KESEHATAN LINGKUNGAN Rawat Jalan, Rujukan, dan Jemaah Wafat

227 Bab VII KESEHATAN LINGKUNGAN Dalam pelaksanaan kegiatan TKS ini, masih terdapat masalah yang dihadapi, di antaranya masih belum sempurnanya standar indikator pelaksanaan kegiatan per-Tatanan 9 Tatanan dalam KabupatenKota Sehat, masih sulitnya koordinasi Lintas Sektor KementerianLembaga terkait dalam merespon kerja sama dengan Kemenkes untuk mewujudkan KabupatenKota Sehat, kurangnya sosialisasi dan komitmen pemerintah daerah dalam pengambilan keputusan akibat seringnya mutasi kepegawaian di daerah, kurang optimalnya fungsi tim pembina, baik di pusat, provinsi maupun kabupatenkota, serta kurangnya advokasi dan sosialisasi kegiatan penyehatan kawasan yang terdiri dari KabupatenKota Sehat, pasar sehat, pelabuhan sehat, dan DTPK di setiap provinsi. Untuk mengatasi masalah tersebut, upaya yang dapat dilakukan adalah mengembangkan jejaring dengan lintas sektor dan lintas program yang terkait dengan penyelenggaraan KabupatenKota Sehat dan menyusun rancangan Peraturan Presiden tentang KabupatenKota Sehat.

C. Air Minum

Salah satu target dalam tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainable Development GoalsSDGs pada sektor lingkungan hidup adalah memastikan masyarakat mencapai akses universal air bersih dan sanitasi yang layak. Universal akses dalam sektor air minum dan sanitasi diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030. Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Air minum merupakan air yang dikonsumsi manusia dalam memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492MENKESPERIV2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Pada Permenkes tersebut juga disebutkan bahwa penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang diproduksinya aman bagi kesehatan. Dalam hal ini penyelenggara air minum diantaranya adalah Badan Usaha Milik Negara BUMNBadan Usaha Milik Daerah BUMD, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat, danatau individual yang menyelenggarakan penyediaan air minum. Air minum yang aman layak bagi kesehatan adalah air minum yang memenuhi persyaratan secara fisik, mikrobiologis, kimia, dan radioaktif. Secara fisik, air minum yang sehat adalah tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna serta memiliki total zat padat terlarut, kekeruhan, dan suhu sesuai ambang batas yang ditetapkan. Secara mikrobiologis, air minum yang sehat harus bebas dari bakteri E.Coli dan total bakteri koliform. Secara kimiawi, zat kimia yang terkandung dalam air minum seperti besi, aluminium, klor, arsen, dan lainnya harus di bawah ambang batas yang ditentukan. Secara radioaktif, kadar gross alpha activity tidak boleh melebihi 0,1 becquerel per liter Bql dan kadar gross beta activity tidak boleh melebihi 1 Bql. 228 PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016 GAMBAR 7.4 PERSENTASE RUMAH TANGGA DENGAN AKSES AIR MINUM LAYAK TAHUN 2016 Sumber: Badan Pusat Statistik, Susenas Kor 2016 Kebutuhan air minum, tidak hanya dilihat dari kuantitasnya tetapi juga dari kualitas air minum. Pemenuhan kebutuhan air minum di rumah tangga dapat diukur dari akses air minum layak, beberapa faktor yang berpengaruh terhadap akses air minum layak diantaranya adalah: 1. jenis sumber air utama yang digunakan untuk diminum; 2. jenis sumber air utama yang digunakan untuk memasak, mandi, dan mencuci; 3. jarak su ber air ke pe a pu ga li bahkotora ti ja terdekat ≥ eter. Data dari Statistik Kesejahteraan Rakyat tahun 2016, Badan Pusat Statistik secara nasional menunjukkan sumber air utama yang paling banyak digunakan rumah tangga untuk minum adalah air kemasan 31,30 dan sumur terlindung 21, untuk memasak sumber air utama yang digunakan yaitu sumur terlindungtak terlindung 32,50 dan sumur borpompa 23,74, sedangkan sumber air utama yang digunakan rumah tangga untuk mandi, mencuci, dll, adalah air dari sumur terlindungtak terlindung dan sumur borpompa sebesar 28,85. 37,35 52,41 52,69 58,63 58,99 60,04 61,26 62,15 62,99 63,23 63,31 63,77 63,95 66,19 67,20 67,33 67,47 67,62 68,76 70,22 70,61 71,59 73,42 73,98 75,49 75,82 75,83 76,30 78,93 81,04 82,69 85,31 88,71 92,44 71,14 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Bengkulu Lampung Papua Kalimantan Selatan Sulawesi Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah Maluku Utara Jambi Aceh Sumatera Selatan Kep. Bangka Belitung Kalimantan Barat Maluku Sumatera Barat Banten Jawa Barat Papua Barat Sulawesi Utara Sumatera Utara Gorontalo Sulawesi Selatan Nusa Tenggara Barat Riau Sulawesi Tenggara Jawa Timur Jawa Tengah Kalimantan Timur DI Yogyakarta Kalimantan Utara Kepulauan Riau Bali DKI Jakarta INDONESIA