Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan
215
Bab 5
Persamaan Kedudukan Warga Negara
Selain tercantum dalam UUD 1945, keikutsertaan warga negara Indonesia dalam upaya bela negara diatur pula pada UU No. 3 tahun 2002.
Contoh persamaan kedudukan dalam bidang pertahanan dan keamanan, antara lain,
1 setiap orang berhak untuk ikut serta dalam upaya bela negara,
2 setiap orang memiliki hak untuk memperoleh kesempatan menjadi
anggota Tentara Nasional Indonesia maupun Kepolisian Negara Indonesia, dan
3 setiap orang memiliki kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam
menjaga keamanan pada lingkungannya masing-masing.
3 . 3 .
3 . 3 .
3 . Me ngha r Me ngha r
Me ngha r Me ngha r
Me ngha r g g
g g
ga i pe r a i pe r
a i pe r a i pe r
a i pe r sa ma a n k sa ma a n k
sa ma a n k sa ma a n k
sa ma a n ke duduk e duduk
e duduk e duduk
e duduka n w a n w
a n w a n w
a n w a r a r
a r a r
a rg g
g g
ga ne a ne
a ne a ne
a ne g g
g g
ga r a r
a r a r
a r a a
a a
a
Keragaman suku dan budaya di Indonesia rawan menimblkan konflik, baik vertikal maupun horizontal. Penyebabnya adalah adanya praktik-praktik
diskriminasi, suatu tindakan yang tidak adil terhadap individu atau kelompok tertentu karena adanya perbedaan agama, suku bangsa, status sosial ekonomi,
pendidikan, gender, ataupun keadaan fisik. Perlu adanya upaya dari pemerintah, masyarakat, dan individu untuk menghargai nilai-nilai persamaan kedudukan di
antara warga negara. Caranya, antara lain, sebagai berikut.
a. Bagi pihak pemerintah,
wajib memberikan contoh keteladan dalam kepemimpinan untuk menegakkan prinsip persamaan ini dengan membuat
peraturan perundang-undangan dan penegakkan hukum secara konsisten dan adil sesuai dengan UUD 1945 dan peraturan perundangan-undangan.
b.
Bagi masyarakat,
harus ditumbuhkan suatu sikap untuk bersedia menerima adanya kesetaraan di antara berbagai ragam kebudayaan dalam hubungan
sosial dan di tengah keanekaragaman budaya itu secara konsisten memperlakukan individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat yang
memiliki identitas yang berbeda, seperti agama, suku bangsa, gender, golongan atau status sosial ekonomi, dan budaya, tanpa adanya diskriminasi.
c. Bagi individu,
perlu untuk belajar dan melatih diri menumbuhkan suatu sikap peduli dan memiliki solidaritas terhadap orang individu atau kelompok yang
mendapatkan perlakukan secara diskriminatif.
1. Penduduk dan atau rakyat suatu negara terdiri atas warga negara dan warga
asing. 2.
Warganegara adalah orang-orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai anggota penuh suatu negara.
3. Terdapat dua asas kewarganegaraan dalam menentukan status kewarganegaraan
seseorang, yaitu asas ius sanguinis keturunan dan asas ius soli tempat lahir.
Rangkuman
216
Pendidikan Kewarganegaraan X
4. Masalah kewarganegaraan adalah kondisi di mana seseorang tidak memiliki
kewarganegaraan apatride ataupun kondisi di mana seseorang memiliki kewarganegaraan ganda bipatride.
5. Cara memperoleh status kewarganegaraan Indonesia, yaitu karena kelahiran,
pengangkatan, permohonan, pewarganegaraan, perkawinan, turut ayah dan atau ibu, dan pernyataan.
6. Persamaan kedudukan warga negara Indonesia tercantum dalam UUD 1945
Pasal 27 sampai dengan Pasal 34. 7.
Persamaan kedudukan warga negara Indonesia meliputi berbagai aspek kehidupan, yaitu bidang hukum dan pemerintahan, politik, ekonomi, keagamaan,
pendidikan, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
8. Indonesia merupakan negara kepulauan yang wilayahnya terpisah-terpisah dan
memiliki penduduk yang terdiri dari beragam suku bangsa. Dengan demikian, Indonesia rentan terhadap konflik-konflik vertikal maupun horisontal. Untuk
mencegah hal tersebut, harus ada upaya-upaya dari pihak pemerintah, individu, dan masyarakat dalam penghargaan atas persamaan kedudukan antarwarga
negara.
