Sistem politik demokrasi Hak dan k Hak dan k

242 Pendidikan Kewarganegaraan X kompetitif. Pemilihan dipilih dengan interval yang teratur serta pemilih dapat memilih di antara beberapa alternatif calon. Dalam praktiknya, paling tidak terdapat dua partai politik yang mempunyai kesempatan untuk menang sehingga pilihan tersebut benar-benar bermakna. 3 Sebagian besar orang dewasa dapat ikut serta dalam proses pemilihan, baik sebagai pemilih maupun sebagai calon untuk menduduki jabatan penting. 4 Penduduk memilih secara rahasia serta tanpa dipaksa. Prinsip-prinsip lain yang terdapat dalam sistem politik demokrasi, antara lain, 1 pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif berada pada badan yang berbeda; 2 pemerintahan konstitusional; 3 pemerintahan berdasarkan hukum rule of law; 4 pengawasan terhadap administrasi negara; 5 mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik masyarakat dengan kehidupan politik pemerintah; 6 kebijaksanaan pemerintah dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa paksaan dari lembaga manapun; 7 penempatan pejabat pemerintahan dengan merit system bukan poil system; 8 pemerintahan mayoritas; 9 pemerintahan dengan diskusi; 10 pemilihan umum yang bebas; 11 partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsi-fungsinya; 12 manajemen yang terbuka; 13 pers yang bebas; 14 pengakuan terhadap hak-hak minoritas; 15 perlindungan terhadap hak asasi manusia; 16 peradilan yang bebas dan tidak memihak.

b. Sistem politik otoritertotaliter

Sistem ini disebut juga kediktatoran atau sistem politik nondemokrasi. Sistem politik ini mempunyai bentuk pemerintahan yang kekuasaan tertingginya dipegang oleh sekelompok kecil elit atau oleh satu orang saja. Sistem politik otoriter ini memiliki ciri-ciri khusus: Sumber: http:karawanginfo.comwp-contentuploads 200904pemilu-2009-wwwkarawanginfo.jpg Gambar 6.8 Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil adalah indikator suatu negara yang menganut paham demokrasi. 243 Bab 6 Sistem Politik di Indonesia 1 negara memiliki satu ideologi yang mengatur segala aspek kehidupan warga negaranya, meliputi kehidupan rohani serta fisik, dan setiap warga harus tunduk pada ideologi tersebut; 2 negara hanya memiliki satu partai massa tunggal; 3 adanya kontrol yang ketat terhadap warga negaranya melalui kekuatan militer; 4 pengendalian terpusat atas seluruh sektor ekonomi oleh pemerintah melalui jajaran birokrasi; 5 pemerintah mengawasi seluruh kegiatan penduduk dan menjalankan sistem teror yang luas melalui sistem pengawasan polisi rahasia yang memanfaatkan teknologi modern; 6 kontrol ketat dan monopoli semua media massa oleh penguasa dan partai penguasa. Sistem politik ini juga memiliki prinsip-prinsip: 1 pemusatan kekuasaan, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif menjadi satu, ketiganya dipegang dan dijalankan oleh satu lembaga; 2 satu partai politik, yaitu partai pemerintah, atau ada beberapa partai, tetapi hanya ada sebuah partai yang memonopoli kekuasaan; 3 pemerintahan tidak konstitusional, yaitu pemerintahan dijalankan berdasarkan kekuasaan di mana konstitusinya memberi kekuasaan yang besar pada negara atau pemerintah; 4 rule of power atau prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi kekuasaan dan ketidaksamaan di depan hukum; 5 pembentukan pemerintahan tidak berdasar musyawarah, tetapi melalui dekrit; 6 pemilihan umum yang tidak demokratis, pemilu dijalankan hanya untuk memperkuat keabsahan penguasa atau pemerintah; 7 badan peradilan yang tidak bebas dan bisa diintervensi oleh penguasa; Sumber: http:www.b-29s-over-korea.comHistory_of_North_Koreaimagesmilitary- parade.jpg Gambar 6.9 Korea Utara adalah contoh negara otoriter.