127
Bab V KESEHATAN KELUARGA
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkanmeningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit tertentu, sehingga bila suatu saat terpapar
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Beberapa penyakit menular yang termasuk ke dalam Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
PD3I antara lain TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis, Campak, Polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru. Anak yang telah diberi imunisasi akan terlindungi dari berbagai
penyakit berbahaya tersebut, yang dapat menimbulkan kecacatan atau kematian. Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang terbukti paling cost-effective murah,
karena dapat mencegah dan mengurangi kejadian kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat PD3I yang diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya.
Proses perjalanan penyakit diawali ketika virusbakteriprotozoajamur, masuk ke dalam tubuh. Setiap makhluk hidup yang masuk ke dalam tubuh manusia akan dianggap
benda asing oleh tubuh atau yang disebut dengan antigen. Secara alamiah sistem kekebalan tubuh akan membentuk zat anti yang disebut antibodi untuk melumpuhkan antigen. Pada
saat pertama kali antibodi berinteraksi dengan antigen, respon yang diberikan tidak terlalu kuat. Hal ini disebabkan antibodi belum mengenali antigen. Pada interaksi antibodi-antigen
yang kedua dan seterusnya, sistem kekebalan tubuh sudah mengenali antigen yang masuk ke dalam tubuh, sehingga antibodi yang terbentuk lebih banyak dan dalam waktu yang lebih
cepat. Proses pembentukan antibodi untuk melawan antigen secara alamiah disebut
imunisasi alamiah. Sedangkan program imunisasi melalui pemberian vaksin merupakan upaya menstimulasi sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi dalam upaya
melawan penyakit tertentu dengan melumpuhkan antigen yang telah dilemahkan yang berasal dari vaksin.
Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk memberikan perlindungan kepada penduduk terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan kepada populasi
yang dianggap rentan terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, balita, anak-anak, wanita usia subur, dan ibu hamil.
a. Imunisasi Dasar pada Bayi
Penentuan jenis imunisasi didasarkan atas kajian ahli dan analisis epidemiologi atas penyakit-penyakit yang timbul. Di Indonesia, program imunisasi mewajibkan setiap bayi usia
0-11 bulan mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-Hib, 4 dosis polio, dan 1 dosis campak. Dari imunisasi dasar
lengkap yang diwajibkan tersebut, campak menjadi salah satu jenis imunisasi yang mendapat perhatian lebih, hal ini sesuai dengan komitmen Indonesia pada global untuk turut serta
dalam eliminasi campak pada tahun 2020 dengan mencapai cakupan campak minimal 95 di semua wilayah secara merata. Hal ini terkait dengan realita bahwa campak menjadi salah
satu penyebab utama kematian pada balita. Dengan demikian pencegahan campak memiliki
128
PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016
128
PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016
peran signifikan dalam penurunan angka kematian balita. Tren Cakupan Campak di Indonesia cenderung menurun meskipun tetap berusaha mencapai target sebesar 95 seperti yang
disajikan pada Gambar 5.17 berikut.
GAMBAR 5.17 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI INDONESIA
TAHUN 2007-2016
Sumber : Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, 2017
Indonesia memiliki cakupan imunisasi campak program di atas 90 sejak tahun 2008. Tahun 2016 sedikit meningkat dari tahun 2015, yaitu sebesar 93,0. Menurut provinsi,
terdapat sebelas provinsi yang telah berhasil mencapai target 95. Pada gambar di bawah dapat diketahui bahwa seluruh bayi di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, Nusa Tenggara
Barat, dan Jawa Tengah telah mendapatkan imunisasi campak. Sedangkan provinsi dengan cakupan terendah yaitu Kalimantan Utara sebesar 57,8, Papua 63,5 dan Aceh 73,5.
89,8 90,5
92,09 93,61
96,6 99,3
95,8 94,6
92,3 93,0
81,6 74,4
82,1
20 40
60 80
100
2007 2008
2009 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
Cakupan Im. Campak Program Cakupan Im. campak Riskesdas
Target WHO 90
129
Bab V KESEHATAN KELUARGA
GAMBAR 5.18 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI MENURUT PROVINSI
TAHUN 2016
Sumber : Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, 2017
b. Imunisasi Lengkap pada Bayi
Program imunisasi pada bayi bertujuan agar setiap bayi mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Keberhasilan seorang bayi dalam mendapatkan imunisasi dasar tersebut
diukur melalui indikator imunisasi dasar lengkap. Capaian indikator ini di Indonesia pada tahun 2016 sebesar 91,58. Capaian ini lebih besar dari capaian tahun 2015 sebesar 86,54.
Angka ini mencapai target Renstra tahun 2016 sebesar 91,5. Sedangkan menurut provinsi, terdapat dua belas provinsi yang mencapai target Renstra tahun 2016.
57,8 63,5
73,5 73,6
77,3 78,4
78,5 79,7
80,3 81,5
81,9 82,5
83,1 83,4
84,8 86,0
86,3 86,7
87,0 87,6
92,0 93,1
93,3 95,0
95,3 96,3
96,5 96,7
99,1 99,8
102,2 102,2
102,4 106,1
93,0
0,0 20,0
40,0 60,0
80,0 100,0
120,0 Kalimantan Utara
Papua Aceh
Nusa Tenggara Timur Maluku Utara
Maluku Gorontalo
Sumatera Barat Riau
Sulawesi Utara Sulawesi Tenggara
Sulawesi Barat Kalimantan Selatan
Papua Barat Kalimantan Tengah
Sulawesi Tengah Kalimantan Barat
Kepulauan Riau Kalimantan Timur
Bengkulu Sumatera Utara
Sulawesi Selatan Banten
Jawa Barat Kep. Bangka Belitung
DKI Jakarta Jawa Timur
DI Yogyakarta Bali
Lampung Jawa Tengah
Nusa Tenggara Barat Jambi
Sumatera Selatan INDONESIA
130
PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016
130
PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016
GAMBAR 5.19 CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI
MENURUT PROVINSI TAHUN 2016
Sumber : Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, 2017
Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa seluruh bayi di Provinsi Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jambi, dan Nusa Tenggara Barat telah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap. Sedangkan provinsi dengan capaian terendah yaitu Kalimantan Utara 56,08, Papua 59,99, dan Maluku 67,56. Data dan informasi terkait imunisasi
dasar pada bayi yang dirinci menurut provinsi tahun 2016 terdapat pada Lampiran 5.14.
56,08 59,99
67,56 69,11
69,29 74,55
75,30 77,57
78,41 79,00
80,32 80,81
81,70 82,76
82,86 83,88
83,91 84,23
85,05 85,77
89,20 90,29
91,88 92,21
93,99 96,39
98,12 98,61
98,97 100,07
100,83 101,38
102,82 105,25
91,58
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
120,00 Kalimantan Utara
Papua Maluku
Aceh Nusa Tenggara Timur
Gorontalo Maluku Utara
Sumatera Barat Sulawesi Utara
Sulawesi Tenggara Kalimantan Tengah
Sulawesi Barat Riau
Kalimantan Barat Bengkulu
Papua Barat Sulawesi Tengah
Kalimantan Selatan Kepulauan Riau
Kalimantan Timur Sumatera Utara
Banten Sulawesi Selatan
Jawa Barat Kep. Bangka Belitung
DI Yogyakarta Jawa Timur
Lampung Bali
Nusa Tenggara Barat Jambi
Jawa Tengah DKI Jakarta
Sumatera Selatan INDONESIA
Target Renstra
2016: 91,5