U ji K U ji K
U ji K U ji K
U ji Kompe te nsi ompe te nsi
ompe te nsi ompe te nsi
ompe te nsi
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang x pada huruf a, b, c, d, atau e
1. Status penduduk dan bukan penduduk dibedakan berdasarkan hubungan seseorang
dengan …. a. wilayah
d. hukum b. kekuasaan
e. sosial budaya c. pemerintah
2. Bukan penduduk adalah mereka yang berada di dalam negara ….
a. sesuai keinginan d. untuk selama-lamanya
b. memiliki pekerjaan tetap e. memiliki pekerjaan selamanya
c. untuk sementara waktu 3.
Di bawah ini adalah golongan orang yang tinggal di wilayah suatu negara yang bukan non penduduk, kecuali .…
a. duta wisata b. wisatawan asing
c. duta besar negara asing d. atlet luar negeri yang sedang bertanding
e. sukarelawan negara lain
4. Warga negara adalah orang-orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai
anggota penuh suatu negara. Pendapat ini dikemukakan oleh ….
217
Bab 5
Persamaan Kedudukan Warga Negara
a. A.S. Hikam d. Undang-Undang No. 12 tahun 2006
b. Austin Renney e. Undang-Undang No. 62 tahun 1958
c. Koerniatmanto 5.
Kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan keturunan disebut dengan asas ….
a. ius soli d. stelsel aktif
b. ius sanguinis e. repudiasi
c. ius gentium 6.
Asas kewarganegaraan seseorang yang ditentukan berdasarkan tempat ia dilahirkan tanpa mengindahkan kewarganegaraan orang tuanya disebut ….
a. asas repudiasi d. asas ius sanguinis
b. asas ganda e. asas ius soli
c. asas tunggal 7.
Contoh negara yang menganut asas ius sanguinis adalah …. a. Indonesia
d. RRC b. Amerika Serikat
e. Prancis c. Inggris
8. Pemerolehan kewarganegaraan seseorang yang tidak karena pemberlakuan asas
ius sanguinis dan ius soli dinamakan …. a. proses hukum warga negara
d. pengajuan warga negara b. pewarganegaraan
e. permohonan warga negara c. pernyataan menjadi warga negara
9. Pengelolaan penduduk menurut Indische Staats Regeling tahun 1927 yang tidak
termasuk dalam golongan timur asing bukan Cina adalah orang …. a. Mesir
d. India b. Pakistan
e. Persia c. Arab
10. Seorang warga negara Cina yang menganut asas ius sanguinis memiliki anak di Amerika Serikat yang menganut asas ius soli, maka status kewarganegaraan
anak itu adalah …. a. apatride
b. memperoleh satu kewarganegaraan c. memperoleh dengan permohonan
d. bipatride e. pengajuan warga negara
11. Untuk mendapatkan kewarganegaraan melalui naturalisasi, suatu permohonan yang diajukan secara tertulis dan bermeterai lengkap ditujukan kepada ….
a. Kedutaan Besar RI d. Menteri Dalam Negeri
b. Presiden e. Menteri Kehakiman
c. Menteri Luar Negeri
218
Pendidikan Kewarganegaraan X
12. Undang-undang kewarganegaraan Republik Indonesia yang berlaku pada saat ini adalah ….
a. UU No. 11 tahun 2006 d. UU No. 20 tahun 2006
b. UU No. 12 tahun 2006 e. UU No. 22 tahun 2006
c. UU No. 17 tahun 2006 13. Hak yang sekaligus menjadi kewajiban bagi warga negara Indonesia menurut
UUD 1945 terdapat pada …. a. Pasal 26
d. Pasal 28 b. Pasal 27 ayat 1
e. Pasal 30 c. Pasal 27 ayat 2
14. Kewajiban dan hak setiap warga negara dalam rangka pembelaan negara tercantum dalam UUD 1945, yaitu ….
a. Pasal 21 d. Pasal 29
b. Pasal 27 e. Pasal 30
c. Pasal 28 15. Prinsip nondiskriminasi di dalam UUD 1945 tercantum dalam ….
a. Pasal 28I d. Pasal 28E
b. Pasal 28F e. Pasal 28A
c. Pasal 28C
B . Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas
1. Jelaskan perbedaan antara warga negara dan nonwarga negara
2. Jelaskan pentingnya status kewarganegaraan bagi seseorang
3. Jelaskan cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia karena perkawinan
menurut UU No. 62 tahun 1958 dan UU No. 12 tahun 2006 4.
