TAMPILAN Prosiding.Seminar.Radar.Nasional.2008

Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921. 99 detik. 29 mikro detik ini kita anggap sebagai waktu tempuh sinyal ultrasonik mengenai benda penghalang jadi diperlukan waktu sebesar 58 mikro detik untuk sinyal ultrasonik diterima kembali oleh mikrokontroler. P e r h i t u n g a n s e l a n g w a k t u j a d i j a r a k S e l a n g w a k t u X 1 0 R u a s r a t u s a n = s e l a n g w a k t u 1 0 0 0 S e l a n g w a k t u 5 8 R u a s p u l u h a n = s i s a b a g i 1 0 0 R u a s s a t u a n = s i s a b a g i 1 0 R u a s p e c a h a n = s i s a b a g i 1 R e t u r n Gambar 11 : Flowchart Perhitungan Jarak

7. KESIMPULAN

Telah dilakukan perancangan sistem pengukuran jarak dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Sistem informasi menggunakan gelombang ultrasonik dengan udara sebagai media perantara. Penggunaan mikrokontroler AT89C51 pengukuran jarak dengan menggunakan gelombang ultrasonik akan menghasilkan rangkaian yang lebih sederhana, praktis dibanding menggunakan komponen TTL atau PC computer untuk basis pengontrolannya. Penempatan letak sensor ultrasonik sangat berpengaruh dalam pengukuran jarak. Sensor ultrasonik sangat rentan terhadap noise yang bisa mengakibatkan kesalahan dalam melakukan perhitungan jarak. DAFTAR PUSTAKA [1] Adel, S. Sedra and Kenneth, C. Smith, MICROELECTRONIC CIRCUITS, third editions, University of Toronto [2] Jacob Milman, Sutanto, Mikroelektronika Sistem Digital Dan Rangkaian Analog jilid 1, penerbit Erlangga, Jakarta, 1986. [3] Wasito S. Vademekum Elektronika, Edisi Kedua, PT Gramedia Pustaka, Jakarta, 2001. [4] TOCCI , R.J , 1995 , ”Digital system principles and apllication” , prentice hall. Inc , Englewood Cliffs , New Jersey. [5] Coughlin, Robert F., 1991, Operational Ampilfier Linier Integrated Circuit, Prentice Hall Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921. Kajian Penggunaan Dielectric Resonant Oscillator DRO untuk Frequency Modulated Continuous Wave FM-CW Radar Rustini Soemaryato Kayatmo, Fredrika H. Kana Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi - LIPI Jl. Cisitu 21154D Komplek LIPI Gd 20 Bandung 40135 Indonesia Phone: 022-2504660 Fax: 022-2504659 Email: rustinippet.lipi.go.id ABSTRACT Oscillators represent the basic microwave Systems such as radar [1]. A typical oscillator essentially consists of an active device and a passive frequency determining resonant element. A modern communication system requires low phase noise. The DROs are characterized by low phase noise, compact size, frequency stability with temperature. The most popular method to reduce the phase noise is to employ a high Q resonator to improve the loaded quality factor [2]. This kind of oscillator is considered to be used in FM-CW radar due to that characteristic. Keywords : DRO, FM-CW Radar. ABSTRAK Oscillator merupakan komponen dasar dari system gelombang mikro [1]. Tipikal dari suatu oscillator terdiri dari komponen aktif dan pasif untuk mendapatkan elemen resonansi. Di dunia komunikasi modern menginginkan derau fasa yang rendah. DRO mempunyai sifat derau fasa yang rendah, dimensi yang ringkas dan frekuensi yang stabil terhadap suhu. Cara yang paling banyak digunakan untuk menurunkan derau fasa adalah dengan menggunakan resonator dengan Q yang tinggi untuk memperbaiki Oscillator yang terbeban [2]. Oscillator semacam ini dipertimbangkan untuk digunakan dalam sistem FM-CW radar karena sifatnya memenuhi seperti yang diinginkan. Kata kunci : DRO, FM-CW Radar.

1. PENDAHULUAN

Pada sat ini Dielectric Resonant Oscillator DRO banyak digunakan dalam electronic warfare, missile, radar dan sistem komunikasi dan digunakan baik untuk keperluan sipil maupun militer[3,4]. DRO mempunyai sifat derau fasa yang rendah, dimensi yang ringkas dan frekuensi yang stabil terhadap suhu, oleh karena itu, dalam pengembangan sistem Frequency Modulated Continuous Wave FM-CW radar yang dilakukan di Puslit Elektronika dan Telekomunikasi – LIPI, DRO digunakan sebagai Master Oscillator dalam pembangkit frekuensi Frequency Generator. Dengan demikian, penggunaan DRO disini merupakan jantung dari sistem elektronik FM-CW radar tersebut, untuk mendapatkan frekuensi yang sangat stabil [5].

2. TEKNIK PERANCANGAN

Sebagai komponen aktif biasanya digunakan transistor GaAsFET atau Si-bipolar. Si-bipolar biasanya dipilih karena mempunyai sifat daya derau fasa yang rendah, sedangkan GaAsFET diperlukan untuk frekuensi tinggi [3.6]. Dalam pemilihan material untuk dielectric resonator, yang harus diperhatikan selain koefisien temperatur juga harus dipilih ukuran dan konstanta dielektriknya. Ukuran dielektric resonator berbanding terbalik terhadap frekuensi dari DRO tersebut. Misalkan DRO dengan Dielectric Resonator DR sebagai elemen feedback secara hubungan seri, dapat dirancang dengan prosedur sebagai berikut: ™ Divais yang dipilih sesuai dengan frekuensi yang diinginkan dan menggunakan S-parameter untuk sinyal kecil small signal; ™ Tambahkan rangkaian feedback untuk meyakinkan, bahwa faktor stabilitas dari device yang aktif dengan rangkaian feedback kurang dari satu dengan margin yang cukup; Secara fungsional DRO tersebut mempunyai blok diagram seperti pada Gambar 1. berikut: Gambar 1. Blok Diagram DRO dengan feedback seri 101