291 d. menjalankan usaha-usaha dalam bidang pelatihan dan penyediaan tenaga kerja di bidang
bisnis, keuangan dan manajemen perusahaan baik langsung maupun tidak langsung melalui anak-anak perusahaan;
e. menjalankan usaha-usaha dalam perdagangan baik langsung maupun tidak langsung melalui anak-anak perusahaan termasuk ekspor-impor, inter insulair, lokal, leveransir, grossier,
supplier, distributor dan keagenan kecuali agen perjalanan; f.
melakukan penyertaan secara langsung pada perusahaan-perusahaan lain investasi maupun pelepasan divestasi modal pada perusahaan-perusahaan lain yang berhubungan dengan
kegiatan usaha utama Perseroan; g. melakukan penyertaan pada perusahaan-perusahaan lain yang memiliki kegiatan usaha yang
berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; dan h. Menjalankan kegiatan usaha penunjang lainnya yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
usaha utama sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 di atas.
MODAL Pasal 4
1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp.540.000.000.000,lima ratus empat puluh miliar Rupiah, terbagi atas 5.400.000.000 limamiliar empat ratus juta saham, masing-masing saham bernilai
nominal sebesar Rp.100,00 seratus Rupiah. 2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebesar 25 dua puluh lima persen
atausejumlah 1.350.000.000 satu miliar tiga ratus lima puluh juta saham dengan nilai nominalseluruhnya sebesar Rp.135.000.000.000, seratus tiga puluh lima miliar Rupiah oleh para
Pemegang Saham yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada akhir akta ini.
3. Saham-saham yang masih dalam simpananportepel akan dikeluarkan oleh Direksi menurut keperluan modal Perseroan pada waktu dan dengan cara, harga dan persyaratan yang ditetapkan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya disebut “RUPS” dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dengan
ketentuan bahwa pengeluaran saham tersebut tidak dengan harga di bawah nilai nominal.
4. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang, baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. benda yang akan dijadikan setoran modaldimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat pemanggilan RUPS mengenai penyetoran tersebut;
b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dahulu dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan, selanjutnya Otoritas Jasa Keuangan disebut “OJK” dan tidak dijaminkan dengancara apapun juga;
c. memperoleh persetujuan RUPS dengan kuorum sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat 1 Anggaran Dasar;
d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai
pasar wajar; dan e. dalam hal penyetoran tersebut berasal darilaba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan
danatau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan danatau unsur modal sendiri tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang
telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di OJK dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
PENGELUARAN EFEK BERSIFAT EKUITAS Pasal 5
1. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas “Efek Bersifat Ekuitas”
adalah i Saham; ii Efek yang dapat ditukar dengan saham; atau iii Efek yang mengandung hak untukmemperoleh saham; dari Perseroan selaku penerbit, yang dilakukan dengan pemesanan,
maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu selanjutnya disebut “HMETD” kepada Pemegang Saham yang namanya terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yangditentukan oleh RUPS yang menyetujui
292 pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang telah
terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Pemegang Saham masing-masing pada tanggal tersebut.
2. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada Pemegang Saham dapat dilakukan dalamhal pengeluaran saham:
a. ditujukan kepada karyawan Perseroan; b. ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,
yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; c. dilakukan dalam rangka reorganisasi danatau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS;
danatau d. dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang
memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD. 3. HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan
dalamPeraturan OJK Nomor 32POJK.042015 tanggal 16 enam belas Desember 2015 dua ribu lima belas tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu atau perubahanpenggantinya. 4. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang
HMETD harus dialokasikan kepada semua Pemegang Saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi
jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing
masing Pemegang Saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas.
5. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 4, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat
Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.
6. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam simpananportepel untuk pemegang efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan
oleh Direksi berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran efek tersebut.
7. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkanmempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasiikasi yang sama
yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajibanPerseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia danatau
penggantinya.
PENAMBAHAN MODAL DASAR PERSEROAN Pasal 6
1. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS. Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka perubahanmodal dasar harus disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia danatau penggantinya. 2. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang
dari 25 dua puluh lima persen dari modal dasar dapat dilakukan sepanjang: a. telah memperoleh persetujuan RUPS untukmenambah modal dasar;
b. telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia danatau penggantinya;
c. penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25 dua puluh lima persen dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 enam
bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan ataupenggantinya;
d. dalam hal penambahan modal ditempatkan dan disetor ini tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali Anggaran Dasarnya, sehingga paling sedikit 25 dua
puluh lima persen dari modal dasar harus telah ditempatkan dan disetor penuh, dalam jangka waktu 2 dua bulan setelah jangka waktu paling lambat 6 enam bulan dimaksud di atas tidak
terpenuhi;
e. Persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud huruf a ayat ini, termasuk juga persetujuan untuk mengubah Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam huruf d ayat ini.
293 3. Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah
terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25 dua puluh lima persen dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham
lainnya yang diterbitkan olehPerseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia danatau penggantinyaatas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.
SAHAM Pasal 7
1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya yang tercatat sebagai pemilik saham dalam Daftar Pemegang Rekening Efek
danatau Daftar Pemegang Saham. 2. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badanhukum sebagai pemilik dari satu saham, yaitu
orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham dalam Daftar Pemegang Rekening Efek danatau Daftar Pemegang Saham Perseroan.
3. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milikbeberapa orang, maka mereka yang memiliki bersamasama itu wajib untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau orang lain
sebagai kuasa mereka bersama dan hanya orang yang ditunjuk atau diberi kuasa itu saja yang namanya dicatat dalam Daftar Pemegang Rekening Efek danatau Daftar Pemegang Saham
dan harus dianggap sebagai Pemegang Saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.
4. Selama ketentuan dalam ayat 3 Pasal ini belum dilaksanakan, maka para Pemegang Saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum kehadiran RUPS dan tidak berhak mengeluarkan
suara dalam RUPS serta pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan. 5. Setiap Pemegang Saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada
semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.
SURAT SAHAM Pasal 8
1. Perseroan mengeluarkan bukti kepemilikan saham berupa surat saham. 2. Jika dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap surat saham diberi sehelai surat saham.
3. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 dua atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang Pemegang Saham.
4. Pada surat saham harus dicantumkan sekurangnya: a. nama dan alamat Pemegang Saham;
b. nomor surat saham; c.
nomor saham; d. jumlah saham;
e. nilai nominal saham; danf. tanggal pengeluaran surat saham. 5. Pada surat kolektif saham harus dicantumkan sekurangnya:
a. nama dan alamat Pemegang Saham; b. nomor surat kolektif saham;
c. nomor saham;
d. jumlah saham; e. nilai nominal saham; danf. tanggal pengeluaran surat kolektif saham.
6. Surat saham danatau surat kolektif saham harus dicetak sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan ditandatangani oleh Direksi dan tanda tangan
tersebut dicetak langsung pada surat saham danatau surat kolektif saham.
294
PENGGANTI SURAT SAHAM Pasal 9
1. Jika surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika: a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham adalah pemilik surat saham
tersebut; dan b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak.
2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan penggantian surat saham.
3. Jika surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika: a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham adalah pemilik surat saham
tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia
atashilangnya surat saham tersebut; c. pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham memberikan jaminan yang
dipandang cukup oleh Direksi Perseroan; dan d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang tersebut telah diumumkan di Bursa
Efek 4. dimana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 empat belas hari sebelum
pengeluaran pengganti surat saham. 5. Setelah pengganti surat saham dikeluarkan, suratsaham yang dinyatakan hilang tersebut,
tidakberlaku lagi terhadap Perseroan. 6. Semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran pengganti surat saham , ditanggung oleh
Pemegang Saham yang berkepentingan. 7. Ketentuan tentang surat saham dalam ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 4 dan ayat 5, berlaku pula bagi
surat kolektif saham atau Efek Bersifat Ekuitas.
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS Pasal 10
1. Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan DaftarPemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan.
2. Dalam Daftar Pemegang Saham sekurang-kurangnya harus dicatat: a. nama dan alamat para Pemegang Saham danatau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
b. jumlah, nomor dan tanggal perolehan surat saham atau surat kolektif saham yang dimiliki para Pemegang Saham;
c. jumlah yang disetor atas setiap saham;
d. nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau sebagai penerima jaminan idusia saham dan tanggal perolehan hak gadai
atau tanggal pendaftaran jaminan idusia tersebut; e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; dan
f. keterangan lain yang dianggap perlu oleh Direksi danatau diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan
Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan danatau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.
4. Pemegang Saham wajib memberitahukan secara tertulis setiap perubahan alamat kepada Direksi. Selama pemberitahuan tersebut belum dilakukan, maka semua surat, pemanggilan dan
pemberitahuan kepada Pemegang Saham adalah sah jika dikirim ke alamat Pemegang Saham yang terakhir dicatat dalam Daftar Pemegang Saham.
5. Setiap Pemegang Saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus yang berkenaan dengan diri Pemegang Saham yang bersangkutan diperlihatkan
kepadanya pada waktu jam kerja kantor Perseroan. 6. Direksi wajib untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus
sebaik-baiknya.
295 7. Pencatatan danatau perubahan pada Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus wajib
ditandatangani oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi atau kuasa mereka yang sah. 8.
Direksi dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pencatatan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus.
9. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam DaftarPemegang Saham, termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindahan hak atas saham, hak gadai atas saham, jaminan idusia
saham atau cessie yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atassaham harus dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, peraturan
Bursa Efek dimana saham dicatatkan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PENITIPAN KOLEKTIF Pasal 11
1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada LembagaPenyimpanan dan Penyelesaian dicatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk
kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. 2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam
rekening efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekeningpada Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek tersebut. 3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio
Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham
tersebut dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif tersebut.
4. Perseroan wajib menerbitkan sertiikat ataukonirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang
Saham Perseroan. 5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama
LembagaPenyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak
yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank
Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.
6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan
konirmasi kepada pemegang rekening sebagai tandabukti pencatatan dalam rekening efek. 7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dari jenis dan klasiikasi
yang sama adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain. 8. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham
tersebut hilang atau musnah, kecuali pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti danatau jaminan yang cukup bahwa pihak tersebut benar-benar sebagai Pemegang Saham
dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah. 9. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalamPenitipan Kolektif apabila saham tersebut
dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.
