Akreditasi Rumah Sakit RUMAH SAKIT

42 PROFIL KESEHATAN INDONESIA Tahun 2016 Data lebih rinci mengenai jumlah sarana produksi dan distribusi kefarmasian menurut provinsi terdapat pada Lampiran 2.18 dan Lampiran 2.19.

2. Ketersediaan Obat dan Vaksin

Dalam upaya peningkatan ketersediaan obat publik dan perbekalan kesehatan melalui tersedianya obat, vaksin dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau di pelayanan kesehatan pemerintah, Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator rencana strategis tahun 2015-2019 terkait program kefarmasian dan alat kesehatan, yaitu meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga PKRT. Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2016 yaitu persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 80. Pemantauan ketersediaan obat tahun 2016 digunakan untuk mengetahui kondisi tingkat ketersediaan obat di Puskesmas. Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menentukan langkah-langkah kebijakan yang akan diambil di masa yang akan datang. Di era otonomi daerah, pengelolaan obat merupakan salah satu kewenangan yang diserahkan ke kabupatenkota, kemudian didistribusikan ke Puskesmas ditiap kabupatenkota tersebut. Adanya data ketersediaan obat di provinsi atau kabupatenkota akan mempermudah penyusunan prioritas bantuan maupun intervensi program di masa yang akan datang. Untuk mendapatkan gambaran ketersediaan obat dan vaksin di Indonesia, dilakukan pemantauan ketersediaan obat dan vaksin. Obat yang dipantau ketersediaannya merupakan obat indikator yang digunakan untuk pelayanan kesehatan dasar dan obat yang mendukung pelaksanaan program kesehatan. Jumlah item obat yang dipantau adalah 20 item obat dan vaksin. Jumlah Puskesmas yang melapor sebanyak 1.013 dari 1.328 Puskesmas yang dipantau. Pemilihan Puskesmas yang dipantau berdasarkan metode proportional random sampling berbasis provinsi sesuai jumlah Puskesmas dan rasio Puskesmas perawatan dan non perawatan. Berdasarkan data dan perhitungan yang dilakukan oleh Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan didapatkan bahwa 81,75 item obat dan vaksin esensial tersedia di Puskesmas. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas telah mencapai target Renstra tahun 2016. Data dan informasi lebih rinci mengenai Puskesmas yang menyediakan 20 item obat dan vaksin terdapat pada Lampiran 2.20. 3. Instalasi Farmasi KabupatenKota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar Rencana Strategis Renstra Kementerian Kesehatan juga memantau instalasi farmasi kabupatenkota yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar. 43 Bab II SARANA KESEHATAN Pada tahun 2016 di Indonesia terdapat 63,88 instalasi farmasi kabupatenkota yang telah melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar. Penggunaan tersebut telah memenuhi target Renstra tahun 2016 yaitu sebesar 60. GAMBAR 2.16 PERSENTASE INSTALASI FARMASI KABUPATENKOTA YANG MELAKUKAN MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DAN VAKSIN SESUAI STANDAR DI INDONESIA TAHUN 2016 Sumber : Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI, 2017 Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar provinsi telah memenuhi target 60 yaitu 24 provinsi 70,59. Terdapat 10 provinsi yang belum mencapai target Renstra 2016. Data dan informasi lebih rinci mengenai instalasi farmasi kabupatenkota yang telah melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar menurut provinsi terdapat pada Lampiran 2.21. 12,12 14,29 16,67 27,27 33,33 40,00 40,00 45,45 55,26 57,14 60,00 64,29 64,71 66,67 66,67 73,33 75,00 78,26 78,57 78,95 79,31 80,00 80,00 83,33 84,62 85,71 88,24 90,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 63,88 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 DKI Jakarta Sumatera Utara Maluku Utara Kalimantan Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Papua Gorontalo Banten Lampung Maluku Nusa Tenggara Barat Kalimantan Utara Bengkulu Jawa Tengah Kepulauan Riau Jawa Barat Aceh Kalimantan Tengah Jambi Papua Barat Riau Nusa Tenggara Timur Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Sumatera Selatan Kepulauan Bangka Belitung Sulawesi Tenggara Sumatera Barat DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Kalimantan Barat Indonesia Target Renstra 2016 : 60