Gizi Ibu Hamil Gizi

157 Bab VI PENGENDALIAN PENYAKIT Provinsi dengan CNR semua kasus tuberkulosis tertinggi yaitu DKI Jakarta 269, Papua 260 dan Maluku 209, dan Papua 223. Sedangkan CNR semua kasus tuberkulosis terendah yaitu Provinsi Bali 73, DI Yogyakarta 83 dan Riau 95. Bila dibandingkan dengan CNR semua kasus TB tahun 2015 terdapat 24 provinsi 71 yang mengalami kenaikan CNR dan 10 provinsi 29 yang mengalami penurunan CNR.

d. Angka Keberhasilan Pengobatan

Salah satu upaya untuk mengendalikan tuberkulosis yaitu dengan pengobatan. Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi pengobatan tuberkulosis melalui angka keberhasilan pengobatan Success Rate. Angka keberhasilan pengobatan merupakan jumlah semua kasus tuberkulosis yang sembuh cure dan pengobatan lengkap di antara semua kasus tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan. Dengan demikian angka ini merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan semua kasus dan angka pengobatan lengkap semua kasus. Berikut ini digambarkan angka keberhasilan pengobatan tahun 2008- 2016. GAMBAR 6.4 ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS DI INDONESIA TAHUN 2008-2016 Sumber: Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2017 Pada Gambar 6.4 terlihat penurunan angka keberhasilan pengobatan semua kasus tuberkulosis pada tahun 2013 dan 2015 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 angka keberhasilan pengobatan semua kasus tuberkulosis sebesar 85. Angka kesembuhan semua kasus yang harus dicapai minimal 85 sedangkan angka keberhasilan pengobatan semua kasus minimal 90. 90 90 89 88 88 83 87 84 85 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 158 PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016 GAMBAR 6.5 ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS MENURUT PROVINSI TAHUN 2016 Sumber: Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2017 Berdasarkan grafik di atas, menunjukan angka keberhasilan pengobatan kasus tuberkulosis semua tipe per provinsi tertinggi Kalimantan Selatan 94,2 dan terendah Papua Barat 56,9. Ada 7 provinsi atau 20,6 provinsi yang sudah mencapai angka keberhasilan pengobatan kasus tuberkulosis semua tuberkulosis diatas 90 yaitu Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Nusa Tenggaran Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Provinsi Banten. Informasi mengenai tuberkulosis menurut indikator, jenis kelamin, dan provinsi secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 6.1-6.7.

2. HIVAIDS

HIVAIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut 56,9 64,4 64,5 66,8 72,0 76,6 76,7 76,9 79,2 79,3 79,7 82,1 82,3 83,2 83,6 84,0 85,2 86,0 86,9 87,0 87,0 87,1 88,0 88,8 89,3 89,6 89,7 90,4 90,4 90,5 91,3 91,5 91,5 94,2 85,1 20 40 60 80 100 Papua Barat Papua Maluku Kalimantan Utara Maluku Utara Bali Gorontalo Jawa Tengah Kepulauan Riau Aceh DKI Jakarta Kalimantan Tengah DI Yogyakarta Sulawesi Tenggara Sumatera Barat Kep. Bangka Belitung Kalimantan Timur Riau Lampung Sulawesi Selatan Bengkulu Sulawesi Tengah Jawa Timur Jawa Barat Sulawesi Utara Sumatera Utara Kalimantan Barat Banten Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Jambi Sulawesi Barat Sumatera Selatan Kalimantan Selatan INDONESIA Target: ≥ 90 159 Bab VI PENGENDALIAN PENYAKIT menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Estimasi dan proyeksi jumlah orang dengan HIVAIDS pada u ur tahu di Indonesia pada tahun 2016 adalah sebanyak 785.821 orang dengan jumlah infeksi baru sebanyak 90.915 orang dan kematian sebanyak 40.349 orang Estimasi dan Proyeksi HIVAIDS di Indonesia Tahun 2011-2016, Kemenkes RI.

a. Jumlah Kasus HIV Positif dan AIDS

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui layanan konseling dan tes HIV baik secara sukarela Konseling dan Tes SukarelaKTS maupun atas dasar Tes atas Inisiatif Pemberi layanan kesehatan dan Konseling TIPK. Sedangkan prevalensi HIV pada suatu populasi tertentu dapat diketahui melalui metode sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku STBP. Jumlah kasus baru HIV positif dan AIDS yang dilaporkan sampai dengan tahun 2016 disajikan pada Gambar 6.8. GAMBAR 6.6 JUMLAH KASUS HIV POSITIF DAN AIDS YANG DILAPORKAN DI INDONESIA SAMPAI TAHUN 2016 Sumber: Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2017 Jumlah kasus baru HIV positif yang dilaporkan dari tahun ke tahun cenderung meningkat dan pada tahun 2016 dilaporkan sebanyak 41.250 kasus. 7.195 6.048 10.362 9.793 21.591 21.031 21.511 29.037 32.711 30.935 41.250 859 3.680 4.828 5.298 6.744 7.470 8.279 10.862 11.741 7.963 7.185 7.491 5.239 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 s.d. 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 J u m lah k asu s HIV AIDS 160 PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016 Sedangkan jumlah kasus AIDS terlihat adanya kecenderungan peningkatan penemuan kasus baru sampai tahun 2013 yang kemudian cenderung menurun pada tahun-tahun berikutnya. Penurunan tersebut diperkirakan terjadi karena jumlah pelaporan kasus AIDS dari daerah masih rendah. Pada tahun 2016 kasus AIDS yang dilaporkan sedikit meningkat dibandingkan tahun 2015 yaitu sebanyak 7.491. Secara kumulatif, kasus AIDS sampai dengan tahun 2016 sebesar 86.780 kasus. Menurut jenis kelamin, persentase kasus baru HIV positif dan AIDS tahun 2016 pada laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan seperti digambarkan di bawah ini. GAMBAR 6.7 PROPORSI KASUS BARU HIV POSITIF DAN AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DI INDONESIA TAHUN 2016 Sumber: Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2017 Penderita HIV positif pada laki-laki sebesar 63,3 dan pada perempuan sebesar 36,7. Sedangkan penderita AIDS pada laki-laki sebesar 67,9 dan pada perempuan sebesar 31,5. Menurut kelompok umur, persentase kasus baru HIV positif dan AIDS tahun 2016 seperti digambarkan di bawah ini. Laki-laki 63,3 Perempu an 36,7 HIV POSITIF Laki-laki 67,9 Perempua n 31,5 Tidak melapork an jenis kelamin 0,6 AIDS