Radio Transmitter dan Receiver RADAR Signal Generator

tersebut adalah seperti gambar 7 dibawah. Gambar 7. Ilustrasi RADAR signal Signal diatas dapat dibuat dengan mudah menggunakan microcontroller. Prototipe yang digunakan adalah seperti gambar dibawah. Gambar 8. RADAR signal generator dengan menggunakan microcontroller dan bandpass filter 1 MHz.

3.3 Radio Transponder

Untuk mengirim kembali signal RADAR maka pada muatan roket perlu dipasang transponder. Gambar 9 menunjukkan blok diagram transponder yang akan dikembangkan. Gambar 9. Blok diagram transponder untuk muatan roket, terdiri dari receiver dan transmitter radio dengan frekuensi yang berbeda.

4. RADAR SIGNAL PROCESSING

Pemrosesan sinyal secondary RADAR ini adalah dengan menghitung beda waktu tiba antara signal yang dikirim dengan signal yang diterima atau disebut Time Different Of Arrival TDOA. Algoritma estimasi TDOA berbasis frekuensi telah dikembangkan oleh wahyu dkk adalah sebagai berikut [6,7]. Mula-mula signal referensi dan signal yang diterima dihitung nilai spektrunya. Spektrum frekuensi masing-masing signal adalah sebagai berikut: ∫ − = dt e t s X t i i ω ω 1 5 ntuk signal yang kedua menjadi berikut. u ∫ − = dt e t s X t i ω ω 2 2 6 rekuensi cross correlation kedua signal dengan 7 ungsi bobot W ω pada persamaan di atas dihitung F fungsi bobot tersebut adalah sebagai berikut: ∫ + − − = ∆ 2 2 2 1 12 max arg T T j d e X X W T ω ω ω ω ωβ β F dengan persamaan berikut: 1 2 1 ω ω ω X X W = 8 ungsi bobot ini berhubungan dengan fase signal dan F dapat secara efektif menghilangkan pengaruh signal yang dominan. -4 -2 2 4 x 10 -3 -4 -3 -2 -1 1 2 Samples RADAR S Ig n a l Gambar 10. Simulasi signal RADAR dengan delay waktu 90 nsec. Pulse delay = D Pulse Frequency = f BPF LNA MIXER BPF VCO-PLL AGC BPF BPF Amp MIXER VCO-PLL BPF 16 100 200 300 400 20 40 60 80 100 C or rel a ti on S ign al Time Delay nsec True Value = 50 nsec Estimation = 50 nsec 100 200 300 400 20 40 60 80 100 C or rel at io n S ignal Time Delay nsec True Value = 50 nsec Estimation = 51 nsec Gambar 11. Hasil estimasi TDOA yang mempunyai nilai sama dengan nilai sebenarnya. Pemrosesan sinyal berbasis frekuensi ini sangat handal terhadap pengaruh noise [5]. Gambar 10 adalah sinyal tanpa noise, sehingg ahsil perhitungan delay menjadi sangat akurat. Akan tetapi seperti gambar 12, walaupun sinyal sangat besar noisenya, dan sinyal RADAR sudah tidak dapat dilihat lagi, hasil dari algoritma ini tetap dapat mendeteksi delay waktu dengan akurat seperti pada gambar 13 dibawah. Hal ini disebabkan sinya RADAR mempunyai frekeunsi yang sangat khas dibanding dengan random noise yang frekuensi spektrumnya melebar dan lemah. Jika diproses dengan time domain makan hampir pasti tidak dapat dihitung kembali. -4 -2 2 4 x 10 -3 -4 -2 2 4 6 Samples RADAR S Ig n a l Gambar 12. Signal RADAR dengan delay waktu 90 nsec dengan noise 4 kali lebih besar dari signal. Gambar 13. Hasil estimasi TDOA mirip hasilnya dengan nilai sebenarnya walaupun dengan derau yang relatif besar dibanding dengan signal utama. Akurasi dari hasil diatas kurang dari 3 nsec, sehingga sangat akurat untuk deteksi trayektori roket.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Secondary surveillance RADAR dapat dikembangkan secara mandiri untuk kepentingan nasional. Sistem ini akan dimanfaatkan untuk tracking roket-roket LAPAN tipe jarak jauh. Daya jangkau sistem ini dapat ditingkatkan sampai ratusan kilometer dengan hanya menambah power output signal puluhan Watt. Pemrosesan sinyal RADAR untuk menghitung delay waktu telah dikembangkan berbasis spektrum frekuensi dan diperoleh algoritma yang handal terhadap gangguan noise. Pengembangan hardware masih perlu ditingkatkan secara kontinyu dan terprogram sesuai dengan kebutuhan tracking roket. Jika teknologi ini sudah dapat dikuasai dengan sempurna, maka aplikasi untuk bidang-bidang lain dapat dilakukan dengan mudah, seperti lokal air traffic control, pemantauan pasukan, radio telekomando dan lain-lain. Perhatian dan dukungan dana untuk kemajuan penelitian ini sangat diperlukan. DAFTAR PUSTAKA 1. Peter Honold,“Secondary RADAR”, Siemens 1976. 2. Simon K and Shaun Quegan,”Understanding RADAR Systems”,McGRAW-HILL1992. 3. Wahyu Widada, etal, Iterative Correction of Multiple-Scattering Effects in Mie-Scattering LIDAR Signals, Proceeding International Laser RADAR Conference ILRC Quebec CANADA, July 8-12, 2002. 4. Wahyu Widada dan Sri Kliwati,”Metoda Kalibrasi TDOA Untuk Sistem Passive RADAR Trayektori 17