SISTEM RADAR PASIF Prosiding.Seminar.Radar.Nasional.2008

Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921. radio radar aktif. Perbedaan yang menonjol terletak pada spesifikasi dari tiap-tiap subunit seperti variabel frekuensi pada pita tertentu dari lokal osilator, penguat frekuensi tinggi dengan tingkat derau rendah dan penguatan yang jauh lebih tinggi, luas daerah penguatan dinamis yang lebar, daerah pita frekuensi yang lebar, faktor selektifitas. Spesifikasi tersebut perlu karena sinyal yang tertangkap antena mempunyai kuat medan bervariasi dari level sangat kecil, dalam orde beberapa puluh atau ratusan nVm sampai ratusan µVm [7] , sinyal tersebut tercampur dengan darau, atau sinyal interfrensi dari sinyal di lingkungan sekitar. Disamping itu, ketidakpastian dari sinyal baik frekuensi [2] , level, maupun arah sinyal yang diemisikan oleh target, membuat penerima ini sangat unik. Ketidakpastian daerah frekuensi, yang diemisikan oleh target, dapat diatasi dengan menala penerima radio secara kontinyu pada daerah frekuensi kerja terduga dari target. Untuk sistem penerima superheterodyne, hal itu dilakukan dengan menala frekuensi pada lokal osilator. Sinyal target yang lemah dapat diatasi dengan suatu penguat awal berdaya derau sangat rendah dan faktor penguatan besar. Sedangkan untuk mengatasi rentang daerah dinamis yang lebar dari kuat sinyal dapat digunakan penguat dengan pengontrol penguatan otomatis pada penguat frekuensi tengah dan penguat depan. Kinerja sistem dapat meningkat dengan penggunaan antena, sebagai alat penangkap sinyal radio dari udara, yang dirancang berpita frekuensi lebar dengan penguatan besar. Disamping itu pemroses sinyal frekuensi radio harus dapat melacak, menseleksi, dan menguatkan sinyal lawan tersebut, untuk diproses oleh pemroses sinyal video untuk menjadi sinyal informasi.

3. KONSTELASI RADAR PASIF

Ada beberapa model konfigurasi yang mungkin dari konstelasi sistem radar pasif, sangat bergantung pada kebutuhan. Model konfigurasi yang paling sederhana, bukan konstelasi, adalah sistem radar pasif tunggal. Artinya model ini hanya menggunakan satu sistem. Model ini terdiri dari unit antena dan mekanisasinya, penerima radio bekerja pada banyak atau multi frekuensi, pengolah sinyal video, dan unit pencitra radar. Transmisi data akan dilengkapi bila harus terhubung dengan stasiun lain. Informasi target yang diperoleh berupa keberadaan target pada frekuensi dan posisi sudut bearing tertentu. Bila dilengkapi dengan unit peroses target dan library, maka target dapat didentifikasi selama sinyal yang diterima dapat menampilkan data yang ada di dalam library. Pada Gambar 3.1 ditunjukkan penerima radio pada sistem radar pasif. Unit ROT-ANT terdiri dari sederet antena yang berputar pada arah horisontal secara mekanis atau elektronis, demikian juga untuk elevasi antena. Sehubungan dengan kecepatan target yang semakin tinggi, penggunaan sistem elektronik untuk scanning horisontal dan vertikal merupakan suatu keharusan. MF-RADIO PENCITRA RADAR Satellite dish TRANSMISI DATA Gambar 3.1 : Unit Penerima radio pada sistem radar pasif. Konstelasi model lain adalah penempatan unit penerima di dua titik lokasi radar. Unit penerima menggunakan sama dengan model yang sama dengan model pertama. Data posisi titik target yang tertangkap diperoleh berdasarkan titik pertemuan dua garis lokasi sudut bearing dari kedua unit penerima radar pasif. Kelemahan model ini terjadi bila target berada segaris dengan kedua unit tersebut. Kelemahan ini diatasi dengan menempatkan penerima ketiga yang membentuk lokasi segi tiga, seperti ditunjukkan pada gambar 3.2. Masing-masing stasiun radar pasif akan mengirim data, melalui sistem transmisi data, ke stasiun master. Gambar 3.2 : Konstelasi Radar pasif dengan tiga lokasi pemantauan. Konstelasi lain adalah model multilaterasi. Banyak yang mengaplikasikan model ini, di antaranya Puk Guk Song Korea Utara. Untuk konstelasi ini dibutuhkan minimum tiga site stasiun radar pasif. Prinsip pada gambar 3.2 dapat berfungsi untuk konstelasi multilaterasi dengan site minimum [2] . Model tiga site yang bukan multilaterasi membutuhkan informasi angle of arrival, AOA, dari sinyal yang diterima, sehingga harus digunakan antena berputar. Sedangkan untuk model konstelasi multilaterasi dibutuhkan informasi time different of arrival, TDOA, dari sinyal yang diterima dari masing- ROT-ANT EMISI RF DARI PESAWAT EMISI RF DARI PESAWAT TRANSMISI DATA ANTAR STASIUN SRP3 INFO : - AOA3 - TOA3 - elev γ RADAR PASSIVE STAT ION MASTER STATION SRP2 INFO : - AOA 2 - TOA2 - elevß RADAR PASSIVE STAT ION SRP1 INFO : - AOA1 - TOA1 - elev α - RADAR P SIVE STAT ION AS 31 Prosiding Seminar Radar Nasional 2008., Jakarta, 30 April 2008., ISSN : 1979-2921. masing site. Oleh karena itu, model ini hanya membutuhkan fixed omni directional antenna. Penggunaan konstruksi antena yang lebih sederhana sangat memungkinkan sistem radar pasif ini mobile.

