Alinea keempat Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll

164 Pendidikan Kewarganegaraan X 3 . 3 . 3 . 3 . 3 . P P P P Pok ok ok ok okok pik ok pik ok pik ok pik ok pikir ir ir ir ira n P a n P a n P a n P a n Pemb emb emb emb embuk uk uk uk uka a n U nda ng-U nda ng Da sa r 1 9 4 5 a a n U nda ng-U nda ng Da sa r 1 9 4 5 a a n U nda ng-U nda ng Da sa r 1 9 4 5 a a n U nda ng-U nda ng Da sa r 1 9 4 5 a a n U nda ng-U nda ng Da sa r 1 9 4 5 Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 meliputi suasana kebatinan dari UUD Negara Indonesia. Pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum rechtsidee yang menguasai hukum dasar negara, baik hukum tertulis undang-undang maupun hukum yang tidak tertulis. Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut.

a. Pokok pikiran I

“Negara”, begitu bunyinya, yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasarkan atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kalimat tersebut mengandung pengertian negara persatuan, negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi, negara mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham perseorangan. Negara, menurut pengertian Pembukaan UUD 1945 itu, menghendaki persatuan meliputi segenap bangsa Indonesia seluruhnya. Inilah suatu dasar negara yang tidak boleh dilupakan.

b. Pokok pikiran II

Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Dalam pokok pikiran kedua ini, negara hendak mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Negara memiliki kewajiban kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.

c. Pokok pikiran III

Pokok yang ketiga yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ialah negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan pemusyawaratanperwakilan. Artinya, sistem negara yang terbentuk dalam undang-undang dasar harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas pemusyawaratanperwakilan.

d. Pokok pikiran IV

Pokok pikiran keempat yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ialah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Artinya, undang-undang dasar itu harus mengandung isi yang mewajibkan budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 ini selanjutnya dijabarkan dalam pasal-pasal yang terdapat pada Pasal-pasal UUD 1945. rdas dan Kritis Sumber: http:padang-today.comfotoberita anak20SD.jpg Gambar 4.5 Negara berkewajiban mencerdaskan k e h i d u p a n b a n g s a k a r e n a d e n g a n peningkatan kualitas pendidikanlah suatu bangsa akan maju. 165 Bab 4 Hubungan antara Dasar Negara dengan Konstitusi Cerdas dan Kritis Setelah mengerti dan memahami tentang makna konstitusi, selanjutnya kerjakan langkah-langkah berikut. 1. Buatlah sebuah karangan atau tulisan singkat 3–4 halaman mengenai pendapat Anda sebagai generasi penerus dalam memahami isi dari Pembukaan UUD 1945 yang diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2. Anda dapat melengkapinya dengan mencari bahan tambahan dari berbagai sumber, seperti internet, buku-buku pengetahuan umum, majalah, atau surat kabar. 3. Kumpulkan paper singkat Anda kepada guru untuk dinilaikan. 4 . 4 . 4 . 4 . 4 . K K K K Ke duduk e duduk e duduk e duduk e duduka n P a n P a n P a n P a n Pe mb e mb e mb e mb e mbuk uk uk uk uka a n U nda ng-U nda ng Da sa r 1 9 4 5 a a n U nda ng-U nda ng Da sa r 1 9 4 5 a a n U nda ng-U nda ng Da sa r 1 9 4 5 a a n U nda ng-U nda ng Da sa r 1 9 4 5 a a n U nda ng-U nda ng Da sa r 1 9 4 5 Pembukaan UUD 1945 memuat hukum dasar bernegara dan cita-cita serta tujuan negara yang melandasi lahirnya hukum negara, baik hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak tertulis. Dengan demikian, kedudukan Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari Batang Tubuh UUD 1945, meskipun pada waktu pengesahannya menjadi satu kesatuan. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebagai berikut. a. Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang menentukan adanya UUD 1945 serta Pancasila sebagai dasar dari Pembukaan UUD 1945. b. Pembukaan UUD 1945 sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia yang termuat pada alinea ketiga yang menyatakan tentang tindakan-tindakan yang harus dilaksanakan sehubungan dengan pernyataan kemerdekaan itu, yaitu mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. c. Pembukaan UUD 1945 sebagai tertib hukum tertinggi di negara Indonesia karena memuat Pancasila yang merupakan norma dasar yang menjadi dasar bagi penyuruhan tertib hukum di Indonesia. Dengan demikian, Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan sebagai tertib hukum tertinggi, pasal-pasal dalam Batang Tubuh UUD 1945 dan peraturan-peraturan hukum di bawahnya berlaku dan berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. d. Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan yang kuat dan tetap karena memuat cita-cita hukum dan terkandung pokok-pokok kaidah negara yang fundamental sehingga tidak dapat diubah, meskipun batang tubuhnya mengalami perubahan amendemen. Kesepakatan dari MPR untuk tidak merubah pembukaan UUD 1945 ini beralasan “Pembukaan UUD 1945 memuat dasar filosofis dan dasar normatif yang mendasari seluruh pasal