Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Balita Usia 6 –59 Bulan
145
Bab V KESEHATAN KELUARGA
GAMBAR 5.30 PERSENTASE BALITA PENDEK DAN SANGAT PENDEK BERUMUR 0-23 BULAN
MENURUT PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2016
Sumber: Pemantauan Status Gizi 2016, Kemenkes RI
Status gizi balita 0-59 bulan dengan indeks TBBB menunjukkan persentase kurus dan sangat kurus. Hasil PSG 2016 mendapatkan persentase balita 0-23 bulan yang sangat kurus
sebesar 3,1, kurus sebesar 8,0 dan gemuk sebesar 4,3. Provinsi dengan persentase balita kurus dan sangat kurus terbesar adalah Maluku 22,2 dan terendah adalah Bali
5,5.
12,5 13,3
10,8 7,6
8,2 8,3
9,0 7,8
10,3 8,8
11,3 9,0
6,5 7,0
7,8 7,0
6,1 6,9
5,7 6,1
4,2 8,0
5,4 6,6
5,9 4,4
5,4 4,8
4,5 4,8
5,3 5,6
4,4 3,2
7,1
20,1 18,8
17,4 19,1
18,3 17,6
16,8 17,8
14,7 15,8
13,2 15,4
17,1 15,6
13,8 13,9
14,6 13,8
14,9 14,3
15,1 11,1
13,7 12,5
13,0 14,4
13,2 13,3
13,1 12,7
10,7 10,2
10,9 11,0
14,6
0,0 5,0
10,0 15,0
20,0 25,0
30,0 35,0
Kalimantan Barat Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Barat Sulawesi Selatan
Kalimantan Tengah Sulawesi Tengah
Kalimantan Utara Kalimantan Selatan
Papua Gorontalo
Maluku Papua Barat
Kalimantan Timur Sulawesi Tenggara
Kepulauan Riau Sulawesi Utara
Nusa Tenggara Barat Jambi
Aceh Jawa Timur
Maluku Utara Sumatera Utara
Riau Kepulauan Bangka Belitung
Lampung DI Yogyakarta
Banten Jawa Tengah
Sumatera Barat Jawa Barat
Bengkulu DKI Jakarta
Bali Sumatera Selatan
INDONESIA
Sangat Pendek Pendek
146
PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016
146
PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016
GAMBAR 5.31 PERSENTASE BALITA KURUS DAN SANGAT KURUS BERUMUR 0-59 BULAN
MENURUT PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2016
Sumber: Pemantauan Status Gizi 2016, Kemenkes RI
Sedangkan pada balita 0-23 bulan persentase sangat kurus sebesar 3,7, kurus
sebesar 8,9 dan gemuk sebesar 4,3. Provinsi dengan persentase balita kurus dan sangat kurus terbesar adalah Papua 16,5 dan terendah adalah Aceh 14,4.
9,0 5,8
4,9 5,7
4,3 4,3
3,5 3,0
3,7 4,3
3,2 2,9
3,5 2,6
3,2 2,9
2,2 2,0
2,4 2,5
2,0 2,2
2,5 2,2
2,0 2,2
2,6 1,9
1,7 1,6
1,7 1,6
1,3 1,2
3,1
13,2 11,6
10,8 9,1
10,1 9,2
9,8 9,6
8,7 7,7
8,6 8,8
7,8 8,4
7,7 7,8
7,8 7,7
7,3 7,2
7,6 7,4
7,0 7,2
7,3 7,0
6,4 7,0
6,7 6,5
6,1 5,9
6,1 4,3
8,0
0,0 5,0
10,0 15,0
20,0 25,0
Maluku Nusa Tenggara Timur
Papua Barat Papua
Kalimantan Barat Gorontalo
Aceh Kepulauan Riau
Sulawesi Tengah Sumatera Utara
Riau Kalimantan Tengah
DKI Jakarta Kalimantan Selatan
Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara
Maluku Utara Nusa Tenggara Barat
Jambi Jawa Timur
Kalimantan Timur Jawa Tengah
Kalimantan Utara Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan Banten
Lampung Sumatera Barat
DI Yogyakarta Sumatera Selatan
Kepulauan Bangka Belitung Jawa Barat
Bengkulu Bali
INDONESIA
Sangat Kurus Kurus
147
Bab V KESEHATAN KELUARGA
GAMBAR 5.32 PERSENTASE BALITA KURUS DAN SANGAT KURUS BERUMUR 0-23 BULAN
MENURUT PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2016
Sumber: Pemantauan Status Gizi 2016, Kemenkes RI
Data mengenai status gizi balita dapat dilihat pada lampiran 5.23-5.28 Salah satu upaya untuk meningkatkan status gizi balita adalah kegiatan pemberian
makanan tambahan untuk balita kurus. Pemberian makanan tambahan diberikan pada balita usia 6 bulan 0 hari sampai dengan 23 bulan 29 hari dengan status gizi kurus, diukur
berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan sebesar minus 3 standar deviasi
9,1 6,1
6,2 5,7
6,6 5,5
3,8 5,2
4,2 4,1
3,7 4,6
4,6 2,8
3,0 3,1
3,2 3,3
3,0 2,3
3,1 2,7
2,7 3,0
2,9 2,0
2,4 2,3
2,4 2,5
2,0 2,2
1,6 1,4
3,7
12,4 11,4
11,3 10,8
9,9 10,6
10,8 9,3
10,3 10,2
10,4 9,0
9,0 9,0
8,7 8,5
8,0 7,8
8,2 8,8
8,0 8,3
8,1 7,8
7,8 8,6
8,0 7,9
7,8 7,5
7,7 7,3
6,9 5,3
8,9
0,0 5,0
10,0 15,0
20,0 25,0
Maluku Papua Barat
Nusa Tenggara Timur Gorontalo
Papua Kalimantan Barat
Kepulauan Riau Sumatera Utara
Aceh Riau
Kalimantan Tengah DKI Jakarta
Sulawesi Tengah Maluku Utara
Banten Sulawesi Tenggara
Kalimantan Selatan Sulawesi Barat
Jambi Sumatera Barat
Kalimantan Utara Sulawesi Selatan
Jawa Tengah Jawa Timur
Lampung Kalimantan Timur
Jawa Barat Kepulauan Bangka Belitung
Sulawesi Utara DI Yogyakarta
Nusa Tenggara Barat Sumatera Selatan
Bengkulu Bali
INDONESIA
Sangat Kurus Kurus