10. Pemegang rekening efek yang sahamnya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir danatau mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening
tersebut. 11. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan Daftar Pemegang Rekening Efek
beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk
selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 satu hari kerja sebelum panggilan RUPS.
296 12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkansuara dalam RUPS atas saham Perseroan yang
termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif
pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan paling lambat 1 satu
hari kerja sebelum panggilan RUPS.
13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atassaham dalam Penitipan
Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank
Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untukkepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.
14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian
yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalamPenitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
15. Batas waktu penentuan pemegang rekening efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atauhak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan sahamdalam Penitipan Kolektif
ditentukan oleh RUPS dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan Daftar Pemegang Rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yangdimiliki
oleh masing-masing pemegang rekening efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan Pemegang Saham
yangberhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 satu hari kerja setelah tanggal yang menjadi
dasarpenentuan Pemegang Saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM Pasal 12
1. Dalam hal terjadi perubahan atas saham, pemilik asli yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
harus tetap dianggap sebagai Pemegang Saham tersebut sampai nama pemilik baru telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, satu danlain dengan tidak mengurangi izin pihak yang
berwenang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketentuan Anggaran Dasar serta Bursa Efek.
2. Pemindahan hak atas saham, harus berdasarkan aktapemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau kuasanya yang sah.
3. Akta pemindahan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Perseroan dengan
ketentuan bahwa bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan yang berlaku pada Bursa Efek.
4. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari rekening efek satu ke rekening efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek. 5. Pemindahan hak dicatat baik pada Daftar PemegangSaham yang bersangkutan maupun surat
sahamnya, catatan itu harus ditandatangani oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi atau kuasa mereka yang sah.
6. Pemindahan hak atas saham diperbolehkan apabilatidak bertentangan dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
7. Direksi atas kebijaksanaan sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham, apabila ketentuan
dalam Anggaran Dasar tidak dipenuhi. 8. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib
mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang mengajukan permohonan pendaftaran pemindahanhak atas saham dalam jangka waktu paling lambat 30 tiga puluh hari setelah tanggal
permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek dimana saham Perseroan
dicatat.
297 9. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar
Pemegang Rekening Efek atau Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik saham tersebut hingga nama pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening Efek
atau Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan.
10. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang Pemegang Saham atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan hukum,
dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftar sebagai Pemegang Saham dari saham tersebut dengan disertai bukti tentang haknya tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan
apabila Direksi dapat menerima bukti hak yang diajukan dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek
dimana saham Perseroan dicatatkan.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 13
1. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut “RUPS” adalah: a. RUPS Tahunan.
b. RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar ini disebut juga RUPS Luar Biasa. 2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa, kecuali jika dengan tegas ditentukan lain.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN Pasal 14
1. RUPS Tahunan wajib diselenggarakan setiap tahun, selambat-lambatnya 6 enam bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir.
2. Dalam RUPS Tahunan : a. Direksi menyampaikan:
- Laporan Tahunan untuk mendapatkan persetujuan RUPS
- Laporan Keuangan untuk mendapatkan pengesahan RUPS.
b. ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif; c. dilakukan penunjukkan akuntan publik yang terdaftar di OJK serta menetapkan jumlah
honorarium dan persyaratan lain atas penunjukkan akuntan publik tersebut; d. apabila perlu dilakukan perubahan susunananggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
e. apabila perlu ditetapkan besarnya gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atauhonorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris;
f. dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.
3. Persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi
dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan,
kecuali perbuatan yang merupakan tindak pidana.
4. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPS Tahunan pada waktu yang telah ditentukan, maka 1 satu Pemegang Saham atau lebih yang bersama-sama mewakili
110 satu per sepuluh bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPS Tahunan kepada instansi yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Pasal 15
1. Direksi berwenang untuk menyelenggarakan RUPS Luar Biasa. 2. Direksi wajib menyelenggarakan RUPS Luar Biasa atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris
atau 1 satu orang atau lebih Pemegang Saham yang bersama-sama mewakili 110 satu per sepuluh atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suarayang sah.
298 3. Permintaan penyelenggaraan RUPS diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai
alasannya. 4. Permintaan penyelenggaraan RUPS harus :
a. dilakukan dengan itikad baik; b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan.
c. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS;
d. disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam RUPS; dan e. tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
5. Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada Pemegang Saham dalam jangka waktu paling lambat 15 lima belas hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS
diterima Direksi. 6. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS, Pemegang Saham dapat mengajukan
kembali permintaan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan Komisaris. 7. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada Pemegang Saham dalam jangka
waktu paling lambat 15 lima belas hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS diterima Dewan Komisaris
8. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktusebagaimana dimaksud pada ayat 5 dan ayat 7, Direksi atau Dewan Komisaris wajib
mengumumkan: a. terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari Pemegang Saham sebagaimana dimaksud
pada ayat 2; dan b. alasan tidak diselenggarakannya RUPS.
9. Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat 8 dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 15 lima belas hari sejak diterimanya permintaan penyelenggaraan RUPS dari Pemegang Saham.
10. Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat 8 dilakukan melalui : a. 1 satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;
b. situs web Bursa Efek; dan c.
situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 11. Bukti pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat 10 huruf a beserta salinan surat permintaan
penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 3 disampaikan kepada OJK paling lambat 2 dua hari kerja setelah pengumuman.
12. Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 7, Pemegang Saham dapat mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPS kepada
ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya RUPS.
13. Pemegang Saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS wajib :
a. melakukan pengumuman, pemanggilan, pengumuman Ringkasan Risalah RUPS, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
b. melakukan pemberitahuan akan diselenggarakan RUPS dan menyampaikan bukti pengumuman, bukti pemanggilan, Risalah RUPS dan bukti pengumuman Ringkasan Risalah
RUPS atas RUPS yangdiselenggarakan kepada OJK sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;
c. melampirkan dokumen yang memuat nama Pemegang Saham serta jumlah kepemilikan sahamnya pada Perseroan yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk
menyelenggarakan RUPS dalam pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada huruf b kepada OJK terkait akan diselenggarakan RUPS tersebut.
14. Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 enam bulan sejak RUPS jika permintaan
penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan.
299
TEMPAT DAN WAKTU PENYELENGGARAAN RUPS Pasal 16
1. RUPS diadakan di: a. tempat kedudukan Perseroan;
b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya; c.
ibukota provinsi dimana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha Perseroan; atau d. provinsi tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.
2. Direksi harus memberitahukan kepada Pemegang Saham bahwa Perseroan akan melakukan RUPS
sedikitnya 14 empat belas hari kalender sebelum diberikannya pemanggilan RUPS dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan, tanpa mengurangi ketentuan
dalam Anggaran Dasar, pemberitahuan dapat melalui: a. 1 satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;
b. situs web Bursa Efek; dan c.
situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 3.
Pemanggilan untuk RUPS dilakukan selambat-lambatnya 21 dua puluh satu hari kalender sebelum tanggal RUPS diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.
Pemanggilan RUPS disampaikan kepada Pemegang Saham dapat melalui: a. 1 satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;
b. situs web Bursa Efek; dan c.
situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 4. Pemanggilan RUPS memuat:
a. hari dan tanggal; b. waktu;
c. tempat penyelenggaraan;
d. ketentuan Pemegang Saham yang berhak hadir dalam RUPS; e. mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut;
f. informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi Pemegang Saham
sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan; g. bahan mata acara rapat yang tersedia dapat berupa salinan dokumen isik danatau salinan
dokumen elektronik yang dapat diakses atau diunduh melalui website Perseroan; h.
dalam hal mata acara rapat mengenai pengangkatan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris, daftar riwayat hidup calon anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris
yang akan diangkat wajib tersedia : i. di
website Perseroan paling kurang sejakpemanggilan RUPS sampai dengan penyelenggaraan RUPS; atau
ii. pada waktu lain selain waktu sebagaimana dimaksud pada huruf i, namun paling lambat
pada saat penyelenggaraan RUPS. 5. 1 satu Pemegang Saham atau lebih yang mewakili 120 satu per dua puluh atau lebih dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat mengusulkan mata acara rapat kepada Direksi.
6. Usulan mata acara rapat dari Pemegang Saham, harus: a. dilakukan secara tertulis dengan memberikan alasan dan menyertakan bahan terkait;
b. permohonan tertulis tersebut telah diterima oleh Direksi selambat-lambatnya 7 tujuh hari kalender sebelum tanggal pemanggilan RUPS dikeluarkan;
c. usulan tersebut membutuhkan persetujuan dari RUPS;
d. dilakukan dengan itikad baik, mempertimbangkan kepentingan Perseroan, berhubungan langsung dengan usaha Perseroan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.
300
PIMPINAN RUPS PASAL 17
1. RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama, apabila dalam Anggaran Dasar tidak ditentukan lain. -
Jika Komisaris Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris.
- Jika salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk tidak ada atau berhalangan karena
sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh Direktur Utama.
- Jika Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh salah seorang Direktur. -
Jika semua Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh salah seorang Pemegang Saham yang
hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. 2. Dalam hal Komisaris Utama yang memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan dengan
mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
- Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, RUPS
dipimpin oleh salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. -
Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan atas mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dipimpin oleh salah seorang Pemegang Saham yang
hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. 3. Ketua RUPS berhak meminta kepada mereka yang hadir dalam RUPS untuk membuktikan
hakmereka menghadiri RUPS.
KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN PASAL 18
1. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara yang harus diputuskan dalam RUPS dilakukan dengan mengikuti ketentuan :
a. RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili lebih dari 12 satu per dua bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang
dikeluarkan Perseroan, kecuali jika Anggaran Dasar menentukan lain. b. Dalam hal kuorum tidak tercapai, maka pemanggilan RUPS kedua dapat dilakukan tanpa
didahului dengan pengumuman RUPS. c.
Pemanggilan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.b harus dilakukan paling lambat 7 tujuh hari kalender sebelum RUPS kedua diselenggarakan dengan menyebutkan telah diselenggarakan
RUPS pertama tetapi tidak mencapai kuorum. d. RUPS kedua diselenggarakan paling cepat 10 sepuluh hari kalender dan paling lambat
21 dua puluh satu hari kalender terhitung sejak RUPS pertama dengan syarat dan acara yang sama seperti RUPS pertama, kecuali mengenai persyaratan pemanggilan RUPS sebagaimana
ditetapkan pada ayat 1.c dan persyaratan kuorum sebagaimana ditetapkan pada ayat 1.e. e. RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambilkeputusan yang mengikat apabila dihadiri
oleh Pemegang Saham yang mewakili sedikitnya 13 satu per tiga bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dikeluarkan Perseroan.
f. Dalam hal kuorum RUPS kedua tidak tercapai, RUPS ketiga sah dan berhak mengambil
keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan
Perseroan.
2. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara perubahan Anggaran Dasar yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan
atau penggantinya, kecuali perubahan Anggaran Dasar dalam rangka memperpanjang jangka waktu berdirinya Perseroan,dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling
kurang 23 dua per tiga bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh lebih dari
23 dua per tiga bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.
301 c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat
diadakan dengan ketentuan bahwa RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling sedikit 35 tiga per lima
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 12 satu per dua bagian dari
seluruh saham dengan hak suara yang hadirdalam RUPS. e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud huruf c tidak
tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan bahwa RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham dari saham dengan hak suara
yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yangditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan.
3. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara mengalihkan kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50 lima puluh persen jumlah kekayaan bersih Perseroan
dalam 1 satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50 lima puluh persen jumlah
kekayaan bersih Perseroan dalam 1 satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pengajuan permohonan
agar Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan dan pembubaran Perseroan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling
kurang 34 tiga per empat bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh lebih dari
34 tiga per empat bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat
diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili paling kurang 23 dua per tiga bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 34 tiga per empat bagian
dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. e. alam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud huruf c tidak tercapai,
RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham dari saham dengan hak suara yang sah
dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan.
4. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untukmata acara transaksi yang mempunyai benturankepentingan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 12 satu per dua bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen. b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh
Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 12 satu per dua bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen.
c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan bahwa RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika
dalam RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 12 satu per dua bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh
Pemegang Saham Independen.
d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 12 satu per dua bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir dalam RUPS.
e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan bahwa RUPS ketiga sah dan berhak
mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham Independen dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiranyang ditetapkan oleh OJK atas permohonan
Perseroan.
f. Keputusan RUPS ketiga adalah sah jika disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang
mewakili lebih dari 50 lima puluh persen saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir.
302 g. Pemegang Saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan
keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh Pemegang Saham Independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan.
5. Pemegang Saham dapat diwakili oleh Pemegang Saham lain atau orang lain dengan surat kuasa. 6. Dalam rapat tiap saham berhak mengeluarkan 1 satu suara bagi pemiliknya.
7. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan dapat bertindak selaku kuasa,
namun suara yang dikeluarkan mereka selaku kuasa tidak dihitung dalam pemungutan suara. 8. Pemegang Saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara
abstain dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas Pemegang Saham yang mengeluarkan suara.
9. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani, kecuali apabila ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan dari Pemegang Saham yang
hadir dalam RUPS. 10. Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk
mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 12 satu per dua bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam
RUPS, kecuali apabila Anggaran Dasar menentukan lain.
RISALAH RUPS DAN RINGKASAN RISALAH RUPS PASAL 19
1. Perseroan wajib membuat Risalah RUPS dan Ringkasan Risalah RUPS. 2. Risalah RUPS dibuat dan ditandatangani oleh ketua rapat dan paling sedikit 1 satu orang
Pemegang Saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. 3. Tanda tangan tidak disyaratkan apabila Risalah RUPS tersebut dibuat oleh Notaris.
4. Risalah RUPS wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 30 tiga puluh hari setelah RUPS diselenggarakan.
5. Dalam hal waktu penyampaian Risalah RUPS jatuh pada hari libur, maka Risalah RUPS tersebut disampaikan paling lambat pada hari kerja berikutnya.
6. Ringkasan Risalah RUPS wajib memuat informasi paling kurang : a. tanggal, tempat pelaksanaan, waktu pelaksanaan dan mata acara RUPS;
b. anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat RUPS; c. jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat RUPS dan persentasenya
dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah; d. ada tidaknya pemberian kesempatan kepadaPemegang Saham untuk mengajukan
pertanyaandanatau memberikan pendapat terkait mata acara rapat; e. jumlah Pemegang Saham yang mengajukan pertanyaan danatau memberikan pendapat
terkait mata acara rapat; f.
mekanisme pengambilan keputusan RUPS; g. hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidak setuju dan tidak memberikan
suara abstain untuk setiap mata acara rapat; h. keputusan RUPS; dan
i. pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada Pemegang Saham yang berhak, jika terdapat
keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai. 7. Ringkasan Risalah RUPS diumumkan kepada masyarakat paling lambat 2 dua hari kerja setelah
RUPS diselenggarakan melalui : a. 1 satu surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional;-
b. situs web Bursa Efek; dan c.
situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 8. Bukti pengumuman Ringkasan Risalah RUPS wajib disampaikan kepada OJK paling lambat
2 dua hari kerja setelah diumumkan. 9. Keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai, Perseroan melaksanakan pembayaran
dividen tunai kepada Pemegang Saham yang berhak palinglambat 30 tiga puluh hari setelah diumumkannya Ringkasan Risalah RUPS yang memutuskan pembagian dividen tunai.
303
DIREKSI Pasal 20
1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang sedikitnya terdiri dari 2 dua orang anggota, dan 1 satu orang di antaranya diangkat sebagai Direktur Utama serta dalam hal Direksi terdiri lebih
dari 2 dua orang maka 1 satu orang lainnya dapat diangkat sebagai Wakil Direktur Utama. 2. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang
ditentukan pada RUPS yang mengangkat mereka sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang ke-tiga setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk
memberhentikannya sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam rapat tersebut.
-
Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan rapat yang memutuskan pemberhentiannya, kecuali bila tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh rapat tersebut.
- Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.
- Para anggota Direksi dapat diberi gaji danatau tunjangan yang jumlahnya ditetapkan oleh
RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. 3. Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan berdasarkan
Pasal 17 ayat 2 atau untuk mengisi lowongan karena sebab lain atau diangkat sebagai tambahan anggota Direksi yang ada, maka harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa
jabatan anggota Direksi lain yang masih menjabat. 4. Jika oleh suatu sebab apapun semua jabatan Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 60 enam
puluh hari kalender sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan RUPS, untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris.
5. Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis
kepada Perseroan paling kurang 30 tiga puluh hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. -
Anggota Direksi yang mengundurkan diri itu hanya dibebaskan dari tanggung jawabnya jika RUPS membebaskannya dari tanggung jawabnya selama masa jabatannya.
- Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran
diri anggota Direksi dalam jangka waktu 90 sembilan puluh hari kalender sejak diterimanya pemberitahuan tertulis tersebut oleh Perseroan.
6. Jabatan anggota Direksi berakhir, jika: a. Mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat 5;
b. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan; c.
Meninggal dunia; d. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI Pasal 21
1. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar. 2. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik dan
penuhtanggung jawab dalam menjalankan tugasnya denganketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
3. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta
menjalankan segala tindakan, baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk :
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan tidak termasuk mengambil uang
Perseroan di Bank atau melakukan sesuatu transaksi atas nama Perseroan yang mempunyai nilai Rp.5.000.000.000, lima miliar Rupiah atau lebih;
b. Mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri;
c. Mengikat Perseroan sebagai penjamin; harus dengan persetujuan tertulis dari atau surat surat
akta-akta yang bersangkutan turut ditandatangani oleh Dewan Komisaris.
304 4. 2 dua orang anggota Direksi berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
mewakili Perseroan. 5. Ketentuan mengenai Direksi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar mengacu pada Peraturan
OJK dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
RAPAT DIREKSI Pasal 22
1. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi secara berkala 1 satu kali dalam setiap bulan dan rapat lainnya apabila dipandang perlu:
a. Oleh seorang atau lebih anggota Direksi; b. Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau
c. Atas permintaan tertulis dari 1 satu orang atau lebih Pemegang Saham yang bersama-sama
mewakili 110 satu per sepuluh atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
2. Direksi mengadakan Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala 1 satu kali dalam 4 empat bulan.
3. Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh Direktur Utama atau oleh salah seorang anggota Direksi. 4. Panggilan Rapat Direksi disampaikan paling lambat 5 lima hari kalender sebelum rapat
diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima atau dengan
surat tercatat atau dengan jasa kurir atau dengan faksimili atau dengan surat elektronik dalam hal dengan faksimili atau dengan surat elektronik harus ditegaskan kembali dengan surat tertulis yang
diserahkan secara langsung atau dengan surat tercatat.
5. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. 6. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha Perseroan
atau di tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatat. -
Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat. -
Rapat Direksi sebagaimana dimaksud di atas, dapat dilakukan juga melalui video konferensi atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta rapat dapat saling
mendengar danatau melihat baik secara langsung ataupun tidak langsung. 7. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau
berhalangan oleh sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara anggota Direksi
yang hadir. 8. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya
berdasarkan surat kuasa. 9. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh
sedikitnya 12 satu per dua bagian dari jumlah anggota Direksi yang sedang menjabat hadir atau diwakili.
10. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling
sedikit lebih dari 12 satu per dua dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat. 11. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Direksi yang akan
menentukan. 12.
a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 satu suara dan tambahan 1 satu suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali
jika ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir. c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap
tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan. 13. Hasil Rapat Direksi dibuat dalam Risalah Rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi
yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi.
305 14. Hasil Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris dibuat dalam Risalah Rapat yang ditandatangani
oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
15. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi
memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut.
- Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan
keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi. 16. Ketentuan mengenai Rapat Direksi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar mengacu pada
Peraturan OJKdan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
DEWAN KOMISARIS Pasal 23
1. Dewan Komisaris sedikitnya terdiri atas 2 dua orang anggota Dewan Komisaris, dan 1 satu di antara anggota Dewan Komisaris diangkat menjadi Komisaris Utama
2. Jumlah Komisaris Independen paling kurang 30 tiga puluh persen dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.
3. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS, untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditentukan pada RUPS yang mengangkat mereka sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
yang ke-tiga setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Dewan
Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam rapat tersebut. -
Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan rapat yang memutuskan pemberhentiannya, kecuali bila tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh rapat tersebut.
- Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.
