DANA DEKONSENTRASI DAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2016

88 PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016 Peserta BPJS Kesehatan pada tahun 2016 terdiri dari peserta PBI yang berjumlah 106.514.567 jiwa dan peserta non PBI yang berjumlah 65.424.687 jiwa. Peserta PBI terdiri dari peserta dengan iuran bersumber dari APBN sebanyak 91.099.279 peserta dan yang bersumber dari APBD berjumlah 15.415.288 peserta. Sedangkan peserta non PBI terdiri atas pekerja penerima upah yang berjumlah 41.027.229 peserta, pekerja bukan penerima upah yang berjumlah 19.336.531 peserta, dan bukan pekerja yang berjumlah 5.060.927 peserta. Menurut proporsinya, jumlah peserta BPJS Kesehatan tertinggi pada tahun 2016 yaitu segmen peserta PBI APBN sebesar 52,98, disusul kemudian oleh segmen peserta Pekerja Penerima Upah PPU sebesar 23,86, dan segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah PBPU sebesar 11,25. Proporsi jumlah peserta BPJS Kesehatan terendah yaitu dari segmen peserta Bukan Pekerja BP sebesar 2.94. Proporsi jumlah peserta BPJS Kesehatan per 31 Desember 2016 menurut segmen peserta dapat dilihat pada gambar berikut. GAMBAR 4.6 PROPORSI JUMLAH PESERTA BPJS KESEHATAN PER 31 DESEMBER 2016 Sumber : BPJS Kesehatan, 2017 Namun jika dilihat dari persentase penambahan dari tahun sebelumnya, jumlah peserta BPJS Kesehatan yang persentase penambahannya terbesar yaitu pada segmen PBI APBD sebesar 38,00 dan kemudian segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah PBPU sebesar 29,24. Jumlah peserta BPJS Kesehatan dan persentase penambahannya tahun 2015 - 2016 menurut segmen peserta dapat dilihat pada Gambar 4.7. PBI APBN 52,98 PBI APBD 8,97 Pekerja Penerima Upah 23,86 Pekerja Bukan Penerima Upah 11,25 Bukan Pekerja 2,94 89 Bab IV PEMBIAYAAN KESEHATAN GAMBAR 4.7 GAMBARAN JUMLAH PESERTA BPJS KESEHATAN MENURUT JENIS DAN PERSENTASE PENAMBAHANNYA TAHUN 2015 – 2016 Sumber : BPJS Kesehatan, 2017 Jumlah peserta BPJS Kesehatan per 31 Desember 2016 adalah sebesar 66,46 dari seluruh jumlah penduduk. Provinsi dengan jumlah kepesertaan tertinggi adalah Jawa Barat sebanyak 28.842.790.000 orang. Sedangkan provinsi dengan jumlah kepesertaan terendah adalah Kalimantan Utara sebanyak 47.154.000 orang. Data dan informasi lebih rinci mengenai jumlah peserta BPJS Kesehatan menurut provinsi pada tahun 2016 disajikan pada Lampiran 4.6. GAMBAR 4.8 JUMLAH KEPESERTAAN BPJS KESEHATAN MENURUT PROVINSI PER 31 DESEMBER 2016 dalam ribuan Sumber : BPJS Kesehatan, 2017 87.828.613 4.966.769 11.170.615 37.862.522 14.961.768 91.099.279 5.060.927 15.415.288 41.027.229 19.336.531 3,72 1,90 38,00 8,36 29,24 -10,00 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 - 20.000.000 40.000.000 60.000.000 80.000.000 100.000.000 PBI APBN Pe n am b ah an Juml ah Pe se rta ji wa 2015 2016 Penambahan Bukan Pekerja PBI APBD Pekerja Penerima Upah Pekerja Bukan Penerima Upah 471,54 631,62 815,03 994,29 1.069,36 1.101,90 1.114,78 1.277,10 1.277,29 1.382,05 1.582,28 1.726,93 1.757,25 1.858,95 1.892,61 2.209,79 2.700,17 2.702,11 2.710,28 3.288,72 3.395,63 3.449,78 3.622,56 3.828,64 4.220,22 5.084,49 5.128,34 6.617,88 7.324,21 8.794,71 13.305,33 22.659,15 23.101,49 28.842,79 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 Kalimantan Utara Maluku Utara Kepulauan Bangka Belitung Sulawesi Barat Papua Barat Gorontalo Maluku Kepulauan Riau Bengkulu Kalimantan Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Kalimantan