Partisipasi politik secara nonkonvensional 1

266 Pendidikan Kewarganegaraan X dari pemerintah yang dilakukan tanpa kekerasan. Perlawanan yang dilakukan pada umumnya berbentuk ketidaktaatan, misalnya, menolak membayar pajak. 3 Mogok Tindakan ini dilakukan dengan cara menghentikan kerja secara bersama- sama oleh sekelompok pekerja. Istilah mogok ini pada umumnya berhubungan dengan masalah perekonomian, seperti mogok kerja. Contohnya, sejumlah karyawan pada perusahaan garment melakukan mogok kerja untuk mencapai tujuannya, yaitu kenaikan gaji. Dalam perkembangannya, mogok ini juga dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan politik, misalnya, mogok makan. Cara mogok juga kerap dilakukan oleh tenaga kerja untuk menekan pemerintah agar mau mencabut peraturan tertentu yang merugikan pihak tenaga kerja. 3 . 3 . 3 . 3 . 3 . Fa ktor -fa ktor ya ng me me nga r uhi pa r tisipa si politik Fa ktor -fa ktor ya ng me me nga r uhi pa r tisipa si politik Fa ktor -fa ktor ya ng me me nga r uhi pa r tisipa si politik Fa ktor -fa ktor ya ng me me nga r uhi pa r tisipa si politik Fa ktor -fa ktor ya ng me me nga r uhi pa r tisipa si politik Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi seseorang untuk berpartisipasi dalam bidang politik. Di antaranya, sebagai berikut.

a. Pendidikan politik

Pendidikan politik merupakan suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan politik masyarakat. Dengan pendidikan politik, akan diperoleh suatu pemahaman dan penghayatan mengenai politik karena pada umumnya, masyarakat yang tidak memahami politik akan merasa takut apabila berhubungan dengan politik. Hal ini disebabkan pandangan dan pemahaman yang keliru mengenai politik. Dengan pendidikan, akan diperoleh manfaat atau kegunaan: 1 meningkatkan pemahaman dan penghayatan mengenai politik pada umumnya dan masalah-masalah yang bersifat politis, serta 2 meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik yang sesuai dengan undang- undang yang berlaku.

b. Sosialisasi politik

Ada beberapa sarana yang dapat digunakan dalam proses sosialisasi politik kepada masyarakat warga negara, antara lain, sebagai berikut. 1 Keluarga Pemahaman mengenai politik harus dimulai dari keluarga. Suatu percakapan mengenai isu-isu politik antaranggota keluarga, misalnya, antara ayah dengan anak, merupakan bentuk pengenalan atau sosialisasi politik sejak dini. 2 Sekolah Pemahaman mengenai politik dapat diperoleh melalui pendidikan formal, yaitu melalui mata pelajaran kewarganegaraan di sekolah. Pengetahuan dari mata pelajaran ini merupakan proses awal untuk memahami dan menghayati secara benar kehidupan berpolitik suatu negara. 267 Bab 6 Sistem Politik di Indonesia 3 Partai politik dan organisasi kemasyarakatan Pemahaman mengenai politik dapat diperoleh dengan cara ikut berorganisasi, baik melalui partai politik maupun organisasi kemasyarakatan. Dengan mengikuti secara langsung, maka akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai kehidupan berpolitik dalam negara.

c. Kesadaran politik

Kesadaran politik adalah proses batin yang menampakkan keinsyafan dari setiap warga negara akan pentingnya urusan kenegaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tidak adanya kesadaran berpolitik dari warga negara akan berdampak kurang baik bagi kemajuan dalam hidup berbangsa dan bernegara. 4 . 4 . 4 . 4 . 4 . H ubunga n supr a str uktur politik de nga n infr a str uktur H ubunga n supr a str uktur politik de nga n infr a str uktur H ubunga n supr a str uktur politik de nga n infr a str uktur H ubunga n supr a str uktur politik de nga n infr a str uktur H ubunga n supr a str uktur politik de nga n infr a str uktur politik politik politik politik politik Dalam suatu sistem politik yang demokratis terdapat suprastruktur politik dan infrastruktur politik. Politik sendiri merupakan proses input dan output sistem politik. Proses input merupakan proses opini yang berupa gagasan, kritikan, dukungan, dan tuntutan mengenai isu-isu aktual dari infrastruktur yang ditujukan pada suprastruktur politik untuk diproses menjadi suatu keputusan politik yang berupa undang-undang, peraturan pemerintah, dan sebagainya. Sementara, proses output adalah proses penyampaian atau sosialisasi keputusan-keputusan politik dari suprastruktur politik kepada infrastruktur politik dalam sistem politik. Antara bagian-bagian suprastruktur politik dengan unsur-unsur infrastruktur politik terdapat suatu hubungan yang saling memengaruhi sehingga menumbuhkan suasana kehidupan politik yang serasi dan seimbang. Unsur-unsur yang ada pada infrastruktur politik memiliki peranan untuk memberikan masukan kepda suprastruktur politik dengan memerhatikan masukan dari infrastruktur yang diterima oleh suprastruktur politik dalam menentukan kebijakan umum atau keputusan politik. Berikut contoh-contoh isu yang menjadi bagian dari dinamika hubungan antara suprastruktur dan infrastruktur politik. a. Isu kenaikan bahan bakar minyak BBM Warga masyarakat, baik dari kalangan mahasiswa, LSM, Ormas, maupun partai politik mengajukan tuntutan untuk membatalkan kenaikan harga BBM kepada DPR dan pemerintah presiden. Untuk menanggapinya, DPR mengadakan rapat paripurna yang membahas hal tersebut. b. Isu skandal Bank Century Warga masyarakat, baik dari kalangan Ormas, LSM, maupun mahasiswa menuntut diungkapkannya skandal Bank Century yang berkaitan dengan bail out 6,7 trilyun rupiah kepada DPR dan pemerintah. DPR kemudian membentuk suatu Panitia Khusus Pansus untuk menyelidiki dan membahas hal ini.