- Para anggota Dewan Komisaris dapat diberi honorarium danatau tunjangan yang jumlahnya
ditetapkan oleh RUPS. 4. Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan
berdasarkan Pasal 23 ayat 3 atau untuk mengisi lowongan karena sebab lain atau diangkat sebagai tambahan anggota Dewan Komisaris yang ada, maka harus diangkat untuk jangka waktu yang
merupakan sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris lain yang masih menjabat. 5. Jika oleh suatu sebab apapun semua jabatan Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu
60 enam puluh hari kalender sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan ayat 3 Pasal ini.
6. Anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan paling kurang 30 tiga puluh hari sebelum tanggal pengunduran
dirinya. -
Anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri itu hanya dibebaskan dari tanggung jawabnya jika RUPS membebaskannya dari tanggung jawabnya selama masa jabatannya.
- Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran
diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu 90 Sembilan puluh hari kalender sejak diterimanya pemberitahuan tertulis tersebut oleh Perseroan.
7. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila : a. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 5;
b. tidak lagi memenuhi persyaratan perundangundangan yang berlaku; c.
meninggal dunia; atau d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
306
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS Pasal 24
1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi mengenai pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan
memberi nasihat kepada Direksi. 2. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan
dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan
uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.
3. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.
4. Dewan Komisaris berwenang memberhentikan sementara anggota Direksi apabila anggota Direksi bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar danatau peraturan perundang-undangan yang
berlaku. 5. Pemberhentian sementara tersebut harus diberitahukan kepada yang bersangkutan secara tertulis
disertai dengan alasannya. 6. Dewan Komisaris dalam jangka waktu 90 Sembilan puluh hari kalender sejak pemberhentian
sementara itu wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula,
dengan menghadirkan anggota Direksi yang bersangkutan untuk diberikankesempatan membela diri.
7. Apabila RUPS tidak diselenggarakan dalam jangka waktu 90 sembilan puluh hari kalender setelah
pemberhentian sementara itu, maka pemberhentian sementara itu menjadi batal demi hukum dan anggota Direksi yang bersangkutan berhak menjabat kembali.
8. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus
Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.
9. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar ini
berlaku pula baginya. 10. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris yang belum diatur dalam Anggaran Dasar mengacu pada
Peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundang undangan lainnya yang berlaku.
RAPAT DEWAN KOMISARIS Pasal 25
1. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat 1 satu kali dalam 2 dua bulan dan dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu:
a. Oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; b. Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi; atau
c. Atas permintaan tertulis dari 1 satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama
mewakili 110 satu per sepuluh atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. 2. Dewan Komisaris mengadakan Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi secara berkala 1 satu
kali dalam 4 empat bulan. 3. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama atau salah seorang anggota
Dewan Komisaris. 4. Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan paling lambat 10 sepuluh hari kalender sebelum
rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Dewan Komisaris dengan mendapat tanda
terima atau dengan surat tercatat atau dengan jasa kurir atau dengan faksimili atau dengan surat elektronik dalam hal dengan faksimili atau dengan surat elektronik harus ditegaskan kembali
dengan surat tertulis yang diserahkan secara langsung atau dengan surat tercatat.
5. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.
307 6. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha
Perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak
mengambil keputusan yang sah dan mengikat. 7. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama dalam hal Komisaris Utama tidak dapat
hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari antara anggota Dewan
Komisaris yang hadir. 8. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh
anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa. 9. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila
dihadiri oleh sedikitnya 12 satu per dua bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat hadir atau diwakili.
10. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling
sedikit lebih dari 12 satu per dua dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat. 11. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, ketua Rapat Dewan Komisaris yang
akan menentukan. 12.
a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 satu suara dan tambahan 1 satu suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya.
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan suara tertutup tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua
rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir. c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap
tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan. 13. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan
Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara
tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam
Rapat Dewan Komisaris.
RENCANA KERJA, TAHUN BUKU, LAPORAN TAHUNAN, PENGGUNAAN LABA BERSIH DAN PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM
Pasal 26
1. Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai.
2. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus disampaikan paling lambat 30 tiga puluh hari sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.
3. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 satu Januari sampai dengan tanggal 31 tiga puluh satu Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.
4. Direksi menyusun Laporan Tahunan dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para Pemegang Saham terhitung sejak tanggal panggilan RUPS tahunan.
PENGGUNAAN CADANGAN Pasal 27
1. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai mencapai 20 dua puluh persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang
tidak dipenuhi oleh cadangan lain. 2. Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20 dua puluh persen, RUPS dapat memutuskan
agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan Perseroan. 3.
Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini yang belum dipergunakan untuk menutup kerugian dan kelebihan cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 yang penggunaannya
belum ditentukan oleh RUPS harus dikelola oleh Direksi dengan cara yang tepat menurut
308 pertimbangan Direksi, setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan memperhatikan
peraturan perundang-undangan agar memperoleh laba.
KETENTUAN PENUTUP Pasal 28
Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diputuskan dalam RUPS dengan memperhatikan ketentuan dalam peraturan yang berlaku.
MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA ANGGARAN DASAR YANG DIMUAT DALAM PROSPEKTUS INI MERUPAKAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG
TERAKHIR.
XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
309
Halaman ini sengaja dikosongkan
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
331
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
336
337
338
340
341
Halaman ini sengaja dikosongkan
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
d1February 8, 2017 parafsign:
PT BINTRACO DHARMA TBK PT BINTRACO DHARMA TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION
Per 30 September 2016 As of September 30, 2016
dan 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 and December 31, 2015, 2014 and 2013 Dalam Rupiah Penuh In Full Rupiah
Catatan 30 Sep 2016
31 Des 2015 31 Des 2014
31 Des 2013 Notes
Sep 30, 2016 Dec 31, 2015
Dec 31, 2014 Dec 31, 2013
Disajikan Kembali Disajikan Kembali
Disajikan Kembali Disajikan Kembali
Restated Restated
Restated Restated
Catatan 42 Note 42
Catatan 41 Note 41 Catatan 41 Note 41 Catatan 41 Note 41
Rp Rp
Rp Rp
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan Setara Kas 4, 34, 35
153,583,660,755 147,688,657,022 122,155,191,596 228,239,653,177 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha Neto 5, 34
Trade Receivables - Net Pihak Berelasi
32 41,047,362,516 43,845,920,258 34,660,531,031 12,191,926,506
Related Parties Pihak Ketiga
363,900,066,400 353,261,690,813 354,878,163,600 381,936,111,158 Third Parties
Aset Keuangan Lancar Lainnya 6, 34
Other Current Financial Assets Pihak Berelasi
32 41,878,691,073 66,313,363,532 77,001,008,099 38,386,663,176
Related Parties Pihak Ketiga
180,881,204,851 169,948,834,712 133,637,369,832 97,509,194,875 Third Parties
Piutang Pembiayaan Konsumen - Setelah Consumer Finance Receivables - Net
Dikurangi Pendapatan yang Belum Diakui of Unearned Revenue and Allowance
dan Penyisihan Penurunan Nilai 7, 34
3,894,904,890,931 3,485,447,889,224 3,278,922,311,417 2,734,128,956,397 for Impairment
Persediaan - Neto 8
400,570,839,696 350,482,295,385 308,530,579,530 285,180,476,525 Inventories - Net
Pajak Dibayar di Muka 18.a
33,012,468,800 39,838,300,396 30,593,855,421 12,735,499,384 Prepaid Taxes
Beban Dibayar di Muka 9
39,199,435,551 54,184,382,313 31,418,408,105 41,095,797,960 Prepaid Expenses
Total Aset Lancar
5,148,978,620,573 4,711,011,333,655 4,371,797,418,631 3,831,404,279,158
Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS
Investasi Tersedia Untuk dijual 10, 34
3,588,600,000 3,588,600,000 3,588,600,000 3,588,600,000 Available for Sales Investment
Investasi pada Entitas Asosiasi 11
83,815,451,816 83,383,509,552 51,930,080,222 34,819,413,777 Investment in Associates Entities
Properti Investasi 12
343,464,602,125 283,639,692,382 165,397,390,784 132,583,196,892 Investment Property
Aset Tetap - Neto 13