Jelaskan hak dasar WNI menurut UUD 1945 5.
Sebutkan tiga contoh hak warga negara Indonesia dalam bidang ekonomi
219
Bab 5
Persamaan Kedudukan Warga Negara
Analisis Analisis
Istri Meninggal, Korban Kecelakaan Menjadi Terdakwa
Pertengahan pekan ini, Pengadilan Negeri Karanganyar melanjutkan proses persidangan yang menimpa Lanjar Sriyanto, 35. Dia merupakan terdakwa dalam kasus
kecelakaan lalu lintas di Colomadu, Karanganyar, pada September 2009. Saat itu, lelaki yang bekerja sebagai buruh bangunan tersebut bersama motor tuanya memboncengkan
istri dan sang anak menuju Solo dari arah barat.
Lanjar berkeinginan menyalip sebuah mobil yang sedang melaju di depannya. Namun nahas bagi Lanjar, pada saat itu juga mobil yang hendak disalip direm mendadak oleh
pengemudinya, hingga menyebabkan motor menubruk mobil. Nasib sial belum terhenti saat itu. Oleh karena saat menubruk mobil, istri Lanjar,
Saptaningsih, terpental di tengah jalan, dan langsung ditabrak sebuah mobil Isuzu Panther dari arah berlawanan, yang belakangan diduga dimiliki seorang oknum polisi asal Ngawi.
Saptaningsih tewas. Lanjar dan anaknya, Warih Waluyo, 10, selamat, walau menerima tujuh jahitan pada lukanya.
Tujuh hari berselang setelah pemakaman Saptaningsih, Lanjar berniat mengurus sepeda motor di kepolisian. Namun, bukannya sepeda motor yang didapat, justru Lanjar
disodori berita acara pemeriksaan BAP terkait statusnya sebagai tersangka dengan jeratan Pasal 359 KUHP tentang Kelalaian yang Menyebabkan Seseorang Meninggal Dunia.
Harus melek hukum
Tepatnya 9 Desember 2009, BAP yang sudah ditandatangani dan dikirim ke Kejaksaan dinyatakan lengkap P-21. Pada akhimya, kasus Lanjar bergulir ke meja hijau. Saat sidang
I dan II, Lanjar tidak mendapatkan pendampingan dari seorang penasihat hukum. Baru pada sidang-sidang selanjutnya, Lanjar didampingi penasihat hukum, yaitu M Taufiq SH
yang bersimpati terhadapnya.
“Terus terang ketika mendengar cerita Pak Lanjar, hati saya langsung tergugah untuk menangani kasus ini. Bagi saya, apa yang dialami Lanjar adalah hal lucu namun perlu
mendapatkan tanggapan serius. Saya ingin berjuang dan menjelaskan bahwa proses hukum harus didasari dengan pertimbangan keadilan. Bukannya asas legal formal saja,” katanya
kepada Espos, Minggu 101.
Menurut dia, dalam pemrosesan kasus Lanjar, terdapat sebuah unsur kesengajaan untuk menghilangkan salah satu BAP, yakni tidak disebut-sebutnya mobil Isuzu Panther
yang menabrak Saptaningsih. “Padahal fakta membuktikan kecelakaan yang dialami Lanjar bukan kecelakaan tunggal.”.
Rencananya, sidang akan dilanjutkan Kamis 141. “Saya hanya berharap, ke depan proses penegakan hukum di Indonesia harus memerhatikan konsep keadilan. Bukan
sebaliknya, bahwa dalam penegakan hukum yang berhak berbicara hanya penguasa polisi, jaksa, dan hakim,” jelasnya.
Terpisah, pengamat hukum asal UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. menyatakan, dalam pandangannya, kecelakaan yang menimpa pada saudara Lanjar dan
istrinya jelas bukan kecelakaan tunggal sehingga tidak semestinya diproses sebagai kecelakaan tunggal.
220
Pendidikan Kewarganegaraan X Pada satu sisi, menurut Jamal, masih banyaknya masyarakat yang kurang melek hukum
menjadi salah satu kendala dalam proses penegakan hukum di Indonesia. Ketidaktahuan tentang isi BAP dan secara tiba-tiba bersedia menandatanganinya,
menjadikan setiap orang dinilai sudah mengetahui secara jelas isi dalam BAP. Padahal, dalam kenyataannya belum tentu seperti itu.
“Yang perlu diperbaiki adalah masyarakat harus melek hukum. Berbagai sosialisasi tentang dunia hukum pun sebenarnya juga sering dilakukan. Hal ini harus mendapatkan
perhatian dari masyarakat,” katanya.
