Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921.
Gambar 6 adalah grafik perubahan frekuensi gelombnag mikro yang terbangkitkan sebagai fungsi perubahan
suhu. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan frekuensi laser terhadap perubahan suhu
adalah sebesar 8.5 GHz
C. Hasil ini jauh dari hasil pengukuran dengan OSA. Hal ini disebabkan karena
ketelitian OSA adalah 0.1 nm atau sekitar 40 GHz, sehingga tidak mencukupi untuk pengukuran perubahan
frekuensi laser. Dari hasil ini dapat dimengerti bahwa frekuensi sinyal gelombang mikro yang terbakit secara
teoritis hanya dibatasi oleh kecepatan respons dari system elektroniknya yaitu kecepatan photodetektor dan
amplifier yang dipakai. Prinsip ini dapa digunakan untuk membangkitkan sinyal diatas 10 GHz tanpa harus
menggunakan frekuensi multiflier.
a
-100 -90
-80 -70
-60
0.85 1.7
2.55 3.4
4.25 5.1
5.95 6.8
7.65 8.5
frekuensi GHz da
y a
dbm
b
Gambar 5 : Spectrum optis gabungan 2 laser pada saat suhu
operasi laser 26 C a dan spectrum gelombnag mikro yang
terbangkit pada frekuensi 1,2 GHz b
y = 8.5809x - 224.04 -1
1 2
3 4
5 6
7 8
9
26 26.2
26.4 26.6
26.8 27
27.2
temperatur celcius fr
e k
ue ns
i G
H z
Gambar 6 : Grafik perubahan frekuensi beat sinyal terhadap
perubahan suhu operasi DFB laser
5. KESIMPULAN
Dari hasil hasil yang diperoleh pada tahun pertama ini dapat disimpulkan sbb:
Gelombang Mikro mampu dihasilkan melalui perpaduan dua sumber laser dengan frekuensi yang berbeda dengan
menggunakan metode pendeteksian heterodin pada sistem komunikasi optik.
Besarnya daerah frekuensi serta kestabilan gelombang mikro yang terdeteksi dalam pengukuran sangat
bergantung terhadap stabilitas frekuensi optis laser dioda, Sensitivitas, responsivitas dan bandwidth dari
fotodetektor yang digunakan, Polarisasi yang terjadi pada serat optik dan Range pembacaan RF Analyzer
serta noise yang ditimbulkannya.
DAFTAR PUSTAKA [1]
S.Fukushima et.al, “Optoelectronic Millimeter- Wave synthesis using an optical frequency comb
generator, optically injecteion locked laser, and a unitraveling-carrier photodiode” Journal of Lightave
technology, vol 21, no 12, 2003
[2] K.J.Siebert et.all, “ All-opto-electronics CW THz
Imaging”, OSAIEEE CLEO 2002, Long Beach, may 2002 pp.635-636
[3] M.Musha, A.Ueda, M.Horikosi, K.Nakagawa,
M.Ishiguro, K. Ueda, H.Ito, “A highly stable mm- wave synthesizer realized by mixing two lasers
locked to on optical frequency comb generator” Optics communications 240 2004 201-208
[4] T.Kuri, et.al, “ Characteristics of supercontinuum
light souece for WDM Millimeter-Wave-Band Radio on Fiber System” IEEE Photonics
Technology Letters, Vol 17, No 5, June 2005
[5] Y.Doi et.al. Compact 60-GHz photonics millimeter
wave emitter module for fiber radio link”, In Tech. Dig. 2002 Int. Topical Metting Microwave
Photonics, Awaji Japan, Nov 2002, W4-6, pp 65-68.
36
Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921.
Phase Shifter Control Card dan Test Bench untuk Radar Thomson
Bambang Sutopo
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik UGM Jl. Grafika 2,Bulaksumur, Yogyakarta - INDONESIA
TelpFax : 0274 552305 email : bsutopote.ugm.ac.id
ABSTRACT
This paper shows the experience in trouble shooting of a radar system especially in phase shifter control card on Thomson radar. This control card is the most crucial component in the radar system, because of failures
in operation. On the radar lab., there is no in circuit testing unit, so repairing this card is doing by trial and error. Therefore it takes long time, and the results are not reliable. A team of Electrical Engineering
Department, Gadjah Mada University, has succeeded in developing a prototype of this card, included the test bench unit. The system has been tested on site and work well.