686,509,119,912 747,306,690,190 864,357,934,286 778,873,205,168 Property and Equipment - Net
Aset Pajak Tangguhan 18.d
28,013,659,677 23,023,503,172 21,183,030,424 18,253,919,323 Deferred Tax Assets
Aset Lain-lain 14, 34
7,515,154,185 6,038,946,096 12,034,721,689 10,246,570,399 Other Assets
Total Aset Tidak Lancar 1,152,906,587,715 1,146,980,941,392 1,118,491,757,405 978,364,905,559
Total Non Current Assets
Total ASET 6,301,885,208,288 5,857,992,275,047 5,490,289,176,036 4,809,769,184,717
TOTAL ASSETS LIABILITAS
LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK
SHORT TERM LIABILITIES
Pinjaman Jangka Pendek 19, 34
949,452,470,633 951,082,426,501 786,770,631,085 667,261,495,648 Short Term Loan
Utang Usaha Trade Payables
Pihak Ketiga 15, 34
176,679,666,656 140,675,345,517 97,259,137,104 113,344,494,351 Third Parties
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 16, 34
Other Short Term Financial Liabilities Pihak Berelasi
32 10,092,174,370 49,933,037,280 21,063,671,961 6,740,157,363
Related Parties Pihak Ketiga
178,740,642,746 253,523,677,361 239,017,653,327 156,800,111,367 Third Parties
Beban Akrual 17, 34
67,547,876,564 51,214,053,259 40,367,554,498 31,351,398,593 Accrued Expenses
Pendapatan Diterima Dimuka 6,927,737,394 1,862,680,000 3,697,014,577 3,541,294,417
Unearned Revenue Utang Pajak
18.b 52,587,661,602 26,980,266,780 34,107,498,907 44,255,711,398
Taxes Payable Liabilitas Jangka Panjang -
Long Term Loan - Bagian Jangka Pendek
19, 34 1,518,629,965,711 1,587,565,427,554 1,442,904,962,209 1,107,516,948,878
Current Maturities Total Liabilitas Jangka Pendek
2,960,658,195,676 3,062,836,914,252 2,665,188,123,668 2,130,811,612,015 Total Short Term Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES
Pinjaman Jangka Panjang Long Term Loans -
Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek 19, 34
1,768,611,114,213 1,405,453,985,736 1,540,372,360,481 1,524,304,986,659 Net of Current Maturities
Imbalan Pasca Kerja 20
115,269,288,575 86,971,347,341 87,175,069,340 75,130,972,120 Post Employee Benefits
Liabilitas Pajak Tangguhan 18.d
-- 4,748,428,136 3,362,775,142 3,512,452,301 Deferred Tax Liabilities
Total Liabilitas Jangka Panjang 1,883,880,402,788 1,497,173,761,213 1,630,910,204,963 1,602,948,411,080
Total Long Term Liabilities
Total LIABILITAS 4,844,538,598,464 4,560,010,675,465 4,296,098,328,631 3,733,760,023,095
TOTAL LIABILITIES EKUITAS
EQUITY
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Equity Attributable to Owner of
Pemilik Entitas Induk the Parent Company
Modal Saham Capital Stock
Nilai Nominal per Saham Par Value per Share
30 Sep 2016: Rp 100 Sep 30, 2016: Rp 100
31 Des 2015, 2014 dan 2013: Rp 10.000 Dec 31, 2015, 2014 and 2013: Rp 10,000
Modal Dasar - Authorized Capital -
30 Sep 2016: 5.400.000.000 saham Sep 30, 2016: 5,400,000,000 shares
31 Des 2015, 2014 dan 2013: Dec 31, 2015, 2014 and 2013:
4.000.000 saham 4,000,000 shares
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 21
135,000,000,000 27,777,770,000 27,777,770,000 27,777,770,000 Issued and Fully Paid -
30 Sep 2016: 1.350.000.000 saham Sep 30, 2016: 1,350,000,000 shares
31 Des 2015, 2014, dan 2013: December 31, 2015, 2014 and 2013:
2.777.777 saham 2,777,777 shares
Tambahan Modal Disetor 23
-- 8,077,199,606 8,077,199,606 8,077,199,606 Additional Paid-in Capital
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Difference Due to Changes of Equity
Entitas AnakAsosiasi 723,618,794 723,618,794 723,618,794 723,618,794
in SubsidiaryAssociated Company Saldo Laba
1,006,137,342,185 981,672,952,977 905,280,194,484 825,009,834,727 Retained Earnings
Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Total Equity Attributable to the Owners of
Kepada Pemilik Entitas Induk 1,141,860,960,979 1,018,251,541,377 941,858,782,884 861,588,423,127
Parent Kepentingan Non Pengendali
24
315,485,648,845 279,730,058,205 252,332,064,522 214,420,738,495
Non-Controlling Interest
Total EKUITAS 1,457,346,609,824 1,297,981,599,582 1,194,190,847,406 1,076,009,161,622
TOTAL EQUITY Total LIABILITAS
TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS
6,301,885,208,288 5,857,992,275,047 5,490,289,176,036 4,809,769,184,717 EQUITY
DireklasifikasiReclassified CatatanNote 37
343
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
d1February 8, 2017 parafsign:
PT BINTRACO DHARMA TBK PT BINTRACO DHARMA TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN DAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE
KONSOLIDASIAN INCOME
Untuk Periode 9 Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 Tidak Diaudit,
Serta Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
Dalam Rupiah Penuh For the Period of 9 Nine Months Ended
September 30, 2016 and 2015 Unaudited and For the Years Ended
December 31, 2015, 2014 and 2013 In Full Rupiah
Catatan 30 Sep 2016
30 Sep 2015 31 Des 2015
31 Des 2014 31 Des 2013
Notes Sep 30, 2016
Sep 30, 2015 Dec 31, 2015
Dec 31, 2014 Dec 31, 2013
9 Bulan Month
Disajikan Kembali Disajikan Kembali
Disajikan Kembali Disajikan Kembali
Restated Restated
Restated Restated
Tidak Diaudit 12 Bulan
Month 12 Bulan
Month 12 Bulan
Month Unaudited
Catatan 41 Note 41
Catatan 41 Note 41
Catatan 41 Note 41
9 Bulan Month
Catatan 41 Note 41
Rp Rp
Rp Rp
Rp PENDAPATAN
25 REVENUES
Otomotif 4,299,255,976,506 3,430,408,782,024 4,860,620,771,211 5,354,155,324,314 5,441,396,397,068
Automotive Pembiayaan Konsumen
681,589,586,264 598,422,671,611 796,577,876,957 571,963,749,035 420,910,367,428 Consumer Finance
Total
4,980,845,562,770 4,028,831,453,635 5,657,198,648,168 5,926,119,073,349 5,862,306,764,496
Total
BEBAN POKOK PENJUALAN
26 COST OF SALES
Otomotif 3,664,762,523,876 2,924,747,427,442
4,157,189,007,129 4,626,697,130,712 4,669,879,152,017 Automotive
Pembiayaan Konsumen 461,471,412,313 437,309,191,900
615,634,985,593 432,443,223,890 295,523,600,241 Consumer Finance
Total 4,126,233,936,189 3,362,056,619,342
4,772,823,992,722 5,059,140,354,602 4,965,402,752,258 Total
LABA BRUTO 854,611,626,581 666,774,834,293
884,374,655,446 866,978,718,747 896,904,012,238 GROSS PROFIT
Beban Usaha 27
513,793,429,403 467,419,512,524 630,080,565,813 586,572,304,159 531,186,790,111
Operating Expense Pendapatan Lainnya
28 20,487,097,422 8,224,483,669 17,072,978,125 8,241,024,984 12,646,245,364
Other Income Beban Pajak Final
1,320,437,299 1,070,833,343 1,410,134,609 1,214,389,769 1,559,428,633
Final Tax Income Beban Lainnya
28 37,539,667,649 2,538,130,060
14,596,794,113 4,001,312,726 17,554,167,033 Other Expenses
Sub Total
532,166,436,929 462,803,992,258
629,014,516,410 583,546,981,670
537,654,140,413
Sub Total
LABA USAHA 322,445,189,652 203,970,842,035 255,360,139,036 283,431,737,077 359,249,871,825
OPERATING PROFIT
Beban Keuangan 29
73,172,902,172 60,328,337,965 84,498,708,241 80,597,012,732 29,979,342,561
Financial Expense Bagian Laba Rugi Entitas Asosiasi
11 645,260,686 1,043,911,328
997,594,364 1,101,814,651 451,868,152 Share of Profit Loss of Associates
Sub Total
73,818,162,858 61,372,249,293 85,496,302,605 79,495,198,081 29,527,474,409
Sub Total LABA SEBELUM PAJAK
248,627,026,794 142,598,592,742 169,863,836,431 203,936,538,996 329,722,397,416 PROFIT BEFORE INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
18.c
60,293,053,906 33,526,348,625
37,051,908,044 43,846,824,264
81,080,542,905 INCOME TAXES EXPENSE
LABA TAHUN BERJALAN 188,333,972,888
109,072,244,117 132,811,928,387
160,089,714,732 248,641,854,511
INCOME FOR THE YEAR PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pos-pos yang tidak akan Direklasifikasi
Items that will not be reclassified ke Laba Rugi
to profit or loss
Pengukuran Kembali atas Remeasurement on
Program Imbalan Pasti 20
15,297,041,086 6,965,809,046
10,638,431,720 2,544,038,599
12,983,688,105 Defined Benefit Plans
Pajak Penghasilan Terkait Pos-pos yang tidak Income Tax Related to Item Not reclassified
akan Direklasifikasi ke Laba Rugi 18.d
3,824,260,271 1,741,452,261
2,659,607,930 636,009,650
3,245,922,026 to profit or loss
Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Periode Tahun Berjalan Setelah Pajak 11,472,780,815
5,224,356,785 7,978,823,790
1,908,028,949 9,737,766,079
Net Of Tax TOTAL LABA KOMPREHENSIF
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERJALAN
176,861,192,073 114,296,600,902
140,790,752,177 158,181,685,784
258,379,620,590 FOR THE YEAR
LABA PERIODE TAHUN BERJALAN YANG DAPAT INCOME FOR THE YEAR
DIATRIBUSIKAN KEPADA : ATTRIBUTABLE TO :
Pemilik Entitas Induk 152,578,382,248 93,060,349,317 105,413,934,703 122,178,388,705 212,603,105,818
Owners of The Parent Kepentingan Non Pengendali
35,755,590,640 16,011,894,800 27,397,993,683 37,911,326,027 36,038,748,692 Non Controlling Interest
188,333,972,888 109,072,244,117
132,811,928,387 160,089,714,732
248,641,854,511 LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT
COMPREHENSIVE INCOME DIATRIBUSIKAN KEPADA :
ATTRIBUTABLE TO :
Pemilik Entitas Induk 141,105,601,433 98,284,706,103 113,392,758,493 120,270,359,757 222,340,871,898
Owners of The Parent Kepentingan Non Pengendali
24 35,755,590,640 16,011,894,800 27,397,993,683 37,911,326,027 36,038,748,692
Non Controlling Interest
176,861,192,073 114,296,600,902
140,790,752,177 158,181,685,784
258,379,620,590 LABA PER SAHAM DASAR
EARNING PER SHARE Setelah Disajikan Kembali
31
150 260
294 341
593 After restatement
DireklasifikasiReclassified CatatanNote 37
344
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
d1February 8, 2017 parafsign:
PT BINTRACO DHARMA TBK PT BINTRACO DHARMA TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Untuk Periode 9 Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016,
Serta Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
Dalam Rupiah Penuh For the Period of 9 Nine Months Ended
September 30, 2016 and For the Years Ended
December 31, 2015, 2014 and 2013 In Full Rupiah
Catatan Notes
Modal Ditempatkan Tambahan Modal
Selisih Transaksi Saldo Laba
Penghasilan Total
Kepentingan Total Ekuitas
dan Disetor Penuh Disetor - Bersih
Perubahan Ekuitas Retained
Komprehensif Lainnya Non Pengendali
Total Equity Issued and Fully
Additional Paid Entitas AnakAsosiasi
Earnings Other Comprehensive
Non-controlling Paid Capital
in Capital - Net Difference due to
Income Interest
Equity in Subsidiary Surplus
Associated Company Revaluasi
Rp Rp
Rp Rp
Rp Rp
Rp Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2012 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
SEBELUM DISAJIKAN KEMBALI BEFORE RESTATED
PENYESUAIAN CATATAN 41 27,777,770,000
8,077,199,606 723,618,794
