Peraturan-peraturan kewarganegaraan Peradilan terhadap pelanggar HAM internasionalllll

183 Bab 5 Persamaan Kedudukan Warga Negara 3 Persetujuan kewarganegaraan dalam Konferensi Meja Bundar KMB 1949 Menurut persetujuan mengenai pembagian warga negara antara Indonesia dan Belanda dalam Konferensi Meja Bundar, yang disebut warga negara Indonesia adalah sebagai berikut. a Penduduk asli Indonesia adalah mereka yang dahulu termasuk golongan bumiputra yang berkedudukan di wilayah RI. Apabila mereka lahir di luar Indonesia dan bertempat tinggal di negeri Belanda atau di luar daerah peserta Uni Indonesia-Belanda, maka mereka berhak memilih kewarganegaraan Belanda dalam waktu dua tahun setelah tanggal 27 Desember 1949. b Orang Indonesia, kawula negara Belanda, yang bertempat tinggal di Suriname atau Antillen koloni Belanda. Akan tetapi, jika lahir di luar Kerajaan Belanda, maka mereka berhak memilih kewarganegaraan Belanda dalam waktu dua tahun setelah tanggal 27 Desember 1949. Jika mereka lahir di wilayah Kerajaan Belanda, mereka memperoleh kewarganegaraan Belanda. Akan tetapi, mereka berhak memilih kewarganegaraan RI dalam waktu dua tahun setelah tanggal 27 Desember 1949. c Orang Cina dan Arab yang lahir di Indonesia atau sedikit-dikitnya bertempat tinggal enam bulan di wilayah RI apabila dalam waktu dua tahun sesudah tanggal 27 Desember 1949 tidak menolak kewarganegaraan Indonesia hak repudiasi = hak menolak kewarganegaraan. d Orang Belanda yang dilahirkan di wilayah RI atau sedikit-dikitnya bertempat tinggal enam bulan di wilayah RI dan dalam waktu dua tahun sesudah tanggal 27 Desember 1949 menyatakan memilih warga negara Indonesia hak opsi = hak untuk memilih sesuatu kewarganegaraan. e Orang asing kawula negara Belanda bukan orang Belanda yang lahir di Indonesia dan bertempat tinggal di RI apabila dalam waktu dua tahun sesudah tanggal 27 Desember 1949 tidak menolak kewarganegaraan Indonesia. 4 Undang-Undang RI No. 62 tahun 1958 Menurut Pasal 1 undang-undang tersebut, warga negara Indonesia adalah mereka yang memenuhi ketentuan-ketentuan berikut. a Mereka yang telah menjadi warga negara berdasarkan undang-undang peraturanperjanjian yang terlebih dahulu berlaku berlaku surut atau perjanjian dan atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI. Dengan demikian, setiap orang yang sudah menjadi warga negara Indonesia menurut UU No. 3 tahun 1946, persetujuan KMB, ataupun menurut peraturan- peraturan lain tetap diakui sebagai warga negara Indonesia. 184 Pendidikan Kewarganegaraan X b Mereka yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan dalam undang-undang itu. Adapun syarat-syarat tersebut adalah 1 pada waktu lahirnya mempunyai hubungan kekeluargaan dengan seorang warga negara Indonesia misalnya, ayahnya adalah WNI; 2 lahir dalam waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dan ayahnya itu pada waktu meninggal dunia adalah warga negara RI; 3 lahir dalam wilayah RI selama orang tuanya tidak diketahui; 4 memperoleh kewarganegaraan RI menurut UU No. 62 tahun 1958, misalnya, a anak asing yang belum berumur 5 tahun yang diangkat oleh seorang warga negara RI apabila pengangkatan itu disahkan oleh pengadilan negeri, b anak di luar perkawinan dari seorang ibu WNI, dan c menjadi warga negara karena pewarganegaraan. 5 Undang-Undang No. 12 tahun 2006 Menurut undang-undang ini, warga negara Indonesia adalah: a setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan atau berdasarkan perjanjian pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum undang-undang ini berlaku sudah menjadi warga negara Indonesia; b anak yang lahir dari perkawinan yang sah dan seorang ayah dan ibu warga negara Indonesia; c anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara Indonesia dan ibu warga negara Indonesia dan ibu warga negara asing; d anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu warga negara Indonesia; e anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang warga negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewaganegaraan kepada anak tersebut; f anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 tiga ratus hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara Indonesia; g anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara Indonesia; h anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah warga negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 delapan belas tahun atau belum kawin; 185 Bab 5 Persamaan Kedudukan Warga Negara i anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya; j anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak ketahui; k anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya; l anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu warga negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan; m anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah dan ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

