Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921.
97
transduser dibedakan atas dua prinsip kerja yaitu: pertama, Transduser Input dapat dikatakan bahwa
transduser ini akan mengubah energi non-listrik menjadi energi listrik. Kedua, Transduser Output adalah
kebalikannya, mengubah energi listrik ke bentuk energi non-listrik.
Tegangan rectangular dengan frekuensi sebesar 41 KHz dikeluarkan dari mikrokontroler
melalui port
3.4 sebagai
sinyal listrik
ultrasonik.Pulsa ultrasonik
diperkuat dan
dipancarkan dengan menggunakan rangkaian pemancar ultrasonik. Pada gambar 3 inverter U
1B
dipakai untuk membalikan fasa sehingga tegangan output gabungan U
1A
dan U
1C
akan selalu berlawanan dengan tegangan output gabungan U
1D
dan U
1E
, dengan demikian amplitudo pulsa ultrasonik yang sampai pada tranduser ultrasonik
menjadi dua kali lipat dari amplitudo yang dikeluarkan oleh mikrokontroler melalui port 3.4.
U1F MC14069
19 18
2 1
U1E 4069
11 12
VCC U1C
4069 7
6 P3.4
U1A 4069
3 2
U1B 4069
5 4
ultra_out LS1
Ultrasonic Transmitter C1
220 nf U1D
4069 9
10
Gambar 3 : Rangkaian Pemancar ultrasonik
Untuk meningkatkan arus yang menuju transmitter ultrasonik maka digunakan dua buah gate inverter
CMOS 4069 yang diparalel. Gelombang ultrasonik yang dipancarkan
akan diterima oleh rangkaian penerima ultrasonik. Kemudian sinyal ultrasonik dikuatkan oleh
transistor Q
1
dan Q
2
, C
1
dan C
2
berfungsi untuk menahan arus DC, sehingga hanya sinyal ultrasonik
saja yang diterima oleh transistor Q
1
dan Q2 seperti yang terlihat pada gambar 4.
R3 56K
R6 100
VCC R4
470
C5 1uF
C3 100 nf
LS2 Ultrasonic Receiv er
C2 100 nf
R1 10K
Q2 BC548
R2 3.9K
C4 100 nf
D1 1SS106
D2 1SS106
Q1 BC548
+ -
LM111 ECHO_IN
3 2
7 6
4 1 8
5 R8
10K R5
250K R9
100K P3.5
R7 680
Gambar 4 : Rangkaian Penerima Ultrasonik
Pendeteksian sinyal ultrasonik dilakukan dengan
menngunakan rangkaian Halfwave
rectifier, dimana C
2
, D
1
, D
2
dan C
4
membentuk sebuah rangkaian pendeteksi sinyal ultrasonik
seperti yang diperlihatkan pada gambar 5.
Gambar 5 : Rangkaian pendeteksi sinyal ultrasonik
Untuk membuang komponen sinyal dengan frekuensi tinggi maka perlu dipasang sebuah kapasitor
didepan Halfwave rectifier sehingga hanya didapatkan komponen DC nya saja.
4. MIKROKONTROLER
Mikrokontroler AT89C51 memiliki ruang alamat
memori data dan program yang terpisah, sebagaimana ditunjukan pada gambar 6. Pemisahan memori program
dan data tersebut membolehkan memori data diakses dengan alamat 8-bit, sehingga dapat dengan cepat dan
mudah disimpan dan dimanipulasi oleh CPU 8-bit. Namun demikian, alamat memori data 16-bit bisa juga
dihasilkan melalui register DPTR.
Mikrokontroler AT89C51 memiliki 4 ruang
alamat address space yaitu: 1.
Internal data address space yang dapat dialamati secara langsung, terdiri atas :
Byte pada internal RAM address 0H – 127HByte pada hardware register address 128H – 256H
2. Internal data address space yang seluruhnya
dialamati dengan
mode pengalamatan
tidak langsung.
3. Eksternal data address space sebanyak 64 Kbyte
diluar chip AT89C51 yang ditambahkan. 4.
Bit address space dapat dialamati dengan mode pengalamatan langsung.
5.
Gambar 6 : Struktur Memori AT89C51
Mikrokontroler AT89C51 memiliki kapasitas
memori flash sebesar 4 Kbyte, RAM internal sebesar 128×8 Bit, saluran port IO sebanyak 32 saluran dengan
kecepatan operasi maksimal hingga 24 MHz, enam sumber intrupsi dan dua buah TimerCounter 16 Bit.
Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921.
98
Gambar 7 : Sistem Minimum AT89C51
5. TAMPILAN
Rangkaian display terdiri dari rangkaian seven segment common anoda
dan driver digit seven segment
. Pada gambar 8 diperlihatkan gambar rangkaian Unit tampilan atau display, kaki
1 hingga 7 P1.0-P1.6 dari mikrokontroler AT89C51 dihubungkan dengan resistor secara seri
dan diteruskan secara paralel dengan kaki-kaki pada seven segment 1, 2, 3 dan 4 seperti yang
terlihat pada gambar 8
Gambar 8 : Rangkaian Unit Tampilan Display
Q
1
, Q
2
, Q
3
, Q
4
, merupakan rangkaian driver digit dari seven segment yang berfungsi untuk
menggerakan digit dari seven segment. Sebuah resistor
dihubungkan dengan
ground yang
berfungsi untuk menyalakan dot pada seven segment
. 6. PERANGKAT LUNAK
Perangkat lunak yang digunakan dirancang menggunakan format bahasa assembly AT89C51.
Program dibuat dengan bantuan perangkat kata teks editor, yang menghasilkan file dalam bentuk
ASCII American Standard Code for Information Interchange
. Diagram
alir untuk
program membangkitkan pulsa ultrasonik seperti terlihat
pada gambar 9. Pulsa ultrasonik yang diinginkan adalah sebanyak 12 cycle dengan frekwensi 41
KHz dan T adalah 1f maka periodanya adalah sebesar 24 uS atau 12 cycle.
B a n g k it k a n p u ls a u lt ra so n ic
2 4 u S
Co m p le m e n t p u lsa u lt r a so n ic
1 2 Cy c le
R e t u r n T id a k
T id a k Y a
Y a
Gambar 9 : Flowchart membangkitkan pulsa ultrasonik
Pembuatan program untuk mengukur waktu pantulan seperti terlihat pada gambar 10 adalah dengan
cara mengaktifkan timer 1 dan apabila timer 1 sudah overflow maka timer 1 akan berhenti menghitung dan
kembali ke return. Sedangkan apabila timer 1 tidak terjadi overflow maka timer 1 akan menunggu pulsa pantulan
yang masuk ke echo_ in atau baru timer 1 akan berhenti setelah didapat waktu pantulan pada saat pulsa pantulan
diterima kembali oleh echo_in.
U k u r w a k t u p u l s a p a n t u l a n
J a l a n k a n T i m e r 1
T i m e r 1 o v e r f l o w
E c h o _ i n
H e n t i k a n T i m e r 1
R e t u r n Y a
T i d a k Y a
T i d a k
Gambar 10 : flowchart pengukuran waktu pantulan
Pada gambar 11 diperlihatkan diagram blok dari perhitungan selang waktu menjadi jarak. Frekwensi yang
digunakan adalah sebesar 41 KHz maka periodanya sebesar 1f yaitu sebesar 24 mikro detik sedangkan
kecepatan rambat suara diudara adalah 341 mdetik jadi dalam 1 cm diperlukan waktu tempuh sebesar 29 mikro