714,909,056,588 93,089,503,023
844,577,148,011 201,179,969,664
1,045,757,117,675 ADJUSTMENT NOTE 41
Dampak Perubahan dari Revaluasi ke Metode Biaya
-- --
-- 112,240,093,759
93,089,503,023 205,329,596,782
22,797,979,861 228,127,576,643
Effect of Change from Revaluation to Cost Model
SALDO PER 31 DESEMBER 2012 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
DISAJIKAN KEMBALI CATATAN 41 27,777,770,000
8,077,199,606 723,618,794
602,668,962,829 --
639,247,551,229 178,381,989,803
817,629,541,032 RESTATED NOTE 41
Laba Komprehensif Tahun Berjalan --
-- --
222,340,871,898 --
222,340,871,898 36,038,748,692
258,379,620,590 Comprehensive Income for the Current Year
SALDO PER 31 DESEMBER 2013 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
DISAJIKAN KEMBALI CATATAN 41 27,777,770,000
8,077,199,606 723,618,794
825,009,834,727 --
861,588,423,127 214,420,738,495
1,076,009,161,622 RESTATED NOTE 41
Dividen 22
-- --
-- 40,000,000,000
-- 40,000,000,000
-- 40,000,000,000
Dividend Laba Komprehensif Tahun Berjalan
-- --
-- 120,270,359,757
-- 120,270,359,757
37,911,326,027 158,181,685,784
Comprehensive Income for the Current Year
SALDO PER 31 DESEMBER 2014 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014
DISAJIKAN KEMBALI CATATAN 41 27,777,770,000
8,077,199,606 723,618,794
905,280,194,484 --
941,858,782,884 252,332,064,522
1,194,190,847,406 RESTATED NOTE 41
Dividen 22
-- --
-- 37,000,000,000
-- 37,000,000,000
-- 37,000,000,000
Dividend Note 23 Laba Komprehensif Tahun Berjalan
-- --
-- 98,284,706,103
-- 98,284,706,103
16,011,894,800 114,296,600,903
Comprehensive Income for the Current Year
SALDO PER 30 SEPTEMBER 2015 BALANCE AS OF SEPTEMBER 30, 2015
DISAJIKAN KEMBALI CATATAN 41 27,777,770,000
8,077,199,606 723,618,794
966,564,900,586 --
1,003,143,488,986 268,343,959,322
1,271,487,448,308 RESTATED NOTE 41
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk Equity Attributable to Owner of the Parent
Saldo laba termasuk keuntungan kerugian aktuarial Retained earnings include actuarial gain or loss
345
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
d1February 8, 2017 parafsign:
PT BINTRACO DHARMA TBK PT BINTRACO DHARMA TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Lanjutan CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Continued
Untuk Periode 9 Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016,
Serta Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
Dalam Rupiah Penuh For the Period of 9 Nine Months Ended
September 30, 2016 and For the Years Ended
December 31, 2015, 2014 and 2013 In Full Rupiah
Catatan Notes
Modal Ditempatkan Tambahan Modal
Selisih Transaksi Saldo Laba
Penghasilan Total
Kepentingan Total Ekuitas
dan Disetor Penuh Disetor - Bersih
Perubahan Ekuitas Retained
Komprehensif Lainnya Non Pengendali
Total Equity Issued and Fully
Additional Paid Entitas AnakAsosiasi
Earnings Other Comprehensive
Non-controlling Paid Capital
in Capital - Net Difference due to
Income Interest
Equity in Subsidiary Surplus
Associated Company Revaluasi
Rp Rp
Rp Rp
Rp Rp
Rp Rp
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk Equity Attributable to Owner of the Parent
SALDO PER 31 DESEMBER 2014 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014
DISAJIKAN KEMBALI CATATAN 41 27,777,770,000
8,077,199,606 723,618,794
905,280,194,484 --
941,858,782,884 252,332,064,522
1,194,190,847,406 RESTATED NOTE 41
Dividen 22
-- --
-- 37,000,000,000
-- 37,000,000,000
-- 37,000,000,000
Dividend Laba Komprehensif Tahun Berjalan
-- --
-- 113,392,758,493
-- 113,392,758,493
27,397,993,683 140,790,752,176
Comprehensive Income for the Current Year
SALDO PER 31 DESEMBER 2015 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2015
DISAJIKAN KEMBALI CATATAN 41 27,777,770,000
8,077,199,606 723,618,794
981,672,952,977 --
1,018,251,541,377 279,730,058,205
1,297,981,599,582 RESTATED NOTE 41
Dividen 22
-- --
-- 116,641,212,225
-- 116,641,212,225
-- 116,641,212,225
Dividend Penambahan Modal Disetor
21, 23 107,222,230,000
8,077,199,606 --
-- --
99,145,030,394 --
99,145,030,394 Additional Paid in Capital
Laba Komprehensif Periode Berjalan --
-- --
141,105,601,433 --
141,105,601,433 35,755,590,640
176,861,192,073 Comprehensive Income for the Current Period
SALDO PER 30 SEPTEMBER 2016 135,000,000,000
-- 723,618,794
1,006,137,342,185 --
1,141,860,960,979 315,485,648,845
1,457,346,609,824 BALANCE AS OF SEPTEMBER 30, 2016
Saldo laba termasuk keuntungan kerugian aktuarial Retained earnings include actuarial gain or loss
346
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
d1February 8, 2017 parafsign:
PT BINTRACO DHARMA TBK PT BINTRACO DHARMA TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk Periode 9 Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 Tidak Diaudit,
Serta Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
Dalam Rupiah Penuh For the Period of 9 Nine Months Ended
September 30, 2016 and 2015 Unaudited and For the Years Ended
December 31, 2015, 2014 and 2013 In Full Rupiah
Catatan 30 Sep 2016
30 Sep 2015 31 Des 2015
31 Des 2014 31 Des 2013
Notes Sep 30, 2016
Sep 30, 2015 Dec 31, 2015
Dec 31, 2014 Dec 31, 2013
9 Bulan Month
Tidak Diaudit 12 Bulan
Month 12 Bulan
Month 12 Bulan
Month Unaudited
9 Bulan Month
Rp Rp
Rp Rp
Rp ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari Pelanggan 5, 25
4,291,416,158,661 3,430,938,124,004
4,853,051,854,771 5,358,744,667,347
5,308,144,814,647 Receipts from Customers
Pembayaran kepada Pemasok 8, 15, 26
3,678,846,747,048 3,089,584,171,001 4,155,724,514,571
4,666,132,590,964 4,579,541,757,542 Payments to Suppliers and Third Parties
Pelunasan Pembiayaan Konsumen dan Proceeds from Consumer Finance and
Anjak Piutang 7, 25
2,697,650,993,028 1,898,672,090,263
2,433,529,187,597 2,276,352,890,646
2,807,153,730,885 Factoring
Pembayaran untuk Pembiayaan Konsumen 7
2,592,805,918,268 2,273,428,620,506 2,820,110,177,813
2,773,816,597,606 2,618,511,349,287 Payment for Consumer Finance
Penerimaan dari Pendapatan Pembiayaan Cash Received from Consumer Finance,
Konsumen, Anjak Piutang dan Sewa 7, 25
578,567,595,816 572,700,624,147
793,642,133,382 630,202,701,965
457,495,475,716 Factoring and Rental Revenue
Pembayaran kepada Karyawan 27
243,001,745,254 233,032,776,246
321,538,766,456 296,853,038,667
280,153,585,576 Payment to Employees
Pembayaran Untuk Beban Operasional dan Pihak Ketiga 871,803,679,810
401,518,049,763 701,080,055,841
806,450,646,029 629,060,425,784
Payments for Operational Expenses and Third Parties Pembayaran Pajak Penghasilan
18 28,363,055,911
30,984,691,913 43,474,267,678
64,365,435,436 66,472,999,656
Payment Of Income Taxes Pembayaran Bunga Pinjaman
29 69,746,348,737
57,643,639,151 80,659,181,394
77,397,120,381 29,327,498,127
Payment for Interest Expenses Arus Kas Neto Diperoleh dari
Net Cash Flows Provide by Digunakan untuk Aktivitas Operasi
83,067,252,477 183,881,110,166
42,363,788,003 419,715,169,125
369,726,405,276 Used in Operating Activities
ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Perolehan Aset Tetap 13
53,305,075,984 81,185,806,882
182,153,334,831 259,824,688,394
410,656,091,900 Acquisition of Property and Equipment
Hasil Penjualan Aset Tetap 13
183,047,373,433 72,129,535,130
129,277,378,307 53,797,309,510
35,876,046,566 Proceeds Sale of Property and Equipment
Hasil Penjualan Investasi Pada Entitas AnakAsosiasi 1.c, 11
549,169,637 --
-- --
-- Proceeds Sale of Investment on SubsidiaryAssociates
Penambahan Properti Investasi 12
59,824,909,743 --
-- 20,076,675,861
7,125,823,001 Increase in Investment
Arus Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provide by
Digunakan untuk Aktivitas Investasi 70,466,557,343
9,056,271,752 52,875,956,524
226,104,054,745 381,905,868,335
Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan 19
4,205,732,139,415 2,309,567,962,099
2,962,603,786,194 2,896,191,317,503
4,107,111,478,981 Proceeds From Bank Loans and Financial Instrument
Pembayaran Dividen 22
116,641,212,225 37,000,000,000
37,000,000,000 40,000,000,000
-- Dividends Paid
Pembayaran Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan 19
4,236,608,672,613 2,074,036,585,951 2,805,017,329,956
2,316,516,047,958 3,974,522,009,850 Payment to Bank Loans and Financial Institutions
Arus Kas Neto Diperoleh dari Digunakan Untuk Net Cash Flows provide by Used in
dari Aktivitas Pendanaan 147,517,745,423
198,531,376,148 120,586,456,238
539,675,269,545 132,589,469,131
Financing Activities
KENAIKAN PENURUNAN NETO KAS DAN NET INCREASE DECREASE IN CASH AND
SETARA KAS 6,016,064,397
5,593,994,230 25,346,711,711
106,143,954,325 120,410,006,072
CASH EQUIVALENTS DAMPAK PERUBAHAAN KURS
EFFECTS OF FLUCTUATION EXCHANGE RATE TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
109,847,019 525,479,735
186,753,715 59,492,744 5,951,064,146 ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK PELEPASAN ENTITAS ANAK 11,213,645
-- --
-- --
EFFECT DISPOSAL OF SUBSIDIARIES KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
147,688,657,022 122,155,191,596
122,155,191,596 228,239,653,177
101,878,582,959 BEGINNING OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4 153,583,660,755
128,274,665,561 147,688,657,022
122,155,191,596 228,239,653,177
THE END OF YEAR
347
PT BINTRACO DHARMA TBK PT BINTRACO DHARMA TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN NOTES TO CONSOLIDATED
KEUANGAN KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode 9 Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 Tidak
Diaudit, Serta Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
Dalam Rupiah Penuh For the Period of 9 Nine Months Ended
September 30, 2016 and 2015 Unaudited and For the Years Ended
December 31, 2015, 2014 and 2013 In Full Rupiah
1. Umum 1. General
1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company’s Establishment
PT Bintraco Dharma Tbk Perusahaan didirikan sesuai dengan Akta Notaris R.M. Soeprapto, SH,
No. 1 tanggal 1 Juni 1969. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan
Surat Keputusan
No. J.A.512023 tanggal 30 Oktober 1970 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 12 tanggal 2 September 1971, Tambahan No. 69. Anggaran dasar Perusahaan
telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Kumala Tjahjani
Widodo, SH, MH, M.Kn, No. 7 tanggal 6 April 2016, mengenai perubahan modal dasar dan
modal saham ditempatkan dan disetor. Akta perubahan ini telah memperoleh supersetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-AH.01.03-0041928 tanggal 20 April 2016.