4. PENGISIAAN CELAH KOSONG LIPUTAN RADAR

Pengisian celah kosong dilakukan dengan memasang sistem radar pasif pada daerah yang tidak terliput oleh sapuan radar aktif. contoh pemasangan ditunjukkan oleh gambar 4.1. Panjang dari Dz adalah dua kali radius daerah jangkauan penerima radar pasif. Luas daerah jangkauan maksimum, Dz terpanjang, akan bergantung pada kuat sinyal emisi dari target, kepekaan dan level derau minimal penerima, dan situasi propagasi di sekitar antena radar pasif. Gambar 4.1 : Pengisian celah liputan dengan jangkauan sepanjang Dz.

5. KESIMPULAN

Radar Pasif, di dalam tulisan ini, sangat mengandalkan pada emisi sinyal radio dari target. Oleh karena itu, sistem ini tidak akan bekerja bila target dalam status “silence”. Tetapi situasi yang menguntungkan adalah sampai berapa lama target “silence”. “Tidak ada emisi” gelombang radio dari Radar pasif. Oleh karena itu, keberadaannya secara teoretis tidak dapat dilacak oleh pihak lawan. Model konstelasi tiga site berdasarkan pada AOA, kerumitan terjadi pada konstruksi antena, sehingga sistem akan lebih sesuai untuk fixed radar, dengan kata lain sulit bila harus mobile. Sedangkan, pada konstelasi multilaterasi kerumitan ada pada software, tetapi konstrusi antena menjadi sederhana, sehingga akan memudahkan untuk mobile. Untuk semua konstelasi, ada persamaan pada sistem pemroses data target, dan sistem penerima radio, terkecuali konstruksi antena. Biaya tinggi kemungkinan untuk sistem penerima dan pemroses data target dengan target data library. Pada sistem penerima, hal itu disebabkan oleh spesifikasi yang unik. Biaya unit pendukung unit radar, seperti catu daya, gedung, operasional, dan sebagainya akan jauh lebih murah dibandingkan dengan radar aktif. UCAPAN TERIMA KASIH Untuk mengakhiri tulisan ini, penulis berterima kasih kepada pihak penyelenggara Seminar Radar Nasional ‘08. Disamping itu, penulis juga ingin berterima kasih kepada rekan-rekan peneliti bidang telekomunikasi di PPET-LIPI dan Dislitbang TNI-AU atas bantuan informasi yang sangat berharga. DAFTAR PUSTAKA 1. Bao James dan Yen Tsui, Mocrowave Receivers With Electronic Warfare Applications, John Wiley and Sons, New York :1986. Dz RA1 RA2 2. Chol Song Hok, Passive Surveillance System PGS, Kumpulan Naskah Seminar Pemanfaatan Multilateration Technology Radar Pasif untuk kepentingan Militer. Dislitbangau Bandung 2007. 3. Edde Byron, RADAR Principles, Technology, Applications, Prentice Hall International Editions, Englewood Clift: 1993. 4. Erst Stephen J., Receiving Systems Design, Artech House Inc, Norwood: 1984. 5. Fink G. Donald dan Donald Christian, Electronics Enggineer Handbook, McGraw-Hill Book Company, New York: 1986. 6. Herryanto Eris, MA Marsda TNI, KOHANUDNAS SEBAGAI PENGGUNA RADAR UNTUK WILAYAH UDARA NASIONAL, Pemaparan Kohanudnas pada Seminar Radar Nasional Ked. IPT-LIPI April 2007. 7. ITT_Team, Reference Data for Radio Engineers, Howard W, Sams Co., Indianapolis, New York: 1975. 8. Kingsley Simon dan Shaun Quegan, Understanding Radar Systems, McGraw-Hill International Edition, New York:1992. 9. Nathanson Fred E., Radar Design Principles, Second Edition, McGraw-Hill International Edition, New York:1991. 10. Sonnenberg G J, Radar and Electronic Navigation. London-Boston : Newness Butterworths: 1978. 11. Wikipedia. Answer.com on Passive Radar http:www.answers.comradarpassive. 32