Unsur-unsur terbentuknya negara Indeks Subjek dan Pengarang, berisi catatan subjek-subjek dan nama-nama
10
Pendidikan Kewarganegaraan X
a Wilayah tertentu
Wilayah ialah bagian tertentu dari permukaan bumi di mana penduduk suatu negara bertempat tinggal secara tetap. Dalam kaitannya dengan
hukum negara, wilayah disebut juga sebagai daerah teritorial, yaitu daerah di mana hukum negara itu berlaku. Wilayah merupakan salah satu unsur
yang sangat penting bagi keberadaan suatu negara. Kekuasaan negara mencakup seluruh wilayah yang dimilikinya, tidak hanya tanah, tetapi
laut di sekelilingnya dan udara atau angkasa di atasnya.
b Penduduk yang menetap
Menurut Austin Renney, penduduk suatu negara digolongkan menjadi dua, yaitu warga negara dan orang asing. Warga negara ialah orang-
orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai anggota penuh suatu negara. Mereka memberikan kesetiaannya kepada negara itu, menerima
perlindungan darinya, dan menikmati hak untuk ikut serta dalam proses politik. Sementara, orang asing ialah warga negara lain yang dengan izin
pemerintah setempat menetap di negara yang bersangkutan. Perbedaan lainnya, setiap warga negara mempunyai hubungan yang tidak terputus
dengan negaranya, meskipun yang bersangkutan telah berdomisili di luar negeri selama ia tidak memutuskan kewarganegaraannya. Di lain pihak,
orang asing hanya mempunyai hubungan dengan negara di mana ia tinggal sejauh ia masih bertempat tinggal di wilayah negara tersebut.
c Kedaulatan
Kedaulatan ialah kekuasaan yang tertinggi dalam suatu negara untuk
membuat suatu undang-undang serta melaksanakannya dengan semua cara yang
tersedia, termasuk dengan paksaan. Negara mempunyai kekuasaan untuk
memaksa penduduknya agar menaati undang-undang serta peraturan pelaksana
lainnya. Negara mempunyai kekuasaan tertinggi pula untuk mempertahankan
kemerdekaannya terhadap serangan dari negara lain serta mempertahankan
kedaulatan ke luar. Untuk itu, negara menuntut loyalitas yang mutlak dari warga
negaranya.
d Pemerintah yang berdaulat
Setiap negara mempunyai pemerintah yang berwenang untuk merumuskan serta melaksanakan berbagai keputusan yang mengikat
Sumber: http:mustjans69.files.wordpress.com200904trip- madiun_11.jpg
Gambar 1.3
Pada zaman kemerdekaan, negara dan bangsa Indonesia menuntut loyalitas mutlak dari para
warga negaranya, khususnya para pemuda untuk rela berkorban didasari keikhlasan demi
mempertahankan martabat serta harga diri bangsa dan tanah air tercinta.
11
Bab 1
Hakikat Bangsa dan Negara
Analisis Analisis
seluruh penduduk di dalam wilayahnya. Pemerintah ialah sekelompok manusia serta lembaga yang membuat serta melaksanakan aturan-aturan
bagi masyarakat tertentu. Pemerintah adalah lembaga yang tertua serta universal. Setiap komunitas, walau sederhana sekalipun, lazimnya
memiliki lembaga pengatur bagi komunitas itu sendiri. Pemerintah suatu negara berkedaulatan ke luar serta ke dalam. Berdaulat ke luar artinya
mempunyai kedudukan yang sederajat dengan negara-negara lain sehingga bebas dari campur tangan negara lain. Berdaulat ke dalam
artinya berwibawa, berwenang menentukan dan menegakkan hukum atas warga serta wilayah negaranya.
Setelah mengerti dan memahami hakikat dan sifat negara, kerjakan langkah- langkah berikut.
1. Carilah berita tentang Masalah Kedaulatan RI atas Pulau Sipadan dan Pulau
Ligitan. 2.
Buatlah sebuah analisis atau tulisan singkat 3–4 halaman tentang pandangan Anda terhadap kasus tersebut dipandang sebagai upaya mempertahankan
kedaulatan negara. Hubungkanlah dengan pasal-pasal UUD RI Tahun 1945 yang mendukung upaya penegakan kedaulatan negara kita.
3. Lengkapi bahan tulisan Anda dengan mencari dari berbagai sumber, seperti
internet, buku-buku pengetahuan umum, majalah, atau surat kabar. 4.
Kumpulkan paper singkat Anda kepada guru untuk dinilaikan.
2 Unsur-unsur deklaratif negara
Unsur yang sifatnya penyataan dan bersifat melengkapi unsur konstitutif disebut unsur deklaratif. Sekarang ini unsur deklaratif makin penting bagi
negara walapun unsur deklaratif bukan merupakan unsur mutlak. Negara- negara baru sangat berkepentingan untuk terpenuhinya unsur deklaratif,
khususnya unsur pengakuan dari negara lain. Unsur-unsur deklaratif mencakup tujuan negara, undang-undang dasar, pengakuan dari negara lain
secara de jure ataupun secara de facto, serta masuknya negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa PBB.
Perbuatan bebas oleh satu atau lebih negara untuk mengakui eksistensi suatu wilayah tertentu yang dihuni suatu masyarakat manusia yang secara
politis terorganisasi, tidak terkait kepada negara yang telah lebih dahulu ada, serta mampu menjalankan kewajiban-kewajiban menurut hukum internasional,
dan dengan tindakan ini mereka negara-negara yang memberi penga-kuan menyatakan kehendak untuk memandang wilayah itu sebagai salah satu
anggota masyarakat internasional merupakan pengertian pengakuan recognition terhadap suatu negara. Dengan adanya pengakuan tersebut,
12
Pendidikan Kewarganegaraan X
suatu negara dapat mengadakan hubungan dengan negara-negara lainnya secara
aman serta sempurna. Negara tidak khawatir bahwa kedudukannya sebagai
kesatuan politik akan diganggu oleh negara-negara yang telah ada.
Macam-macam bentuk pengakuan ialah sebagai berikut.
a Pengakuan de facto , artinya
pengakuan menurut kenyataan. Suatu negara diakui karena memang secara
nyata telah memenuhi unsur-unsurnya sebagai negara.
b Pengakuan de jure, artinya pengakuan berdasarkan hukum. Dalam hal
ini, suatu negara diakui secara formal memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh hukum internasional untuk dapat berpartisipasi aktif dalam
tata pergaulan internasional.
Pengakuan de facto tidak sekuat pengakuan de jure. Biasanya, pengakuan de facto diberikan terlebih dahulu sebelum pengakuan de jure.
Perbedaan antara pengakuan de facto dan de jure ialah a
pengakuan de facto dapat ditarik kembali, b
negara yang diakui secara de jure dapat mengajukan klaim atas segala barang atau benda yang berada di wilayah negara yang mengakui
tersebut, dan
c wakil-wakil negara yang diakui secara de facto tidak berhak atas
kekebalan serta hak istimewa diplomatik. Pengakuan suatu negara atas keberadaan negara lain didasarkan pada
banyak pertimbangan. Pertimbangan pertama tentu saja karena negara yang bersangkutan secara formal telah memenuhi persyaratan sebagai sebuah
negara. Persyaratan ini ditetapkan oleh hukum internasional, khususnya Konvensi Montevideo 1933.