PT Bintraco Dharma Tbk the Company was established in conformity with Notarial Deed of R.M.
Soeprapto, SH, No. 1 dated June 1, 1969. The Companys deed of establishment was approved by
the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. J.A.512023 dated October
30, 1970 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 12 dated September 2,
1971, Supplement No. 69. The Companys articles of association has been amended several times, most
recently by Notarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, M.Kn, No. 7 dated April 6, 2016,
regarding the changes on authorized and issued and fully paid capital. This amendment has received its
approval from the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision
Letter No. No. AHU-AH.01.03-0041928 dated April 20, 2016.
Status Perusahaan berubah dari Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal
Asing sesuai dengan Undang Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang
diubah sesuai dengan Undang-Undang No. 11 tahun 1970, berdasarkan surat pernyataan efektif
dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan suratnya No. 120VPMA2004 tanggal
9 Desember 2004. The status of the Company has changed from
Domestic Capital Investment to Foreign Capital Investment in accordance with the Foreign Capital
Investment Law No. 1 year 1967 as amended by Law No. 11 year 1970, based on approval letter No.
120VPMA2004 of the Chairman of the Capital Investment Coordinating Board dated December 9,
2004. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang usaha perdagangan,
properti dan jasa. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1969.
In accordance with article 3 of the Companys articles of association, the scope of its activities is mainly to
engage in trading, property and services. The Company started its commercial operations in 1969.
Perusahaan berdomisili di Jakarta, dengan kantor beralamat di JI. Gaya Motor I No. 8,
Sunter II, Tanjung Priok dan berlokasi utama di Sunburst CBD Lot II No. 3 BSD City - Tangerang
Selatan 15321 dan lokasi utama entitas anak di Semarang dengan merk dagang “Nasmoco”.
The Company is domiciled in Jakarta, with its address at JI. Gaya Motor I No. 8, Sunter II,
Tanjung Priok and main location at Sunburst CBD Lot II No. 3 BSD City - Tangerang Selatan 15321
and main location of subsidiaries are at Semarang with trade mark “Nasmoco”
Entitas induk langsung Perusahaan adalah PT Ahabe Niaga Selaras, yang merupakan
pemegang saham mayoritas Perusahaan. Entitas induk terakhir Perusahaan adalah PT Ahabe
Adhi Citra. The Company’s parent entity is PT Ahabe Niaga
Selaras, which is the Company’s major shareholders. The ultimate parent of the Company is PT Ahabe
Adhi Citra.
1.b.Dewan Komisaris dan Direksi
1.b. Board of Commissioners and Directors
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2016,
31 Desember 2015, 2014 dan 2013 sebagai berikut:
As at September 30, 2016, December 31, 2015, 2014 and 2013, respectively, the Companys board
of commissioners and directors as follows:
348
PT BINTRACO DHARMA TBK PT BINTRACO DHARMA TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN NOTES TO CONSOLIDATED
KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan FINANCIAL STATEMENTS Continued
Untuk Periode 9 Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 Tidak
Diaudit, Serta Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
Dalam Rupiah Penuh For the Period of 9 Nine Months Ended
September 30, 2016 and 2015 Unaudited and For the Years Ended
December 31, 2015, 2014 and 2013 In Full Rupiah
Dewan Komisaris: Board of Commissioners:
Presiden Komisaris Simon Harto Budi
President Commissioner Komisaris
Jeffrey Conrad Jones Commissioner
Direksi: Directors:
Presiden Direktur Stephanus Harso Budi
President Director Direktur
Sebastianus Harno Budi Director
Manajemen kunci Perusahaan adalah Stephanus Harso Budi, Simon Harto Budi, dan Sebastianus
Harno Budi. The Company’s key management are Stephanus
Harso Budi, Simon Harto Budi, dan Sebastianus Harno Budi.
Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak tidak diaudit adalah sebagai berikut:
Total employees of the Company and its subsidiaries unaudited are as follows:
30 Sep 2016 31 Des 2015
31 Des 2014 31 Des 2013
Sep 30, 2016 Dec 31, 2015
Dec 31, 2014 Dec 31, 2013
2,299 2,395
2,064 1,961
1.c. Entitas anak 1.c. Consolidated Subsidiaries
Perusahaan memiliki saham entitas anak sebagai berikut:
The Company has ownership interest in the following subsidiaries:
Lokasi Jenis Usaha
Tahun Operasi Domicile
Komersial Start of
Commercial Operation
30 Sep 16 31 Des 2015
31 Des 2014 31 Des 2013
Rp 000 Rp 000
Rp 000 Rp 000
Entitas Anak yang Dikonsolidasi Secara Langsung Directly Consolidated Subsidiaries
PT Gema Adipradana Indah Jakarta
Jakarta Otomotif Automotive
2002 99.99
31,367,636 32,096,104 32,769,255 31,116,096
PT Bahtera Multi Niaga Jakarta
Jakarta Otomotif Automotive
2004 36.70
305,024,487 269,085,938 251,841,676 231,456,155
PT Andalan Finance Indonesia Jakarta
Jakarta KeuanganFinance
1995 92.20
4,181,767,682 3,949,954,044 3,802,537,140 3,288,494,290
PT Andalan Adhi Niaga Semarang
Semarang Perdagangan Umum
1997 General Trading
-- 276,214 283,951 287,874
PT New Ratna Motor Semarang
Semarang Otomotif Automotive
1961 81.00
2,288,597,264 2,036,633,379 1,803,546,973 1,622,675,276
PT Semarang Diamond Citra Semarang
Semarang 65.00
17,797,033 8,074,274 4,909,875 11,308,715
Entitas Anak yang Dikonsolidasi Secara Tidak Langsung Indirectly Consolidated Subsidiaries
PT New Ratna Motor: PT Nasmoco
Semarang Semarang
Otomotif Automotive 1976
98.50 592,042,184
514,573,515 487,478,411
412,052,215 PT Chandra Pratama Motor
Pekalongan Pekalongan
Otomotif Automotive 1991
99.93 52,616,023
48,888,021 37,074,400
44,996,196 PT Meka Adipratama
Semarang Semarang
Otomotif Automotive 1992
58.00 119,192,700
129,901,439 101,897,845
79,624,835 PT Sumber Bahtera Mandiri
Yogyakarta Yogyakarta
Properti Property 1987
66.40 108,398,014
83,401,339 74,774,234
62,815,828 PT Nasmoco Bahtera Motor
Yogyakarta Yogyakarta
Otomotif Automotive 2012
66.40 96,515,177
96,286,506 124,127,168
176,547,423
Total Aset Disajikan Kembali Catatan 41 Ownership Percentage
Total Assets Restated Note 41 Persentase Kepemilikan
Entitas Anak Subsidiaries
Lokasi Utama
Nature of Business Langsung dan atau
Main Domicile
Tidak Langsung Directly andor indirectly
2016: -- 2015 - 2013 : 91.45
Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak
secara kolektif disebut sebagai “Grup”. The accompanying consolidated financial
statements comprise the financial statements of the Company and its subsidiaries collectively
referred to as “ the Group”.
PT Andalan Finance Indonesia AFI
Berdasarkan Akta Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., No. 10 tanggal
10 Nopember 2013, para pemegang saham AFI sepakat untuk mengeluarkan saham-saham yang
masih dalam simpanan yaitu sebanyak 17.960 saham yang telah diambil dan disetor oleh
Perusahaan sebanyak 8.947 saham dengan harga sebesar Rp39.618.000.000 dan mengakui
agio saham sebesar Rp.30.671.000.000 dan oleh NRM sebanyak 9.013 saham dengan harga
sebesar Rp.40.382.000.000 dan mengakui agio
PT Andalan Finance Indonesia AFI
Based on Notarial Deed Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., No. 10 dated November 10, 2013,
AFI’s shareholders agreed to issued its new shares amounting to 17,960 shares which were
taken by the Company amounting to 8,947 shares for Rp39,618,000,000 and recognized excess in
additional paid up capital of Rp30,671,000,000 and by NRM amounting to 9,013 shares for
Rp40,382,000,000 and recognized excess in additional paid up capital of Rp31,369,000,000.
Such change of paid up capital has been
349
PT BINTRACO DHARMA TBK PT BINTRACO DHARMA TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN NOTES TO CONSOLIDATED
KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan FINANCIAL STATEMENTS Continued
Untuk Periode 9 Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 Tidak
Diaudit, Serta Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
Dalam Rupiah Penuh For the Period of 9 Nine Months Ended
September 30, 2016 and 2015 Unaudited and For the Years Ended
December 31, 2015, 2014 and 2013 In Full Rupiah
saham sebesar Rp.31.369.000.000. Perubahan modal disetor ini telah dilaporkan pada Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran
dasar dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia diterima tanggal 5 Desember 2013.
informed to and has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia on December 5, 2013.
Berdasarkan Akta Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., No. 116 tanggal 31 Mei
2012, Perusahaan melakukan penambahan investasinya di AFI sebesar Rp7.382.000.000.
Penambahan modal saham AFI ini diikuti oleh pemegang saham lainnya yaitu Perusahaan
grup Bintraco sehingga tidak merubah prosentase kepemilikan saham di AFI.
