Prospek Usaha buku prospektus final lowress c2358 2742 149

263

f. Meningkatkan sinergi antar kegiatan usaha

Dalam upaya untuk memberikan pelayanan menyeluruh kepada konsumen kendaraan, salah satu strategi yang diterapkan Perseroan adalah meningkatkan sinergi antar kegiatan usaha otomotif dan pembiayaan. Pada saat konsumen membeli kendaraan di salah satu diler Perseroan, tenaga penjualan akan menawarkan fasilitas kredit melalui grup pembiayaan Perseroan. Selain itu, diler Perseroan tidak hanya melakukan penjualan kendaraan, tetapi juga menyediakan jasa perbengkelan dan penjualan suku cadang. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar yang sudah dimiliki Perseroan serta memaksimalkan pendapatan Perseroan melalui seluruh rantai distribusi.

g. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Perseroan menyadari akan pentingnya peran sumber daya manusia atas keberhasilan Perseroan dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, Perseroan secara bersungguh-sungguh, terencana dan berkesinambungan memusatkan perhatian untuk selalu memperhatikan pengembangan dan kualitas sumber daya manusia, melalui peningkatan kemampuan karyawan, pemeliharaan, dan pelayanan kesejahteraan bagi seluruh karyawan baik secara teknis, fungsional maupun manajerial. Dalam mempersiapkan sumber daya alam yang memiliki kompetensi tinggi dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, Perseroan secara berkesinambungan mengadakan sistem pembinaan tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan in-house maupun bekerja sama dengan pihak ketiga.

h. Perencanaan keuangan yang matang

Manajemen Perseroan senantiasa memantau kondisi perekonomian secara makro yang berpengaruh terhadap kinerja Perseroan. Dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya, Perseroan berupaya mendukung kebutuhan arus kasnya dengan pendanaan internal dan eksternal. Perseroan juga menerapkan perencanaan keuangan yang matang dan prudent dengan mengelola pendapatan yang diterima dan mengoptimalkan penggunaan dana untuk mendukung kegiatan operasi dan pengembangan usaha Perseroan. Selain itu, Perseroan selalu berupaya menjaga tingkat leverage yang pantas, dengan tetap mempertahankan posisi kas yang kuat untuk memberikan leksibilitas pendanaan bagi Perseroan. Perseroan berpendapat bahwa hal ini akan memberikan Perseroan kemampuan untuk bertindak cepat dalam mengambil peluang investasi atau melakukan pengembangan diler dan cabangnya. Dengan demikian, Perseroan akan mampu mengoptimalkan penggunaan dana untuk mengembangkan usahanya pada tingkat yang diinginkan.

7. Prospek Usaha

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke empat terbesar di dunia, dengan jumlah penduduk pada tahun 2015 menurut Badan Pusat Statistik sebanyak 255 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang besar ini dan didukung dengan tingkat penggunaan kendaraan yang tinggi, pasar otomotif di Indonesia merupakan pasar yang potensial. Pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 dan 2015 serta tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012, dan 2011 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Uraian Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 2015 2015 2014 2013 2012 2011 Unit 783.470 764.681 1.013.291 1.208.028 1.229.901 1.116.230 894.164 Pertumbuhan 2,5 18,0 16,1 1,8 10,2 24,8 16,9 Sumber: Gaikindo Oktober 2016 264 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2015, pertumbuhan Produk Domestik Bruto “PDB” Indonesia terus menurun selama periode beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2011, PDB Indonesia tumbuh sebesar 6,5 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2015, PDB Indonesia hanya tumbuh sebesar 4,8 dibandingkan dengan tahun sebelumnya dikarenakan perlambatan ekonomi yang terjadi di seluruh dunia. Seiring dengan perlambatan perekonomian tersebut, angka penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 16,1 jika dibandingkan tahun 2014. Meskipun demikian, Asian Development Bank memperkirakan PDB Indonesia akan meningkat menjadi 5,2 pada tahun 2016 dan 5,5 pada tahun 2017 Asian Development Outlook, Maret 2016. Pada sektor otomotif, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia “Gaikindo” menargetkan angka penjualan mobil tahun 2016 sebesar 1.050.000 unit, atau naik sebesar 3,6 dari tahun sebelumnya. Estimasi pertumbuhan penjualan mobil pada tahun 2016 ini dikarenakan adanya harapan besar bahwa pasar otomotif akan rebound karena membaiknya perekonomian disertai dengan beberapa paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah guna mendorong perekonomian Indonesia. Selama lima tahun terakhir, penjualan mobil di Indonesia masih didominasi oleh mobil merek Toyota dengan pangsa pasar mencapai sekitar 31,8; 33,0; 35,7; 36,4; dan 34,7 dari total penjualan mobil di Indonesia untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012, dan 2011 sumber: Tempo Otomotif dan Gaikindo, Oktober 2016. Perseroan berkeyakinan bahwa dengan keunggulan kompetitif dan dibekali strategi yang baik, Perseroan dapat meningkatkan pangsa pasar dari kegiatan usaha otomotif Perseroan saat ini dan memanfaatkan kesempatan pertumbuhan dalam industri otomotif. Sama seperti industri otomotif, perlambatan perekonomian di tahun 2015 juga memperlambat pertumbuhan perusahaan pembiayaan di tahun 2015. Namun demikian, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia “APPI” meyakini bahwa kinerja industri pembiayaan masih mampu bertumbuh di kisaran 5-10 di tahun 2016, sejalan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 2016 yang diperkirakan di atas 5. Di Indonesia, penjualan mobil yang dibiayai oleh bank atau lembaga pembiayaan diperkirakan sekitar 70 dari seluruh penjualan mobil sumber: Detik Finance, September 2016. Didukung dengan prospek usaha dari industri otomotif, perusahaan pembiayaan kendaraan di Indonesia memiliki peluang yang besar. Secara khusus, grup pembiayaan Perseroan memiliki sinergi yang kuat dengan jaringan diler Perseroan serta koneksi yang erat dengan diler mobil bekas di daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Di sisi lain, tingkat suku bunga yang rendah dapat menjadi salah satu faktor pendukung dalam meningkatnya pembiayaan kendaraan bermotor. Hal tersebut juga memungkinkan bagi Perseroan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman dengan biaya yang kompetitif sehingga akan mendukung kegiatan usaha pembiayaannya. Oleh karena itu, Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha pembiayaannya memiliki prospek usaha yang baik.

8. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility “CSR”