Negara protektoral Uni Indeks Subjek dan Pengarang, berisi catatan subjek-subjek dan nama-nama

23 Bab 1 Hakikat Bangsa dan Negara Bermusyawarah Bermusyawarah mempunyai alat untuk mengurus kepentingan bersama, seperti Uni Austria- Hongaria tahun 1857–1918 dan Uni Swedia-Norwegia tahun 1815–1905; 2 uni personal, yaitu jika mempunyai kepala negara yang sama seperti Uni Belanda-Luxemburg tahun 1839–1890 dan Uni Inggris-Skotlandia tahun 1603–1707. 1. Bentuklah kelompok kerja yang terdiri atas 2–3 orang, laki-laki dan perempuan. 2. Diskusikanlah sebuah tema “Bentuk Ideal Negara Indonesia: Negara Kesatuan atau Negara Serikat?”. 3. Perkuatlah argumentasi Anda dengan data-data serta fakta-fakta sejarah ataupun realitas yang ada. 4. Buatlah sebuah ringkasan dengan judul sesuai tema. Presentasikanlah di depan kelas di hadapan kelompok yang lain. Mintalah guru bertindak sebagai moderator. 5. Kumpulkanlah hasil pembahasan tiap kelompok kepada guru Anda untuk dinilaikan. C C C C C ..... P P P P Pe ng e ng e ng e ng e nge r e r e r e r e r t ia n, Fungsi, da n T t ia n, Fungsi, da n T t ia n, Fungsi, da n T t ia n, Fungsi, da n T t ia n, Fungsi, da n Tujua n N e ujua n N e ujua n N e ujua n N e ujua n N e g g g g ga r a r a r a r a r a a a a a K K K K Ke sa e sa e sa e sa e sa tua n R tua n R tua n R tua n R tua n Re e e e e pub pub pub pub publik I ndone sia N KRI lik I ndone sia N KRI lik I ndone sia N KRI lik I ndone sia N KRI lik I ndone sia N KRI 1 . 1 . 1 . 1 . 1 . P P P P Pe ng e ng e ng e ng e nge r e r e r e r e r t ia n N e t ia n N e t ia n N e t ia n N e t ia n N e g g g g ga r a r a r a r a r a K a K a K a K a Ke sa e sa e sa e sa e sa t ua n R t ua n R t ua n R t ua n R t ua n Re e e e e pub p ub p ub p ub p ub lik I ndone sia lik I nd one sia lik I nd one sia lik I nd one sia lik I nd one sia N K R I N K R I N K R I N K R I N K R I Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan. Ketentuan ini terdapat dalam Pasal 1 UUD RI Tahun 1945, yang berbunyi: Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Ketentuan itu diperkuat oleh Pasal 18 UUD RI Tahun 1945 ayat 1 yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi yang dibagi lagi atas kabupaten dan kota, di mana tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai pemerintah daerah yang diatur dengan undang-undang. Sistem pemerintahan yang dipilih adalah sistem desentralisasi. Ada banyak definisi mengenai asas desentralisasi. Secara etimologis, istilah tersebut berasal dari bahasa latin, de, artinya lepas, dan centrum, yang berarti pusat, sehingga dapat diartikan lepas dari pusat. Dalam undang-undang disebutkan bahwa desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Artinya, daerah diberi kesempatan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Kesempatan tersebut dilaksanakan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, 24 Pendidikan Kewarganegaraan X kecuali dalam urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat. Penerapan asas desentraslisasi secara teoritis didasari oleh keinginan menciptakan demokrasi, pemerataan, dan efisiensi. Diasumsikan melalui partisipasi masyarakat lokal bahwa desentralisasi akan menciptakan demokrasi. Sistem yang demokratis ini diharapkan akan mendorong tercapainya pemerataan pembangunan, terutama di daerah pedesaan di mana sebagian besar masyarakat tinggal. Efisiensi dapat meningkat disebabkan karena jarak antara pemerintah lokal dengan masyarakat menjadi lebih dekat. 2 . 2 . 2 . 2 . 2 . Fungsi da n T Fung si d a n T Fung si d a n T Fung si d a n T Fung si d a n Tujua n N e ujua n N e ujua n N e ujua n N e ujua n N e g g g g ga r a r a r a r a r a K a K a K a K a Ke sa e sa e sa e sa e sa t ua n R t ua n R t ua n R t ua n R t ua n Re e e e e pub p ub p ub p ub p ub lik lik lik lik lik I nd one sia N K RI I nd one sia N K RI I nd one sia N K RI I nd one sia N K RI I nd one sia N K RI Fungsi mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah a. mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, b. menegakkan keadilan dan menciptakan supremacy of law melalui badan- badan peradilannya, c. melaksanakan penertiban law and order sehingga terjadi kestabilan dan mencapai tujuan bersama, dan d. pertahanan untuk menjaga kemungkinan timbulnya serangan dari luar. Dalam rumusan singkat berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945, negara Indonesia bercita-cita mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Tujuan Negara Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD RI Tahun 1945 alinea IV adalah “... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial” . Mewujudkan masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, serta berdisiplin merupakan visi bangsa Indonesia. Misi untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia di masa depan tersebut, antara lain, sebagai berikut. a. Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermanfaat serta memberi perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja. b. Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, bertanggung jawab, dan 25 Bab 1 Hakikat Bangsa dan Negara Wawasan Kebhinekaan Wawasan Kebhinekaan berketrampilan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia. c. Perwujudan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran. d. Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. e. Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. f. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah, dan koperasi, dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan, berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya manusia yang proaktif, mandiri, maju, berdaya saing, serta berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. g. Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya guna, produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. h. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas, dan proaktif bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global. i. Penjaminan kondisi aman, damai, tertib, dan ketenteraman masyarakat. j. Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan dan mantapnya persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai. k. Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi. l. Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia. Pela merupakan salah satu contoh perwujudan menghargai persamaan kedudukan tanpa membedakan agama, golongan, serta gender yang terdapat di Ambon, Maluku. Pela ialah perkumpulan adat antara warga dua desa atau lebih. Setiap warga anggota Pela memiliki berbagai kewajiban satu dengan yang lainnya serta harus saling tolong menolong serta memberikan bantuan dalam keadaan bahaya atau kesusahan. Keanggotaan suatu Pela tidak dibatasi oleh agama, dengan demikian desa-desa yang mayoritas penduduknya beragama Kristen dapat tergabung dalam satu pela dengan desa-desa yang penduduknya beragama Islam. Sumber: Ensiklopedia Nasional Indonesia 26 Pendidikan Kewarganegaraan X Semangat Kebangsaan Semangat Kebangsaan D D D D D..... Men Men Men Men Menunjukk unjukk unjukk unjukk unjukkan dan Mem an dan Mem an dan Mem an dan Mem an dan Memupuk Semang upuk Semang upuk Semang upuk Semang upuk Semanga a a a at K t K t K t K t Ke e e e ebangsaan bangsaan bangsaan bangsaan bangsaan 1. 1. 1. 1.

