Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921.
dari output VNA berjumlah 201. Rekonstruksi gabor basis pursuit akan dilakukan berdasarkan sinyal
SFCW-GPR pada domain waktu hasil IFFT dari data frekuensi output VNA. Kemudian compressive
sampling akan dilakukan dengan mengambil secara acak 64, 100, dan 128 data dari 201 data output VNA
yang utuh. Berikut ini adalah hasil percobaan rekonstruksi sinyal SFCW-GPR berdasarkan data real
untuk data utuh Gambar 5, 64 data Gambar 6, 100 data Gambar 7, dan 128 data Gambar 8.
Gambar 8 : Rekonstruksi dengan 128 Data
Berikut ini adalah nilai PSNR untuk hasil rekonstruksi data real SFCW-GPR. Data untuk
compressive sampling dilakukan sebanyak 4 kali untuk masing-masing sampel kemudian diambil nilai
rata-ratanya.
Tabel 1 : PSNR untuk Rekonstruksi Sinyal SFCW-GPR
Sampel data VNA
PSNR L1 dB
PSNR L2 dB
201 data utuh 24.9450
- 64 data
14.4292 10.0905
100 data 20.6584
13.9884 128 data
23.1530 17.5502
62 Dari data PSNR di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa gabor based compressive sampling mampu merekonstruksi sinyal SFCW-GPR dengan
baik sampai dengan ½ kali jumlah sampel data normal, dimana saat pengambilan sampel 100 data
PSNR-nya masih bernilai di atas 20 dB.
5. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dilakukan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
a. Konsep compressive sampling pada SFCW-GPR mampu mengatasi masalah lamanya waktu
akuisisi data. b. Gabor digunakan sebagai basis dictionary untuk
melakukan compressive sampling karena
karakteristiknya yang mendekati model sinyal GPR berosilasi.
c. Gabor based compressive sampling mampu merekonstruksi dengan baik PSNR 30 dB
fungsi turunan pertama dan kedua Gaussian. Simulasi ini sekaligus menunjukkan bahwa Gabor
memenuhi sifat UUP dan ERP untuk model sinyal GPR.
d. Gabor based compressive sampling mampu merekonstruksi dengan baik PSNR 20 dB data
real output VNA SFCW-GPR sampai dengan ½ kali data sampel normal.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak A. B. Suksmono sebagai dosen pembimbing
yang banyak memberikan saran dan dukungan untuk menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada teman-teman dan civitas di KK Telekomunikasi Teknik Elektro ITB yang telah
memberikan semangat dan bantuan dalam proses penulisan.
DAFTAR REFERENSI [1]
Mikhnev,V.A,“Microwave Reconstruction Approach for Stepped-Frequency Radar”.
Institute of Applied Physics, National Academy of Sciences, Minsk, Belarus, Diakses tanggal 17
Maret 2008, dari http: www.ndt.netarticlewcndt00index.html.
[2] Lord, R.T, “Aspects of Stepped-Frequency
Processing for Low-Frequency SAR Systems”, A thesis submitted to the Department of Electrical
Engineering, University of Cape Town, February 2000.
[3] E.J. Candes, “Compressive Sampling”.
Mathematics Subject Classification 2000, Primary 00A69, 41-02, 68P30; Secondary 62C65.
[4] E.J. Candes and T. Tao, “Near Optimal Signal
Recovery From Random Projections : Universal Encoding Strategies ? “, October 2004.
[5] Barwinski, M, “Product-based metric for Gabor
functions and its implications for the matching pursuit algorithm”, Master thesis in Uniwersytet
Warszawski, Warszawa 2004.
[6] Andriyan B.S, Endon B., A.A. Lestari, A.
Yarovoy, and L.P. Ligthart, “A Compressive SFCW-GPR System Extended Abstract”,
IRCTR Indonesia Branch, ITB. 2007.
[7] S.Boyd and L.Vandenberghe, “Convex
Optimization”. Cambridge University Press, Cambridge, 2004.
Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921.
