DPD Dewan Perwakilan Daerah

228 Pendidikan Kewarganegaraan X Jika dibahas tentang peran yang diberikan oleh ketentuan perundang- undangan kepada DPD, maka dapat diketahui bahwa DPD tidak setara dengan DPR. Secara implisit, kedudukan DPD berada di bawah DPR dan Presiden. Tugas serta wewenang DPD sebagai berikut. 1 Mengajukan RUU kepada DPR yang berkaitan dengan: a pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah; b otonomi daerah; c perimbangan keuangan pusat dan daerah; d hubungan pusat dan daerah; e pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya. 2 Melakukan pembahasan terhadap RUU yang diajukannya serta memberi pertimbangan kepada DPR atas RAPBN yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama. 3 Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR untuk ditindaklanjuti. Prinsip ketidaksetaraan kedudukan DPD dengan DPR diatur dalam UUD 1945 Pasal 22C ayat 3 jo ketentuan Pasal 33 ayat 3 UU No. 22 tahun 2003 yang menyatakan bahwa jumlah seluruh anggota DPD tidak melebihi sepertiga jumlah anggota DPR. Dengan demikian, apabila dipandang baik dari sudut kelembagaan maupun keanggotaan, DPD merupakan suatu komponen ketatanegaraan yang baru. Selain itu, sehubungan dengan kepentingan tiap-tiap daerah yang tidak akan sama, maka menimbulkan ketidaksamaan pada visi dari tiap-tiap anggota DPD sehingga mereka akan berjuang sendiri-sendiri untuk kepentingan daerahnya yang beragam itu. Sumber: · http:amillavtr .files.wor dpr ess.com2009 03sipur-dpd.jpg · http:images.google.co.id imglanding?q=gedung20komisi20yudisial20republik20indonesia Gambar 6.4 Suasana sidang dan lambang resmi DPD RI. 229 Bab 6 Sistem Politik di Indonesia

e. BPK Badan Pemeriksa Keuangan

BPK adalah lembaga tinggi negara. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memerhatikan pertimbangan dari Dewan Perwakilan Daerah serta diresmikan oleh Presiden. Ketentuan mengenai BPK tercantum dalam Bab VIIIA Pasal 23E sampai 23G. Adapun tugas dan kewenangan BPK sebagai berikut. 1 Memeriksa semua pelaksanaan tentang keuangan negara. 2 Memeriksa tanggung jawab pemerintah tentang keuangan negara. Hasil dari tugas BPK tersebut diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya.

f. MA Mahkamah Agung

MA ialah lembaga tinggi negara pemegang kekuasaan yudikatif dan kekuasaan kehakiman. Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh MA beserta lembaga-lembaga peradilan yang berada di bawahnya peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, peradilan tata usaha negara dan Mahkamah Konstitusi. Ketentuan mengenai MA tercantum dalam Bab IX Pasal 24 dan Pasal 24A. UUD 1945 menyatakan bahwa syarat bagi calon Hakim Agung haruslah mempunyai integritas serta kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum. Calon Hakim Agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR guna mendapatkan persetujuan yang selanjutnya ditetapkan oleh Presiden. Adapun kewenangan dan tugas MA ialah 1 mengadili pada tingkat kasasi, 2 menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang- undang, dan 3 memberikan pertimbangan hukum kepada presiden dalam hal permohonan grasi dan rehabilitasi.

g. Mahkamah Konstitusi

MK ialah lembaga tinggi negara yang mempunyai kekuasaan kehakiman atau kekuasaan yudikatif bersama-sama dengan Mahkamah Agung. Ketentuan mengenai Mahkamah Konstitusi ini tercantum dalam UUD 1945 Bab IX Pasal 24C. Wewenang dan tugasnya sebagai berikut. 1 Menguji suatu undang-undang terhadap UUD 1945. 2 Memutuskan sengketa lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945. 3 Memutus pembubaran partai politik. Kata Bijak Demokrasi tidak menjamin kesamaan kondisi – demokrasi hanya menjamin kesamaan kesempatan. Irving Kristol 230 Pendidikan Kewarganegaraan X 4 Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. 5 Memberikan keputusan atas pendapat DPR tentang dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut UUD 1945.

h. Komisi Yudisial

Komisi Yudisial tidak memiliki kekuasaan kehakiman kekuasaan yudikatif, tetapi merupakan lembaga tinggi negara yang memiliki hubungan dengan masalah kehakiman. Komisi Yudisial memiliki tugas fungsi yang penting, yaitu untuk menciptakan kekuasaan kehakiman yang merdeka independen melalui pencalonan Hakim Agung serta pengawasan terhadap hakim yang terbuka dan juga menegakkan kehormatan serta keluhuran martabat, dan menjaga perilaku hakim. Ketentuan mengenai Komisi Yudisial tercantum dalam UUD 1945 Bab IX Pasal 24B yang berbunyi sebagai berikut. 1 Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan Hakim Agung serta mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim. 2 Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela. 3 Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. 4 Susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi Yudisial diatur dengan undang-undang. 2 . 2 . 2 . 2 . 2 . I nfr a str uktur politik I nfr a str uktur politik I nfr a str uktur politik I nfr a str uktur politik I nfr a str uktur politik Infrastruktur politik adalah suatu lembaga politik yang ada di masyarakat. Infrastruktur politik meliputi partai-partai politik, organisasi-organisasi kemasyarakatan ormas, lembaga-lembaga swadaya masyarakat LSM, kelompok-kelompok penekan, media massa, tokoh-tokoh politik, dan kelompok kepentingan. Infrastruktur politik memiliki peran fungsi sebagai berikut. Sumber: http:feriamsari.files.wordpress.com200901hakim- mk-sisertag .jpg Gambar 6.5 Kesembilan Hakim Mahkamah Konstitusi sedang bersidang. Sumber: http:www.indonesia-1.comgambarnewsPP9.jpg Gambar 6.6 Pelantikan anggota Komisi Yudisial periode 2009–2014 di Istana Negara.