Perubahan modal disetor ini telah dilaporkan pada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
dan surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia tanggal 13 Juni 2012. Persentase kepemilikan Perusahaan di AFI sebesar 60,
kemudian NRM, entitas anak memiliki kepemilikan saham di AFI sebesar 40.
Sehingga Perusahaan memiliki kepemilikan saham efektif konsolidasian sebesar 92,2
kepemilikan saham di AFI. Based on Notarial Deed Kumala Tjahjani Widodo,
SH, MH, MKn., No. 116 dated May 31,2012, the Company increase its investment in AFI,
amounting to Rp7,382,000,000. The addition paid up capital of AFI was followed by other
shareholder, Bintraco Group, as a result, the percentage of ownership of the Company’s
investment in AFI was not changed. Such change of paid up capital has been informed to and has
been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia dated
June 13, 2012. Percentage of ownership the Company in AFI is 60, then NRM, subsidiary
has ownership in AFI is 40. Accordingly, the effective of consolidated ownership of the
Company in AFI is 92.2.
PT New Ratna Motor NRM
PT New Ratna Motor NRM
NRM didirikan sesuai dengan Akta No. 45 tertanggal 15 April 1961 dari notaris R.M.
Soeprapto, SH Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. Y.A.51103 25 tertanggal 24 November 1961 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 98 Tambahan No. 585 tertanggal 12 Juli 1962. Anggaran dasar
NRM telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 14 tertanggal 13 Mei
2014 dari notaris Ninani Halimana, SH, mengenai perubahan sususan dewan komisaris NRM. Akta
perubahan ini telah diterima Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat No. AHU-07964.40.22.2014 tertanggal 13 Mei 2014.
NRM was established in conformity with Notarial Deed No. 45 dated April 15, 1961 from R.M.
Soeprapto, SH The Companys deed of establishment was approved by the Minister of
Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. Y.A.51103 25 dated November 24,
1961 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 98 Supplement No.
585 dated July 12, 1962. NRMs articles of association have been amended several times,
most recently by Notarial Deed No. 14 dated May 13, 2014 from Ninani Halimana, SH, regarding
the changes in the NRM’s board of commissioners. The amendment has been
received by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia based on
Letter No. AHU-07964.40.22. 2014 dated May 13, 2014.
Perusahaan memiliki 105.000 saham dengan nilai nominal Rp100.000 per saham atau setara
dengan Rp10.500.000.000 atau setara 70 kepemilikan saham. Kemudian BMN, entitas
anak memiliki saham di NRM sebesar 30 sehingga Perusahaan memiliki kepemilikan
saham efektif konsolidasian sebesar 81,00 kepemilikan saham di NRM.
The Company owns 105,000 shares at par value of Rp100,000 per share or equivalent to
Rp10,500,000,000 or equivalent 70. Then BMN, subsidiary has ownership in NRM is 30,
Accordingly, Accordingly, the effective of consolidated ownership of the Company in NRM
is 81.00
350
PT BINTRACO DHARMA TBK PT BINTRACO DHARMA TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN NOTES TO CONSOLIDATED
KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan FINANCIAL STATEMENTS Continued
Untuk Periode 9 Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 Tidak
Diaudit, Serta Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
Dalam Rupiah Penuh For the Period of 9 Nine Months Ended
September 30, 2016 and 2015 Unaudited and For the Years Ended
December 31, 2015, 2014 and 2013 In Full Rupiah
PT Gema Adipradana Indah GAI PT Gema Adipradana Indah GAI
GAI berkedudukan di kabupaten Jakarta didirikan sesuai dengan Akta Notaris No.1 tanggal 17
September 1999 oleh Hasbullah Abdul Rasyid, S.H, yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No: C-20958.HT.01.01.TH.99 tanggal
30 Desember 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 3587, Perusahaan memiliki
99,99 kepemilikan atas GAI. GAI located in Jakarta, established in accordance
with Notarial Deed No. 1 dated September 17, 1999 by Hasbullah Abdul Rasyid, notary in
Jakarta, which has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through
decision letter No. C-20958.HT.01.01.TH.99 dated December 30,1999 and was published in
the State Gazette No. 3587, the Company has 99.99 ownership in GAI.
PT Andalan Adhi Niaga AAN PT Andalan Adhi Niaga AAN
AAN berkedudukan di kabupaten Semarang didirikan sesuai dengan Akta Notaris 48 tanggal
28 Februari
1997 oleh
Angelique Tedjajuwana,S.H, notaris di Semarang, dan
diperbaiki dengan akta No. 38 tanggal 14 Agustus 2008, yang telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No: C2-5376,HT.01.01.Th.98
tanggal 26 Mei 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 5015. Persentase
kepemilikan Perusahaan di AAN sebesar 72,3, kemudian NRM, entitas anak memiliki
kepemilikan saham di AAN sebesar 27,7. Sehingga Perusahaan memiliki kepemilikan
saham efektif konsolidasian sebesar 91,45 kepemilikan saham di AAN.
AAN located in Semarang, established in accordance with Notarial Deed No. 48 dated
February 28,1997 by Angelique Tedjajuwana, S.H, notary in Jakarta and corrected by deed No.
38 dated August 14,2008, which has been approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia through decision letter No. C2-5376,HT.01.01.Th.98 dated May 26, 1998 and
was published in the State Gazette No. 5015. Percentage of ownership the Company in AAN is
72.3, then NRM, subsidiary has ownership in AAN is 27.7. Accordingly, the effective of
consolidated ownership of the Company in AAN is 91.45.
Berdasarkan akta notaris No 41 tanggal 12 Agustus 2016 dari notaris Sri Ratnaningsih
Hardjomuljo, SH,
Perusahaan melepas
kepemilikan di AAN sebesar 72,3 kepada PT Tiara Kusuma Sakti pihak berelasi.
Berdasarkan perjanjian jual beli tanggal 8 Agustus 2016, NRM melepas kepemilikan di
AAN sebesar
27,7 kepada
PT Nusa Persadatama Niaga pihak berelasi. Nilai tercatat penyertaan pada saat penjualan
sebesar Rp221.663.575, harga penjualan sebesar Rp199.702.465 dan karena tidak
material pengakuan rugi dicatat dalam akun beban lain-lain dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian
sebesar Rp21.961.110.
Based on notarial deed No 41 dated August 12, 2016 from notary Sri Ratnaningsih Hardjomuljo,
SH, the Company sold investment in shares amounted to 72.3 in AAN to PT Tiara Kusuma
Sakti related party. Based on sales and purchase agreement dated August 8, 2016, NRM
sold investment in shares amounted to 27.7 in AAN to PT Nusa Persadatama Niaga related
party. Carrying amount at the sales amounted to Rp221,663,575, sales price amounted to
Rp199,702,465 and because immaterial, the loss recognition recorded on other expense accounts
under consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income amounted to
Rp21,961,110. Jumlah total aset, liabilitas dan kas dan bank,
AAN pada saat pelepasan masing-masing sebesar Rp276.213.645, Rp33.825.920 dan
Rp11.213.645. Total assets, liabilities and cash and bank of AAN
on the
disposal date
amounted to
Rp276,213,645, Rp33,825,920
and Rp11,213,645, respectively.
351
PT BINTRACO DHARMA TBK PT BINTRACO DHARMA TBK
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN NOTES TO CONSOLIDATED
KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan FINANCIAL STATEMENTS Continued
Untuk Periode 9 Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2016 dan 2015 Tidak
Diaudit, Serta Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
Dalam Rupiah Penuh For the Period of 9 Nine Months Ended
September 30, 2016 and 2015 Unaudited and For the Years Ended
December 31, 2015, 2014 and 2013 In Full Rupiah
PT Bahtera Multi Niaga BMN PT Bahtera Multi Niaga BMN
BMN berkedudukan di kabupaten Semarang didirikan sesuai dengan Akta Notaris No.36
tanggal 15 Juli 1997 oleh Angelique Tedjajuwana, S.H., notaris di Semarang dan
diperbaiki dengan akta No. 42 tanggal 14 Agustus 2008, yang telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No: C2-5377.HT.01.01.Th.98
tanggal 21 Agustus 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 4860, Perusahaan
memiliki 36,7 kepemilikan atas BMN. Perusahaan memiliki kendali penuh terhadap
BMN karena BMN sepenuhnya tergantung dengan kegiatan usaha NRM,entitas anak
sehingga BMN dikonsolidasi. BMN located in Semarang, established in
accordance with Notarial Deed No. 36 dated July 15,1997 by Angelique Tedjajuwana, notary in
Jakarta and corrected by deed No. 42 dated August 14,2008, which has been approved by the
Minister of Justice of the Republic of Indonesia through
decision letter
No. C2-
5377.HT.01.01.Th.98 dated August 21, 1998 and was published in the State Gazette No. 4860, the
Company has 36.7 ownership in BMN. The Company fully control BMN because BMN is fully
dependent with business activities of NRM’s, subsidiary, then BMN is consolidated.
PT Semarang Diamond Citra SDC PT Semarang Diamond Citra SDC
SDC berkedudukan di kabupaten Semarang didirikan sesuai dengan Akta Notaris No.144
tanggal 18 Juni 1975 oleh Wargiyo Suhardjo,S.H, notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No: Y.A.535322 tanggal
2 Oktober 1975 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 512 Perusahaan memiliki
65 kepemilikan atas SDC. SDC located in Semarang, established in
accordance with Notarial Deed No. 144 dated June 18, 1975 by Wargiyo Suhardjo,S.H, notary
in Jakarta, which has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia
through decision letter No. Y.A.535322 dated October 2, 1975 and was published in the State
Gazette No. 512, the Company has 65 ownership in SDC.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi
Keuangan SAK 2.a. Compliance with the Financial Accounting
Standards SAK
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ISAK yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia DSAK – IAI, serta peraturan Pasar Modal yang berlaku
antara lain Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK
No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No.
KEP-347BL2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau
perusahaan publik. The consolidated financial statements have
been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards
which include the Statement of Financial Accounting
Standards PSAK
and Interpretation of Financial Accounting Standards
ISAK issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesia Institute of
Accountant DSAK-IAI, and regulations in the Capital Market include Regulations of Capital
Market and Supervisory Board and Financial Institution
Bapepam-LK No.
VIII.G.7 concerning guidelines for the presentation of
financial statements, decree of Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347BL2012 about
presentation and disclosure of financial statements of the issuer or public company.
352