisk yang besar, dan labeling dari setiap lingkaran yang menyatakan jangkauan juga sudah diberikan. Setting parameter diinformasikan pada kotak sebelah kiri. Gambar 10 memperlihatkan tampilan dari perangkat lunak pengolahan citra Radar versi II versi akhir tahun 2007. Pada tampilan ini, susunan setting parameter-parameter telah diperbaiki dan 108 diisi nilai defaultnya. Latar belakang tampilan juga dibuat lebih terang. Masih ada permasalahan yaitu bagaimana menempatkan latar belakang yang berupa gambar lokasi stasiun Radar dengan penunjukkan Radar supaya bisa overlap karena sering terjadi error pada perangkat lunak kalau hal ini dipaksakan. Hal ini terus kita tangani untuk diatasi permasalahannya. Gambar 11. Tampilan dari perangkat pengolahan citra Radar versi III. Tampilan Radar dengan menggunakan software lain jenis software data base diperlihatkan pada gambar 11. Penggunaan sofware ini semata-mata untuk menampilkan hasil pengolahan sinyal karena dimungkinkan untuk menampilkan peta lokasi stasiun Radar di Cilegon dengan garis scanning Radar. Peningkatan keakurasian dan tampilan dari perangkat lunak citra Radar perlu percobaan yang terus menerus dikarenakan banyak sekali faktor- faktor yang harus dimasukkan dan diperhitungkan pengaruhnya terhadap keakuratan hasil deteksi. Usaha menghilangkan pengaruh Clutter dan Noise, memperkirakan ukuran obyek yang dimonitor melalui Radar Cross Section, mengurangi kesalahan pendeteksian false alarm dan melakukan tracking terhadap obyek yang bergerak adalah kegiatan- kegiatan kunci dalam pembuatan perangkat lunak pengolahan citra Radar. Selanjutnya akan dilakukan percobaan pembuatan tampilan Radar dengan menggunakan langkah-langkah berikut: 1. Data dari ADC akan disimpan dalam memori sementara. 2. Selanjutnya data ini akan dibaca oleh program pengolah data dan komputasi. 3. Hasil pengolahan pada poin nomor 3 akan disimpan dalam format data base. 4. Program tampilan GUI = graphical user interface akan membaca data dengan format data base tertentu serta membuat plot garis scanning dan posisi obyek- obyek yang diamati pada layar komputer.

4. KESIMPULAN

Dalam makalah ini telah dipresentasikan tentang rancang bangun perangkat lunak citra Radar di PPET-LIPI berlandaskan teori-teori pengolahan sinyal Radar. Penelitian Pembuatan Perangkat Pengolahan Citra Radar ini belum mencapai hasil yang sempurna dikarenakan banyak sekali faktor- faktor yang harus dimasukkan dan diperhitungkan pengaruhnya terhadap keakuratan hasil deteksi. Dikaji kemungkinan penyimpanan data dengan format data base tertentu untuk kemudahan plotting pada tampilan Radar. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pengelola program kompetitif LIPI yang telah memberikan pendanaan penelitian dan juga kepada staf IRCTR TU-DELFT yang telah memberikan bimbingan teknis. DAFTAR PUSTAKA 1. M.I. Skolnik, ’Radar Handbook’, McGraw- Hill, 1990. 2. M.I. Skolnik, ’Introduction to Radar Systems’, McGraw-Hill, 2002. 3. Byron Edde, ’Radar: principles, technology, and applications’, Prentice-Hall Inc., 1993. 4. August W. Rilhaczek, ‘Radar resolution and complex-image analysis’, Artech House Inc., 1996. 5. Leo P. Ligthart, ’Short Course on Radar Technologies’, International Research Centre for Telecommunications-transmission and Radar-TU Delft, September 2005. 6. Mark Richards, ’Radar Signal Processing’, McGraw-Hill, 2005. 7. Bassem R. Mahafza, ‘Radar Systems Analysis and Design Using MATLAB’, Chapman Hall, 2005. 8. S.H. Heijnen, ‘TARA Data Processing’, Report for Cloudnet, October 2003. 9. S.H. Heijnen, J.S. Van Sinttruijen, W.F. Van der Zwan, L.P. Ligthart, ’A Dedicated Computer System for FM-CW Radar Applications’, Proceeding of 13 th International Conference on Microwaves, Radar and Wireless Communications, 2000 Mikon-2000. 109