233
Bab VII KESEHATAN LINGKUNGAN
GAMBAR 7.7 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
TAHUN 2016
Sumber: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2017
Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan upaya peningkatan jumlah TTU yang memenuhi syarat diantaranya adalah anggaran daerah untuk program kesehatan lingkungan
masih rendah, belum semua daerah kabupatenkota termasuk puskesmas memiliki peralatan pengukuran parameter kualitas lingkungan yang sesuai, pendataan ulang di
daerah untuk
akurasi data
yang tercatat,
tumpang tindih
regulasi antar
kementerianlembaga yang belum bersinergi, dan masih belum optimalnya koordinasi baik
1,41 2,98
7,90 21,47
32,56 41,79
45,85 49,65
58,93 61,09
62,50 64,46
66,23 66,67
67,39 67,79
69,14 69,70
71,81 74,25
75,47 75,79
75,97 77,33
80,01 81,17
82,62 82,65
83,03 83,68
84,46 86,76
88,53 89,47
0,00 52,64
20 40
60 80
100 Lampung
Jawa Tengah Maluku Utara
Jawa Timur Papua Barat
Sulawesi Barat Kepulauan Riau
Sumatera Utara Maluku
Sumatera Barat Kalimantan Barat
Jambi Papua
Aceh Gorontalo
Nusa Tenggara Timur Kalimantan Selatan
Riau Jawa Barat
DI. Yogyakarta Kalimantan Tengah
Bali Sulawesi Utara
Kalimantan Timur Banten
Sulawesi Tenggara DKI Jakarta
Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Barat Sumatera Selatan
Bengkulu Kep. Bangka Belitung
Kalimantan Utara Indonesia
Target Renstra 2016 52
234
PROFIL KESEHATAN INDONESIA
Tahun 2016
lintas program maupun lintas sektor, serta institusi terkait baik di tingkat pusat maupun daerah.
Upaya yang telah dilakukan dalam peningkatan TTU diantaranya melakukan advokasi dan sosialisasi secara terpadu bersama lintas program di lingkungan Kemenkes, dan lintas
sektor Kemendagri, Kemenparekraf, Kemendikbud, dan Satuan Kerja Pemerintah DaerahSKPD terkait, serta institusi Perguruan Tinggi, HAKLI, Persatuan Hotel dan
Restauran IndonesiaPHRI, dan lainnya, serta mitra yang terkait lainnya baik di pusat dan daerah, melengkapi daerah dengan peralatan pengukuran parameter kualitas lingkungan,
meningkatkan dan memperkuat strategi kemitraan, serta meningkatkan kapasitas pemilikpenyelenggara TTU agar ikut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas kesehatan
lingkungan.
F. Tempat Pengelolaan Makanan TPM
Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang mengolah dan menyediakan makanan bagi masyarakat banyak, maka Tempat Pengelolaan Makanan TPM memiliki
potensi yang cukup besar untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat dari makanan yang dihasilkannya. TPM adalah usaha pengelolaan
makanan yang meliputi jasaboga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air minum,
kantin, dan
makanan jajanan.
Berdasarkan Kepmenkes
Nomor 1098MenkesSKVII2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan
Restoran, persyaratan higiene sanitasi yang harus dipenuhi meliputi: 1.
persyaratan lokasi dan bangunan, 2.
persyaratan fasilitas sanitasi, 3.
persyaratan dapur, rumah makan, dan gudang makanan, 4.
persyaratan bahan makanan dan makanan jadi, 5.
persyaratan pengolahan makanan, 6.
persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi, 7.
persyaratan penyajian makanan jadi, 8.
persyaratan peralatan yang digunakan. Pelaksanaan kegiatan higiene sanitasi pangan merupakan salah satu aspek dalam
menjaga keamanan pangan yang harus dilaksanakan secara terstruktur dan terukur dengan kegiatan, sasaran dan ukuran kinerja yang jelas, salah satunya dengan mewujudkan Tempat
Pengelolaan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan. TPM siap saji yang terdiri dari Rumah MakanRestoran, Jasa Boga, Depot Air Minum, Sentra Makanan Jajanan, Kantin
Sekolah yang memenuhi syarat kesehatan adalah TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang dibuktikan dengan sertifikat layak higiene sanitasi.
235
Bab VII KESEHATAN LINGKUNGAN
GAMBAR 7.8 PERSENTASE TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN YANG MEMENUHI
SYARAT KESEHATAN TAHUN 2016
Sumber: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2017
Gambar 7.8 menunjukkan bahwa persentase TPM yang memenuhi syarat kesehatan secara nasional pada tahun 2016 adalah 13,66, capaian ini meningkat dari sebelumnya
tahun 2015 10,39. Persentase ini belum memenuhi target Renstra Kementerian Kesehatan 2016 untuk TPM memenuhi syarat kesehatan yaitu sebesar 14. Provinsi dengan
persentase TPM yang memenuhi syarat kesehatan tertinggi adalah Kalimantan Utara 33,68, Sumatera Barat 33,05, dan Maluku Utara 27,73. Sedangkan provinsi dengan
3,75 3,79
5,01 5,44
5,72 6,21
6,67 7,53
8,27 8,48
9,02 10,44
11,42 11,77
12,08 14,51
14,71 14,83
14,85 15,89
16,49 16,80
17,29 18,39
19,05 19,14
19,27 19,52
23,00 23,49
24,16 27,73
33,05 33,68
13,66
5 10
15 20
25 30
35 40
Maluku Lampung
Sumatera Selatan DKI Jakarta
Bali Aceh
Papua Sulawesi Tenggara
Jawa Tengah Banten
Kepulauan Riau Kalimantan Timur
Kalimantan Barat Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan Sumatera Utara
Jawa Barat Papua Barat
DI Yogyakarta Riau
Sulawesi Utara Kep. Bangka Belitung
Sulawesi Tengah Kalimantan Tengah
Gorontalo Jawa Timur
Jambi Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Barat Bengkulu
Nusa Tenggara Timur Maluku Utara
Sumatera Barat Kalimantan Utara
Indonesia
Target Renstra 2016: 14