Antraks PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOSIS

200 PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016 dengan Puskesmas Pandu PTM terbanyak dimana hampir seluruh Puskesmas atau 98,39 Puskesmas telah melaksanakan pengendalian PTM secara terpadu. Sebagian besar Puskesmas di DI Yogyakarta dan Jawa Timur juga telah melaksanakan pengendalian PTM secara terpadu, yaitu sebesar 90,08 dan 87,71. Namun, proporsi Puskesmas Pandu PTM di Papua masih rendah, yaitu hanya 1,83 dari Puskesmas yang ada. Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM secara terpadu menurut provinsi dapat dilihat pada Gambar 6.46. GAMBAR 6.46 PERSENTASE PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PENGENDALIAN TERPADU PANDU PTM MENURUT PROVINSI S.D. TAHUN 2016 Sumber: Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2017

2. Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Posbindu PTM

Posbindu PTM yang mulai dikembangkan pada tahun 2011 merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM juga 1,78 12,77 13,28 19,87 21,61 24,26 25,35 26,53 31,18 31,23 34,86 35,00 35,56 38,67 39,12 39,57 39,89 40,74 43,26 46,65 52,05 52,31 56,44 57,60 58,07 61,39 66,81 68,24 71,04 71,67 72,60 87,71 90,08 98,39 48,87 20 40 60 80 100 Papua Sulawesi Barat Maluku Utara Papua Barat Maluku Nusa Tenggara Timur Riau Kalimantan Utara Gorontalo Sulawesi Tenggara Kalimantan Timur Bali Bengkulu Jawa Barat Aceh Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sumatera Utara Sulawesi Selatan Kepulauan Riau Kalimantan Tengah Sumatera Barat Jawa Tengah Sumatera Selatan Nusa Tenggara Barat Kalimantan Barat DKI Jakarta Jambi Banten Lampung Jawa Timur DI Yogyakarta Kep. Bangka Belitung INDONESIA Puskesmas yang Melaksanakan Pengendalian Terpadu PTM 201 Bab VI PENGENDALIAN PENYAKIT terintegrasi dengan rutin di masyarakat, seperti di lingkungan tempat tinggal dalam wadah desakelurahan siaga aktif. Tujuan Posbindu PTM adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Sasaran utama kegiatan adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia 15 tahun ke atas. Desakelurahan yang melaksanakan Posbindu PTM dapat dilihat pada Gambar 6.47 berikut. Secara nasional desakelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM sebesar 14,85. Persentase ini masih di bawah target Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2016 yaitu sebesar 20. Jika dilihat menurut provinsi, DKI Jakarta merupakan provinsi dengan desakelurahan terbanyak yang melaksanakan Posbindu PTM, yaitu sebesar 87,27. Provinsi dengan desakelurahan yang melaksanakan Posbindu PTM terbanyak lainnya yaitu Kep. Bangka Belitung dan DI Yogyakarta sebesar 74,42 dan 53,65. Sementara itu, hanya 0,9 desa di Papua yang melaksanakan Posbindu PTM. GAMBAR 6.47 PERSENTASE DESAKELURAHAN YANG MELAKSANAKAN POSBINDU PTM MENURUT PROVINSI S.D. TAHUN 2016 Sumber: Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2017 0,90 3,81 4,08 5,87 6,01 6,13 6,85 7,03 7,46 8,91 10,16 10,46 10,76 11,31 11,83 11,92 13,48 14,59 15,02 15,09 15,14 15,60 15,80 23,05 25,42 25,96 26,99 27,14 29,08 32,01 41,60 53,65 74,42 87,27 14,85 20 40 60 80 100 Papua Maluku Utara Papua Barat Sulawesi Barat Maluku Nusa Tenggara Timur Kalimantan Utara Riau Sumatera Utara Kalimantan Selatan Sulawesi Tengah Aceh Kalimantan Timur Bali Kalimantan Tengah Sulawesi Tenggara Jawa Tengah Sulawesi Utara Sumatera Selatan Gorontalo Bengkulu Jawa Barat Kalimantan Barat Jambi Lampung Kepulauan Riau Sulawesi Selatan Banten Jawa Timur Nusa Tenggara Barat Sumatera Barat DI Yogyakarta Kep. Bangka Belitung DKI Jakarta INDONESIA DesaKelurahan yang Melaksanakan Posbindu