Desain Parallel-Coupled Microstrip Bandpass Filter dengan Substrate Tuning untuk Aplikasi INDRA I-II
Liarto, A.A. Lestari
Radar Communication Systems Segitiga Emas Business Park Unit No.6 Jl. Prof .Dr. Satrio KAV 6 Jakarta Selatan 12940-INDONESIA
Phone: +62 21 579511 33 Email: Liartosolusi247.com
, A. Lestariirctr.tudelft.nl ABSTRACT
A parallel-coupled microstrip bandpass filter with substrate tuning is designed to improve discrepancies in the filter response resulted from flawed fabrication and simulation model infinitive-modeled
groundplane which alters the response of the simulated results to the measured results. The design of a parallel-coupled microstrip bandpass filter works in the middle frequency fc = 9.4 GHz, coefficient deviation
transmission of 3dB for f = 9.45 GHz with input-output impedance 50 Ω. The result of the measurement shows
that there is a change in the response a shift from fc = 9.4 GHz to fc = 9.8 GHz. The change in response to the simulation can be improved by substrate tuning technique.
Keywords: parallel-coupled microstrip filter, substrate tuning
ABSTRAK
Perancangan parallel-coupled microstrip bandpass filter dengan subtrate tuning bertujuan memperbaiki perubahan response filter yang disebabkan ketidaksempurnaan pabrikasi dan pemodelan pada
tahap simulasi. Ketidaksempurnaan pabrikasi dan pemodelan groundplane dimodelkan infinitive, mengakibatkan perubahan response hasil simulasi terhadap hasil pengukuran. Desain parallel-coupled
microstrip bandpass filter bekerja pada frekwensi tengah fc = 9.4GHz, selisih koefisien transmisi 3dB untuk f = 9.45GHz dengan impedansi input-output 50
Ω. Pada hasil pengukuran terjadi perubahan response pergeseran fc = 9.4 GHz menjadi fc = 9.8 GHz. Perubahan response hasil pengukuran terhadap simulasi
dapat diperbaiki dengan teknik substrate tuning. Kata kunci: Parallel-coupled microstrip filter, substrate tuning.
1. PENDAHULUAN
Radar INDRA INDonesian RAdar merupakan jenis radar maritim yang dikembangkan untuk aplikasi
ship radar INDRA I dan untuk aplikasi coastal radar INDRA II. INDRA I-II berbasis pada
teknologi FMCW Frequency Modulation Continous Wave, dengan frekwensi pembawa pada kisaran x
band f
c
= 9.4GHz dan bandwidth frekwensi ∆f =
100MHz. Karakteristik dari kisaran frekwensi x band adalah sangat sensitif terhadap noise, sehingga perlu
dilakukan filtering pada sinyal transmit maupun sinyal receive INDRA I-II. X band filter juga diperlukan
untuk menekan pengaruh osilasi DRO dielectric resonator oscillator dan crosstalk dari sistem RF
hardware terhadap sinyal yang akan ditransmisikan. Agar dapat meredam pengaruh osilasi DRO, filter
dirancang memiliki koefisien trasnsmisi -30 dB per octal -30 dB pada frekwensi DRO. X band filter
untuk INDRA I-II di rancang menggunakan mikrostrip, dikarenakan filter mikrostrip memiliki
beberapa keunggulan, diantaranya:
a. Tepat untuk frekwensi tinggi aplikasi x
band. b.
Harga substrate terjangakau. c.
Pabrikasi relatif mudah. Dikarenakan tingginya frekwensi pembawa pada
INDRA I-II mengakibatkan faktor kesempurnaan pabrikasi menjadi penting. Tuning filter dilakukan
menggunakan substrate Roger 4003, dengan tujuan mengkompensasi ketidaksempurnaan pabrikasi dan
simulasi. Desain filter mikrostrip pada penelitian ini menggunakan model parallel-coupled microstrip,
dikarenakan model filter tersebut memiliki penekanan harmonik yang optimal [1]. Selain itu, model parallel-
coupled microstrip filter cukup mudah untuk dilakukan tuning [2].
2. DASAR TEORI
Pada desain microstrip filter, penerapan model parallel-coupled line cukup luas digunakan. Analisa
dan perhitungan parallel-coupled line dapat dilakukan dengan beberapa teknik, seperti pada [1]. Dua saluran
mikrostrip sejajar yang identik nilai impedansi sama besar dapat dianalisa secara konvensional
menggunakan metode odd mode dan metode even mode. Eksitasi even mode dua saluran mikrostrip
sejajar yang identik memiliki polaritas sama, sedangkan pada eksitasi odd mode, karakteristik
polaritasnya berbeda. TEM Transverse Electromagnetic mode parallel-coupled line
microstrip sudah tidak murni, karena kedua mode berpropagasi pada medium yang memiliki permitifitas
berbeda. Konstanta dielektrik efektif even mode dan
63