Keywords : radar, phase shifter, test bench
ABSTRAK
Makalah ini dimaksudkan sebagai sharing pengalaman dalam menangani perbaikan sistem radar, khususnya radar Thomson, bagian karti kontrol penggeser fase. Sistem kontroler ini merupakan kartu yang
paling kritis dalam pemeliharaan karena palin sering rusak. Dalam hal perbaikan belum dimiliki suatu cara elektronis untuk trouble shooting sehingga perbaikan berjalan dengan lambat dan tidak ada kepastian
kerja.Oleh tim dari Jurusan Teknik Elektro FT-UGM telah dibuat suatu prototipe sistem card ini dan sistem test bench, sebagai alat bantu pengujian sistem kartu kontrole geser fase. Hasil uji coba alat ini sudah dapat bekerja
dengan baik. Kata Kunci : radar, phase shifter, test bench
1. PENDAHULUAN
Sistem Radar merupakan kunci dalam sistem pertahanan Negara. Untuk itu diperlukan peningkatan
kemampuan perguruan tinggi dalam penguasaan bidang ilmu dan teknologi sistem radar dan juga perlu
diperkuat peran lembaga sebagai pengguna teknologi radar baik untuk pertahanan negara maupun
kepentingan masyarakat. Teknologi elektronika yang digunakan dalam sistem radar sudah sangat maju,
seiring dengan kemajuan teknologi elektronika itu sendiri.
Di Indonesia ini masih banyak sistem radar dari teknologi tahun 1980 yang masih bisa berjalan dengan
baik. Karena teknologi kuna ini, maka suku cadang sudah tidak tersedia di pasar internasional, bahkan
pabrik pembuatnya sendiri sudah tidak menyediakan. Kalaupun bisa dipesan, harga sudah sangat tinggi.
Jurusan Tenik Elektro mencoba bagian kecil dari sistem radar ini, yaitu bagian yang paling kritis, dalam
arti paling banyak terjadi kerusakan dan tidak memiliki suku cadang. Untuk mempercepat trouble
shooting dan memperbaiki kepastian kerja, juga telah dirancang sistem test bench. Sistem ini merupakan
sistem perangkat komputer yang mempunyai unit interface yang dapat digunakan untuk menganalisis
kartu kontrol penggeser fase. Dengan unit ini diharapkan dapat membantu para teknisi radar dalam
mempercepat proses perbaikan kartu kontrol tadi dan mempertegas kepastian hasil perbaikan sistem
sebelum di uji coba di lapangan. Keberhasilan uji coba alat ini bisa mengurangi ketergantungan kita terhadap
teknologi negara maju. Faktor keuntungan pada penggunaan teknologi elektronika yang masih
sederhana karena hasil th 80 an, adalah yang sistem masih terbuka, dalam arti mudah dibaca dan dipelajari.
Komponen yang digunakan masih menggunakan komponen standar, sehingga mudah didapatkan.
Prototipe sistem kartu kontrol penggeser fase Phase Shifter Control Card yang merupakan tiruan
sistem kartu yang ada diharapkan bisa menjadi salah satu suku cadang sistem radar Thomson dan sistem uji
test bench diharapkan dapat mempercepat waktu perbaikan sistem kartu yang ada.
.
2. EKSPLORASI SISTEM KARTU KENDALI
GESER FASE
Phase Shifter Control Card merupakan salah satu kartu dalam system radar Thomson. Kartu ini
mempunyai tugas sebagai penggeser fase. Dalam sebuah system radar ada sekitar 40 buah kartu ini.
Tata letak kompoenen dalam kartu ini bias dilihat pada gambar 1. Terlihat pada gambar 1, ada 6 blok
rangkaian utama dengan masing-masing blok mempunyai sebuah transistor daya yaitu transistor A,
B, C, D, E dan F. Transistor – transistor ini berfungsi sebagai penggerak penggeser fase yang
membutuhkandaya yang sangat besar. Sistem kerja kartu ini dikendalikan oleh data dalam ROM.
Pengalamatan ROM sendiri dikendalikan oleh sistem di luar kartu ini. Kartu phase shifter control card
mempunyai ukuran 24 x16 inchi.
37