Difteri PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI PD3I

181 Bab VI PENGENDALIAN PENYAKIT Kematian CFR akibat DBD lebih dari 1 dikategorikan tinggi. Pada tahun 2016 terdapat 11 provinsi yang memiliki CFR tinggi dimana 3 provinsi dengan CFR tertinggi adalah Maluku 5,79, Maluku Utara 2,69, dan Gorontalo 2,68. Pada provinsi-provinsi dengan CFR tinggi masih diperlukan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan peningkatan pengetahuan masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke sarana kesehatan jika ada gejala DBD sehingga tidak terlambat ditangani dan bahkan menyebabkan kematian. CFR menurut provinsi dapat dilihat pada Gambar 6.30. GAMBAR 6.30 CASE FATALITY RATE DEMAM BERDARAH DENGUE MENURUT PROVINSI TAHUN 2016 Sumber: Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2017

b. Kabupatenkota Terjangkit DBD

Kenaikan angka kesakitan DBD pada tahun 2016 juga diiringi oleh peningkatan jumlah kabupatenkota terjangkit DBD. Pada tahun 2015 terdapat 446 86,77 menjadi 463 KabupatenKota 90,07 pada tahun 2016. Gambar 6.31 menunjukkan tren jumlah 0,00 0,07 0,20 0,29 0,33 0,42 0,45 0,53 0,53 0,53 0,61 0,65 0,68 0,74 0,79 0,86 0,90 0,92 0,93 0,94 0,95 0,96 0,96 1,01 1,04 1,16 1,26 1,36 1,40 1,45 1,48 2,68 2,69 5,79 0,78 1 2 3 4 5 6 Papua Barat DKI Jakarta Nusa Tenggara Timur Bali Lampung DI Yogyakarta Sumatera Barat Papua Sulawesi Selatan Sumatera Utara Kepulauan Bangka Belitung Sumatera Selatan Kalimantan Selatan Jawa Barat Aceh Sulawesi Utara Jambi Sulawesi Barat Nusa Tenggara Barat Riau Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Kalimantan Timur Kepulauan Riau Kalimantan Utara Banten Bengkulu Kalimantan Barat Jawa Timur Kalimantan Tengah Jawa Tengah Gorontalo Maluku Utara Maluku INDONESIA CFR 182 PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016 kabupatenkota terjangkit pada tahun 2010-2016. Selama periode tahun 2010 sampai tahun 2016 terlihat jumlah kabupatenkota terjangkit DBD mengalami kenaikan. GAMBAR 6.31 JUMLAH KABUPATENKOTA TERJANGKIT DBD DI INDONESIA TAHUN 2010-2016 Sumber: Ditjen P2P Kemenkes RI, 2017

c. Angka Bebas Jentik

Salah satu indikator yang digunakan untuk upaya pengendalian penyakit DBD yaitu angka bebas jentik ABJ. Sampai dengan tahun 2016, ABJ secara nasional belum mencapai target progra ya g sebesar . GAMBAR 6.32 ANGKA BEBAS JENTIK DI INDONESIA TAHUN 2010-2015 Sumber: Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2017 400 374 417 412 433 446 463 100 200 300 400 500 600 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Ju m lah Kab K o ta Tahun 80,2 76,2 79,3 80,1 24,1 54,2 67,6 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 ABJ Tahun 183 Bab VI PENGENDALIAN PENYAKIT Walaupun belum memenuhi target program, ABJ tahun 2016, yaitu sebesar 67,6 meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar 54,2. Hal ini dapat disebabkan Puskesmas sudah mulai menggalakkan kembali kegiatan Pemantauan Jentik Berkala PJB secara rutin sehingga kegiatan kader Juru Pemantau Jentik Jumantik sudah mulai digalakkan kembali. Selain itu, pelaporan data ABJ sudah mulai mencakup sebagian wilayah kabupatenkota di Indonesia sehingga cakupan ABJ juga semakin meningkat. Data penyakit DBD lebih rinci menurut provinsi dapat dilihat pada Lampiran 6.27 dan Lampiran 6.28.

2. Chikungunya

Demam chikungunya demam chik adalah suatu penyakit menular dengan gejala utama demam mendadak, nyeri pada persendian, terutama pada sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang, serta ruam pada kulit. Demam chik ditularkan oleh nyamuk Aedes albopictus dan Aedes aegypty yang juga merupakan nyamuk penular penyakit DBD. Demam chik dijumpai terutama di daerah tropissubtropis dan sering menimbulkan epidemi. Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya demam chik yaitu rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan. Selama tahun 2016 terjadi demam chikungunya sebanyak 1.702 kasus di 20 kabupatenkota dari 4 provinsi yaitu Jawa Barat 1 kabupatenkota, Jawa Timur 13 kabupatenkota, Sulawesi Tengah 5 kabupatenkota, dan Bali 1 kabupatenkota. Jumlah kasus demam chikungunya terbanyak terjadi di Jawa Timur sebanyak 1.489 kasus. GAMBAR 6.33 JUMLAH KASUS CHIKUNGUNYA DI INDONESIA TAHUN 2010-2016 Sumber: Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2017 52.703 2.998 1.831 15.324 7.341 2.282 1.702 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Ju m lah Kas u s Tahun