Partisipasi politik secara nonkonvensional 1
a. Pendidikan politik
Pendidikan politik merupakan suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan politik masyarakat. Dengan pendidikan politik, akan diperoleh suatu pemahaman dan penghayatan mengenai politik karena pada umumnya, masyarakat yang tidak memahami politik akan merasa takut apabila berhubungan dengan politik. Hal ini disebabkan pandangan dan pemahaman yang keliru mengenai politik. Dengan pendidikan, akan diperoleh manfaat atau kegunaan: 1 meningkatkan pemahaman dan penghayatan mengenai politik pada umumnya dan masalah-masalah yang bersifat politis, serta 2 meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik yang sesuai dengan undang- undang yang berlaku.b. Sosialisasi politik
Ada beberapa sarana yang dapat digunakan dalam proses sosialisasi politik kepada masyarakat warga negara, antara lain, sebagai berikut. 1 Keluarga Pemahaman mengenai politik harus dimulai dari keluarga. Suatu percakapan mengenai isu-isu politik antaranggota keluarga, misalnya, antara ayah dengan anak, merupakan bentuk pengenalan atau sosialisasi politik sejak dini. 2 Sekolah Pemahaman mengenai politik dapat diperoleh melalui pendidikan formal, yaitu melalui mata pelajaran kewarganegaraan di sekolah. Pengetahuan dari mata pelajaran ini merupakan proses awal untuk memahami dan menghayati secara benar kehidupan berpolitik suatu negara. 267 Bab 6 Sistem Politik di Indonesia 3 Partai politik dan organisasi kemasyarakatan Pemahaman mengenai politik dapat diperoleh dengan cara ikut berorganisasi, baik melalui partai politik maupun organisasi kemasyarakatan. Dengan mengikuti secara langsung, maka akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai kehidupan berpolitik dalam negara.c. Kesadaran politik
Kesadaran politik adalah proses batin yang menampakkan keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tidak adanya kesadaran berpolitik dari warga negara akan berdampak kurang baik bagi kemajuan dalam hidup berbangsa dan bernegara. 4 . 4 . 4 . 4 . 4 . H ubunga n supr a str uktur politik de nga n infr a str uktur H ubunga n supr a str uktur politik de nga n infr a str uktur H ubunga n supr a str uktur politik de nga n infr a str uktur H ubunga n supr a str uktur politik de nga n infr a str uktur H ubunga n supr a str uktur politik de nga n infr a str uktur politik politik politik politik politik Dalam suatu sistem politik yang demokratis terdapat suprastruktur politik dan infrastruktur politik. Politik sendiri merupakan proses input dan output sistem politik. Proses input merupakan proses opini yang berupa gagasan, kritikan, dukungan, dan tuntutan mengenai isu-isu aktual dari infrastruktur yang ditujukan pada suprastruktur politik untuk diproses menjadi suatu keputusan politik yang berupa undang-undang, peraturan pemerintah, dan sebagainya. Sementara, proses output adalah proses penyampaian atau sosialisasi keputusan-keputusan politik dari suprastruktur politik kepada infrastruktur politik dalam sistem politik. Antara bagian-bagian suprastruktur politik dengan unsur-unsur infrastruktur politik terdapat suatu hubungan yang saling memengaruhi sehingga menumbuhkan suasana kehidupan politik yang serasi dan seimbang. Unsur-unsur yang ada pada infrastruktur politik memiliki peranan untuk memberikan masukan kepda suprastruktur politik dengan memerhatikan masukan dari infrastruktur yang diterima oleh suprastruktur politik dalam menentukan kebijakan umum atau keputusan politik. Berikut contoh-contoh isu yang menjadi bagian dari dinamika hubungan antara suprastruktur dan infrastruktur politik. a. Isu kenaikan bahan bakar minyak BBM Warga masyarakat, baik dari kalangan mahasiswa, LSM, Ormas, maupun partai politik mengajukan tuntutan untuk membatalkan kenaikan harga BBM kepada DPR dan pemerintah presiden. Untuk menanggapinya, DPR mengadakan rapat paripurna yang membahas hal tersebut. b. Isu skandal Bank Century Warga masyarakat, baik dari kalangan Ormas, LSM, maupun mahasiswa menuntut diungkapkannya skandal Bank Century yang berkaitan dengan bail out 6,7 trilyun rupiah kepada DPR dan pemerintah. DPR kemudian membentuk suatu Panitia Khusus Pansus untuk menyelidiki dan membahas hal ini.Parts
» Buku BSE SMA Kelas 10 Lengkap (KTSP)
» Komunitas politik yang dibayangkan
» Mempunyai batas wilayah yang jelas
» Berdaulat Indeks Subjek dan Pengarang, berisi catatan subjek-subjek dan nama-nama
» Pengertian negara Indeks Subjek dan Pengarang, berisi catatan subjek-subjek dan nama-nama
» Sifat negara Indeks Subjek dan Pengarang, berisi catatan subjek-subjek dan nama-nama
» Fungsi negara Indeks Subjek dan Pengarang, berisi catatan subjek-subjek dan nama-nama
» Tujuan Negara Indeks Subjek dan Pengarang, berisi catatan subjek-subjek dan nama-nama
» Asal mula negara berdasarkan teori riwayat pembentukannya
» Asal mula negara menurut kenyataan apa adanya
» Asal mula negara menurut teori terjadinya
» Asal mula negara berdasarkan riwayat pertumbuhannya secara sosiologis
» Negara kesatuan Indeks Subjek dan Pengarang, berisi catatan subjek-subjek dan nama-nama
» Negara serikatfederasi Indeks Subjek dan Pengarang, berisi catatan subjek-subjek dan nama-nama
» Negara dominion Indeks Subjek dan Pengarang, berisi catatan subjek-subjek dan nama-nama
» Negara protektoral Uni Indeks Subjek dan Pengarang, berisi catatan subjek-subjek dan nama-nama
» Dalam arti sempit Nasionalisme Nasionalisme
