Sarana Produksi dan Distribusi Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan

43 Bab II SARANA KESEHATAN Pada tahun 2016 di Indonesia terdapat 63,88 instalasi farmasi kabupatenkota yang telah melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar. Penggunaan tersebut telah memenuhi target Renstra tahun 2016 yaitu sebesar 60. GAMBAR 2.16 PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATENKOTA YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR DI INDONESIA TAHUN 2016 Sumber : Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI, 2017 Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar provinsi telah memenuhi target 60 yaitu 24 provinsi 70,59. Terdapat 10 provinsi yang belum mencapai target Renstra 2016. Data dan informasi lebih rinci mengenai instalasi farmasi kabupatenkota yang telah melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar menurut provinsi terdapat pada Lampiran 2.21. 12,12 14,29 16,67 27,27 33,33 40,00 40,00 45,45 55,26 57,14 60,00 64,29 64,71 66,67 66,67 73,33 75,00 78,26 78,57 78,95 79,31 80,00 80,00 83,33 84,62 85,71 88,24 90,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 63,88 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 DKI Jakarta Sumatera Utara Maluku Utara Kalimantan Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Papua Gorontalo Banten Lampung Maluku Nusa Tenggara Barat Kalimantan Utara Bengkulu Jawa Tengah Kepulauan Riau Jawa Barat Aceh Kalimantan Tengah Jambi Papua Barat Riau Nusa Tenggara Timur Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Sumatera Selatan Kepulauan Bangka Belitung Sulawesi Tenggara Sumatera Barat DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Kalimantan Barat Indonesia Target Renstra 2016 : 60 44 PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016

D. INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN

1. Jumlah Politeknik Kesehatan

Pembangunan kesehatan berkelanjutan membutuhkan tenaga kesehatan yang memadai baik dari segi jenis, jumlah maupun kualitas. Untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas tentu saja dibutuhkan proses pendidikan yang berkualitas pula. Kementerian Kesehatan RI merupakan institusi dari sektor pemerintah yang berperan di dalam penyediaan tenaga kesehatan yang berkualitas tersebut. Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kesehatan melalui penjaminan mutu dan kompetensi lulusan institusi pendidikan tenaga kesehatan, dikeluarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan Nomor 355EO2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari Kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan diperbarui dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 507EO2013 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 355EO2012. Dengan demikian, pembinaan akademik Politeknik Kesehatan menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, namun pengaturan di luar akademik, yaitu pembinaan teknis tetap menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan. Institusi pendidikan tenaga kesehatan selain tenaga medis terdiri dari Politeknik Kesehatan Poltekkes dan Non Politeknik Kesehatan Non Poltekkes. Kementerian Kesehatan bertanggung jawab terhadap pembinaan teknis institusi Poltekkes. Sampai dengan Desember 2016 terdapat 38 Poltekkes di Indonesia, yang terdiri dari program studi strata Diploma IV sebanyak 135 jurusanprogram studi, dan strata Diploma III terdiri dari 259 jurusanprogram studi. Terdapat 6 kelompok jurusanprogram studi di Poltekkes yaitu : 1. Keperawatan, yang terdiri dari keperawatan, kebidanan, dan keperawatan gigi, 2. Kefarmasian, yang terdiri dari farmasi, 3. Kesehatan masyarakat, yang terdiri dari kesehatan lingkungan, 4. Gizi, 5. Keterapian fisik, yang terdiri dari fisioterapi, okupasi terapi, terapi wicara, dan akupunktur, 6. Keteknisan medis, yang terdiri dari analis kesehatan, teknik elektromedik, teknik radiodiagnostik, dan ortotik prostetik. 45 Bab II SARANA KESEHATAN GAMBAR 2.17 JUMLAH PROGRAM STUDI POLTEKKES DIPLOMA III DAN IV DI INDONESIA TAHUN 2016 Sumber : Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI, 2017 Program studi keperawatan merupakan program studi terbanyak pada Poltekkes di Indonesia, baik untuk jenjang Diploma III maupun Diploma IV, yaitu sebanyak 149 program studi untuk jenjang Diploma III 57,53 dan 78 program studi untuk jenjang Diploma IV 57,78. Keterapian fisik merupakan program studi dengan jumlah paling sedikit, yaitu 6 program studi untuk jenjang Diploma III. Sedangkan untuk jenjang Diploma IV yang paling sedikit adalah Kefarmasian yaitu 1 program studi. Data dan informasi lebih rinci mengenai jumlah program studi di institusi Poltekkes terdapat pada Lampiran 2.13 dan Lampiran 2.15.

2. Peserta Didik

Peserta didik jenjang Diploma III pada seluruh Poltekkes di Indonesia sampai dengan Desember 2016 berjumlah 55.741 orang, sementara peserta didik jenjang Diploma IV berjumlah 25.335 orang. Jumlah peserta didik terbesar berasal dari program studi keperawatan, sebanyak 35.506 mahasiswa untuk jenjang Diploma III dan sebanyak 14.333 mahasiswa untuk jenjang Diploma IV. 149 14 25 32 5 34 79 1 15 19 6 15 20 40 60 80 100 120 140 160 Keperawatan Kefarmasian Kesehatan Masyarakat Gizi Keterapian Fisik Keteknisian Medis Ju ml a h Pr o g ra m S tu d i Program Studi DIII DIV