Selatan Jambi Sulawesi Tengah Bali Kalimantan Timur Kalimantan Barat D I Yogyakarta Nusa Tenggara Barat Riau Papua Sumatera Barat Nusa Tenggara Timur Sumatera Selatan Lampung Aceh Sulawesi Selatan Banten Sumatera Utara DKI Jakarta Jawa Tengah Jawa Timur Jawa Barat 90 PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016 Setiap peserta JKN mempunyai hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama RJTP dan Rawat Inap Tingkat Pertama RITP, pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan RJTL, Rawat Inap Tingkat Lanjutan RITL, pelayanan gawat darurat, dan pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP tempat peserta terdaftar, kecuali dalam keadaan tertentu yaitu bagi peserta yang berada di luar wilayah FKTP tempat peserta terdaftar atau dalam keadaan kegawatdaruratan medis. Dalam hal peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, FKTP harus merujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan FKRTL terdekat sesuai dengan sistem rujukan. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan meningkat 10,97 yaitu dari 18.437 FKTP pada tahun 2014 menjadi 20.708 FKTP pada tahun 2016. GAMBAR 4.9 PERKEMBANGAN JUMLAH FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA FKTP YANG BEKERJA SAMA DENGAN BPJS KESEHATAN TAHUN 2014-2016 Sumber : BPJS Kesehatan, 2017 Proporsi jumlah FKTP tertinggi yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan pada tahun 2016 yaitu Puskesmas sebesar 47,39, disusul kemudian oleh Dokter Praktik Perorangan DPP sebesar 22,11 , dan Klinik Pratama sebesar 18,74. Sedangkan proporsi jumlah FKTP terendah yaitu RS Tipe D Pratama sebesar 0,07. Proporsi jumlah FKTP yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan per 31 Desember 2016 menurut jenis FKTP dapat dilihat pada Gambar 4.12. 18.437 19.969 20.708 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Jumlah FKTP termasuk Dokter Gigi 91 Bab IV PEMBIAYAAN KESEHATAN GAMBAR 4.10 PROPORSI JENIS FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA FKTP YANG BEKERJA SAMA DENGAN BPJS KESEHATAN PER 31 DESEMBER 2016 Sumber : BPJS Kesehatan, 2017 Jenis FKTP yang paling banyak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan per 31 Desember 2016 adalah Puskesmas sebanyak 9.813, kemudian diikuti oleh Dokter Praktik Perorangan DPP sebanyak 4.578, Klinik Pratama sejumlah 3.880, dan yang terendah adalah RS Tipe D Pratama sebanyak 15. Jumlah FKTP tersebut ditambah dengan jumlah FKTP Gigi yaitu Dokter Gigi Praktek Perorangan sebanyak 1.150. Namun jika dilihat dari persentase penambahan dari tahun sebelumnya, FKTP yang persentase penambahannya terbesar ialah RS Tipe D Pratama sebesar 50,00 dan kemudian Klinik Pratama sebesar 18,29. GAMBAR 4.11 GAMBARAN JUMLAH FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA FKTP YANG BEKERJA SAMA DENGAN BPJS KESEHATAN DAN PERSENTASE PENAMBAHANNYA MENURUT JENIS TAHUN 2014 – 2016 Sumber : BPJS Kesehatan, 2017 RS Tipe D Pratama 0,07 Klinik POLRI 2,74 Klinik TNI 3,40 Praktik Dokter Gigi 5,55 Klinik Pratama 18,74 DPP 22,11 Puskesmas 47,39 720 571 9.799 1.148 4.441 3.280 10 704 568 9.813 1.150 4.578 3.880 15 -2,22 -0,53 0,14 0,17 3,08 18,29 50,00 -20 -10 10 20 30 40 50 60 - 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 KLINIK TNI KLINIK POLRI PUSKESMAS PRAKTIK DOKTER GIGI DOKTER PRAKTIK PERORANGAN KLINIK PRATAMA RS TIPE D Pratama Pe n am b ah an Ju m lah FK TP 2.015 2016 Penambahan