» Dalam arti luas Nasionalisme Nasionalisme
» berbangsa, dan berne berbangsa, dan berne
» berbangsa, dan berne berbangsa, dan berneg
» Konsepsi Wawasan Nusantara Ala Ala
» Kebudayaan daerah yang telah diterima sebaga kebudayaan nasional
» Konstitusi Hukum Dasar Negara
» Unsur-unsur, sifat, dan ciri-ciri hukum
» Indonesia ialah negara hukum
» Pembangunan hukum nasional Ala Ala
» Menurut sumber hukum Ala Ala
» Menurut waktu berlakunya Ala Ala
» Menurut ruang atau wilayah berlakunya
» Mahkamah Konstitusi MK Pengadilan militer
» P P Buku BSE SMA Kelas 10 Lengkap (KTSP)
» Sikap mengutamakan kepentingan umum
» Peran serta melalui kegiatan-kegiatan langsung
» Pencantuman, penghormatan, dan penjaminan HAM dalam
» Sejarah penegakan HAM di Indonesia
» Usaha-usaha penegakan HAM T T
» Pendekatan dalam upaya penegakan HAM
» Penanganan pelanggaran HAM di Indonesia
» Hambatan dan tantangan penegakan HAM di Indonesia 1
» The International Bill of Human Rights
» Traktat-traktat pada bidang khusus HAM
» Konvensi internasional tentang HAM
» Mahkamah Internasional MI Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Mahkamah Militer Internasional Mahkamah Pidana Internasional
» Pengadilan internasional khusus Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Pemutusan hubungan diplomatik Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Pengurangan bantuan ekonomi Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Embargo ekonomi Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Pengurangan tingkat kerja sama
» Pemboikotan produk ekspor Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Pengalihan investasi atau penanaman modal asing
» Kesepakatan organisasi regionalinternasional Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Ber bangsa, dan Ber bangsa, dan
» Pengertian dasar negara Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Fungsi dasar negara Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Dasar negara Republik Indonesia
» Pengertian konstitusi Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Kedudukan konstitusi Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Macam-macam, unsur-unsur, dan sifat konstitusi
» Tujuan konstitusi Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Isi konstitusi Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Pembentukan konstitusi Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Alinea pertama Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Alinea kedua Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Alinea ketiga Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Alinea keempat Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Pokok pikiran I Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Pokok pikiran II Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Pokok pikiran III Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Pokok pikiran IV Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Pemahaman terhadap Pancasila dan UUD 1945
» Adanya kesadaran untuk menaati hukum
» Adanya kesadaran terhadap segala perbedaan
» Memiliki kebanggaan terhadap Pancasila dan UUD 1945
» Asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran
» Asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan 1
» Stelsel aktif, Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Stelsel pasif, Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Pengertian warga negara Indonesia
» Peraturan-peraturan kewarganegaraan Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Kewarganegaraan Indonesia Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll
» Berbangsa, dan Berbangsa, dan
» Kewajiban warga negara Indonesia
» Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang
» Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang politik
» Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang keagamaan
» Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang pendidikan
» Persamaan kedudukan warga negara Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan
» MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat
» BPK Badan Pemeriksa Keuangan
» MA Mahkamah Agung Mahkamah Konstitusi
» Komisi Yudisial Hak dan k Hak dan k
» Partai politik political party
» Organisasi kemasyarakatan Ormas dan lembaga swadaya masyarakat LSM
» Kelompok kepentingan interest group
» Kelompok penekan Hak dan k Hak dan k
» Media massa Hak dan k Hak dan k
» Tokoh politik political figure
» Almond Powel Hak dan k Hak dan k
» Samuel Huntington Hak dan k Hak dan k
» Fred W. Riggs Hak dan k Hak dan k
» Sistem politik demokrasi Hak dan k Hak dan k
» Sistem politik otoritertotaliter Hak dan k Hak dan k
» Perbedaan sistem politik demokrasi dan nondemokrasi otoriter
» Sistem politik Inggris Hak dan k Hak dan k
» Sistem politik Amerika Serikat
» Sistem politik RRC Hak dan k Hak dan k
» Sistem politik Yordania Hak dan k Hak dan k
» Sistem politik Jepang Hak dan k Hak dan k
» Perkembangan sistem politik di Indonesia
» Sistem politik Demokrasi Pancasila
» Pelaksanaan sistem Demokrasi Pancasila
» Perbedaan sistem politik demokrasi liberal dengan sistem politik Demokrasi Pancasila
» Pengetahuan dan penghayatan terhadap politik yang mereka miliki.
» Kadar kepercayaan warga negara masyarakat terhadap sistem politik
» Partisipasi politik secara konvensional
» Partisipasi politik secara nonkonvensional 1
» Pendidikan politik Hak dan k Hak dan k
» Sosialisasi politik Hak dan k Hak dan k
» Kesadaran politik Hak dan k Hak dan k
Show more