Ketahui isi BAP
Tentang kasus yang menimpa Lanjar Sriyanto, Jamal menyatakan, setiap penandatanganan BAP yang disodorkan dari pihak kepolisian tidak dibenarkan dilakukan
secara pemaksaan. Di sisi lain, orang yang akan menandatangani harus diberi kesempatan mempelajari
isi BAP Sehingga, sesaat sebelum acara penandatanganan dilakukan, mestinya si penandatangan sudah mengetahui secara detail isi BAP yang dimaksud.
Pada satu sisi, kejadian ini membuat anak Lanjar, Warih Waluyo stres berat. Apa lacur, setelah kehilangan ibu yang meregang nyawa di depan mata, siswa SDN Karangasem
3 Solo ini juga harus berpisah dengan ayahnya yang mendekam di penjara. Warih yang dilanda kesedihan mendalam pun tak mau masuk sekolah.
Dia sekarang tinggal bersama sang nenek yang rela meninggalkan pekerjaannya di Jakarta, agar bisa mengasuh cucunya di sebuah rumah tak layak huni di Jajar, Laweyan,
Solo, dalam kondisi kekurangan.
Sumber: Solopos, Senin 11 Januari 2010
Umpan Balik
Setelah mengerti dan memahami kutipan berita tersebut, lakukan langkah-langkah berikut.
1. Tulislah pendapat Anda mengenai berita tersebut dalam sebuah karangan
berbentuk opini. 2.
Lengkapi ulasan Anda dengan mencari bahan-bahan pendukung dari berbagai sumber, seperti internet, buku-buku pengetahuan umum, majalah, atau surat
kabar.
3. Kumpulkan paper singkat Anda kepada guru untuk dinilaikan.
221
Bab 6
Sistem Politik di Indonesia
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:
1. mendeskripsikan pengertian suprastruktur dan infrastruktur
politik; 2. menjelaskan suprastruktur dan
infrastruktur politik di Indonesia; 3. menjelaskan perbedaan sistem
politik di berbagai negara; 4. berperan serta dalam aktivitas dan
pembangunan politik di Indonesia.
Sumber:
http:media.vivanews.comimages2009110879361_gedung_dpr_mpr.jpg http:kabarnet.files.wordpress.com200911istana.jpg
http:equivalent.files.wordpress.com200805demonstrasi1.jpg
B B
B B
BAB AB
AB AB
AB
6
Sistem Sistem
Sistem Sistem
Sistem P
P P
P Politik di
olitik di olitik di
olitik di olitik di
Indonesia Indonesia
Indonesia Indonesia
Indonesia
Negara yang menganut paham demokrasi dicirikan adanya sebuah hubungan saling
menguntungkan antara warga negara dengan negaranya. Adanya saling ketergantungan antara
warga negara dengan negaranya akan tampak jelas ketika sistem politik yang digunakan negara dapat
dikembangkan agar dapat memberikan ruang lingkup yang cukup guna kegiatan politik pada lingkungan
masyarakat. Pada lingkup masyarakat inilah yang memberikan suatu dinamika kehidupan demokrasi
suatu negara.
Sistem politik adalah suatu mekanisme dari seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur-
struktur politik dalam hubungannya satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang ajeg. Struktur
politik adalah aktivitas-aktivitas yang dapat menentukan sistem politik itu sendiri. Setiap sistem
politik pasti mempunyai struktur politik.
222
Pendidikan Kewarganegaraan X
Peta Konsep Kata Kunci:
Politik, Sistem Politik, Suprastruktur Politik, Infrastruktur Politik, Partai Politik
Sistem Politik
Komponen Jenis
Demokrasi
OtoriterTotaliter LiberalParlementer
Pancasila
Suprastruktur: −
− −
− − MPR
− −
− −
− Presiden −
− −
− − DPR
− −
− −
− DPD −
− −
− − BPK
− −
− −
− MA −
− −
− − MK
− −
− −
− KY Infrastruktur:
− −
− −
− Parpol −
− −
− − Ormas dan LSM
− −
− −
− Kelompok Kepentingan −
− −
− − Kelompok Penekan
− −
− −
− Media Massa −
− −
− − Tokoh Politik
Partisipasi
223
Bab 6
Sistem Politik di Indonesia
A . A .
A . A .
