Pelayanan Imunisasi Tetanus Toksoid bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil
113
Bab V KESEHATAN KELUARGA
Cakupan kunjungan nifas KF3 di Indonesia menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2016. Namun demikian nampak adanya
penurunan cakupan KF3 pada tahun 2016, yaitu lebih rendah dibandingkan tahun 2015. Penurunan tersebut disebabkan karena banyaknya faktor, yaitu penetapan sasaran
kabupatenkota terlalu tinggi, kondisi geografi yang sulit di beberapa wilayah, belum optimalnya koordinasi dan pelaporan antar kabupatenkota dan provinsi, dan kurangnya
kesadaran dan pengetahuan ibu dan keluarga tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan pada saat nifas.
Capaian kunjungan nifas menurut provinsi di Indonesia terdapat pada gambar berikut ini.
GAMBAR 5.8 CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS KF3 DI INDONESIA MENURUT PROVINSI
TAHUN 2016
Sumber: Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2016 30,46
48,11 59,20
60,41 70,34
71,67 72,10
72,27 72,63
74,63 75,90
75,96 78,33
78,48 78,63
78,86 79,19
80,20 80,58
82,28 83,21
84,32 86,46
88,47 89,42
90,67 91,57
93,30 93,76
94,02 94,30
94,38 94,65
84,41
20 40
60 80
100 Papua
Papua Barat Nusa Tenggara Timur
Maluku Aceh
Sulawesi Tengah DI Yogyakarta
Sulawesi Tenggara Gorontalo
Riau Sulawesi Barat
Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
Sumatera Barat Sumatera Utara
Kalimantan Barat Kalimantan Timur
Sulawesi Selatan Kalimantan Utara
Sulawesi Utara Bengkulu
Bali Banten
Lampung Kep. Bangka Belitung
Jawa Barat Nusa Tenggara Barat
Kepulauan Riau Jawa Timur
Sumatera Selatan Jawa Tengah
Jambi DKI Jakarta
Indonesia
114
PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016
114
PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa Provinsi DKI Jakarta memiliki capaian tertinggi sebesar 94,65, yang diikuti oleh Jambi sebesar 94,38, dan Jawa Tengah
sebesar 94,3. Sedangkan provinsi dengan cakupan kunjungan nifas terendah yaitu Papua sebesar 30,46, diikuti oleh Papua Barat sebesar 48,11, dan Nusa Tenggara Timur sebesar
59,2. Data dan informasi lebih rinci mengenai pelayanan ibu nifas tahun 2016 dapat dilihat pada Lampiran 5.1.
5. Puskesmas Melaksanakan Kelas Ibu Hamil dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi P4K
Sebagai upaya menurunkan kematian ibu dan kematian anak, Kementerian Kesehatan menetapkan indikator persentase puskesmas melaksanakan kelas ibu hami dan
persentase puskesmas melaksanakan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi P4K.
Kelas ibu hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi, perawatan bayi baru lahir dan aktivitas fisik atau senam
ibu hamil. Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan jumlah peserta
maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak KIA secara menyeluruh dan sistematis serta
dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidantenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip
Chart lembar balik, Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, dan Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil.
Cakupan ini didapatkan dengan menghitung puskesmas yang telah melaksanakan dibandingkan dengan seluruh puskesmas di wilayah kabupatenkota. Puskesmas dikatakan
telah melaksanakan apabila telah melakukan kelas ibu hamil sebanyak 4 kali.
115
Bab V KESEHATAN KELUARGA
GAMBAR 5.9 PUSKESMAS MELAKSANAKAN KELAS IBU HAMIL MENURUT PROVINSI
TAHUN 2016
Sumber: Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2016
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa 19 Provinsi sudah mencapai capaian 100. Sedangkan provinsi dengan cakupan terendah yaitu Papua sebesar 35,11,
diikuti oleh Papua Barat sebesar 39,07, dan Maluku Utara sebesar 48,03. Data dan informasi lebih rinci mengenai puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil dapat dilihat pada
Lampiran 5.2. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi P4K merupakan suatu
program yang dijalankan untuk mencapai target penurunan AKI yaitu menekan angka kematian ibu melahirkan. Program ini menitiberatkan fokus totalitas monitoring terhadap
ibu hamil dan bersalin.
35,11 39,07
48,03 51,06
60,65 72,36
79,84 82,31
84,96 93,33
93,85 96,22
96,79 98,41
98,76 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
90,73
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
110 Papua
Papua Barat Maluku Utara
Sulawesi Barat Nusa Tenggara Timur
Maluku Riau
Sumatera Utara Aceh
Bengkulu Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah Sumatera Selatan
Sumatera Barat Jambi
Lampung Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau DKI Jakarta
Jawa Barat Jawa Tengah
DI Yogyakarta Jawa Timur
Banten Bali
Nusa Tenggara Barat Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur Kalimantan Utara
Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara
Gorontalo Indonesia