PENERAPAN GEORADAR RCS Prosiding.Seminar.Radar.Nasional.2008

Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921. yaitu yang mempunyai intensitas tertinggi. Pekerjaan ini adalah untuk menentukan titik koordinat lokasi pipa gas berdiameter 24” yang tertanam di sepanjang jalur pipa gas Cilamaya – Tegal Gede – Bitung – Cilegon. Pekerjaan survey GPR tersebut dilaksanakan berdasarkan pada hasil penetapan titik-titik yang telah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan Pipe Locator. Survey GPR dilakukan pada lintasan scan melintang selebar 4 m dimana titik tengahnya adalah patok yang telah ditentukan dengan Pipe Locator tersebut. Berdasarkan hasil analisa GPR, pada setiap lintasan scan ditentukan lokasi pipa gas 24” yang tertanam pada kedalaman 1 – 6 meter di bawah permukaan tanah. Pada pekerjaan ini digunakan georadar 200MHz. Hasil survey dapat dilihat pada gambar-5. Gambar-5. Survei penentuan lokasi pipa. Penerapan lain yang tak kalah menarik adalah pengukuran posisi dan dimensi pondasi bangunan yang terletak di dalam tanah di PT. Bayer Schering Pharma Indonesia. Disamping mengetahui struktur fondasi maka diketahui pula informasi struktur tanah. Hasil survey dapat dilihat pada gambar-5 berikut: Gambar-5. Penentuan struktur fondasi.

4. PENGEMBANGAN PEMROSESAN DATA

Georadar dapat menggambarkan citra bawah permukaan, tetapi pada umumnya sinyal gangguan yang menyebabkan citra yang diperoleh sulit dibaca atau target yang diinginkan tidak teridentifikasi dengan baik. Pemrosesan georadar bertujuan untuk menghilangkan sinyal gangguan dan meningkatkan signal to noise ratio SNR. Sinyal gangguan yang sering muncul dalam data Georadar adalah efek multipel, efek difraksi dan noise. Efek multipel sering terjadi antara antena dan permukaan tanah, yang memberikan kesan seolah-olah ada perlapisan dekat permukaan. Efek multipel juga dapat terjadi pada lapisan yang memiliki kontras impedansi yang cukup besar. Untuk menghilangkan sinyal multiple tersebut diterapkan predictive deconvolution. Peningkatan kualitas citra juga dilakukan dengan menerapkan band pass filter untuk menghilangkan pengaruh frekuensi tinggi dan rendah yang tidak diinginkan. Selain pengolahan sinyal, juga dilakukan koreksi efek dekat permukaan, khususnya topografi, agar diperoleh kedalaman reflektor yang benar. Beberapa jenis pengolahan lain dapat juga dilakukan, misalnya transformasi fasa Hilbert yang diperlukan untuk memunculkan “subtle feature”. Informasi fasa bisa lebih sensitif terhadap perubahan lapisan bawah permukaan dari pada informasi amplitudo atau geometrik, misalnya untuk lapisan yang terkontaminasi cairan, missal baungan limbah beracun. penerapan masalah lingkungan. Disamping pengembangan pengolahan sinyal, kami studi hamburan elektromagnetik dalam medium. Kegunaan dari studi ini adalah untuk mendapatkan gambaran lebih baik, obyek di bawah permukaan yang tertangkap georadar serta pemetaan struktur geologi bawah permukaan. Secara umum prinsip hamburan elektromagnetik akan memenuhi persamaan [4] : 4 1 dS n G n G dV x x G x x S v ∫ ∫ ∂ ∂ − ∂ ∂ + = ψ ψ π ρ ψ [1] Dimana ψ adalah medan potensial elektromagnetik, ρ densitas muatan serta G adalah 79 Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921. fungsi Green yang memenuhi persamaan diferensial yang bersangkutan. Hanya bentuk geometri yang sederhana saja, persamaan diatas dapat dicari solusi analitikinya. Jika objek mempunyai bentuk yang rumit maka digunakan metode numerik. Beberapa metode yang digunakan secara luas untuk penyelesaian diatas antara lain beda hingga domain waktu.

5. KESIMPULAN

Sistem georadar RCS menggunakan antena pemancar dan penerima digunakan ultra wide band UWB radiator bowtie antenna yang merupakan hasil pengembangan IRCTR-ITB. Beberapa penerapan seperti deteksi pipa bawah permukaaan, keretakan cerobong, kuatlitas jalan raya serta deteksi fondasi telah diberikan. Pemrosesan sinyal lebih lanjut merupakan bagian yang sangat penting dalam survey GPR telah dikembangkan untuk menghasilkan gambaran kondisi di bawah permukaan tanah yang dapat dengan mudah dibaca dan diinterpretasikan. DAFTAR PUSTAKA [1] Daniels, D.J, “Surface Penetrating Radar,” 1996, The Institute of Electrical Engineers, London. [2] Knight,R 2001 “Ground Penetrating radar for Environmental Application” Annu. Rev. Earth. Planet. Sci 29,229-55. [3] A.A. Lestari, A.B. Suksmono, E. Bharata, A.G. Yarovoy, L.P. Ligthart, “Small UWB antenna with improved efficiency for pulse radiation,”Proc. 2005 IEEE Int. Workshop Antenna Technology IWAT2005, pp.295-298, Singapore, Mar. 2005. [4] Jackson,J.D 1970 “Classical Electrodynamics” Addison Wesley Comp. New York. 80