c. Kewarganegaraan Indonesia

Seorang Warga Negara Indonesia WNI adalah orang yang diakui oleh undang-undang sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan kabupaten atau khusus DKI Jakarta provinsi tempat ia terdaftar sebagai pendudukwarga. Kepada orang ini juga akan diberikan nomor identitas yang unik Nomor Induk Kependudukan, NIK apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga negara Indonesia sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional. Saat ini, kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Dengan demikian, segala peraturan perundang-undangan mengenai kewarganegaraan Indonesia sebelumnya sudah tidak berlaku lagi. Untuk mendukung UU No. 12 tahun 2006 terdapat sejumlah peraturan pendukung, antara lain, 1 Undang-Undang No. 9 tahun 1992 mengenai Keimigrasian; 2 Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1994 mengenai Visa, Izin masuk, dan Izin Keimigrasian; 3 Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 2005 mengenai Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1994; 4 Instruksi Presiden No. 26 tahun 1998 mengenai Penghentian Pengunaan Istilah Pribumi dan Nonpribumi dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijaksanaan, Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah, Perencanaan Program, ataupun Pelaksanaan; 186 Pendidikan Kewarganegaraan X 5 Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. M. 02.12.03.10 tahun 2004 mengenai Perubahan Ketiga Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.01-IZ.03.10 tahun 1995 tentang Paspor Biasa, Paspor untuk Orang Asing, dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk orang asing, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.01 IZ.03.10.1997. 1. Buatlah kelompok kerja yang terdiri atas 4–5 orang, laki-laki dan perempuan. 2. Lakukan suatu survei penelitian di lingkungan sekolah mengenai hak dan kewajiban warga negara Indonesia yang tercantum pada UUD 1945 dan pendapat siswa tentang pemahaman mereka terhadap hak dan kewajiban dalam UUD 1945. 3. Buatlah suatu tabel sebagai berikut. 4. Buatlah sebuah ringkasan berdasarkan hasil survei tersebut, lalu presentasikanlah di depan kelas di hadapan kelompok yang lain. 5. Mintalah guru bertindak sebagai moderator. 6. Kumpulkanlah hasil pembahasan tiap kelompok kepada guru untuk dinilaikan. Sebelumnya, Indonesia lama sekali berpegang pada UU Kewarganegaraan No. 62 tahun 1958. Akan tetapi, undang-undang ini ternyata banyak menimbulkan masalah dan ketidakpuasan sehingga dikeluarkanlah penggantinya, yaitu UU Kewarganegaraan No. 12 tahun 2006, yang intinya menyempurnakan undang-undang yang terdahulu. Agar siswa dapat mengetahui di mana letak ketidaksempurnaan undang-undang terdahulu dan mempelajari penyempurnaannya dalam undang-undang yang baru, berikut perbandingan isi dari kedua undang-undang kewarganegaraan tersebut. Subjek Hak WN Kewajiban WN ¾ Hukum dan Pemerintah ¾ Politik ¾ Pendidikan ¾ Agama ¾ Sosial Budaya ¾ Ekonomi ¾ Pertahanan dan Keamanan Tanggap Sosial