A . P P
P P
Peng eng
eng eng
enger er
er er
er tian Supr tian Supr
tian Supr tian Supr
tian Suprastr astr
astr astr
astruktur dan Infr uktur dan Infr
uktur dan Infr uktur dan Infr
uktur dan Infrastr astr
astr astr
astruktur P uktur P
uktur P uktur P
uktur Politik olitik
olitik olitik
olitik
Politik adalah segala kegiatan dalam suatu sistem yang berproses guna menentukan tujuan sistem itu sendiri serta mewujudkan tujuan tersebut. Pada
pelaksanaan tujuan tersebut, perlu diputuskan suatu kebijakan umum yang mengatur serta membagi atau mengalokasikan sumber-sumber daya yang ada.
Struktur politik merupakan pelembagaan hubungan organisasi antara komponen- komponen yang membentuk politik serta berhubungan dengan alokasi nilai yang
mempunyai sifat-sifat otoritatif yang dipengaruhi distribusi serta penerapan kekuasaan. Suatu permasalahan politik bisa dibahas melalui bermacam-macam pendekatan, yaitu
dari sudut struktur politik, kekuasaan, komunikasi politik, pendidikan politik, konstitusi, sosialisasi politik, pemikiran, serta kebudayaan politik.
Pada sistem politik yang demokratis terdapat sebuah struktur politik yang menjadi subsistem suprastruktur politik serta subsistem infrastruktur politik. Suprastruktur
politik ialah hal-hal yang berhubungan dengan suasana kehidupan politik negara dan dijadikan sebagai mesin politik resmi pada tiap-tiap negara. Suprastruktur inilah yang
menjadi penggerak politik formal. Di negara yang berstruktur kerajaan pada masa lampau, suprastruktur politik ini dikendalikan oleh keluarga kerajaan. Sekarang di
mana sistem demokrasi diterapkan, suprastruktur politik dikendalikan oleh tokoh dan elit politik yang memegang kekuasaan negara.
Apa yang dimaksud dengan infrastruktur politik ialah hal-hal yang berhubungan dengan suasana kehidupan politik masyarakat. Adapun komponen infrastruktur yang
berhubungan dengan masyarakat mempunyai jumlah yang sangat besar, akan tetapi dengan sukarela bersedia untuk diperintah serta diatur. Guna menyalurkan aspirasi
politik serta bermacam-macam kepentingannya maka dibuatlah partai politik, organisasi kemasyarakatan, LSM, serta kelompok-kelompok kepentingan lainnya.
1 . 1 .
1 . 1 .
1 . Supr a str uktur politik Supr a str uktur politik
Supr a str uktur politik Supr a str uktur politik
Supr a str uktur politik
Suprastruktur politik ialah lembaga politik yang dibuat oleh negara guna
melakukan tugas kekuasaan negara. Suprastruktur politik yang dibentuk atas
ajaran Trias Politika dibagi menjadi tiga, yaitu
a. kekuasaan eksekutif
ialah sebuah kekuasaan guna melaksanakan
peraturan perundang-undangan, b.
kekuasaan yudikatif ialah sebuah
kekuasaan guna mempertahankan peraturan perundang-undangan, dan
c. kekuasaan legislatif
ialah sebuah kekuasaan guna menyusun dan
membentuk peraturan perundang-undangan.
Sumber: http:media.vivanews.comimages20091017
78060_presiden__wapres_serta_menteri_kabinet_indonesia_bersatu.jpg
Gambar 6.1
Kabinet Indonesia Bersatu II yang dipimpin o l e h P r e s i d e n S u s i l o B a m b a n g
Yudhoyono-Wakil Presiden Boediono sesaat setelah pengangkatan sumpah
para menteri di Istana Negara.
224
Pendidikan Kewarganegaraan X
Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia juga menganut ajaran Trias Politika. Hal ini dapat dilihat dalam UUD 1945 Bab III tentang Kekuasaan
Pemerintahan Negara, Bab VII tentang DPR Dewan Perwakilan Rakyat, serta Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman. Kekuasaan legislatif dijalankan oleh
presiden bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh presiden dengan dibantu oleh menteri-menteri. Kekuasaan
yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan-badan peradilan di bawahnya serta Mahkamah Konstitusi.
Suprastruktur politik menurut sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang berdasarkan pada UUD 1945 tidak menganut suatu sistem negara manapun, tetapi
merupakan suatu sistem yang khas menurut kepribadian bangsa Indonesia. Berikut lembaga-lembaga negara yang termasuk dalam suprastruktur politik di
Indonesia berdasarkan Amendemen UUD 1945.