Sistem politik otoritertotaliter Hak dan k Hak dan k

243 Bab 6 Sistem Politik di Indonesia 1 negara memiliki satu ideologi yang mengatur segala aspek kehidupan warga negaranya, meliputi kehidupan rohani serta fisik, dan setiap warga harus tunduk pada ideologi tersebut; 2 negara hanya memiliki satu partai massa tunggal; 3 adanya kontrol yang ketat terhadap warga negaranya melalui kekuatan militer; 4 pengendalian terpusat atas seluruh sektor ekonomi oleh pemerintah melalui jajaran birokrasi; 5 pemerintah mengawasi seluruh kegiatan penduduk dan menjalankan sistem teror yang luas melalui sistem pengawasan polisi rahasia yang memanfaatkan teknologi modern; 6 kontrol ketat dan monopoli semua media massa oleh penguasa dan partai penguasa. Sistem politik ini juga memiliki prinsip-prinsip: 1 pemusatan kekuasaan, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif menjadi satu, ketiganya dipegang dan dijalankan oleh satu lembaga; 2 satu partai politik, yaitu partai pemerintah, atau ada beberapa partai, tetapi hanya ada sebuah partai yang memonopoli kekuasaan; 3 pemerintahan tidak konstitusional, yaitu pemerintahan dijalankan berdasarkan kekuasaan di mana konstitusinya memberi kekuasaan yang besar pada negara atau pemerintah; 4 rule of power atau prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan supremasi kekuasaan dan ketidaksamaan di depan hukum; 5 pembentukan pemerintahan tidak berdasar musyawarah, tetapi melalui dekrit; 6 pemilihan umum yang tidak demokratis, pemilu dijalankan hanya untuk memperkuat keabsahan penguasa atau pemerintah; 7 badan peradilan yang tidak bebas dan bisa diintervensi oleh penguasa; Sumber: http:www.b-29s-over-korea.comHistory_of_North_Koreaimagesmilitary- parade.jpg Gambar 6.9 Korea Utara adalah contoh negara otoriter. 244 Pendidikan Kewarganegaraan X 8 tidak ada kontrol atau pengendalian terhadap administrasi dan birokrasi, birokrasi pemerintah sangat besar dan menjangkau seluruh wilayah kehidupan bermasyarakat; 9 mekanisme dalam kehidupan politik dan sosial tidak dapat berubah dan bersifat sama; 10 penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan penggunaan paksaan; 11 manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab; 12 menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga negara; 13 tidak ada kebebasan berpendapat, berbicara, dan kebebasan pers pers sangat dibatasi; 14 tidak ada perlindungan terhadap hak asasi manusia, bahkan sering terjadi pelanggaran atas hak asasi manusia.

c. Perbedaan sistem politik demokrasi dan nondemokrasi otoriter

totaliter Setelah dijelaskan mengenai sistem politik demokrasi dan nondemokrasi otoriter serta contoh-contoh penerapannya, maka dapatlah dibuat suatu kesimpulan mengenai perbedaan kedua macam sistem politik tersebut. Kriteria Sistem Politik Demokrasi Sistem Politik Nondemokrasi OtoriterTotaliter Pemegang kekuasaan Bentuk tanggung jawab Kondisi masyarakat Filsafatfalsafah negara Administrasi negara Pihak yang berkuasa terdiri atas banyak orang. Pemerintah sebagai penyelenggara negara memiliki tanggung jawab kepada rakyatnya. Masyarakat memiliki budaya demokrasi. Individualisme dan liberalisme. Open management, artinya adanya sistem manajemen pemerintah yang terbuka sehingga setiap orang warga negara dapat berkompetisi untuk menjadi pejabat publik dan penempatannya sebagai Pihak yang berkuasa terdiri atas beberapa orangkelompok orang. Tidak terdapat mekanisme pertanggungjawaban pihak pemerintah. Sistem masyarakat feodal, paternalistik, dan aristokratisme. Materialisme, komunisme, fasisme. Close management, artinya sistem manajemen pemerintah yang tertutup sehingga hanya orang-orang yang dekat dengan penguasa yang dapat menjadi pejabat publik. 245 Bab 6 Sistem Politik di Indonesia Tujuan negara Hubungan dengan kehidupan perekonomian rakyat warga negara Masa depan negara pejabat publik berdasarkan prestasikemampuan. Keamanan, ketertiban, dan tercapainya keadilan, kemerdekaan, dan kesejahteraan. Rakyat ambil bagian ikut serta berperan aktif dalam mekanisme pasar. Menjadi negara yang maju dan bertahan Contoh: Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jepang Keamanan, ketertiban, tetapi tidak tercapai keadilan, kemerdekaan, dan kesejahteraan karena timbul suatu penindasan terhadap rakyatnya sendiri. Partai penguasa pengendali ekonomi rakyat. Banyak yang mengalami kehancuran Contoh: Jerman pada masa Adolf Hittler, Italia pada masa Mussolini, dan Uni Soviet yang sekarang sudah runtuh. Otoritarianisme Otoriter, biasa disebut juga sebagai paham politik otoritarianisme Inggris: authoritarianisme, adalah bentuk pemerintahan yang bercirikan penekanan kekuasaan hanya ada pada negara tanpa melihat derajat kebebasan individu. Sistem politik ini biasanya menentang demokrasi dan kekuasaan pemerintahan pada umumnya diperoleh tanpa melalui sistem demokrasi pemilihan umum. Perbedaan karateristik dari otoriter dan totaliter atau diktator dan organisasinya tampak dalam tabel berikut. Sumber: Sondrol, Paul C. 1991 Tinggi Pemimpin hanya menjalankan fungsi Publik Rendah Ada Tidak ada Ada Rendah Pemimpin sebagai kepribadian Privat Tinggi Tidak ada Ada Tidak ada Kharisma Konsep kebijakan Batas kekuasaan Korupsi Ideologi resmi Partisipasi pluralisme Legitimasi Totaliter Otoriter Wawasan Kewarganegaraan