1. Nasionalisme Nasionalisme

Nasionalisme Nasionalisme Nasionalisme Nasionalisme adalah loyalitas atau pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya yang ditujukan melalui sikap mental dan tingkah laku individu atau masyarakat. Untuk mewujudkan kehidupan sebuah bangsa, nasionalisme menjadi persyaratan yang mutlak. Nasionalisme membentuk kesadaran para pemeluknya bahwa loyalitas tidak lagi diberikan pada golongan atau kelompok kecil, seperti agama, ras, suku, dan budaya primordial, namun ditujukan kepada komunitas yang dianggap lebih tinggi, yaitu bangsa dan negara. Kesimpulannya, nasionalisme sebagai ide ideologi menjadi conditio sine quanon keadaan yang harus ada bagi keberadaan negara dan bangsa. Adolf Henken 1988 menjelaskan pengertian nasionalisme sebagai pandangan yang berpusat pada bangsanya. Kata nasionalisme mempunyai dua arti.

a. Dalam arti sempit

Nasionalisme dalam arti sempit digambarkan sebagai sikap yang keterlaluan, sempit, dan sombong. Sikap ini tidak menghargai orang dan bangsa lain sebagaimana mestinya. Apa yang menguntungkan bagi bangsa sendiri begitu saja dianggap benar, meskipun mungkin menginjak-injak hak dan kepentingan bangsa lain. Nasionalisme semacam ini justru mencerai beraikan bangsa satu dengan bangsa lainnya.

b. Dalam arti luas

Nasionalisme dapat juga menunjuk sikap nasional yang positif, yakni sikap memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan serta harga diri bangsa sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme ini berguna untuk membina rasa bersatu antarpenduduk negara yang heterogen karena perbedaan suku, agama, dan asal usul. Ini juga berfungsi untuk membina rasa identitas, kebersamaan dalam negara, serta bermanfaat untuk mengisi kemerdekaan yang sudah diperoleh. 1. Buatlah sebuah puisi dengan tema “Harapanku kepada Negaraku, Indonesia”. 2. Bacalah puisi tersebut di hadapan teman-teman Anda di depan kelas. 3. Berpuisilah dengan disertai semangat dan penghayatan sesuai tema. 4. Mintalah guru untuk memberi penilaian. 27 Bab 1 Hakikat Bangsa dan Negara Nasionalisme dan negara kebangsaan memiliki kaitan yang erat. Negara