Pengontrol radar VHF LAPAN

Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921. Gambar 2-9: Diagram waktu sinyal-sinyal pulsa

2.7 Konverter analog ke digital radar VHF

LAPAN Pengubahan sinyal output penerima radar VHF LAPAN dari bentuk analog ke digital menggunakan Meihaus ME-4660S DAQ Card di bawah pengontrolan perangkat lunak LabVIEW Professional versi 8. ME-4660S merupakan 16-bit ADC dengan 16 AD channel dimana 8 diantaranya mempunyai kemampuan SH Sample and Hold yang memungkinkan digitasi 8 buah sinyal analog secara simultan dengan laju kecepatan pencuplikan sampling rate sebesar 500kHz [4]. Dengan demikian digitasi enam buah sinyal analog output dari penerima radar VHF LAPAN tiga kanal 3 sinyal in-phase dan 3 sinyal quadrature dapat dilakukan secara simultan. Untuk mengeliminasi derau pada sinyal in-phase dan sinyal quadrature sebelum proses digitasi digunakan Low Pass Filter 100kHz seperti terlihat pada Gambar 2-8.

3. PENGINSTALASIAN DAN PENGUJIAN

RADAR VHF LAPAN Penginstalasian dan pengujian operasi radar VHF LAPAN pada Gambar 3-1 dilakukan pada bulan Desember 2007 di bawah bimbingan Prof. J. R. Roettger dari DLR Jerman. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa setiap unit pada radar VHF LAPAN telah berfungsi, dimana telah ditransmisikan sinyal radar 150MHz dengan daya puncak 1kW yang diukur dengan Bird 4314B Peak Power Meter dan dicirikan oleh indikator LED 1kW pada 150MHz 1kW T-R Module. Telah diperoleh rekaman photo dan video dari sinyal output I dan Q penerima radar yang menunjukkan indikasi adanya sinyal echo dari atmosfer, serta data dalam bentuk text file. Dari contoh hasil pengamatan seperti terlihat pada Gambar 3-2 yang menunjukkan bentuk sinyal in-phase dan sinyal quadrature yang diterima, terlihat adanya sinyal yang merupakan echo dari lapisan atmosfer namun terganggu oleh sinyal pengganggu seperti big-bang ground clutter. Adanya sinyal echo ini telah dikonfirmasikan oleh Prof. Madhu Chandra dari DLR Jerman saat dilakukan diskusi mengenai hasil pengamatan radar VHF LAPAN. Namun tentu saja diperlukan lebih banyak lagi pengukuran dan pengujian data echo secara matematis, untuk memastikan bahwa sinyal echo yang diterima adalah benar sinyal radar yang dihamburbalikan oleh lapisan atmosfer dan bukannya sinyal interferensi radio. Untuk mengeliminasi derau dari luar dan dari dalam perangkat radar itu sendiri diperlukan penyempurnaan pada perangkat keras radar VHF LAPAN. Penyempurnaan pada bulan Maret 2008 berupa penggunaan metal pemisah shielding antara unit- unit pada pengontrol radar, penggunaan konektor mini dan kabel coax 50Ohm pada penyaluran sinyal antar unit, serta penggunaan sinyal pulsa kontrol yang benar-benar pada level TTL, menghasilkan penerimaan sinyal echo yang jauh lebih bersih seperti terlihat pada Gambar 3-3. Pengontrol Penerima Pemancar PC Gambar 3-1: Radar VHF LAPAN saat pengujian Gambar 3-2: Contoh sinyal echo yang diterima radar VHF LAPAN Maret 2007 I Q Gambar 3-3: Contoh sinyal echo yang diterima radar VHF LAPAN April 2007 23 Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921.

4. KESIMPULAN

1. Kegiatan pembangunan radar VHF LAPAN di Pameungpeuk oleh LAPAN telah dimulai sejak tahun 2006 dan diharapkan selesai pada tahun 2010. 2. Desain konfigurasi radar, pemilihan perangkat keras, dan pembangunan radar VHF LAPAN dilakukan sendiri oleh LAPAN bekerjasama dengan pakar radar dari DLR Jerman dan ISRO India. 3. Instalasi dan pengujian awal radar VHF LAPAN di Pameungpeuk telah dilaksanakan pada bulan Desember 2007 dimana terdeteksi adanya sinyal echo dari atmosfer yang terganggu oleh sinyal big-bang ground clutter. 4. Diperlukan pengukuran lebih banyak lagi dan pengujian data echo secara matematis untuk memastikan bahwa sinyal echo yang diterima adalah benar sinyal radar yang dihamburbalikan oleh lapisan atmosfer dan bukannya sinyal interferensi radio. 5. Penyempurnaan pada bulan Maret dan April 2008 berupa penggunaan metal pemisah shielding antara unit-unit pada pengontrol radar, penggunaan konektor mini dan kabel coax 50Ohm pada penyaluran sinyal antar unit, serta penggunaan sinyal pulsa kontrol yang benar-benar pada level TTL, menghasilkan penerimaan sinyal echo yang jauh lebih bersih. 6. Dari pengalaman mendesain dan membangun sendiri radar VHF LAPAN, telah diperoleh banyak informasi dan teknik radar yang sukar diperoleh dari text book. Bantuan dari para pakar radar dunia seperti Prof. J. Roettger dan Prof. Madhu Chandra sangat membantu LAPAN dalam penguasaan teknologi radar atmosfer. Diharapkan selanjutnya kita akan mampu membangun sendiri sistem radar atmosfer yang kita inginkan. Dengan menggunakan teknologi dan komponen elektronika saat ini, telah terbukti kitapun dapat membangun perangkat keras radar atmosfer. DAFTAR REFERENSI [1] Eddy Hermawan, ”Trainers, Radar Unik di Garut”, Harian Pikiran Rakyat, Bandung, 17 Februari 2005, hal. 17. [2] Joergen Roettger, Terrestrial Research by Atmosphere and Ionosphere Networks Employing Radio Science, TRAINERS Multinational Project for Equatorial Atmosphere and Ionosphere Studies 1 st Workshop, Bandung, 2004 [3] Mohamad Sjarifudin, “Ionospheric Observations in Indonesia : Ionospheric Research Possibilities by Using VHF Radar”, TRAINERS Multinational Project for Equatorial Atmosphere and Ionosphere Studies 1 st Workshop, Bandung, 2004. [4] Meilhaus Editor, “Manual ME- 4650466046704680”, Meilhaus Electronic Manual, 2005. [5] Mohamad Sjarifudin, Aries Kurniawan, Adi Purwono, Peberlin Sitompul, “Sistem Instrumentasi dan Konfigurasi Perangkat Keras Radar VHF LAPAN”, Seminar Nasional Sains Antariksa III, LAPAN, Bandung, 2006. [6] Viswanathan G., “A Wind Profiler for Satish Dhawan Space Centre-Shar”, TRAINERS Multinational Project for Equatorial Atmosphere and Ionosphere Studies 1 st Workshop, Bandung, 2004. [7] S. Kaloka, M. Sjarifudin, E. Hermawan, J. Roettger, T. Weissenberg, C. Marcuse, M. Chandra, C. Jacobi, G. Viswanathan, R. Ranga Rao, The LAPAN-TRAINERS VHF Radar for Tropical Atmosphere Research in Indonesia, Proceedings of MST-11, Gadanki India, 2006. 24