50
PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016
Kesehatan Pasal 11 adalah tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lain.
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan BPPSDMK setiap tahunnya mengumpulkan data SDMK berdasarkan tugas dan fungsi
SDMK. Total SDMK di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 1.000.780 orang yang terdiri dari 736.077 orang tenaga kesehatan 73,6 dan 264.703 orang tenaga penunjang kesehatan
26,4. Proporsi tenaga kesehatan terbanyak yaitu tenaga keperawatan sebanyak 29,66 dari total tenaga kesehatan, sedangkan proporsi tenaga kesehatan yang paling sedikit yaitu
tenaga kesehatan tradisional 0,05 dari total tenaga kesehatan. Provinsi dengan SDMK paling banyak terpusat di Pulau Jawa yaitu Jawa Barat 117.674 orang, Jawa Timur 116.303
orang, dan Jawa Tengah 113.872 orang. Provinsi dengan jumlah SDMK paling sedikit yaitu Kalimantan Utara 3.148 orang, Papua Barat 4.693 orang, dan Sulawesi Barat 5.202
orang. Rincian lengkap mengenai rekapitulasi SDMK di Indonesia dapat dilihat di Lampiran 3.1.
GAMBAR 3.1 REKAPITULASI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI INDONESIA TAHUN 2016
Sumber: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kemenkes RI, 2017 http:bppsdmk.kemkes.go.id
Tenaga Keperawatan; 296.876
Tenaga Penunjang Kesehatan; 264.703
Tenaga Kebidanan; 163.541
Tenaga Medis; 103.700
Tenaga Kefarmasian; 38.829
Tenaga Teknik Biomedika; 32.447
Tenaga Keteknisian Medis; 22.978
Tenaga Kesehatan Masyarakat; 22.949
Tenaga Gizi; 18.232 Tenaga Kesehatan
Lingkungan; 14.509 Tenaga Kesehatan
lain; 14.126 Tenaga Keterapian
Fisik; 6.044 Tenaga Psikologi
Klinis; 1.333 Tenaga Kesehatan
Tradisional; 513
51
Bab III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Tenaga medis berdasarkan fungsi yaitu tenaga medis yang memberikan pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai fungsinya. Proporsi tenaga medis terbanyak yaitu
dokter spesialis sebanyak 46,6. Jumlah dokter spesialis lebih banyak daripada dokter umum dimungkinkan karena banyak dokter umum yang bekerja di luar fungsi pelayanan
medis, yaitu di bidang manajemen. Selain itu, data ini belum termasuk data dokter praktik mandiri. Sebanyak 55 tenaga medis berada di Pulau Jawa dengan jumlah terbanyak berada
di Provinsi Jawa Barat 15.139 orang, Jawa Timur 12.061 orang, dan Jawa Tengah 11.247 orang. Provinsi dengan tenaga medis paling sedikit adalah Kalimantan Utara 301 orang,
Sulawesi Barat 316 orang, dan Papua Barat 340 orang.
GAMBAR 3.2 JUMLAH TENAGA MEDIS DI INDONESIA TAHUN 2016
Sumber : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kemenkes RI, 2017 http:bppsdmk.kemkes.go.id
1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Untuk mendukung fungsi dan tujuan Puskesmas diperlukan sumber daya manusia kesehatan baik tenaga kesehatan maupun
tenaga penunjang kesehatan. Pada peraturan yang sama di Pasal 16 Ayat 3 disebutkan bahwa minimal tenaga
kesehatan di puskesmas terdiri dari dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi, perawat,
Dokter Spesialis; 48.367
Dokter Umum; 41.898
Dokter Gigi; 11.717
Dokter Gigi Spesialis; 1.718
52
PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016
bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga kefarmasian. Sedangkan tenaga penunjang
kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lainnya.
GAMBAR 3.3 JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI PUSKESMAS DI INDONESIA
TAHUN 2016
Sumber : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kemenkes RI, 2017 http:bppsdmk.kemkes.go.id
Total SDMK di puskesmas di Indonesia tahun 2016 adalah 341.536 orang yang terdiri dari 289.465 orang tenaga kesehatan 84,75 dan 52.071 orang tenaga penunjang
kesehatan 15,25. Proporsi tenaga kesehatan di puskesmas terbanyak yaitu bidan sebanyak 35,2 120.091 orang, sedangkan proporsi tenaga kesehatan di puskesmas yang
paling sedikit yaitu ahli teknologi laboratorium klinik sebesar 1,9 6.481 orang. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan puskesmas dihitung berdasarkan analisis beban
kerja dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas
wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerjanya, dan pembagian waktu kerja.
Bidan; 120.091
Perawat; 98.864 Tenaga Penunjang
Kesehatan; 52.071
Dokter Umum; 16.527 Tenaga Kesehatan
Masyarakat; 12.136 Tenaga Kefarmasian;
10.171 Tenaga Gizi; 9.331
Tenaga Kesehatan Lingkungan; 9.246
Dokter Gigi; 6.618 Ahli Teknologi
Laboratorium Medik; 6.481
53
Bab III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
a. Kecukupan Dokter di Puskesmas
Pada puskesmas non rawat inap, minimal jumlah dokter adalah satu orang, sedangkan pada puskesmas rawat inap minimal jumlah dokter dua orang, baik pada wilayah
perkotaan, perdesaan, maupun kawasan terpencil dan sangat terpencil. Pada tahun 2016, secara nasional terdapat 35,5 puskesmas yang memiliki dokter melebihi jumlah standar
yang ditetapkan, 33,6 puskesmas sudah cukup dokter, dan 26,4 puskesmas kekurangan dokter. Berdasarkan regional, proporsi terbesar puskesmas yang cukup dan kelebihan
jumlah dokter terdapat di regional Jawa-Bali 82,2 dan Sumatera 73,7, sedangkan proporsi terbesar puskesmas yang kekurangan dokter terdapat di regional Nusa Tenggara-
Maluku-Papua 50,86.
GAMBAR 3.4 PERSENTASE PUSKESMAS DENGAN KECUKUPAN DOKTER MENURUT REGIONAL
DI INDONESIA TAHUN 2016
Sumber : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kemenkes RI, 2017 http:bppsdmk.kemkes.go.id dan diolah oleh Pusat Data dan Informasi
Jika dilihat berdasarkan provinsi, provinsi dengan persentase tertinggi puskesmas yang cukup dan berlebih jumlah dokter yaitu Bali 96,7, Kepulauan Bangka Belitung
91,9, dan Riau 89,6. Provinsi dengan persentase tertinggi puskesmas dengan kekurangan dokter adalah Maluku 77,4, Papua Barat 53,6, dan Sulawesi Barat
53,2. Rincian lengkap mengenai persentase puskesmas dengan kecukupan dokter dapat dilihat di Lampiran 3.3.
12,57 23,59
35,25 42,63
43,53 35,49
25,00 33,44
32,88 31,06
38,71 33,57
50,86 36,56
26,01 21,01
17,22 26,35
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
NUSA TENGGARA-MALUKU-PAPUA SULAWESI
KALIMANTAN SUMATERA
JAWA-BALI INDONESIA
Lebih Cukup
Kurang