131
Bab V KESEHATAN KELUARGA
c. Angka Drop Out Cakupan Imunisasi DPTHB1-Campak
Imunisasi dasar pada bayi seharusnya diberikan pada anak sesuai dengan umurnya sebelum anak berusia satu tahun. Pada kondisi ini, diharapkan sistem kekebalan tubuh dapat
bekerja secara optimal. Namun demikian, pada kondisi tertentu beberapa bayi tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Kelompok inilah yang disebut dengan drop out
DO imunisasi. Bayi yang mendapatkan imunisasi DPTHB1 pada awal pemberian imunisasi, namun tidak mendapatkan imunisasi campak, disebut angka drop out imunisasi DPTHB1-
Campak. Indikator ini diperoleh dengan menghitung selisih penurunan cakupan imunisasi Campak terhadap cakupan imunisasi DPTHB1.
Angka drop out imunisasi DPTHB1-Campak pada tahun 2016 sebesar 2,4. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 2,9. Angka drop out imunisasi
DPTHB1-Campak menunjukkan kecenderungan penurunan sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2016 yang asumsinya semakin banyak bayi yang mendapatkan imunisasi dasar secara
lengkap. Kecenderungan penurunan tersebut dijelaskan pada gambar berikut ini.
GAMBAR 5.20 ANGKA DROP OUT IMUNISASI DPTHB1-CAMPAK PADA BAYI
TAHUN 2007-2016
Sumber : Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, 2017
DO rate DPTHB1-Campak diharapkan tidak melebihi 5. Batas maksimal tersebut telah berhasil dipenuhi sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2016. Data dan informasi
lebih rinci mengenai angka drop out cakupan imunisasi DPTHB1-Campak dan DPTHB1- DPTHB3 pada tahun 2013-2015 terdapat pada Lampiran 5.15.
d. DesaKelurahan UCI Universal Child Immunization
Indikator lain yang diukur untuk menilai keberhasilan pelaksanaan imunisasi yaitu Universal Child Immunization UCI desakelurahan. UCI desakelurahan adalah gambaran
6,0 5,3
5,2 4,6
4,4 3,6
3,3 2,9
2,9 2,4
0,0 1,0
2,0 3,0
4,0 5,0
6,0 7,0
8,0 9,0
10,0
2007 2008
2009 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
132
PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016
132
PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016
suatu desakeluraha di a a ≥ 80 dari ju lah bayi 0-11 bulan yang ada di desakelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Cakupan desakelurahan
UCI menurut provinsi terdapat pada Gambar 5.20. Pada tahun 2016 terdapat tiga provinsi memiliki capaian tertinggi yaitu Bali 100, DI
Yogyakarta 100, dan Jawa Tengah sebesar 99.93. Sedangkan provinsi dengan capaian terendah yaitu Kalimanatan Utara 30,69, Papua Barat 56,77 dan Papua 61.59.
Informasi terkait Cakupan Desa UCI pada tahun 2014-2016 menurut provinsi terdapat pada Lampiran 5.16.
GAMBAR 5.21 CAKUPAN DESAKELURAHAN UCI MENURUT PROVINSI
TAHUN 2016
Sumber : Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, 2017 30,69
56,77 61,59
61,83 64,13
65,26 65,59
68,02 68,41
69,89 72,28
73,2 73,44
79,08 80,18
80,62 82,74
83,26 87,64
87,76 89,48
89,69 90,45
90,68 91,82
92,05 93,75
94,26 95,87
96,49 99,65
99,93 100,00
100,00 81,82
20 40
60 80
100 120
Kalimantan Utara Papua Barat
Papua Maluku
Riau Aceh
Kalimantan Tengah Nusa Tenggara Timur
Banten Kalimantan Barat
Sumatera Barat Sulawesi Utara
Sumatera Utara Sulawesi Barat
Maluku Utara Kalimantan Timur
Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah
Jawa Timur Kalimantan Selatan
Gorontalo Bengkulu
Sumatera Selatan Nusa Tenggara Barat
Jawa Barat Kepulauan Riau
Jambi Sulawesi Selatan
Kepulauan Bangka Belitung Lampung
DKI Jakarta Jawa Tengah
DI Yogyakarta Bali
Indonesia