Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang politik

208 Pendidikan Kewarganegaraan X Bermusyawarah Bermusyawarah 1 setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendirikan partai politik; 2 setiap orang yang telah memenuhi persyaratan tertentu memiliki hak untuk memilih dan dipilih; 3 setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya, baik tertulis maupun lisan, dalam sistem politik berupa dukungan atau penolakan terhadap suatu kebijakan tertentu dari pemerintah; 4 setiap orang berhak mengikuti kampanye dalam pemilu sesuai dengan aspirasinya; 5 setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendirikan lembaga swadaya masyarakat. Persamaan kedudukan dalam bidang politik ini tercantum di dalam peraturan perundang-undangan berikut. 1 Undang-Undang No. 9 tahun 1998 mengenai Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. 2 Undang-Undang No. 31 tahun 2002 mengenai Partai Politik. 3 Undang-Undang No. 12 tahun 2003 mengenai Pemelihan Umum Anggota DPR, DPRD, dan DPD. 4 Undang-Undang No. 23 tahun 2003 mengenai Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. 1. Buatlah kelompok kerja yang terdiri atas 4–5 orang, laki-laki dan perempuan. 2. Diskusikanlah sebuah tema “Persamaan kedudukan warga negara dalam bidang politik dan hukum adalah indikator utama sebuah negara demokrasi”. 3. Buatlah sebuah ringkasan hasil diskusi, lalu presentasikanlah di depan kelas di hadapan kelompok yang lain. Mintalah guru bertindak sebagai moderator. 4. Kumpulkanlah hasil pembahasan tiap kelompok kepada guru untuk dinilaikan.

c. Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang

ekonomi Setiap warga negara diperlakukan sama dalam berbagai kegiatan ekonomi, artinya semua warga negara memperoleh kesempatan yang sama untuk menjalankan kegiatan ekonomi sehingga memperoleh kesejahteraan hidup. Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mencantumkan hak warga negara di bidang ekonomi ini sebagai berikut. Sumber: http:khabarjoss.files.wordpress.com200903 pns.jpg Gambar 5.6 Mengikuti kampanye politik adalah hak setiap warga negara. 209 Bab 5 Persamaan Kedudukan Warga Negara 1 Pasal 27 ayat 2 yang berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. 2 Pasal 28D ayat 2 yang berbunyi: “Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. 3 Pasal 28H ayat 4 yang berbunyi: “Setiap orang berhak mempunyai hak miliki pribadi dan hak miliki tersebut tidak dapat diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun”. 4 Pasal 33 ayat 1 sampai dengan 4 yang berbunyi: a perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan; b cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; c bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat; d perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Tujuan utama demokrasi ekonomi Indonesia adalah kesejahteraan rakyat. Untuk itu, negara mengambil peran yang pentung dengan menguasai sektor- sektor perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak untuk menghindari praktik monopoli oleh piha-pihak tertentu yang berusaha mencari keuntungan. Meskipun demikian pihak swasta juga dapat ikut berperan dalam kegiatan perekonomian. Adapun contoh persamaan kedudukan dalam bidang ekonomi ini, antara lain, 1 setiap orang berhak untuk mencari dan memperoleh pekerjaan; 2 setiap orang memiliki hak yang sama dalam mengembangkan bisnis; 3 setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai akses mengenai perizinan dalam mendirikan perseroan terbatas PT, usaha perbankan, dan koperasi; 4 setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi pasar; 5 setiap orang berhak untuk mendapatkan kesempatan yang sama mengenai akses sumber modal, bahan baku, dan teknologi.

d. Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang keagamaan